Home / Romansa / I'm Yours My Husband / 9. Pulang lagi

Share

9. Pulang lagi

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-08-16 00:09:08

"Hei, mulutmu yah! Pantas kamu ngomong begitu ke Nyonya, Heh? Nanti giliran kupecat, nangis!" ketus Gaia pada maid yang menegurnya dengan tidak sopan tersebut.

Maid tersebut terlihat terkejut. Bukan hanya dia, melainkan maid lainnya yang ada di sana juga ikut kaget.

'Kenapa Gaia berani padaku? Sebelumya dia takut padaku karena aku ini kepala pelayan di dapur dan merupakan utusan Nyonya Viviana, Tante Tuan Kaysan.' batin maid tersebut, menatap Gaia secara lekat.

Ah, dia hampir lupa jika perempuan ini sedang lupa ingatan. Mungkin itu yang membuat Gaia berani padanya. Tapi, dia yakin sekali dia bisa kembali menundukkan Gaia dengan cara cukup menggertaknya saja. Yah, Gaia ini lemah!

"Memecatku? Memangnya kamu bisa, Heh? Aku ini kepala maid di dapur dan merupakan utusan Nyonya Basar Viviana. Kamu sama sekali tidak bisa memecatku!" angkuh maid tersebut pada Gaia.

"Nyeme nyeme nyeme nyeme!" Gaia menyeru dengan mengejek, menatap julid dan nyinyir pada maid tersebut. "Mau kamu kepala maid kek, mau kepala ikan kek, kepala sapi kek, sekalian utusan presiden kek. Tetap posisimu cuma sebatas maid di sini," lanjut Gaia, mendekat ke arah maid tersebut lalu mendorongnya cukup kasar sehingga maid tersebut jatuh di lantai.

Bug'

"Ahk." Maid tersebut meringis sakit, reflek mendongak pada Gaia lalu melayangkan tatapan marah pada perempuan itu.

Namun, dia mengubah ekspresi saat melihat sang tuan dan beberapa bodyguard datang. Mendadak dia pura-pura sedih dan menunjukkan raut muka kesakitan–bersikap seolah dia dianiaya.

Di sisi lain, Kaysan memasuki dapur dengan raut muka panik. Namun, melihat istrinya ada di sana, dia langsung merasa lega.

Gaia tiba-tiba saja menghilang dari kamar, dan dia kira perempuan ini kabur–mungkin marah setelah disentuh olehnya. Oleh sebab itu dia panik dan mencari-cari Ailov-nya. Ternyata Gaia di dapur. Syukurlah!

"Ternyata kau di sini, Wife," ucap Kaysan, reflek membawa Gaia dalam dekapannya.

Gaia cukup terkejut karena tiba-tiba saja Kaysan datang dan pria ini langsung memeluknya. "Aku ingin membuat sarapan, Mas," ungkap Gaia pelan, efek malu dan canggung karena Kaysan tiba-tiba memeluknya. 'Hais, bisa-bisanya aku yang risian dan pemalu ini punya suami yang love language-nya itu berupa sentuhan dan tindakan. Mana dia tinggi banget lagi, sekalinya dipeluk aku langsung hilang dari peradaban.' batin Gaia, cukup risih dipelukan Kaysan akan tetapi dia sama sekali tak berani mendorong pria ini supaya melepas pelukannya.

"Membuat sarapan?" beo Kaysan, seketika menunduk untuk menatap istrinya. Satu alisnya terangkat.

Gaia menganggukkan kepala, "iya. Tapi dia …-" Gaia lalu menunjuk ke arah maid yang masih duduk di lantai, "dia tidak memperbolehkan ku menginjakkan kaki di sini. Dapur ini miliknya kah, Mas?" tanya Gaia di akhir kalimat. Nadanya memang halus dan ramah, tetapi itu berupa sindiran yang berhasil membuat maid tersebut panik.

Maid itu langsung geleng-geleng kepala. "Tu-Tuan, tolong dengarkan penjelasan saya. Sa-saya memang melarang Nyonya masuk ke dapur. Tapi itu karena mengingat perintah Tuan, dan saya hanya menjalankan perintah Tuan."

Kaysan terdiam sejenak. Yah, dia memang melarang Gaia memasuki dapur karena sesuatu.

"Ailov, biarkan mereka yang menyiapkan sarapan, kau tidak perlu melakukannya," ucap Kaysan, segera menggenggam tangan istrinya lalu menarik Gaia dari sana.

"Pesan Mama padaku, aku harus bangun pagi supaya menyiapkan sarapa untuk Mas dan anak-anak," ucap Gaia, menarik tangannya supaya lepas dari genggaman tangan Kaysan.

"Jika aku bilang tidak, maka tidak, Gaia Kaysan Smith!" dingin Kaysan tiba-tiba, nadanya menggeram dan terasa sangat menyeramkan. Dia melayangkan tatapan tajam pada Gaia, membuat perempuan itu terdiam dengan ekspresi takut. "Ikut denganku!" sentak Kaysan, kembali meraih pergelangan tangan Gaia lalu menarik kasar perempuan itu dari sana.

Gaia hanya diam, syok dan ketakutan karena merasa dibentak oleh Kaysan. Sedangkan maid tersebut, senyum culas sambil menatap Gaia.

***

Setelah Nezha dan Naia pergi ke sekolah–TK, dan Kaysan sendiri pergi bekerja ke kantor, Gaia buru-buru mengemasi pakaiannya dalam koper lalu pulang ke rumah orang tuanya.

Tadi pagi, gara-gara dia menginjakkan kaki di dapur, Kaysan memarahinya dan membentaknya. Gaia jadi takut pada pria itu dan dia sangat syok.

Meskipun sering kali bersikap manis dan lembut padanya, sepertinya Kaysan orang yang mudah marah. Masalahnya, pria itu sangat menyeramkan kalau marah. Hanya ditatap tajam oleh pria itu saja, Gaia merasa sedang dicincang oleh suaminya.

"Loh, Non Gaia," ucap pembantu, terkejut saat membuka pintu dan melihat Gaia lah yang berkunjung. "Kenapa pulang, Non? Kan baru semalam ikut ke rumah suaminya."

"Di sana nggak enak. Yang punya rumah galak kayak cekgu besar di film up-in ip-in," gumam Gaia dengan nada cemberut, "mbak, tolong bantu aku bawa kopernya masuk."

"I-iya, Non." Pembantu tersebut meraih koper Gaia lalu menyeretnya masuk ke dalam rumah. "Ibu … Non Gaia pulang, Ibu …," seru pembantu tersebut.

Tiana– ibu Gaia, berlari kecil dari halaman belakang saat mendengar seruan pembantunya. Setelah di ruang TV, dia langsung menatap putrinya yang sudah duduk sambil menyandar di sofa.

"Loh, Gaia kenapa pulang, Nak?" tanya Tiana, berkacak pinggang sambil menatap tak habis pikir melihat putrinya yang sudah ada di rumah ini. "Baru satu hari loh, Sayang!"

"Mudik, Uma," jawab Gaia acuh tak acuh, meraih remot TV lalu menyalakan televisi. "Aku nggak mau punya suami lagi. Aku mau cerai saja."

"Gaia!" tegur Tiana pada putrinya, "Uma tidak suka kamu bicara begitu. Mas Kaysan itu mati-matian menjaga kamu, saat kamu masih di rumah sakit. Cuma Mas-mu yang percaya kalau kamu masih bisa selamat, dan dengan entengnya kamu bilang cerai?!" omel Tiana pada putrinya.

Gaia menutup telinga, menolak mendengar ocehan dan omelan mamanya. "Omelin saja terus. Gaia kan cuma anak pungut. Yang anak kandung itu-- si Om Om Kaysan nyebelin, batu, tembok, tukang hipnotis plus omes!"

"Apa kamu bilang?!" Tiana melepas sandal di kakinya lalu mengangkatnya tinggi-tinggi, "kamu ngata-ngatain menantu Uma?!"

Gaia melompat dari sofa saat mamanya berniar mengejarnya. "Emang kenapa kalau aku ngata-ngatain dia? Kenyataannya dia omes ke aku."

"Apa omes omes? Uma nggak paham sama ucapan kamu!" Sembari mengomel, Tiana mengejar putrinya–masih dengan sandal yang ia angkat tinggi. "Pulang ke rumah suamimu sekarang juga! Darah tinggi Uma lihat kamu di sini!"

"Omes-- otak mesum. Dia mesum ke Gaia, Uma!" ucap Gaia dengan nada kencang.

"Kamu istrinya, Gaia Putri Uma! Ya ampun, anak ini!" ucap Tiana dengan gigi bergemeletuk, melempar Gaia dengan sandal. Akan tetapi Gaia berhasil menghindar. "Pulang kamu sekarang juga. Pulang!" teriaknya, melepas sandal satunya lagi lalu mengejar Gaia.

Sedangkan Gaia, dia berlari ke sana kemari, menghindari mamanya yang berniat melempar sandal ke arahnya. "Aku tahu aku anak dari labu. Tapi nggak gini juga, Uma! Tega sekali Uma mengusirku cuma gara-gara si Kaysan Kaysan itu. Cukup tahu!"

"Jangan banyak drama! Pulang ke rumah suamimu!"

Di sisi lain, pembantu rumah awalnya panik melihat nyonya dan nonanya yang saling kejar-kejaran. Akan tetapi dia teralihkan saat mendengar suara bel pintu. Dia segera membuka pintu dan alangkah terkejutnya dia melihat siapa yang datang. Dia segera mempersilahkan tamu tersebut masuk, di mana Gaia yang sedang berlari karena dikejar mamanya tiba-tiba saja menabrak tamu tersebut.

Bug'

CacaCici

Selamat membaca dan semoga suka, MyRe. Oh iya, untuk sekarang kita slow up date dulu yah. Sabar yah, MyRe kesayangan CaCi ... (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)

| 21
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Mom's Kafi Fairuz
seru banget lanjut dong caci
goodnovel comment avatar
Mom's Kafi Fairuz
lanjut dong seru banget ini
goodnovel comment avatar
Juliana Kasmin
di tunggu up nya caci
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • I'm Yours My Husband   13. Perempuan Asing di Rumah Suamiku

    "Mommy menyiapkan sarapan," ucap Naia pelan, mengintip di balik tembok bersama dengan kakak kembarnya–Nezha. "Mommy sangat berbeda yah, Za," ucapannya kemudian pada Nezha, menatap kembarannya tersebut dengan ekspresi senang. "Humm." Nezha berdehem singkat, "Yaya suka Mommy yang sekarang?" tanyanya kemudian, menoleh ke dapur lalu kembali menatap saudara kembarnya. Dengan semangat Naia menganggukkan kepala. "Yaya suka sekali pada Mommy yang sekarang. Tapi sejak dulu Yaya sayang Mommy. Cuma … sekarang lebih sayang karena Mommy lucu dan baik. Mommy mau dekat-dekat dengan kita."Nezha menganggukkan kepala. "Ayo, Mommy datang." Dia menggenggam tangan kembarannya kemudian menarik Naia dari sana. "Kalau Za, suka Mommy yang sekarang atau Mommy yang dulu?" tanya Naia, berjalan beriringan dengan Nezha–menuju ruang makan. "Suka Mommy dalam versi apapun," jawab Nezha santai. Setelah di ruang makan, dia menarik kursi lalu mempersilahkan Naia untuk duduk di kursi tersebut. Setelahnya, dia menar

  • I'm Yours My Husband   12. Sang Manusia Harimau

    Selesai makan malam, Kaysan benar-benar mengurus para maid bagian dapur. Di sisi lain, Gaia ke ruang belajar putra putrinya, di mana Nezha dan Naia sedang ada di sana. Ruang belajar Nezha dan Naia ada di antara kamar keduanya. Ruang belajar tersebut terhubung ke kamar Nezha dan Naia–ada pintu penghubung ke masing-masing kamar anak-anaknya. "Mommy," sapa Naia dengan nada pelan dan ragu-ragu. Dia senyum akan tetapi sangat tipis. Naia sangat antusias melihat mommynya datang ke ruang belajar ini, akan tetapi dia juga ragu menunjukkan rasa antusias itu karena dia dan mommynya sebelumnya tak dekat. "Kalian lagi belajar yah?" tanya Gaia sambil duduk di kursi kosong, satu meja dengan Nezha dan Naia. Naia menganggukkan kepala secara antusias. Akan tetapi melihat buku gambarnya terbuka, dia buru-buru menutupnya. Dulu, mommynya pernah merobek buku gambarnya. Tapi dia tidak membenci mommynya. Dia menganggap mommynya merobek buku gambarnya karena mommynya menyayanginya. Bagi Naia, sej

  • I'm Yours My Husband   11. Mine

    "Kau sudah bangun, Sweetheart?" basa-basi Kaysan, senyum tipis pada perempuan manis dan cantik–miliknya. "Aku tidak mau pulang denganmu, kenapa kamu tetap membawaku pulang?!" pekik Gaia marah, menetap kesal pada Kaysan. Senyuman manis di bibir pria itu tiba-tiba saja lenyap, wajah angle-nya juga mendadak hilang. Tiba-tiba ekspresi Kaysan berubah dingin, tatapannya tajam dan bibirnya hanya membentuk garis horizontal. Dia berjalan cepat ke arah Gaia yang masih duduk di atas ranjang, membuat Gaia sangat panik dan ketakutan. "Kau kira kau masih milik orang tuamu, Gaia Kaysan Smith?!" Kaysan mencondongkan tubuhnya ke arah Gaia, satu tangannya mencengkeram pipi Gaia dan satu lagi berada di saku celana, "kau perempuan yang sudah menikah, kau harus tinggal dengan suamimu karena--" Kaysan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Gaia, di mana tangannya yang mencengkeram pipi Gaia pindah ke belakang kepala perempuan itu. Dia mencium bibir Gaia sekilas, lalu kembali melanjutkan ucapannya, "

  • I'm Yours My Husband   10. Dijemput Suami

    Bug' Gaia terus berlari karena masih di kejar oleh mamanya, konsentrasinya pecah akibat panik. Hingga pada akhirnya dia menabrak seseorang, membuat tubuh Gaia terhuyung dan hampir terjatuh. Namun, seseorang yang ia tabrak dengan cepat menangkap tubuhnya sehingga dia tak jauh keras ke lantai. Deg' Mata Gaia membelalak kaget ketika melihat sosok yang menangkap dan menahan tubuhnya. Jantungnya langsung berdebar kencang dan wajahnya seketika pucat pasi. Pria ini adalah pria yang memarahinya tadi pagi, dan sekaligus orang yang Gaia ingin hindari. Ke-kenapa pria tampan ini ada di sini? Apa dia tahu Gaia pulang ke rumah orang tuanya oleh sebab itu dia datang untuk menjemput Gaia? Tidak! Gaia tak mau pulang dengan orang galak ini! Sikap manisnya hanya palsu. "Kau tak apa-apa, Sweetheart?" tanya Kaysan, menarik tubuh Gaia sehingga perempuan itu berakhir dalam dekapannya. Gaia buru-buru mendorong dada bidang Kaysan. Tanpa menjawab perkataan pria itu, Gaia pergi dari sana. Nam

  • I'm Yours My Husband   9. Pulang lagi

    "Hei, mulutmu yah! Pantas kamu ngomong begitu ke Nyonya, Heh? Nanti giliran kupecat, nangis!" ketus Gaia pada maid yang menegurnya dengan tidak sopan tersebut. Maid tersebut terlihat terkejut. Bukan hanya dia, melainkan maid lainnya yang ada di sana juga ikut kaget. 'Kenapa Gaia berani padaku? Sebelumya dia takut padaku karena aku ini kepala pelayan di dapur dan merupakan utusan Nyonya Viviana, Tante Tuan Kaysan.' batin maid tersebut, menatap Gaia secara lekat. Ah, dia hampir lupa jika perempuan ini sedang lupa ingatan. Mungkin itu yang membuat Gaia berani padanya. Tapi, dia yakin sekali dia bisa kembali menundukkan Gaia dengan cara cukup menggertaknya saja. Yah, Gaia ini lemah! "Memecatku? Memangnya kamu bisa, Heh? Aku ini kepala maid di dapur dan merupakan utusan Nyonya Basar Viviana. Kamu sama sekali tidak bisa memecatku!" angkuh maid tersebut pada Gaia. "Nyeme nyeme nyeme nyeme!" Gaia menyeru dengan mengejek, menatap julid dan nyinyir pada maid tersebut. "Mau kamu kepala m

  • I'm Yours My Husband   8. Sang Nyonya Telah Kembali

    'Aku sudah tidak tahan menjadi istrimu, aku ingin cerai, Mas Kaysan. Aku ingin lepas! Biarkan aku bahagia dengan kekasihku!' 'Baik, kita akan bercerai. Tetapi tunggu setelah usia putra-putri kita 7 tahun. Jika sekarang– mereka terlalu kecil untuk merasakan kehilangan mommy mereka.' Kening seorang perempuan yang sedang tidur terlihat mengerut. Dia merasa tak nyaman dan terusik oleh mimpi yang menurutnya menyeramkan. Hingga akhirnya kelopak mata perempuan itu terbuka lebar. Gaia menghela napas panjang, segera mengambil posisi duduk. Dia memijat kening, menunduk lalu menatap tangannya yang terlihat tremor. Mimpi itu-- adalah dia yang sedang membawa selingkuhnya di hadapan Kaysan, di mana dia meminta bercerai pada suaminya karena ingin menikah dengan kekasihnya. "Kenapa aku sangat jahat dalam mimpiku?" gumam Gaia, tangannya masih tremor dan jantungnya masih berdebar kencang. Ceklek' Suara decitan pintu terdengar, Gaia menoleh ke arah sana untuk sekadar memastikan. Namun, dia buru-

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status