Beranda / Romansa / I'm Yours My Husband / 10. Dijemput Suami

Share

10. Dijemput Suami

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-17 09:34:48

Bug'

Gaia terus berlari karena masih di kejar oleh mamanya, konsentrasinya pecah akibat panik. Hingga pada akhirnya dia menabrak seseorang, membuat tubuh Gaia terhuyung dan hampir terjatuh. Namun, seseorang yang ia tabrak dengan cepat menangkap tubuhnya sehingga dia tak jauh keras ke lantai.

Deg'

Mata Gaia membelalak kaget ketika melihat sosok yang menangkap dan menahan tubuhnya. Jantungnya langsung berdebar kencang dan wajahnya seketika pucat pasi. Pria ini adalah pria yang memarahinya tadi pagi, dan sekaligus orang yang Gaia ingin hindari.

Ke-kenapa pria tampan ini ada di sini? Apa dia tahu Gaia pulang ke rumah orang tuanya oleh sebab itu dia datang untuk menjemput Gaia?

Tidak! Gaia tak mau pulang dengan orang galak ini! Sikap manisnya hanya palsu.

"Kau tak apa-apa, Sweetheart?" tanya Kaysan, menarik tubuh Gaia sehingga perempuan itu berakhir dalam dekapannya.

Gaia buru-buru mendorong dada bidang Kaysan. Tanpa menjawab perkataan pria itu, Gaia pergi dari sana. Namun, mamanya muncul dengan sandal yang masih dijadikan sebagai senjata. Mata Gaia membelalak, berlari cepat dan reflek bersembunyi di belakang tubuh Kaysan yang lebih besar darinya.

"Gaia-- Astaga, ada Nak Kaysan," ucap Tiana, seketika lembut saat berhadapan dengan Kaysan. Dia langsung senyum pada menantunya tersebut. "Ingin menjemput Gaia yah, Nak?" tanya Tiana kemudian.

Kaysan menganggukkan kepala pelan, senyum hangat pada ibu mertuanya. Tak lupa dia menyalam wanita baik hati itu. "Entah kenapa Ai tiba-tiba pulang, mungkin aku melakukan kesalahan, Mama," ucap Kaysan dengan nada yang ramah dan sopan.

Gaia yang berada di belakang Kaysan, langsung menggembungkan pipi. Keningnya mengerut dan alis menekuk, pertanda dia kesal dan tak terima pada ucapan Kaysan.

Tak ada yang salah dari perkataan Kaysan. Hanya saja, Gaia kesal sebab pria ini berbicara sangat manis di depan mamanya. 'Tadi dia menggertakku. Sekarang di depan Uma-ku, dia mencoba bersikap manis. Aku benci!' batin Gaia dengan ekspresi dongkol.

"Tidak mungkin menantu Mama melakukan kesalahan," balas Tiana dengan nada manis, lalu dia menghela napas. Sebetulnya dia cukup kasihan pada menantunya, gara-gara putrinya yang mendadak pulang ke rumah ini, Kaysan harus datang ke sini. Padahal Tiana yakin kalau menantunya sudah berangkat bekerja, terlihat dari pakaian Kaysan yang rapi–mengenakan jas mahal.

"Aku tidak mau pulang dengannya!" ketus Gaia tiba-tiba, keluar dari belakang badan Kaysan lalu melirik sinis pada pria itu. Setelahnya dia berjalan dengan menghentakkan kaki, kesal dan marah.

"Gaia, Mas Kaysan sudah repot-repot datang demi menjemput kamu loh. Ini-- Mas-mu dari kantor, Gaia!" peringat Tiana, sedikit meninggikan suara.

"Bodo amat! Nggak ada yang menyuruhnya datang untuk menjemputku," ketus Gaia tanpa menoleh pada mamanya, dia berjalan cepat dan sedikit berlari saat menaiki tangga.

"Gaia!" pekik Tiana kembali. Sayangnya Gaia sama sekali tak peduli dan terus menaiki tangga. Tiana menghela napas lalu menatap sedih bercampur tak enak pada sang menantu. "Mama minta maaf yah atas kelakuan Gaia. Mama benar-benar tidak enak sama kamu, Nak."

"Bukan salah Mama. Ai istriku dan sikapnya sekarang adalah tanggung jawabku," ucap Kaysan bijak, "mungkin Ai merindukan Mama dan Ayah. Jadi bisa titip Ai sebentar, Mah? Setelah pulang bekerja, aku akan datang ke sini untuk menjemputnya," tambah Kaysan lagi.

Tiana meletakkan tangan di dada, merasa semakin sesak dan tak enak pada menantunya. Sikap putrinya yang kekanak-kanakan akan sangat merepotkan Kaysan. Kasihan menantunya. "Mama semakin tak enak padamu, Kaysan. Kalau kamu lelah, lepas saja yah, Nak. Tak apa-apa. Mama dan Ayah paham, kondisi Gaia juga … tidak normal. Lihat kan sikapnya? Kembali seperti anak remaja yang labil," ucap Tiana dengan nada prihatin, benar-benar tak enak hati pada Kaysan.

Benar! Kondisi Gaia memang tak normal. Gaia selamat dari kecelakaan maut yang menimpanya, akan tetapi ada pertinggal untuk Gaia–selain amnesia yang ia alami. Yah, sikap Gaia cenderung labil dan kekanak-kanakan. Lagi-lagi ini terjadi karena trauma yang terjadi pada otak Gaia–akibat kecelakaan yang menimpa Gaia.

Masalahnya, kasihan Kaysan karena harus menghadapi istri yang labil dan kekanak-kanakan.

Mendengar ucapan mama mertuanya, Kaysan senyum tipis. "Bagaimanapun kondisi Gaia, aku akan tetap menerimanya, Mama. Apa yang terjadi padanya, itu juga tanggung jawabku sebagai suaminya."

Tiana hanya diam saat mendengar ucapan menantunya. Hatinya tertohok dan cukup sakit, semakin iba pada Kaysan.

"Aku pamit, Mama," ucap Kaysan, menyalam tangan mama mertuanya lalu segera beranjak dari sana.

Yah, nanti dia akan datang untuk menjemput istrinya. Terpenting dia tahu kalau sekarang Gaia ada di rumah orang tuanya.

****

"Kamu kenapa sih, Nak? Kasihan suami kamu. Kaysan sampai datang ke sini dari tempat kerjanya untuk menjemput kamu loh, Nak," ucap Tiana, di mana saat ini dia sedang membujuk putrinya supaya bersedia pulang ke rumah Kaysan.

Gaia sudah keluar dari kamar dan saat ini sedang makan siang sambil mendengar omelan mamanya. Tak enak! Akan tetapi karena dia lapar, dia tetap makan.

"Aku nggak mau punya suami, Uma." Gaia berkata dengan nada malas, "masak sarapan saja dia marah. Ribet, nyebelin!"

"Ouh, jadi karena Mas Kaysan marahin kamu masak, makanya kamu pulang?"

Gaia menganggukkan kepala tanpa dosa. "Aku ini perempuan lemah lembut, Uma. Hati mungilku nggak tahan dimarahi!" dramatis Gaia, membuka kulit pisang kemudian meletakkannya di atas nasi. Setelah itu, dia lanjut makan dengan pisang sebagai lauk.

Karena sudah biasa melihat keanehan ini, Tiana tak lagi kaget. Namun, tetap dia menghela napas. Sebenarnya ini kebiasaan Gaia saat sebelum menikah dengan Kaysan, di mana Gaia sangat suka makan pisang campur nasi. Namun, setelah menikah dengan Kaysan, perlahan putrinya mulai anggun dan manis. Tak ada lagi Gaia yang suka makan pisang yang dicampur dengan nasi.

"Dulu ada seseorang yang membakar dapur hanya demi diceraikan suaminya. Kamu tahu tidak siapa orang itu?" tanya Tiana tiba-tiba.

Gaia langsung menatap aneh dan konyol pada mamanya. "Orang gila mana sih, Uma, yang bakar dapur demi diceraikan? Ih, amit-amit!"

"Kamu orang gilanya!" jawab Tiana judes sambil menatap malas ke arah putrinya.

"Apa sih, Uma?!" Gaia seketika menatap tak terima pada mamanya, "asal Uma tahu yah, fitnah itu lebih kejam daripada ibu tiri!"

"Huh!" Tiana mendengus mendengar ucapan putrinya. Dia terdiam sejenak lalu kembali bersuara, "semenjak kejadian itu, Kaysan tak pernah izinin kamu ke dapur. Mungkin sekarang Kaysan juga tak mau kamu ke dapur sebab masih trauma dengan kamu yang membakar dapur."

"Uma!" Mata Gaia melotot dan mulutnya menganga. Tidak mungkin dia seperti yang mamanya katakan. Pasti mamanya sedang mendongeng! "Aku ini perempuan lemah lembut, baik budi, dan …–" Gaia menoleh ke sana kemari untuk memastikan sesuatu. Setelah itu, dia mendekat ke arah mamanya lalu berbisik, "Mas Kaysan itu tampan ulta pro max, plus konglomerat lagi. Ya-yakali aku minta diceraikan, apalagi sampai bakar dapur. Kalau bakar dapur demi minta kapal peri, mungkin. Soalnya aku kan matre, Uma."

"Anak ini!"

Bug'

Tiana meraih sendok bersih yang tersedia di atas meja lalu memukulnya ke kening putrinya.

"Is, becanda, Uma," ucap Gaia sambil menggosok keningnya yang terkena pukulan sendok. "Intinya aku nggak mungkin bakar dapur demi diceraikan," lanjutnya sambil menatap berang pada mamanya.

Tiana tak mengatakan apapun, hanya diam sambil menunduk. Namun, raut wajahnya tiba-tiba berubah sedih.

Gaia memperhatikan raut wajah mamanya, seketika ikut sedih tanpa sebab. Sepertinya mamanya tak berbohong? Dan … apa dulunya dia seburuk itu? Dia jahat?

"Uma, Gaia dulu jahat yah?" tanya Gaia tiba-tiba.

Tiana mendongak lalu menggelengkan kepala. "Tidak, Nak," jawabnya sambil senyum hangat pada putrinya.

"Lalu kenapa aku minta cerai pada Mas Kaysan?" tanya Gaia lagi dengan sangat hati-hati.

Tiana kembali terdiam, kali ini cukup lama untuk mengenang sesuatu yang kacau. Hingga akhirnya dia tersenyum sambil mengusap pucuk kepala putrinya. "Nanti Uma ceritakan semuanya padamu. Tapi-- kamu harus jatuh cinta dulu sama Mas Kaysan. Okey, Gaia sayang?"

Gaia seketika menganga mendengar kalimat terakhir mamanya. "Kenapa harus jatuh cinta dulu, Uma? Ceritakan sekarang kan bisa."

"Tidak bisa! Mama akan menceritakannya dengan syarat kamu sudah jatuh cinta pada Mas Kaysan."

"Ya ampun! The real dia yang anak kandung dan aku … jangan-jangan benar lagi kalau aku, Mama dan Ayah temukan dalam labu."

Tuk'

"Anak ini!" Tiana kembali memukul kening putrinya, lagi-lagi tak habis pikir oleh perkataan Gaia.

***

Gaia sedang mondar mandir di dalam kamar. Ini sudah sore dan Kaysan telah datang untuk menjemputnya. Saat ini pria itu ada di bawah dan sedang mengobrol dengan orang tua Gaia.

"Aku tidur saja. Dengan begitu aku tidak akan ikut pulang dengannya. Yeeiii …." Gaia menyeru senang, buru-buru melompat ke atas ranjang. Dia memeluk guling dan langsung memejamkan mata. "Besok aku cari cara lain lagi supaya tidak pulang ke rumah si Kaysan pemarah itu," gumannya pelan, tanpa membuka mata.

Tak lama dia tidur sungguhan dan nyenyak. Dia mengira dengan cara seperti ini dia tak akan dibawa kembali oleh Kaysan. Akan tetapi …-

Setelah cukup lama tidur, Gaia akhirnya bangun. Dia rasa ini sudah pagi karena dia tidur sangat lama.

"Akh, akhirnya aku tidak jadi pul--" Gaia bergumam sambil merentangkan tangan, senyum lebar karena berhasil tidur dan tak kembali ke rumah suaminya. Namun, saat dia membuka mata dan sadar jika ini bukan kamarnya, ucapan Gaia berhenti dan matanya langsung membelalak. "Haaaa … kok balik ke sini?! Tidak mau tidak mau tidak mau!" pekik Gaia histeris.

Bagaimana tidak? Niat hati tidur supaya tak dibawa pulang oleh Kaysan, yang terjadi malah sebaliknya. Saat dia membuka mata, dia sudah ada dalam kamar pria ini!

"Kau sudah bangun, Sweetheart?"

CacaCici

Selamat membaca dan semoga suka, MyRe. (⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)(⁠≧⁠▽⁠≦⁠) Jangan lupa, terus dukung Novel kita dengan cara vote gems, hadiah dan ulasan manis. Sehat selalu untuk kalian semua dan semangat!!

| 18
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Juliana Kasmin
duh penasaran
goodnovel comment avatar
nor Ain
haissss apa sih sbnrnya jd saat dulu ci.. samar2 ceritanya dlm otakku ... mslh dijebak? mslh kluarga kaysan? atau mmg dulu gaia bandel ngak suka d urus? tp smpai dpt si kembar yaaa .. aishhh penasaran bnget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • I'm Yours My Husband   13. Perempuan Asing di Rumah Suamiku

    "Mommy menyiapkan sarapan," ucap Naia pelan, mengintip di balik tembok bersama dengan kakak kembarnya–Nezha. "Mommy sangat berbeda yah, Za," ucapannya kemudian pada Nezha, menatap kembarannya tersebut dengan ekspresi senang. "Humm." Nezha berdehem singkat, "Yaya suka Mommy yang sekarang?" tanyanya kemudian, menoleh ke dapur lalu kembali menatap saudara kembarnya. Dengan semangat Naia menganggukkan kepala. "Yaya suka sekali pada Mommy yang sekarang. Tapi sejak dulu Yaya sayang Mommy. Cuma … sekarang lebih sayang karena Mommy lucu dan baik. Mommy mau dekat-dekat dengan kita."Nezha menganggukkan kepala. "Ayo, Mommy datang." Dia menggenggam tangan kembarannya kemudian menarik Naia dari sana. "Kalau Za, suka Mommy yang sekarang atau Mommy yang dulu?" tanya Naia, berjalan beriringan dengan Nezha–menuju ruang makan. "Suka Mommy dalam versi apapun," jawab Nezha santai. Setelah di ruang makan, dia menarik kursi lalu mempersilahkan Naia untuk duduk di kursi tersebut. Setelahnya, dia menar

  • I'm Yours My Husband   12. Sang Manusia Harimau

    Selesai makan malam, Kaysan benar-benar mengurus para maid bagian dapur. Di sisi lain, Gaia ke ruang belajar putra putrinya, di mana Nezha dan Naia sedang ada di sana. Ruang belajar Nezha dan Naia ada di antara kamar keduanya. Ruang belajar tersebut terhubung ke kamar Nezha dan Naia–ada pintu penghubung ke masing-masing kamar anak-anaknya. "Mommy," sapa Naia dengan nada pelan dan ragu-ragu. Dia senyum akan tetapi sangat tipis. Naia sangat antusias melihat mommynya datang ke ruang belajar ini, akan tetapi dia juga ragu menunjukkan rasa antusias itu karena dia dan mommynya sebelumnya tak dekat. "Kalian lagi belajar yah?" tanya Gaia sambil duduk di kursi kosong, satu meja dengan Nezha dan Naia. Naia menganggukkan kepala secara antusias. Akan tetapi melihat buku gambarnya terbuka, dia buru-buru menutupnya. Dulu, mommynya pernah merobek buku gambarnya. Tapi dia tidak membenci mommynya. Dia menganggap mommynya merobek buku gambarnya karena mommynya menyayanginya. Bagi Naia, sej

  • I'm Yours My Husband   11. Mine

    "Kau sudah bangun, Sweetheart?" basa-basi Kaysan, senyum tipis pada perempuan manis dan cantik–miliknya. "Aku tidak mau pulang denganmu, kenapa kamu tetap membawaku pulang?!" pekik Gaia marah, menetap kesal pada Kaysan. Senyuman manis di bibir pria itu tiba-tiba saja lenyap, wajah angle-nya juga mendadak hilang. Tiba-tiba ekspresi Kaysan berubah dingin, tatapannya tajam dan bibirnya hanya membentuk garis horizontal. Dia berjalan cepat ke arah Gaia yang masih duduk di atas ranjang, membuat Gaia sangat panik dan ketakutan. "Kau kira kau masih milik orang tuamu, Gaia Kaysan Smith?!" Kaysan mencondongkan tubuhnya ke arah Gaia, satu tangannya mencengkeram pipi Gaia dan satu lagi berada di saku celana, "kau perempuan yang sudah menikah, kau harus tinggal dengan suamimu karena--" Kaysan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Gaia, di mana tangannya yang mencengkeram pipi Gaia pindah ke belakang kepala perempuan itu. Dia mencium bibir Gaia sekilas, lalu kembali melanjutkan ucapannya, "

  • I'm Yours My Husband   10. Dijemput Suami

    Bug' Gaia terus berlari karena masih di kejar oleh mamanya, konsentrasinya pecah akibat panik. Hingga pada akhirnya dia menabrak seseorang, membuat tubuh Gaia terhuyung dan hampir terjatuh. Namun, seseorang yang ia tabrak dengan cepat menangkap tubuhnya sehingga dia tak jauh keras ke lantai. Deg' Mata Gaia membelalak kaget ketika melihat sosok yang menangkap dan menahan tubuhnya. Jantungnya langsung berdebar kencang dan wajahnya seketika pucat pasi. Pria ini adalah pria yang memarahinya tadi pagi, dan sekaligus orang yang Gaia ingin hindari. Ke-kenapa pria tampan ini ada di sini? Apa dia tahu Gaia pulang ke rumah orang tuanya oleh sebab itu dia datang untuk menjemput Gaia? Tidak! Gaia tak mau pulang dengan orang galak ini! Sikap manisnya hanya palsu. "Kau tak apa-apa, Sweetheart?" tanya Kaysan, menarik tubuh Gaia sehingga perempuan itu berakhir dalam dekapannya. Gaia buru-buru mendorong dada bidang Kaysan. Tanpa menjawab perkataan pria itu, Gaia pergi dari sana. Nam

  • I'm Yours My Husband   9. Pulang lagi

    "Hei, mulutmu yah! Pantas kamu ngomong begitu ke Nyonya, Heh? Nanti giliran kupecat, nangis!" ketus Gaia pada maid yang menegurnya dengan tidak sopan tersebut. Maid tersebut terlihat terkejut. Bukan hanya dia, melainkan maid lainnya yang ada di sana juga ikut kaget. 'Kenapa Gaia berani padaku? Sebelumya dia takut padaku karena aku ini kepala pelayan di dapur dan merupakan utusan Nyonya Viviana, Tante Tuan Kaysan.' batin maid tersebut, menatap Gaia secara lekat. Ah, dia hampir lupa jika perempuan ini sedang lupa ingatan. Mungkin itu yang membuat Gaia berani padanya. Tapi, dia yakin sekali dia bisa kembali menundukkan Gaia dengan cara cukup menggertaknya saja. Yah, Gaia ini lemah! "Memecatku? Memangnya kamu bisa, Heh? Aku ini kepala maid di dapur dan merupakan utusan Nyonya Basar Viviana. Kamu sama sekali tidak bisa memecatku!" angkuh maid tersebut pada Gaia. "Nyeme nyeme nyeme nyeme!" Gaia menyeru dengan mengejek, menatap julid dan nyinyir pada maid tersebut. "Mau kamu kepala m

  • I'm Yours My Husband   8. Sang Nyonya Telah Kembali

    'Aku sudah tidak tahan menjadi istrimu, aku ingin cerai, Mas Kaysan. Aku ingin lepas! Biarkan aku bahagia dengan kekasihku!' 'Baik, kita akan bercerai. Tetapi tunggu setelah usia putra-putri kita 7 tahun. Jika sekarang– mereka terlalu kecil untuk merasakan kehilangan mommy mereka.' Kening seorang perempuan yang sedang tidur terlihat mengerut. Dia merasa tak nyaman dan terusik oleh mimpi yang menurutnya menyeramkan. Hingga akhirnya kelopak mata perempuan itu terbuka lebar. Gaia menghela napas panjang, segera mengambil posisi duduk. Dia memijat kening, menunduk lalu menatap tangannya yang terlihat tremor. Mimpi itu-- adalah dia yang sedang membawa selingkuhnya di hadapan Kaysan, di mana dia meminta bercerai pada suaminya karena ingin menikah dengan kekasihnya. "Kenapa aku sangat jahat dalam mimpiku?" gumam Gaia, tangannya masih tremor dan jantungnya masih berdebar kencang. Ceklek' Suara decitan pintu terdengar, Gaia menoleh ke arah sana untuk sekadar memastikan. Namun, dia buru-

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status