Beranda / Romansa / I'm Yours My Husband / 8. Sang Nyonya Telah Kembali

Share

8. Sang Nyonya Telah Kembali

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-13 22:30:50

'Aku sudah tidak tahan menjadi istrimu, aku ingin cerai, Mas Kaysan. Aku ingin lepas! Biarkan aku bahagia dengan kekasihku!'

'Baik, kita akan bercerai. Tetapi tunggu setelah usia putra-putri kita 7 tahun. Jika sekarang– mereka terlalu kecil untuk merasakan kehilangan mommy mereka.'

Kening seorang perempuan yang sedang tidur terlihat mengerut. Dia merasa tak nyaman dan terusik oleh mimpi yang menurutnya menyeramkan. Hingga akhirnya kelopak mata perempuan itu terbuka lebar.

Gaia menghela napas panjang, segera mengambil posisi duduk. Dia memijat kening, menunduk lalu menatap tangannya yang terlihat tremor. Mimpi itu-- adalah dia yang sedang membawa selingkuhnya di hadapan Kaysan, di mana dia meminta bercerai pada suaminya karena ingin menikah dengan kekasihnya.

"Kenapa aku sangat jahat dalam mimpiku?" gumam Gaia, tangannya masih tremor dan jantungnya masih berdebar kencang.

Ceklek'

Suara decitan pintu terdengar, Gaia menoleh ke arah sana untuk sekadar memastikan. Namun, dia buru-buru memalingkan wajah sebab syok bercampur malu melihat Kaysan keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di pinggang.

Ingatan Gaia kembali memutar ke kejadian tadi malam, di mana seharusnya dia tidur bersama putrinya akan tetapi Kaysan memindahkannya dan membawanya ke kamar ini.

Tadi malam, Kaysan dan dia …-

Mengingat kejadian tadi malam, Gaia langsung menunduk malu. Dia menatap tubuhnya yang mengenakan kemeja suaminya–sangat besar di tubuhnya. Melihat selimut yang menyingkap dan pahanya terlihat, dengan gugup Gaia menarik selimut untuk menutupi pahanya tersebut.

"Selamat pagi, Sweetheart," sapa Kaysan, kini berdiri tepat di sebelah ranjang–sisi ranjang tempat Gaia tidur. Dia membungkuk lalu mencium kening istrinya. Tak sampai di situ, dia juga mencium sekilas bibir Gaia kemudian berakhir mengacak suria di pucuk kepala istrinya.

"Pa-pagi," jawab Gaia pelan, menunduk dalam karena malu-malu dan salah tingkah. Baginya ini juga sedikit awkward! Namun, satu hal yang membuatnya bingung. 'Suami se tampan dan sebaik budi ini, nggak mungkin aku selingkuhi. Sudah gila kalau aku memang beneran selingkuh. Pasti ada sesuatu.' batin Gaia saat mengingat mimpinya tadi.

Dalam mimpi itu, dia berselingkuh dan meminta cerai pada Kaysan. Namun, rasanya tak mungkin! Terus terang saja, tak mungkin Gaia melepas pria tampan, berduit, penuh pesona, hot, dan baik ini. Tak mungkin!

"Ayo." Kaysan tiba-tiba mengulurkan tangan ke arah Gaia, "Mas akan membantu-mu mandi," lanjut pria itu, menyebut dirinya dengan kata ganti 'mas, membuat pipi Gaia merah sebab tersipu malu dan salah tingkah.

'Mas katanya.' batin Gaia, kembali menundukkan kepala sambil menahan senyum malu-malu.

Tak ada yang spesial! Suaminya hanya menyebut dirinya 'Mas, akan tetapi entah kenapa Gaia sangat berdebar ketika mendengarnya. Yah, kata ganti 'mas terkesan biasa dan tak istimewa, akan tetapi suara berat dan dalam suaminya lah yang membuat kata 'mas tersebut terasa sangat istimewa dan berdamage. Rasanya menembus jantung membuat Gaia ingin menjerit karena baper.

"Umm, aku tidak mau," jawab Gaia. Sempat ingin turun akan tetapi mengurungkan niat saat melihat pahanya lagi-lagi terbuka. Hal tersebut membuatnya buru-buru kembali menarik selimut, malu berpenampilan seperti ini di depan suaminya.

Kemeja suaminya ini memang kebesaran. Hanya saja bagian paha bawah akan terlihat.

"Pakaiannya tidak sopan," ucap Gaia saat Kaysan terus menatapnya dengan intens. Sial, itu membuatnya sangat malu dan canggung setengah mati.

Sejujurnya dia bukan perempuan lemah lembut dan anggun. Percayalah, dia bahkan jauh dari kata itu. Namun, entah kenapa di hadapan pria ini, Gaia menjadi perempuan imut dan manis. Mungkin karena masih canggung pada pria ini.

Kaysan senyum tipis, memilih meraih tubuh istrinya–membawanya dalam gendongannya. Gaia terlihat kaget dan berniat melompat, akan tetapi dia tidak bisa.

"Kau lupa, Hum, jika tadi malam Mas bahkan melihatmu tanpa sehelai benang pun," ucap Kaysan tiba-tiba, menggendong dan membawa istrinya ke arah kamar mandi.

Gaia meneguk saliva secara kasar. Kali ini, meskipun dia memalingkan wajah, tetap semburan merah di pipinya akan terlihat oleh Kaysan.

Setelah di kamar mandi, Kaysan menurunkannya. Gaia reflek menarik-narik bagian bawah kemeja supaya menutupi pahanya yang terlihat.

"Cih." Kaysan berdecih geli melihat tingkah istrinya.

"Mas sudah mandi kan? Jadi … mohon keluar. A-aku akan mandi sendiri," ucap Gaia kikuk, masih berusaha menutupi pahanya.

Kaysan lagi-lagi berdecih geli. "Bagian atasmu tidak kau tutupi, Ailov?" ucapnya sambil melihat ke arah undukan indah istrinya, belahannya terlihat. Ada banyak bekas merah di sana, dan itu karya Kaysan.

Gaia menatap ke arah undukannya, reflek menyilangkan tangan di depan dada dengan pipi yang sudah merah dan jantung berdebar kencang. Ya ampun!

"Tolong keluar, Mas," pekik Gaia, benar-benar malu pada Kaysan.

Persetan jika tadi malam tubuhnya dilihat oleh pria ini. Jelas itu berbeda dengan yang sekarang. Tadi malam, pria ini merayunya untuk begitu, urat malunya sempat minggat dari diri Gaia. Akan tetapi begituannya sudah selesai dan urat malu Gaia telah pulang kampung ke diri Gaia lagi. So, dia malu!

Alih-alih keluar, Kaysan tiba-tiba mengunci pintu kamar mandi. Setelah itu, mendekati istrinya kemudian membawa Gaia ke arah wastafel. "Sudah Mas katakan, Mas akan membantumu mandi."

"Tidak perlu, aku sudah besar, Mas. Aku bisa mandiri sendiri," jawab Gaia terkesan kesal, tetapi itu karena efek malu bercampur gugup.

Kaysan mengabaikan ucapan Gaia, dia meraih odol dan sikat gigi. "Coba katakan i dengan nada panjang, Sweetheart."

Gaia yang masih menyilangkan tangan di dada, menatap aneh pada suaminya. Kenapa harus mengatakan i?

"Iiiiii …," ucap Gaia. Meski bertanya-tanya akan tetapi dia menuruti ucapan suaminya.

Saat Gaia menyebut 'i dengan nada panjang, Kaysan langsung menyikat gigi istrinya. Hal tersebut membuat Gaia melotot syok. Dia merebut sikat dari Kaysan sebab malu giginya disikat oleh suaminya sendiri, akan tetapi Kaysan menjauhkan tangannya yang tak bisa diam tersebut.

"Sekarang buka mulutmu, Sweetheart."

"Tidak." Gaia membantah, "aku bisa menyikat gigi sendiri. Aku bukan anak kecil!"

"Buka atau kita akan lama di kamar mandi ini," ucap Kaysan, nadanya tiba-tiba berubah datar. Tatapannya juga mendadak dingin.

Gaia akhirnya membuka mulut. Entah kenapa dia merasa Kaysan sedang mengancamnya, oleh sebab itu dia menurut.

****

'Ini sebenarnya siapa yang anak-anak? Pagi sekali, Mas Kaysan memandikanku. Sedangkan Nezha dan Naia, mereka saja mandi secara mandiri. Isss, malu banget. Sudah besar, tapi mandi saja masih dibantu suami. Mana tangannya kesana kemari lagi. Ck, aku berasa dilecehkan, ingin lapor ke kantor polisi tapi dia suamiku. Yang ada aku ditertawakan sebab sudah besar masih dimandiin suami.' batin Gaia, berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan.

Mamanya selalu menyiapkan sarapan penuh cinta untuknya dan ayahnya. Itu membuat ayahnya sangat bersemangat untuk bekerja dan dia sendiri sangat senang menyantap sarapan yang mamanya buatkan. Sekarang Gaia ingin melakukan hal itu di rumah suaminya. Tujuannya untuk mendekati anak-anaknya. Dia rasa dia dan anak-anaknya– hubungan mereka terasa sangat jauh.

Ketika di dapur, maid yang bertugas di sana langsung menatap sinis ke arahnya. Naia bilang, maid yang bertugas di dapur dan koki rumah ini, memang galak.

"Jangan injakan kakimu di dapur, nanti kami kena marah lagi oleh Tuan. Pergi sana!" usir salah satu maid pada Gaia.

Gaia menatap tak percaya pada maid tersebut. Hei, berani sekali dia pada Gaia? Alih-alih pergi, Gaia memilih mendekat ke arah maid tersebut.

Gaia bersedekap lalu menatap julid ke arah maid tersebut. "Hei, mulutmu! Pantas kamu ngomong begitu ke Nyonya, Heh? Nanti giliran kupecat, kamu nangis!"

CacaCici

Selamat Membaca, MyRe. Semoga suka.

| 20
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Adfazha
Gaia balik ke setelan. pabrik nihh hayo maid kicep kan lom tau aja Gaia versi baru cm bs mode kucing manis ddpn pawang, klo sm yg lain jd singa betina garang wwkkkk
goodnovel comment avatar
CacaCici
untuk sekarang iya, Kak. tunggu bab dikunci dulu ...(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)
goodnovel comment avatar
CacaCici
baik, Kakku.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • I'm Yours My Husband   13. Perempuan Asing di Rumah Suamiku

    "Mommy menyiapkan sarapan," ucap Naia pelan, mengintip di balik tembok bersama dengan kakak kembarnya–Nezha. "Mommy sangat berbeda yah, Za," ucapannya kemudian pada Nezha, menatap kembarannya tersebut dengan ekspresi senang. "Humm." Nezha berdehem singkat, "Yaya suka Mommy yang sekarang?" tanyanya kemudian, menoleh ke dapur lalu kembali menatap saudara kembarnya. Dengan semangat Naia menganggukkan kepala. "Yaya suka sekali pada Mommy yang sekarang. Tapi sejak dulu Yaya sayang Mommy. Cuma … sekarang lebih sayang karena Mommy lucu dan baik. Mommy mau dekat-dekat dengan kita."Nezha menganggukkan kepala. "Ayo, Mommy datang." Dia menggenggam tangan kembarannya kemudian menarik Naia dari sana. "Kalau Za, suka Mommy yang sekarang atau Mommy yang dulu?" tanya Naia, berjalan beriringan dengan Nezha–menuju ruang makan. "Suka Mommy dalam versi apapun," jawab Nezha santai. Setelah di ruang makan, dia menarik kursi lalu mempersilahkan Naia untuk duduk di kursi tersebut. Setelahnya, dia menar

  • I'm Yours My Husband   12. Sang Manusia Harimau

    Selesai makan malam, Kaysan benar-benar mengurus para maid bagian dapur. Di sisi lain, Gaia ke ruang belajar putra putrinya, di mana Nezha dan Naia sedang ada di sana. Ruang belajar Nezha dan Naia ada di antara kamar keduanya. Ruang belajar tersebut terhubung ke kamar Nezha dan Naia–ada pintu penghubung ke masing-masing kamar anak-anaknya. "Mommy," sapa Naia dengan nada pelan dan ragu-ragu. Dia senyum akan tetapi sangat tipis. Naia sangat antusias melihat mommynya datang ke ruang belajar ini, akan tetapi dia juga ragu menunjukkan rasa antusias itu karena dia dan mommynya sebelumnya tak dekat. "Kalian lagi belajar yah?" tanya Gaia sambil duduk di kursi kosong, satu meja dengan Nezha dan Naia. Naia menganggukkan kepala secara antusias. Akan tetapi melihat buku gambarnya terbuka, dia buru-buru menutupnya. Dulu, mommynya pernah merobek buku gambarnya. Tapi dia tidak membenci mommynya. Dia menganggap mommynya merobek buku gambarnya karena mommynya menyayanginya. Bagi Naia, sej

  • I'm Yours My Husband   11. Mine

    "Kau sudah bangun, Sweetheart?" basa-basi Kaysan, senyum tipis pada perempuan manis dan cantik–miliknya. "Aku tidak mau pulang denganmu, kenapa kamu tetap membawaku pulang?!" pekik Gaia marah, menetap kesal pada Kaysan. Senyuman manis di bibir pria itu tiba-tiba saja lenyap, wajah angle-nya juga mendadak hilang. Tiba-tiba ekspresi Kaysan berubah dingin, tatapannya tajam dan bibirnya hanya membentuk garis horizontal. Dia berjalan cepat ke arah Gaia yang masih duduk di atas ranjang, membuat Gaia sangat panik dan ketakutan. "Kau kira kau masih milik orang tuamu, Gaia Kaysan Smith?!" Kaysan mencondongkan tubuhnya ke arah Gaia, satu tangannya mencengkeram pipi Gaia dan satu lagi berada di saku celana, "kau perempuan yang sudah menikah, kau harus tinggal dengan suamimu karena--" Kaysan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Gaia, di mana tangannya yang mencengkeram pipi Gaia pindah ke belakang kepala perempuan itu. Dia mencium bibir Gaia sekilas, lalu kembali melanjutkan ucapannya, "

  • I'm Yours My Husband   10. Dijemput Suami

    Bug' Gaia terus berlari karena masih di kejar oleh mamanya, konsentrasinya pecah akibat panik. Hingga pada akhirnya dia menabrak seseorang, membuat tubuh Gaia terhuyung dan hampir terjatuh. Namun, seseorang yang ia tabrak dengan cepat menangkap tubuhnya sehingga dia tak jauh keras ke lantai. Deg' Mata Gaia membelalak kaget ketika melihat sosok yang menangkap dan menahan tubuhnya. Jantungnya langsung berdebar kencang dan wajahnya seketika pucat pasi. Pria ini adalah pria yang memarahinya tadi pagi, dan sekaligus orang yang Gaia ingin hindari. Ke-kenapa pria tampan ini ada di sini? Apa dia tahu Gaia pulang ke rumah orang tuanya oleh sebab itu dia datang untuk menjemput Gaia? Tidak! Gaia tak mau pulang dengan orang galak ini! Sikap manisnya hanya palsu. "Kau tak apa-apa, Sweetheart?" tanya Kaysan, menarik tubuh Gaia sehingga perempuan itu berakhir dalam dekapannya. Gaia buru-buru mendorong dada bidang Kaysan. Tanpa menjawab perkataan pria itu, Gaia pergi dari sana. Nam

  • I'm Yours My Husband   9. Pulang lagi

    "Hei, mulutmu yah! Pantas kamu ngomong begitu ke Nyonya, Heh? Nanti giliran kupecat, nangis!" ketus Gaia pada maid yang menegurnya dengan tidak sopan tersebut. Maid tersebut terlihat terkejut. Bukan hanya dia, melainkan maid lainnya yang ada di sana juga ikut kaget. 'Kenapa Gaia berani padaku? Sebelumya dia takut padaku karena aku ini kepala pelayan di dapur dan merupakan utusan Nyonya Viviana, Tante Tuan Kaysan.' batin maid tersebut, menatap Gaia secara lekat. Ah, dia hampir lupa jika perempuan ini sedang lupa ingatan. Mungkin itu yang membuat Gaia berani padanya. Tapi, dia yakin sekali dia bisa kembali menundukkan Gaia dengan cara cukup menggertaknya saja. Yah, Gaia ini lemah! "Memecatku? Memangnya kamu bisa, Heh? Aku ini kepala maid di dapur dan merupakan utusan Nyonya Basar Viviana. Kamu sama sekali tidak bisa memecatku!" angkuh maid tersebut pada Gaia. "Nyeme nyeme nyeme nyeme!" Gaia menyeru dengan mengejek, menatap julid dan nyinyir pada maid tersebut. "Mau kamu kepala m

  • I'm Yours My Husband   8. Sang Nyonya Telah Kembali

    'Aku sudah tidak tahan menjadi istrimu, aku ingin cerai, Mas Kaysan. Aku ingin lepas! Biarkan aku bahagia dengan kekasihku!' 'Baik, kita akan bercerai. Tetapi tunggu setelah usia putra-putri kita 7 tahun. Jika sekarang– mereka terlalu kecil untuk merasakan kehilangan mommy mereka.' Kening seorang perempuan yang sedang tidur terlihat mengerut. Dia merasa tak nyaman dan terusik oleh mimpi yang menurutnya menyeramkan. Hingga akhirnya kelopak mata perempuan itu terbuka lebar. Gaia menghela napas panjang, segera mengambil posisi duduk. Dia memijat kening, menunduk lalu menatap tangannya yang terlihat tremor. Mimpi itu-- adalah dia yang sedang membawa selingkuhnya di hadapan Kaysan, di mana dia meminta bercerai pada suaminya karena ingin menikah dengan kekasihnya. "Kenapa aku sangat jahat dalam mimpiku?" gumam Gaia, tangannya masih tremor dan jantungnya masih berdebar kencang. Ceklek' Suara decitan pintu terdengar, Gaia menoleh ke arah sana untuk sekadar memastikan. Namun, dia buru-

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status