Share

Menciptakan Harmoni

“Sayang, dimakan dulu sarapannya,” ucap Laras sembari meletakkan roti bakar di atas meja dan segelas minuman di sampingnya.

“Makasih, Sayang,” balasku sambil tersenyum hangat.

Suasana di pagi ini tak seperti hari-hari sebelumnya kala aku dan Laras saling bertengkar. Beginilah seharusnya, tanpa ada sebuah kecurigaan di hati, atau amarah yang membludak di benak.

“Kamu habisin, ya.” Laras tersenyum, lalu menggigit roti miliknya dan mulai mengunyah.

Aku kini mengerti bahwa harmoni itu tidak dicari, tetapi diciptakan. Aku tentu harus berinisiatif menciptakan keharmonisan tersebut. Jika terus-menerus mengikuti apa yang dikatakan pikiran burukku, maka semua bisa saja hancur dalam waktu singkat.

“Vila Palm sudah ada yang keep, loh, Sayang. Hari ini rencananya aku akan bertemu dengan klien bernama Pak Trisno.”

“Kamu hebat, Laras. Vila itu sudah lama kosong, dan sekarang sudah ada yang mau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status