Share

Bab 90 : Pantai dan Kenangan

“Kamu memang anak tidak bisa diandalkan!”

Kalimat kejam itu meluncur dari bibir Bagaskara, dia meminta Naura datang menemuinya dan hanya makian yang diperdengarkan. Ia sama sekali tidak menanyakan kondisi putrinya yang nampak begitu pucat.

“Papa tidak akan bisa mengambil Maha dari Gama, dia akan menjadi putra Gama dan Sabrina selamanya,” kata Naura tanpa memandang Bagaskara.

Tangan pria tua itu mengepal karena bantahan sang putri. Ia pun melempar vas bunga di dekatnya sampai hancur berkeping-keping.

“Terserah! Lakukan sesukamu, aku bahkan tidak peduli kalau kamu mati sekalipun.”

Bagaskara pergi meninggalkan Naura dan Adam di ruang tamu. Buliran kristal bening mengalir membasahi pipi Naura. Ia sangat menyesal karena sudah mengambil langkah yang keliru. Seharusnya dia tidak perlu datang ke Bagaskara karena meski bergelimang harta jiwanya terasa begitu hampa.

Naura menoleh Adam, masih dengan air mata berlinang dan suara yang berat, dia mengajak suaminya pulang. Dari pada memikirkan tenta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
apa Naura akan meninggal, mbok di tunda dulu Thor jangan meninggal sekarang lain waktu aja, sekarang biarkan Naura bahagia dulu karna maha sudah mau main dengannya
goodnovel comment avatar
Ria Rifantiani
nangis aku sumpah... apa ini hari terakhirnya naura??
goodnovel comment avatar
Eenok Khus
..........yesek bgt si thour ..maha kbulkn ya bilng n panggil mama jgn smpe km menyesal mahaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status