Share

Batalkan

Angin dingin menembus kulitku, udara menjadi sangat dingin setelah hujan turun dengan lebatnya tadi. Aku mengeratkan sweater biru tua yang aku pakai, sembari memeluk amplop yang diberikan Dani tadi. Aku membawanya hati-hati sekali. Bahkan takut jika sampai amplop tersebut kusut.

Aku memperlakukannya dengan sangat hati-hati. Dari tadi pun senyumku tidak pernah pudar.

Aku berjalan dari ujung persimpangan, tadi Dani menurunkanku di sana. Sebenarnya dia ingin mengantarku sampai depan rumah, tapi aku melarangnya. Aku tidak ingin Damar banyak bertanya tentang siapa yang mengantarku pulang dengan mengendarai mobil yang terlihat mewah.

Jalanan yang kulewati banyak air yang menggenang, membuatku menghindarinya agar ujung gamisku tidak basah. Sebenarnya jarak antara rumahku dan juga persimpangan tidaklah jauh, tapi jika jalanan digenangi air seperti ini, membuatku harus melangkah pelan-pelan.

Aku mendesah lega ketika sudah sampai di depan rumah, tapi pandangan mataku memicing di kala melihat mot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status