“Kau keliru tetua, tuan muda ini bukan pelaku pembantaian di sini! Kami datang ke sini keadaan sudah seperti ini,” ucap Yuan Chao berusaha meluruskan. "Kau sama saja! Siapa yang tidak tahu bahwa sekarang bocah iblis ini memiliki pengawal murid utama dari Sekte Bintang Api. Setelah menghabisi orang-orang dari Sekte Naga Gerbang Utara tentu kalianlah yang akan menjadi satu-satunya sekte terkuat di dunia persilatan. Hanya untuk gelar kosong itu kalian sudah mendatangkan malapetaka bagi orang lain!"Ucapan pedas Malaikat Tangan Api itu membuat tidak berkutik Yuan Chao. Keadaannya saat ini membuat ia tidak bisa membela diri. Karena tentu tidak ada yang mempercayai bahwa sebenarnya Liong Yun itu memiliki hati yang baik. Ia berbuat seperti itu hanya karena untuk balas dendam.“Paman Chao, kau tidak usah mencoba memberi pengertian kepada mereka. Lagi pula aku tidak butuh kebaikan mereka. Kebaikan orang-orang dunia persilatan penuh dengan kemunafikan. Mereka merasa paling lurus, namun di de
“Rupanya kalian memang ingin membunuhku!” geram Liong Yun melihat musuh melontar kan bubuk beracun kepadanya.Serbuk pelumpuh iblis pun dilontarkan ke arah Liong Yun oleh Empat orang masuk yang memiliki kesaktian tinggi. Jika orang lain yang menghadapi keadaan itu tentu ia akan mengalami kekalahan telak. Ditambah lagi mereka menggunakan serbuk beracun yang bernama serbuk pelumpuh iblis.Liong Yun langsung menghentakan tenaganya. Seketika serbuk beracun itu kembali kepada orang yang menyerang. Mereka yang saat itu sedang dalam keadaan menerjang di udara tentu tidak dapat lagi menarik diri. Tak pelak serbuk Pelumpuh Iblis itupun langsung terkena mereka berempat.“Aaakk!” Teriak kesakitan terdengar dari mulut empat pendekar yang mengeroyok Liong Yun. Bagaikan daun yang rontok mereka jatuh ke bawah. Tubuh mereka lemas tidak ada lagi tenaga.“Tetua, apakah kau punya penawar racun ini?” teriak salah satu pendekar yang kini telah kehilangan kekuatannya kepada Malaikat Tangan Api.“Aku sama
Bummmmm!Sebuah serangan dahsyat dilancarkan oleh Malaikat Tangan Api Kepada Iblis Singa Perak. Lelaki berpakaian keperakan itu pun menangis dengan kedua belah tangannya. Namun dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini tentu ia kalah tenaga.Bukkk!“Ukkhh!”Dengan meringis kesakitan, Iblis Singa perak terpental ke belakang saat Malaikat Tangan Api menyerang dengan penuh amarah. Ia tidak sanggup menangkis serangan yang orang tua itu layangkan. Keduanya terlibat pertarungan sengit, di mana kekuatan mereka yang tidak seimbang. Iblis Singa perak berusaha mati-matian menghindari serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Malaikat Tangan Api.Melihat lawannya masih bisa bertahan, Malaikat Tangan Api kembali menyerang. Dengan langkah gesit, Iblis Singa perak berhasil menghindari serangan berikutnya. Dia melompat ke sisi lain dengan lincah, tetapi tidak lama kemudian Malaikat Tangan api kembali menyerang dengan kecepatan yang mengejutkan. Iblis Singa perak tak mampu menahan serangan terseb
“Maaf guru, mayat itu sudah tidak ada lagi. Seseorang telah mencurinya!” ucap Yu Shan. Liong Yun mendengus dingin mendengar percakapan guru dan murid itu. “Sepertinya kalian memang mencari gara-gara denganku. Jangan-jangan kalianlah yang membantai orang-orang Sekte Naga Gerbang Utara ini,” ucap Liong Yun penuh kemarahan. Liong Yun terlihat merasa dipermainkan oleh Malaikat Tangan Api. Ia yang marah hampir bergerak melakukan pembantaian. Beruntung saat itu Yuan Chao bergerak mendahului berbicara. “Orang tua, aku rasa kau juga telah ditipu oleh orang itu. Sebenarnya ia tidak mati, namun hanya ingin mengadu domba antara kalian dengan tuan mudaku,” ungkap Yuan Chao. Saat itu Malaikat Tangan Api seperti sedang kebingungan. Dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Ada keraguan pada dirinya sedang berada di pihak mana saat ini dia berada. Apalagi sebelumnya dipihaknya terdapat Iblis Singa Emas yang memang merupakan seorang tokoh aliran hitam. "Untuk sementara urusan ini kita s
“Mari!”Yang Zhuan Oek mempersilahkan Liong Yun dan juga Yuan Chao menikmati hidangan yang telah disediakan. Ketua dunia persilatan itu tidak langsung mengungkapkan tujuannya mengundang Liong Yun dan Yuan Chao. Setelah Liong Yun dan Yuan Chao selesai menikmati hidangan, Yang Zhuan Oek pun mulai buka suara. “Pendekar muda, sebenarnya tujuanku untuk tempat ini ada hal yang ingin aku ingin mintakan bantuan kepadamu. Ini erat kaitannya dengan hal buruk yang terjadi di dunia persilatan belakangan ini. Dan entah mengapa aku juga merasa sedikit banyaknya kejadian yang berhubungan dengan kejadian yang menimpa keluargamu sepuluh tahun yang lalu,” ucap Yang Zhuan Oek membuka suara.Liong Yun menatap Yang Zhuan Oek dengan serius. "Apa maksud ucapanmu itu tuan Yang?" tanya Liong Yun bernada dingin dan menunjukkan kesan tidak suka."Sebelumnya aku minta maaf apabila hal ini kembali membuatmu teringat akan kejadian buruk menimpa keluargamu. Aku merasa kejadian itu ada hubungannya dengan pergerak
“Paman Yuan, sebaiknya kita berpencar. Apa yang dikatakan oleh orang itu memang benar. Apabila mereka memiliki kemampuan tinggi tentu penyamaranmu akan dapat diketahui dari kekuatan yang kau miliki walaupun hanya dengan pancaran yang sangat sedikit. Kemampuan yang kau miliki masih belum sampai pada tahapan menghilangkan bau menghilangkan tenaga,” ucap Liong Yun.Pemuda itu khawatir penyamaran yang mereka lakukan akan diketahui oleh pihak musuh. Sementara sampai saat ini mereka tidak mengetahui Siapakah yang menjadi musuh sebenarnya. Orang-orang yang memiliki lambang trisula hitam itu sendiri mereka tidak mengetahui apakah sebuah perkumpulan atau semacamnya. Apalagi orang yang memimpin kelompok itu sama sekali mereka tidak ada bayangan informasi tentang itu.Yuan Chao menganggukkan kepalanya. Ia sadar dengan kemampuan yang dimiliki saat ini tidak mungkin menyimpan kekuatan hingga sampai pada tingkatan tidak tidak bertenaga dan tidak berbau seperti yang dimiliki Liong Yun saat in
“Terima kasih kau telah mau menerima undanganku datang ke tempat ini, Pendekar Liong, Si Bayangan Maut!” ucap orang yang diikuti oleh Liong Yun itu. Tepat di sebuah hutan yang cukup jauh jaraknya dari penginapan Liong Yun, orang itu berhenti. Ternyata orang yang diikuti oleh Liong Yun itu adalah seorang perempuan. Hal ini diketahui ia ketuahui ketika orang itu mengucapkan terima kasih kepadanya karena sudah mau mengikuti sampai ke hutan itu. "Sebenarnya siapa kau sebenarnya, Nona? Mengapa kau membawaku ke tempat ini? Dan benarkah kamu memiliki semua jawaban dari pertanyaan yang kucari di Bukit Awan Emas?" tanya Liong Yun setelah orang itu benar-benar menunjukkan wajahnya dan nampaklah wajah seorang gadis berusia sekitar delapan belas tahunan di hadapan pemuda itu. "Maafkan kalau ajakanku ke tempat ini sedikit mengganggu, Pendekar Liong! Aku memintamu datang ke tempat ini demi kebaikanmu sendiri, dan juga ini demi kebaikan orang-orang dunia persilatan yang datang ke bukit awan emas.
Hari yang ditentukan, telah tiba. Di puncak Bukit Awan Emas yang megah, angin berhembus lembut menyapu rerumputan hijau yang memenuhi dataran. Orang-orang dari seluruh dunia persilatan berkumpul dengan tegang, menunggu dengan penuh antusias kedatangan tuan rumah yang telah mengundang mereka. Hari itu adalah perhelatan kompetisi yang langka, dimana para peserta akan memperebutkan Pedang Naga Langit yang legendaris. Para pendekar sudah berkumpul di depan panggung kehormatan yang di bangun tepat di depan lapangan yang nantinya akan dijadikan tempat kompetisi. Mereka menantikan kemunculan tuan rumah yang sampai saat ini belum mereka ketahui siapa mereka sebenarnya. Bermacam spekulasi bermunculan. Ada yang mengira orang yang mengadakan perhelatan itu adalah ketua dunia persilatan ada juga yang mengira yang mengadakannya adalah sebuah sekte besar. Beberapa saat kemudian, seorang pria berpakaian putih muncul dengan tenang dari balik awan. Wajahnya yang anggun dan ekspresi tenang memancarka