Share

Bab 192 Terpentok Dinding

"Apa yang Anda katakan!?" tanya Anne dengan mengerutkan kening.

"Kau jangan bercanda Xel!!" Ivanna merasa pria itu hanya main-main.

Anne yang merasa masih memiliki tanggungjawab terhadap pasien segera mengatakan, "Kita bicara di luar, Nyonya Aisyah baru saja tertidur, jangan sampai membangunkannya."

Exel lekas menarik tangan Anne, meski gadis itu berusaha menolak. Membuat Ivanna cemburu dan sakit hati.

"Lepas!"

"Diamlah!! Atau aku tidak akan memperpanjang masa kerjamu!!" gertak Exel, terlihat sekali pria dingin sedingin kulkas itu memasang wajah manis. Hampir-hampir Anne mual melihatnya.

Ivanna berjalan lebih dulu, dan berhenti di ruang tamu. "Cepat jelaskan padaku, siapa wanita ini, Xel?!" Wanita itu mendaratkan bobotnya di atas sofa panjang.

Begitu pula dengan Exel dan Anne. Saat Anne duduk, pria itu pun duduk di sebelah Anne. Bahkan sangat dekat sekali.

Sorot mata Ivanna menatap benci pada keduanya. Apa lagi melihat wajah lugu Anne yang memuakkan.

"Ivanna, seperti yang sudah aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status