Share

MERINDU

SAFNA

"Mak, semua barang pemberian si Rey, keluarkan, bakar sekalian!" Amarah abah meletup-letup, bagai gunung memuntahkan lahar panas.

Emak langsung menuruti perintah abah. Barang yang bersangkutan dengan Reyhan dikumpulkan jadi satu. Aku mencoba meraupnya. Namun, abah menahan tubuh ini.

"Emak, jangan, Mak! Aku meronta dari cengkraman abah, meraung histeris. Berusaha mengejar emak yang membawa semua barang pemberian Reyhan. Abah mendorong tubuhku, lalu mengunci pintu, membiarkan aku histeris di dalam kamar sambil menggedor tiada henti.

"Abah ... buka pintunya, kumohon! Emak jangan dibakar barang-barang dari Rey ...." Teriakan dan tangisku sama sekali tak meluluhkan hati keras mereka.

Bersimpuh di atas lantai bersandar pada pintu, gedoran semakin melemah. Satu jam terkukung di kamar meratapi kesakitan, ditemani rinai bening yang berhamburan tiada henti.

Maafkan aku Rey, entah bagaimana nanti menghadapimu. Kau pasti membenciku.

***

Kenangan tentang Reyhan mulai kukubur seiring a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status