Share

CINTA TAK MEMANDANG SIAPA

"Mbak terimakasih sudah merawat anakku hingga menjadi wanita yang Sholeh dan baik," ucap ibu kepada Bunda Salamah.

"Dia sudah aku anggap seperti anak sendiri Bu Rosa, aku bersyukur sekarang Kinan sudah bertemu kembali dengan orang tuanya."

Aku membawakan nampan minuman untuk ibu dan Bunda Salamah. Saat asyik bercengkrama ponsel ibu berbunyi.

"Assalamualaikum Saka?"

"Walaikumsallam Bu, den Hamdan sudah sadarkan diri Bu," kudengar lirih dari telepon ibu.

"Benarkah? Alhamdulillah besok saya akan kembali ke Jakarta."

"Baik Bu."

Ibu menutup teleponnya.

"Ada apa Bu?"

"Masmu sudah sadar nak, Alhamdulillah."

"Alhamdulillah."

"Apa Kinan akan ikut ibu Rosa ke Jakarta?"

Bunda Salamah bertanya pada ibu.

"Saya harap Kinan mau menemani masa tua saya."

"Aku akan mencari orang dulu untuk mengurus tokoku, Bu."

"Baiklah."

"Aku akan istirahat dulu supaya besok lebih fokus."

"Iya sayang."

Aku meninggalkan ibu dan Bunda Salamah yang masih bercengkrama.

Melihat Zafran yang tengah tertidur dengan lelap aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status