Share

PERASAAN SALAH

Malam ini terasa sangat dingin. Lepas shalat Magrib dan makan malam aku putuskan untuk berbicara dengan Bang Fatur soal Arini. Kebetulan Bang Fatur tengah mengaji di dalam kamar. Bang Fatur memang lebih senang mengaji di dalam kamar karena itu tempat istirahatnya.

Aku merebahkan kepalaku di pangkuan Bang Fatur. Dia tersenyum dan melanjutkan bacaan Qur'annya.

Setelah ia selesai membaca Al-Qur'an aku putuskan untuk berbicara padanya,

"Abang?"

"Hemm."

Bang Fatur terus membelai rambutku yang tergerai. Aku sengaja melepas hijab jika hanya dengan Bang Fatur karena memang dia menyukainya.

"Tadi aku berbicara dengan Arini, ia tampak murung."

"Lalu?"

"Ia menangis tak henti."

Bang Fatur terkejut.

"Kenapa? Ada apa dengannya?"

Aku kembali menarik tangannya yang berhenti membelai rambutku. Aku memegang dengan erat dan menaruhnya di dadaku.

"Dia bilang hatinya sakit dan sesak serta air matanya jatuh begitu saja saat mendengar Zain akan bersama dengan Ana?"

"Maksudnya apa, Dik? Abang gak ngerti."

"A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status