Anthony duduk di sofa, saling berhadapan dengan Alicia Huang dan mulai berkata, “Berikan sum-sum tulang belakangmu untuk Anna!” Hati Alicia terasa sedikit tergelitik oleh duri ketika mendengar Anthony berkata seperti itu. Alicia memandang kepada langit yang saat ini tengah menjadi saksi perseteruan dingin mereka hari ini . Alicia tertawa sarkas ketika mendengar permintaan Anthony. Alicia menyilangkan kakinya seraya berkata dengan elegan,"Nikahi aku, maka aku akan memberikan sumsum tulang belakang ini ke wanita kesayanganmu!” Dulu kala Alica dan Anna adalah teman baik, Alicia pernah mengikuti serangkaian tes kesehatan, dia dan Anna iseng mengecek apakah mereka memiliki tulang sumsum yang cocok. Melihat riwayat kesehatan Anna yang memiliki kemungkinan besar mengidap kanker karena kebanyakan keluarga besarnya mati karena kanker darah. Pada waktu itu hasilnya menyatakan jika Alicia memiliki sum-sum yang cocok untuk menjadi pendonor. Perkataan Alicia Huang tadi jelas saja membuat sat
"Kami hanya menjalankan perintah," jawab mereka.Setelah itu Alicia diminta turun, para penagih yang tadi menyeret ke Klub W ini telah menunggunya, Dia akan dibawa ke sebuah hotel. Lagi-lagi Alicia berusaha melarikan diri, namun tetap saja dia tertangkap.Setelah sampai di sana salah satu para penagih hutang itu membawa Alicia ke sebuah kamar Suite yang sudah di pesan. Allicia terpaksa masuk dengan enggan. Namun, si penagih hutang tadi malah mendorongnya masuk ke dalam.Di sana bukan hanya ada dirinya, ternyata ada beberapa pria juga yang telah lebih dulu datang, ada di kamar itu, "Kemari!" panggil salah satu dari pria itu.Enggan mendekat, Alicia hanya berdiri di hadapan mereka semua yang sedang memandangi dirinya dari atas kepala sampai ke ujung kaki."Hei! wanita ini sangat cantik dan terlihat polos," ujar salah satu teman dari pria yang ada di kamar suite itu."Jangan pernah menilai buku hanya dari sampulnya saja," jawab pria yang lainnya lagi seraya menambahkan kata, “Kita t
Pintu pun dibuka, sebuah suara yang nyaring seperti burung pipit berkicau langsung saja terdengar, "Hei! Apa yang terjadi padamu, kau terlihat berantakan sekali!" ujar Edna teman kecil Alicia. "Sepertinya aku baru saja membunuh orang!" jawab Alicia. "Membunuh bagaimana, membunuh siapa?" ujar Edna seraya menarik masuk Alicia ke rumah petakannya yang mungil. "Aku baru saja memukul kepala seseorang dengan vas porselen,” cerita Alicia dengan nada suara yang sedikit bergetar, tubuh gemetaran."Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Edna seraya menarik Alicia untuk duduk di sofa.Alicia langsung saja menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya, lalu berkata, "Apa yang harus aku lakukan?" ujarnya sembari berjalan ke sana kemari, terlihat sangat gugup dan ketakutan. "Selama tidak ada pencarian dari polisi maka kau aman!" hibur Edna. "Menurutmu begitukah?" ujar Alicia ikut membesarkan hatinya sendiri. "Eum ..." imbuh Edna seraya menganggukan kepalanya. Di Mansion Smtih, Anthony baru
Alicia hanya melempar senyum tipis, sembari terus menekan tombol lift. Anna pun melepaskan tangannya dan pintu pun tertutup.Alicia berjalan ke parkir mobil dengan sambil menghapus air matanya yang terjatuh di pipi.Alicia masuk ke dalam taksi yang kebetulan berhenti tepat di depannya. Di dalam taksi dia beberapa kali menghela napas panjang, berpikir pasti saat ini Anthony telah menggangap jika dirinya adalah wanita pemburu harta.Beberapa hari kemudian Asisten Lee datang ke rumah Edna untuk menjemput Alicia, Edna pun langsung berkata, “apa kalian akan pergi sekarang?” Asisten Lee mengangguk, lalu segera membawa Alicia pergi ke rumah sakit. Hari ini akan diadakan pengecekan keseluruhan untuk kesehatan yang bertujuan demi penentuan jadwal operasi sum-sum tulang belakang.Di dalam mobil Alicia terus saja bertanya, “Apakah proses pemeriksaan akan lama?”“Hanya beberapa jam saja,” jawab asisten Lee.“Apakah nanti operasinya akan terasa sakit?” tanya Alicia lagi dengan suara sedikit ge
Tidak, dia menentang pernikahan ini jadi mana sudi dia menunjukan kehadirannya,” jawab Alicia acuh tak acuh.“Entah apa yang telah kau perbuat kepadanya, kehidupan terdahulu aku rasa dia juga sangat membencimu,” ujar Edna lagi dengan sedikit merinding sambil mengusap-usap bahunya sendiri.“Sudah tidak perlu membahas mereka lagi, katakan kepadaku bagaimana hari pertamamu bekerja di tempat baru?” tanya Alicia.“Menyenangkan, hanya saja …” jawab Edna terbata.“Hanya saja kenapa?” tanya Alicia penasaran.“ Jadi, ketika hampir jam waktu pulang tiba, datang seorang murid yang sepertinnya sulit sekali bicara. Ditanya malah diam saja, bukankah itu aneh” Cerita Edna sambil sedikit memiringkan kepalanya.“Wah, anak itu hebat sekali bisa mengabaikan guru terbaik kita,” ujar Alicia sedikit meledek kawan baiknya itu.Teringat jika dia baru bekerja, Edna pun langsung memeluk Alicia dan berkata, “Maaafkan aku, karena tidak akan bisa hadir di pernikahanmu nanti!”“Tidak apa, lagipula itu bukan aca
“Tentu saja, aku sangat mencintainya. Kau bisa melihat dengan jelas bukan?" jawab sarkas Anthony.Pria yang sedang menatap benci kepada Alicia itu, tiba-tiba saja pipinya menjadi merona karena mencium aroma Vanila yang dia suka dari tubuh wanita yang akan segera menjadi istrinya itu. Dadanya tiba-tiba terasa sesak. Kepala Anthony sedikit pusing sedikit memijit-mijit pelipisnya lalu berkata, “Pulang! Jangan sampai aku menyeretmu!”Alicia memegangi perutnya, lalu mau tak mau dia pun ikut pulang bersama Anthony. Dua mobil berhenti di depan parkir lobi, Asisten Lee keluar langsung berkata, “Silakan Nona!” ujarnya menunjuk ke arah mobil yang dia kendarai.Alicia pun pulang ke Mansion Smith, diantar oleh asisten Lee. Hari ini Anthony datang ke Mall karena ingin membeli sebuah hadiah, karena untuk orang yang begitu spesial dia pun memutuskan untuk pegi sendiri mencari hadiah itu.Aroma tubuh Alicia yang tadi menghampiri indera penciumannya masih terjejak di ujung hidung Anthony, dia pun m
“Bisa, aku baru saja mengatakannya kepadamu!” hardik marah Bibi Huang yang langsung saja mendorong Alicia agar segera keluar dari rumahnya.Tidak hanya mendorong, bahkan Bibi Huang menyiram Alicia dengan tempat sampah yang sudah dipenuhi oleh air hujan, “Pergi kau dari sini!” ujarnya sambil melempar tempat sampah itu, lalu masuk dan menutup pintu dengan keras karena kemarahan yang memuncak.Alicia berdiri di bawah hujan deras, memandang kosong ke pintu yang baru saja tertutup. Berpikir jika ibu dan anak itu memang sengaja menjauhkan dia dari Paman Keduanya, "Hah! keluarga ... apa ini yang disebut keluarga," pikir Alicia. Dia berharap Pamannya itu setidaknya bisa memberikan bantuan untuk mendapatkan kembali perusahaan Huang, yang sekarang ada di tangan Ayahnya dan juga Selirnya yang baru saja naik status menjadi istri sah ayahnya itu.Sudah beberapa tahun belakangan ini semenjak wanita itu masuk ke perusahaan Huang. Malah makin memperparah sakit perusahaan. Berpikir kekacauan yang se
Alicia perlahan berjalan untuk mendekati Nyonya itu, kedatangannya langsung saja diberi tatapan tajam, “Apa kau pemilik perusahaan ini?” tanyanya.“Nyonya, ayo turun. Kita bicara baik-baik,” bujuk Alicia.“Pembohong! Kalian semua pembohong!” Hardik marahnya.“Jika begini aku tidak akan paham situasinya,” ujar Alicia lagi dengan nada melemas.Nyonya itu mulai menangis, “Kalian bilang setelah aku tanda tangan, maka uang santunan akan keluar. Dasar penipu, mengapa malah mengatakan jika aku meminta kalian menyumbangkan semua uang santunan ke Yayasan kalian!”“Sumbangan ke Yayasan,” gumam pelan Alicia dengan nada terheran.Nyonya itu pun melangkah menjauhi Alicia, melihat ini Edna semakin panik. Karena yang dia tahu Langkah nyonya itu semakin menjauhi posisi kasur udara berukuran besar yang disediakan dibawah, untuk keselamatan Nyonya yang mencoba bunuh diri.Edna segera saja berlari ke bawah, dengan cepat dia menuruni tangga, bahkan sampai melangkahi beberapa anak tangga agar lebih cepat.