"ini pasti salah, ini adalah sebuah kesalahnan. kalian tidak bisa membawanya pergi. Apa kalian tidak tahu kami ini keluarga apa?" imbuh Maya Li panjang lebar, Di sana ada Sean Li, tentu saja para polisi itu mengabaikan kata-kata Maya Li. Dan, terus membawa Patrick Li dengan tangan terborgol, Merasa tidak bisa menahan penangkapan Papanya, Maya Li langsung menghampiri Sean yang sedang bersandar berdiri di meja kerja Papapnya itu. "Kau... apa kau sengaja melakukan ini? Karena marah, karena keluarga kita mendesak agar kita segera menikah?" sangka marah Maya Li. "Siapa yang menabur maka dia harus menuai!" jawab Sean seraya melangkah pergi, "Tunggu dulu apa maksudmu itu, katakan kepadaku membunuh, siapa yang dibunuh!" imbuh Maya Li lagi dengan nada yang semakin kacau. Sean tidak mau menjawab, membiarkan Maya Li dengan kegalauan dan kemarahannya. Dixon yang sedari tadi mengikuti hanya terdiam saja. Barulah ketika masuk ke dalam mobil dia besuara, "Apa kau benar-benar sudah mengambi
Charles dan Jean Smith sudah dipastikan akan mendekam lama di penjara, Sementara, Anthony dan Alicia sudah bersiap untuk pulang keesokan harinya. Sebelum pulang Alicia mengajak Lionel untuk tidak satu kamar dengannya dan juga Anthony. Alicia merasa rindu masa masa ketika membacakan dongeng untuk putranya itu. "Kali ini mau baca dongeng apa?" tanya Anthony seraya meletakan buku kisah 1001 dongen di atas ranjang. "Biarkan Lionel yang memilihnya?" imbuh Alicia sembari menyodorkan buku itu kepada putranya. "Ini saja, Bocah dan penyihir!" ujar Lionel menunjuk kepada salah satu judul cerita. Anthony pun mulai membacakan ceritu itu. "seorang anak tersesat di dalam hutan dan menemukan rumah 'kue' milik penyihir jahat. tak disangka si bocah itu malah dijadikan budak yang setiap hari diberi makan yang banyak agar tubunya menjadi gemuk berisi, Dengan tujuan untuk disantap oleh penyihir itu. Si bocah yang tadi berbadan kurus pun telah berubah menjadi bocah gendut yang terlihat gempal
Anthony duduk di sofa, saling berhadapan dengan Alicia Huang dan mulai berkata, “Berikan sum-sum tulang belakangmu untuk Anna!” Hati Alicia terasa sedikit tergelitik oleh duri ketika mendengar Anthony berkata seperti itu. Alicia memandang kepada langit yang saat ini tengah menjadi saksi perseteruan dingin mereka hari ini . Alicia tertawa sarkas ketika mendengar permintaan Anthony. Alicia menyilangkan kakinya seraya berkata dengan elegan,"Nikahi aku, maka aku akan memberikan sumsum tulang belakang ini ke wanita kesayanganmu!” Dulu kala Alica dan Anna adalah teman baik, Alicia pernah mengikuti serangkaian tes kesehatan, dia dan Anna iseng mengecek apakah mereka memiliki tulang sumsum yang cocok. Melihat riwayat kesehatan Anna yang memiliki kemungkinan besar mengidap kanker karena kebanyakan keluarga besarnya mati karena kanker darah. Pada waktu itu hasilnya menyatakan jika Alicia memiliki sum-sum yang cocok untuk menjadi pendonor. Perkataan Alicia Huang tadi jelas saja membuat sat
"Kami hanya menjalankan perintah," jawab mereka.Setelah itu Alicia diminta turun, para penagih yang tadi menyeret ke Klub W ini telah menunggunya, Dia akan dibawa ke sebuah hotel. Lagi-lagi Alicia berusaha melarikan diri, namun tetap saja dia tertangkap.Setelah sampai di sana salah satu para penagih hutang itu membawa Alicia ke sebuah kamar Suite yang sudah di pesan. Allicia terpaksa masuk dengan enggan. Namun, si penagih hutang tadi malah mendorongnya masuk ke dalam.Di sana bukan hanya ada dirinya, ternyata ada beberapa pria juga yang telah lebih dulu datang, ada di kamar itu, "Kemari!" panggil salah satu dari pria itu.Enggan mendekat, Alicia hanya berdiri di hadapan mereka semua yang sedang memandangi dirinya dari atas kepala sampai ke ujung kaki."Hei! wanita ini sangat cantik dan terlihat polos," ujar salah satu teman dari pria yang ada di kamar suite itu."Jangan pernah menilai buku hanya dari sampulnya saja," jawab pria yang lainnya lagi seraya menambahkan kata, “Kita t
Pintu pun dibuka, sebuah suara yang nyaring seperti burung pipit berkicau langsung saja terdengar, "Hei! Apa yang terjadi padamu, kau terlihat berantakan sekali!" ujar Edna teman kecil Alicia. "Sepertinya aku baru saja membunuh orang!" jawab Alicia. "Membunuh bagaimana, membunuh siapa?" ujar Edna seraya menarik masuk Alicia ke rumah petakannya yang mungil. "Aku baru saja memukul kepala seseorang dengan vas porselen,” cerita Alicia dengan nada suara yang sedikit bergetar, tubuh gemetaran."Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Edna seraya menarik Alicia untuk duduk di sofa.Alicia langsung saja menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya, lalu berkata, "Apa yang harus aku lakukan?" ujarnya sembari berjalan ke sana kemari, terlihat sangat gugup dan ketakutan. "Selama tidak ada pencarian dari polisi maka kau aman!" hibur Edna. "Menurutmu begitukah?" ujar Alicia ikut membesarkan hatinya sendiri. "Eum ..." imbuh Edna seraya menganggukan kepalanya. Di Mansion Smtih, Anthony baru
Alicia hanya melempar senyum tipis, sembari terus menekan tombol lift. Anna pun melepaskan tangannya dan pintu pun tertutup.Alicia berjalan ke parkir mobil dengan sambil menghapus air matanya yang terjatuh di pipi.Alicia masuk ke dalam taksi yang kebetulan berhenti tepat di depannya. Di dalam taksi dia beberapa kali menghela napas panjang, berpikir pasti saat ini Anthony telah menggangap jika dirinya adalah wanita pemburu harta.Beberapa hari kemudian Asisten Lee datang ke rumah Edna untuk menjemput Alicia, Edna pun langsung berkata, “apa kalian akan pergi sekarang?” Asisten Lee mengangguk, lalu segera membawa Alicia pergi ke rumah sakit. Hari ini akan diadakan pengecekan keseluruhan untuk kesehatan yang bertujuan demi penentuan jadwal operasi sum-sum tulang belakang.Di dalam mobil Alicia terus saja bertanya, “Apakah proses pemeriksaan akan lama?”“Hanya beberapa jam saja,” jawab asisten Lee.“Apakah nanti operasinya akan terasa sakit?” tanya Alicia lagi dengan suara sedikit ge
Tidak, dia menentang pernikahan ini jadi mana sudi dia menunjukan kehadirannya,” jawab Alicia acuh tak acuh.“Entah apa yang telah kau perbuat kepadanya, kehidupan terdahulu aku rasa dia juga sangat membencimu,” ujar Edna lagi dengan sedikit merinding sambil mengusap-usap bahunya sendiri.“Sudah tidak perlu membahas mereka lagi, katakan kepadaku bagaimana hari pertamamu bekerja di tempat baru?” tanya Alicia.“Menyenangkan, hanya saja …” jawab Edna terbata.“Hanya saja kenapa?” tanya Alicia penasaran.“ Jadi, ketika hampir jam waktu pulang tiba, datang seorang murid yang sepertinnya sulit sekali bicara. Ditanya malah diam saja, bukankah itu aneh” Cerita Edna sambil sedikit memiringkan kepalanya.“Wah, anak itu hebat sekali bisa mengabaikan guru terbaik kita,” ujar Alicia sedikit meledek kawan baiknya itu.Teringat jika dia baru bekerja, Edna pun langsung memeluk Alicia dan berkata, “Maaafkan aku, karena tidak akan bisa hadir di pernikahanmu nanti!”“Tidak apa, lagipula itu bukan aca
“Tentu saja, aku sangat mencintainya. Kau bisa melihat dengan jelas bukan?" jawab sarkas Anthony.Pria yang sedang menatap benci kepada Alicia itu, tiba-tiba saja pipinya menjadi merona karena mencium aroma Vanila yang dia suka dari tubuh wanita yang akan segera menjadi istrinya itu. Dadanya tiba-tiba terasa sesak. Kepala Anthony sedikit pusing sedikit memijit-mijit pelipisnya lalu berkata, “Pulang! Jangan sampai aku menyeretmu!”Alicia memegangi perutnya, lalu mau tak mau dia pun ikut pulang bersama Anthony. Dua mobil berhenti di depan parkir lobi, Asisten Lee keluar langsung berkata, “Silakan Nona!” ujarnya menunjuk ke arah mobil yang dia kendarai.Alicia pun pulang ke Mansion Smith, diantar oleh asisten Lee. Hari ini Anthony datang ke Mall karena ingin membeli sebuah hadiah, karena untuk orang yang begitu spesial dia pun memutuskan untuk pegi sendiri mencari hadiah itu.Aroma tubuh Alicia yang tadi menghampiri indera penciumannya masih terjejak di ujung hidung Anthony, dia pun m