Home / Rumah Tangga / ISTRI SAH PEWARIS HARTA / 5. Kejutan yang Pahit

Share

5. Kejutan yang Pahit

Author: Kai Chang
last update Last Updated: 2023-09-20 12:05:27

"Aku tidak ingin nama baikku tercoreng karena berselingkuh dengan adik ipar sendiri, di hadapan semua clienku," lanjut Arjun, menatap nanar Mayang.

"Mas, lalu bagaimana dengan nasib anak di dalam kandunganku ini? Dia akan lahir tanpa ayah, jika kau tidak menikahiku."

"Kenapa kau memusingkan hal ini? Dia adalah anakku dan akan tetap menjadi anakku," jawab Arjun dengan sangat enteng dan meyakinkan Mayang.

Mayang terlihat sedih karena ke tidakjelasan hubungannya dengan Arjun, Arjun membujuknya, "Sayang, kau jangan khawatir. Aku akan tetap bertanggung jawab atas anak ini."

"Konyol sekali kamu, Mas! Kau akan bertanggung jawab atas anak ini tapi tidak menikahiku! Kau mempermainkanku?" resah Mayang, berdiri dari sofa kecewa dengan sikap Arjun

"Ya, Mau gimana lagi. Aku tidak mau kembali hidup miskin, aku harus tetap bertahan dengan Sita, bagaimanapun juga," tekad Arjun menatap ke depan dengan sungguh-sungguh.

"Mas, Kak Sita sudah mencium perselingkuhan kita. Apakah kau tidak bosan terus mengelak dengan bukti-bukti yang dia temukan?" ujar Mayang menatap Arjun dengan sungguh-sungguh.

"Ya. Aku akui, jika Sita bukanlah wanita bodoh. Feelignya selalu tepat, bahkan tentang rumah itu."

"Sudahlah Mas, mengaku saja, apakah kau tidak capek terus menerus mencari alasan untuk mengelak atas bukti yang sudah jelas itu?" desak Mayang berharap Arjun melakukan keinginannya.

"Iya, aku mengerti Mayang. Aku juga capek, tapi harus gimana lagi," jawab Arjun tidak tau harus berbuat apa untuk lepas dari pilihan sulit tersebut.

"Ya kita menikah diam-diam, mudah bukan? Kita tutupi hubungan ini serapat mungkin."

"Bagaimana caranya?" tanya Arjun kepada Mayang, Mayang segera membisiki Arjun dan mengatakan semua rencana jahatnya kepada Sita, Arjun tampak mendengarnya secara seksama.

"Sita memang pintar tapi kau juga sangat licik," puji Arjun menarik hidung Mayang gemas. Mayang tertawa bahagia saat mendapati Arjun, setuju dengan rencananya diikuti oleh Arjun, ruangan yang tadi sempat di penuhi dengan ketegangan kini di penuhi dengan gelak tawa dua orang yang sedang di mabuk cinta tersebut.

"Mas, kau tidak menjenguk Kak Sita?" tanya Mayang, yang kini duduk di pangkuannya Arjun.

"Biarin saja, biar dia rasakan sendiri akibatnya sudah lalai menjaga anakku," jawab Arjun, masih belum bisa memaafkan meninggalnya bayi yang ada di kandungan Sita. Mayang tersenyum kecut, lalu membelai wajah Arjun, "Seharusnya kau bisa mengontrol dirimu, Mas. Jika kau terus marah kepada Kak Sita, dia semakin curiga, loh dengan hubungan kita?" 

Arjun menatap Mayang, "Benarkah?" 

Mayang menganggukkan kepalanya. "Lalu, aku harus bagaimana?" lanjut Arjun, menatap Mayang meminta sebuah saran. Arjun kagum dengan kelicikan Mayang dan kelihaiannya dalam berakting untuk menutupi perselingkuhannya.

"Bersikaplah lembut kepadanya, manjakan dia sehingga dia yakin kau benar-benar masih mencintainya dan tidak selingkuh darinya," saran Mayang yang begitu licik.

Arjun berpikir sejenak, dia membenarkan apa yang Mayang katakan. "Baiklah-baiklah. Aku akan bersikap baik kepadanya, tapi jika dia sudah pulang dari rumah sakit," jawab Arjun, memeluk Mayang dari belakang. "Mumpung dia ada di rumah sakit, kuta akan bersenang-senang tanpa ada yang mengganggu. Nanti aku akan mengajakmu ke rumah barumu, aku akan menginap di sana selama Sita berada di rumah sakit," usul Arjun, disambut tawa bahagia Mayang.

***

Sita merasa sebal dan kecewa karena Arjun tidak pernah ada di sisinya selama lima hari dia menjalani perawatan di rumah sakit. Hal ini membuat hatinya hancur dan terluka. Sita merasa ditinggalkan dan diabaikan oleh Arjun saat dia sedang dalam kondisi yang rapuh. Dengan sedih, Sita mengemas barang-barangnya sendiri dan meninggalkan rumah sakit.

Saat Sita melihat pemandangan kota di siang hari melalui jendela taksi yang dia tumpangi, air mata mengalir deras di wajahnya. Dengan perasaan yang campur aduk antara kecewa, marah, dan sedih, Sita merasakan beban emosional yang berat di dadanya. _Mas, sebenci itukah kau kepadaku?_ gumamnya dalam hati.

Sita merasa lega setelah menempuh perjalanan selama 30 menit menggunakan taksi. Perjalanan yang melelahkan membuatnya menghela nafas panjang. Dia segera rebahan di sofa untuk sejenak beristirahat dan memulihkan energi setelah perjalanan yang begitu meletihkan. Namun, kelegaannya tidak berlangsung lama karena tiba-tiba dia terkejut dengan suara mobil yang masuk ke dalam garasi rumahnya.

Ternyata, Arjun datang lebih awal dari biasanya. Sita merasa terkejut ketika melihat suaminya sudah pulang. Jam menunjukkan pukul dua siang, yang tidak biasa dilakukan oleh Arjun. Biasanya, dia pulang larut malam, paling cepat pukul tujuh malam. Kedatangan Arjun membuat Sita merasa heran dan ingin tahu alasan di balik pulangnya yang begitu cepat.

"Arjun, kau sudah pulang? Tumben jam segini sudah pulang?" tanya Sita dengan nada heran saat melihat suaminya. Arjun yang baru pulang dari kantor merasa terkejut saat kepulangan Sita. Tubuhnya terasa tegang dan keringat pun mulai mengucur deras saat melihat Sita tengah memandangnya seperti mencurigainya. Sita yang melihat kegelisahan suaminya semakin penasaran. Matanya terus memperhatikan setiap gerak-gerik Arjun, mencoba membaca apa yang ada di balik semua itu. Dia merasa ada yang disembunyikan, tapi tidak tahu pasti apa. 

Tanpa memberikan jawaban atas pertanyaan Sita, Arjun berusaha untuk memutar tubuhnya dan keluar dari rumah tersebut. Namun, tiba-tiba terdengar suara nyaring dari luar yang semakin mendekati pintu.

"Mas, ponsel kamu tertinggal di dalam mobil!" Mayang datang dan berdiri tepat di depan pintu, membuat Arjun terkejut dan terperanjat. Sita menatap suaminya dengan tatapan tajam, penuh kekesalan dan kemarahan, sambil menyambut kedatangan Mayang dengan wajah yang terpancar amarah.

Arjun masih terdiam, pasrah dan mencoba untuk mencari alasan. Sita masih memandang Arjun dengan ekspresi yang jelas menunjukkan kekecewaan dan ketidakpuasan. Mayang, yang masih berdiri di luar pintu, melihat suasana yang tegang di dalam rumah. 

"Oh, jadi ini alasanmu tidak pernah datang menemaniku di Rumah sakit? Kau sibuk dengan selingkuhanmu ini, Bukan? Mau mengelak apalagi kamu, Mas?" cecar Sita dengan mata merah seolah ingin menerkam Arjun saat itu juga ketika mendapati perselingkuhan Arjun dan Mayang. Hatinya terasa seperti dipenuhi oleh api kemarahan yang membara. Setiap detik berlalu membuatnya semakin tak sabar untuk mendapatkan jawaban dari Arjun.

Wajah Arjun terlihat semakin cemas ketika mendengar pertanyaan tajam dari Sita. Dia bisa melihat betapa marahnya Sita padanya. Namun, dia tidak bisa membantah atau mengelak lagi karena kebenaran sudah terbongkar. Hati Arjun berdebar-debar mencari cara untuk menghindari konfrontasi ini. Dia ingin menutupi kebenaran yang pahit dan menjaga citra dirinya di hadapan Sita.

Arjun merasakan tekanan besar dalam hatinya saat ini. Ia menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan besar dengan berselingkuh dari hubungannya dengan Sita dan memulai hubungan gelap dengan Mayang. Semua itu hanya karena godaan nafsu belaka tanpa memikirkan akibatnya.

Saat pandangan mereka bertemu, ada rasa penyesalan yang dalam di mata Arjun namun ia tetap mencoba untuk menyembunyikan emosinya tersebut agar tidak tampak oleh Sita. Ia tahu bahwa jika ia menunjukkan kerentanan pada saat-saat seperti ini, maka citra dirinya akan hancur di mata Sita.

Namun, semakin lama Arjun berusaha menyembunyikan kebenaran, semakin sulit baginya untuk menutupi semua ini. Ia merasa seperti terjebak dalam labirin yang rumit dan tidak ada jalan keluar. Setiap kali ia mencoba menghindari konfrontasi dengan Sita, pertanyaan-pertanyaan tajam dari Sita selalu menghantui pikirannya.

"Sita, dengarkan aku, Aku... ."

"Cukup!!!" bentak Sita, membuat Arjun langsung terdiam. Mayang menyeringai licik menikmati tontonan yang selama ini dia tunggu-tungu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 98. Tamat

    Pagi itu Dika dan Arsy tampak sangat bahagia karena Amel.tak pernah mengganggu hubungan mereka. Hingga pagi itu semua siswa berkumpul pada Mading sekolah bukan hanya itu, tatapan semua siswa yang ada disekolah itu memandang Arsy DNA Dika dengan tatapan penuh ejekan dan cemoohan.Arsy sadar jika ada sesuatu yang tidak beres."Dika, sepertinya ada yang aneh deh dengan siswa sekolah ini," ucap Arsy merasa risih dengan pandangan yang dilontarkan kepadanya saat dirinya dan Dika melewati lorong sekolah.Dika tersenyum manis, dia merangkulkan lengannya pada leher Arsy, "Kau ini selalu saja curiga. Bisa jadi mereka merasa heran karena si jomblo sejati kini sudah memiliki pacar, ditambah lagi pacarnya sangat tampan sepertiku."Arsy menatap Dika gemas, dan berkilah, "Narsis amat sih jadi orang. Seandainya saja bukan karena dijodohkan, mungkin aku tidak akan menerima kamu.""Halah, sudah jadian masih saja gengsi," sindir Dika melirik gemas kearah Arsy."Ah sudahlah. Ayo coba kita lihat ada apa d

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 97. Sakit hati Amel

    Sejak jadian di Villa, Arsy dan Dika tak segan memperlihatkan keromantisan mereka. Bahkan di sekolahpun, Arsy dan Dika bak Romeo dan Juliet yang tak bisa dipisahkan. Setiap hari mereka terlihat mesra, saling berpegangan tangan saat berjalan menuju kelas, dan sering kali duduk bersama di bawah pohon rindang di halaman sekolah.Suatu hari, ketika sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya di depan kantin sekolah, tiba-tiba Amel datang dengan wajah cemberut. Ia langsung mendekati Dika yang sedang duduk sendirian sambil menatap ke arah langit biru."Dika, kamu ini kenapa sih? Aku telepon tidak pernah diangkat?" tanya Amel dengan nada kesal. Ia duduk di sebelah Dika dan melingkarkan tangannya pada lengan Dika.Dalam hati, Dika merasa gugup karena ia tidak ingin Arsy melihat adegan ini. Mereka berdua memang sudah menjadi pasangan yang sangat harmonis sejak jadian di Villa tersebut. Namun begitu masalah muncul ketika ada orang lain yang mencoba mendekati salah satu dari mereka."Maaf Amel,

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 96. Perjodohan

    Dengan senyum hangatnya, Dika menjelaskan lebih lanjut kepada Arsy tentang rencananya untuk masa depan mereka berdua. Dia bercerita tentang bagaimana ia telah mempersiapkan segalanya secara matang agar dapat memberikan kehidupan yang nyaman bagi mereka berdua kelak."Sebenarnya ada satu hal yang tampaknya belum kau ketahui, Arsy," ungkap Dika perlahan-lahan. "Mereka mendukung sepenuh hati hubungan kita dan ingin melihat kita bahagia bersama. Dengan kata lain, kita telah dijodohkan sejak kita baru saja dilahirkan."Arsy kaget mendengar pengakuan tersebut. Ia tidak pernah membayangkan bahwa orang tuanya dan orang tua Dika telah menjodohkan dirinya dan Dika. Namun, di balik kejutan itu, ada rasa lega yang mulai menyelimuti hatinya.Arsy merasakan detak jantungnya berdegup kencang saat mendengar kata-kata Dika. Pikirannya melayang-layang mencoba memahami semua ini. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa orang tuanya mengatur semuany

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 95. Arsy dan Dika baikan

    Dika dengan penuh kelembutan menggendong Arsy menuju tepi pantai. Pasir putih nan bersih terlihat begitu menawan ditambah dengan sinar matahari yang hampir tenggelam. Dika berjalan pelan-pelan, sambil merasakan angin sepoi-sepoi menyentuh wajah mereka.Kedua orang tua mereka, sedang duduk santai di tepi pantai tersebut. Mereka tampak begitu bahagia melihat kedatangan Dika dan Arsy. Namun tiba-tiba saja, wajah Sita berubah menjadi khawatir saat melihat Arsy digendong oleh Dika."Arsy, kamu kenapa?" tanya Sita dengan suara cemas sambil bangkit dari duduknya. Ia segera mendekati Arsy yang kini diturunkan oleh Dika dan duduk dengan kaki diluruskan ke depan.Arjun juga merasa cemas melihat kondisi anak mereka yang terlihat lemas itu. Ia segera bergabung dengan Sita untuk mendekati Arsy.Anand, sahabat baik mereka yang juga ikut dalam perjalanan ini bersama istrinya, turut merasa khawatir melihat keadaan Arsy. Mereka pun ikut mendekati keluarga ters

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   94. Kecemasan Arsy

    "Sayang, apakah semuanya sudah siap?" tanya Arjun kepada Sita yang baru selesai memasukkan semua barang bawaannya ke dalam bagasi mobil expander miliknya. Setelah persiapan dan packing, mereka akhirnya siap untuk pergi liburan bersama keluarga."Sudah, Pa," jawab Sita dengan senyum kelegaan duduk disamping pengemudi. Dia merasa lega bahwa semua barang telah tertata rapi di dalam bagasi mobil.Sita menoleh kebelakang untuk mengecek ibu serta putrinya. Namun wajahnya berubah cemas saat melihat wajah sang putri yang terlihat murung. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran Arsy dan itu membuat hati ibunya menjadi khawatir."Arsy, kenapa wajah kamu terlihat murung gitu, Nak?" tanya Sita seraya tangannya sibuk memasang sabuk pengaman. Ia mencoba mencari tahu apa yang sedang dipikirkan oleh anak perempuan satu-satunya itu."Tidak apa-apa, Ma. Arsy hanya kepikiran pertandingan basket besok Ma

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 93. Keputusan Arsy

    Dika menatap Arsy dengan ekspresi kecewa yang jelas terlihat di wajahnya. Ia tahu bahwa Minggu ini tidak ada pertandingan apapun di sekolahnya. Dalam hatinya, Dika memahami jika Arsy ingin menghindarinya, tapi ia tidak tahu pasti masalah apa yang sedang dialami oleh Arsy. Sejak kemarahan Arsy terhadap dirinya beberapa waktu lalu, Dika semakin yakin bahwa kemarahan itu bukan hanya karena janji yang tak bisa dia tepati, melainkan ada masalah lain yang sedang mengganggu pikiran dan perasaan Arsy."Sungguh sayang sekali," ucap istri Anand dengan suara sedih. "Kita sudah merencanakan ini sejak lama."Semua yang duduk di meja makan saling menatap satu sama lain dengan perasaan campur aduk. Suasana hening pun tercipta di antara mereka sejenak.Dika mencoba untuk membuka pembicaraan lagi agar suasana menjadi lebih nyaman dan hangat. "Arsy," panggilnya lembut sambil memandang tajam gadis itu. Ia merasa kesal dengan kebohongan yang telah dilakukan oleh Arsy. Ia tidak bisa menahan diri untuk men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status