Share

ISTRI TERCINTA BOS BESAR
ISTRI TERCINTA BOS BESAR
Penulis: Diosa

01. Kamu Selingkuh?

"Tega banget kamu selingkuhin papaku."

"Selingkuh? Nggak, kok."

"Kamu kira aku nggak tahu? Kamu masih ada hubungan sama Leon 'kan?"

"Kenapa? Cemburu? Pasti kamu cemburu soalnya semua pria lebih suka aku daripada kamu. Pacarmu dulu ninggalin kamu demi aku, tunangan kamu selingkuh sama aku, bahkan papa kamu sekarang milikku."

"Aku nggak cemburu! Ini itu salah!"

"Aku sama siapapun itu bukan urusanmu!"

Elitta sampai tak bisa berkata-kata mendengar ucapan Vivian. Dia tidak mengira wanita yang dulunya teman SMA-nya kini itu masih bertingkah seperti ini.

Vivian tersenyum merendahkan. Dia mendorong dada Elitta sampai membuatnya mundur ke belakang. "Kamu itu cuma anak selingkuhan mama kamu, sekarang papa kamu udah nggak ngurusin kamu. Dia cuma ngurusin aku ... selamat hidup melarat sama suami kampung kamu itu, Elitta."

Usai berkata demikian, dia tertawa terbahak-bahak.

Hati Elitta sakit mendengar semua orang yang pernah dicintainya mengkhianatinya demi wanita di depannya itu. Air matanya hendak jatuh, tapi berusaha ditahan. Tak cukup pacar masa SMA, tunangan, bahkan papanya juga telah direbut.

Tak puas menghina, Vivian kembali berkata, "oh iya, gimana malam pertamamu dengan suami kampung? maaf ya aku dan papa kamu nggak bisa datang, soalnya kami ini 'kan orang kaya, alergi sama hajatan orang miskin yang biasa di jalan-jalan itu."

Elitta kembali ingin menangis. Kemarin adalah pernikahannya, tapi ayahnya sendiri tidak mau hadir. Dia bukanlah anak kandung Pak Derry Dinata, seorang pengusaha konveksi paling tersohor di kota ini.

Sejak kecil, dia dianggap hama oleh pria itu karena merupakan anak haram ibunya dengan pria lain. Meskipun begitu, dia selalu menyayangi ayahnya.

"Oh iya." Vivian kembali bicara, "kamu 'kan nggak dianggap anak, jadi nggak usah ngarep warisan nanti ... semua uang papamu itu akan jadi milikku."

"Aku nggak mengharapkan uang. Aku hanya nggak mau kamu mengkhianati Papa! Tega kamu, Papa beneran cinta sama kamu!"

Vivian mendekatkan wajahnya ke Elitta, lalu berbisik, "ya bodoh amat dia mau cinta atau enggak, aku mau nikah sama tua bangka itu juga karena uang. Daripada dia mati, terus ngasih uangnya ke kamu, si anak haram, mending ke istri mudanya ini."

"Kamu iblis!"

"Ucap anak orang kaya yang nikah sama pengangguran kabupaten miskin. Kenapa? Nggak terima aku sekarang punya harta papa kamu?"

"Jangan menghina suamiku!"

"Atau apa? Itu kenyataan, suami kamu memang miskin. Walaupun aku belum pernah lihat, tapi papa kamu sendiri yang bilang kamu dijodohkan sama pria kampung."

"Dia bukan pengangguran, dia pimpinan perusahaan."

"Pimpinan perusahaan apa? Perusahaan ternak ayam di kampung?" Vivian tertawa terbahak-bahak. Dia sangat menikmati perdebatan ini.

Sakit hati, Elitta menampar pipi Vivian dengan keras. Suaranya sampai menggema di seluruh dinding ruang tengah rumah ini.

Dia menegaskan, "kamu nggak seharusnya menghina pekerjaan orang lain, apapun usahanya, selama itu halal dan menghasilkan, kamu nggak bisa ngomong seenaknya kayak gitu."

"Beraninya wanita babi jelek kayak kamu nampar aku!" bentak Vivian murka. Dia langsung balas dengan menjambak rambut panjang Elitta yang tergerai. "Sok cantik! Nggak ingat dulu jerawatan sewajah, pacar kamu dulu sampai bilang jijik!"

"Ah!" Elitta berusaha keras melepaskan cengkraman tangan Vivian dari rambutnya, tapi gagal terus. Kulit rambutnya seakan ikut terangkat— sakit bukan main. "Lepaskan aku, Vi!"

Helai demi helai rambut Elitta mengalami kerontokan.

Dia menjerit, "Vivian! Stop!"

"Stop?" Vivian tertawa lagi. Perlakuannya makin kasar menjambaki rambut Elitta. "Enak saja bilang stop, siapa yang barusan nampar aku! Sekarang kamu itu udah diusir dari rumah, udah nikah sama cowok kampung, cuma wanita miskin, jangan berani-berani sama nyonya besar sepertiku."

Elitta tak tahan lagi dengan perlakuan kasar itu, dia spontan mendorong Vivian sekuat yang dia bisa. "Lepasin!"

"Ah!" Vivian terdorong ke belakang, hak tingginya tergelincir, sehingga dia sempoyongan, lalu jatuh tersungkur di atas lantai. "Sakit!"

Bertepatan dengan itu, datanglah sosok pria bersetelan jas hitam rapi. Pak Derry Dinata, ayah Elitta sekaligus suami baru dari Vivian. Dia kaget melihat Vivian ada di lantai. "Apa-apaan ini!"

Vivian memasang wajah lemah dan tersakiti. "Sayang, anak kamu masih nggak terima kamu nikahin aku, jadi dia ke sini cuma mau bunuh aku. Tolong."

Elitta melihat kebencian di mata sang ayah.

***

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tigan cantik
Vito dan Elitta Universe lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status