Share

BAB 100.

"Memaksa itu salah satu ciri lelaki patriarki, Han. Jangan sampai kaum hawa menilai kamu begitu," kata Reezi. Dia ikut bangun dan berdiri di hadapan Farhan dengan memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

Farhan tersenyum miring. "Tadi itu ajakan, Zii." Dia memajukan posisi tubuhnya sembari berbisik, "Tapi bukan sekadar ajakan," imbuhnya sembari menarik badannya kembali menegak.

Farhan melihat ke arah Mehru yang masih menunduk. Dia lalu berbalik badan berdiri di hadapan Mehru dan menyodorkan tangan kanannya, menyilakan Mehru jalan lebih dulu.

Gadis cantik yang mengenakan setelan kebaya warna Navy, senada seragam keluarga Kemal itu mendongak.

Iris matanya langsung terkunci saat tatapannya bertemu dengan Farhan.

Deg!

"Silakan, El."

Mehru mengangguk. Dia sempat menoleh ke arah Habrizi dan mengulas senyum tipis seraya menundukkan kepalanya, sebagai isyarat pamit lebih dulu.

Meski tanpa obrolan, keduanya berusaha berjalan sejajar. Kain batik berwarna abu-abu yang melilit beskap Farhan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
QIEV
Wedeh, lempoh Mak
goodnovel comment avatar
QIEV
Buanyaaaaaaakkkkk pokoknya
goodnovel comment avatar
QIEV
Reuni he em xixi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status