Share

BAB 99.

Suasana malam di pelataran Tazkiya jelang acara besok, didominasi oleh hilir mudik kendaraan.

Aula masjid sudah tersekat-sekat menjadi beberapa bagian untuk space istirahat tamu transit. Paviliun pun dipenuhi oleh para undangan Ahmad yang datang dari luar kota.

Di dalam hunian, keriuhan didominasi para wanita dari keluarganya. Farhan akhirnya memilih menepi ke balkon atas, meniti anak tangga yang melingkar dengan perasaan hampa. Dia merasa kesepian di keramaian.

Sang dokter merebahkan diri selonjoran di kursi malas, kedua lengannya menyanggah kepala sembari memandangi bulan yang menyembul malu-malu dibalik gumpalan awan tipis.

Ujung helai rambutnya tergoyang samar dibelai angin malam, tapi tak jua membuat hatinya ikut tersapu kesejukan.

Entah dirinya ingin memaknai apa, dalam pandangan yang terlempar ke jumantara. Satu tangannya lalu meraih gadget dari saku celana. Dia mulai membuka galery yang terkunci.

Sembari rebahan, jarinya menggeser-geser dua slide yang saling berdekatan.

Seny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
QIEV
Xixixi gaskeun
goodnovel comment avatar
Chaira Fajira
makan anuuhhh... wkwkkw
goodnovel comment avatar
Surya Erlangga
naach tuu kan... kan... rezki ma farhan? bakal seru...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status