Share

13. Pengirim Tak Bernama

Pria pekerja keras itu, punya seribu cara meluluhkan hatiku.

-----

"Kita jalan-jalan, yuk!" ajak Mas Reza di suatu sore.

"Siap," jawab aku dan Caca hampir bersamaan.

Semenjak kejadian di kantor Mas Reza tempo hari, lelaki maskulin itu menunjukkan kesalahannya dengan lebih sering di rumah, mengajak jalan-jalan, olahraga, memasak bareng, dan apa saja yang bermanfaat.

Kalau ia keluar kota paling lama dua hari, itupun hampir tiap istirahatnya video call.

Padahal kejadian hari itu, tak pernah bertanya atau membahasnya lagi. Kami ingin melupakan semua, sejalan dengan bergilirnya sang waktu.

Ada juga hikmah di balik kejadian menyesakkan itu, waktu-waktu berharga Mas Reza lebih banyak tercurah ke keluarga kecilnya.

[Mas, cepat pulang, ya?!] pesan WA kukirim.

Hampir jam empat sore, waktu pulang pria pencipta rasa nano-nano itu.

Melepas debar kerinduan ketika melihat sosoknya adalah hal sangat menyenangkan buatku. Hingga terlambat sedikit saja dari waktu kedatangannya mencipta gelisah d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status