Share

Khawatir

Aku tidak tega saat melihat Zainab tidur di sofa ruang tamu. Dia menungguku semalaman hingga tidak memedulikan dirinya sendiri. Kejadian semalaman benar-benar di luar dugaan. Dio menghadangku saat perjalanan pulang dari hotel setelah bertemu klien terakhir. Dia seperti orang kesetanan dan menyerangku tanpa ampun. Untungnya, tidak ada Zainab. Namun, Amira yang terkena imbasnya.

"Terima kasih, kamu datang tepat waktu," ucapku saat Angga datang membawa bantuan.

"Sama-sama, Pak." Angga dan teman-temannya sesama polisi meringkus Dio tepat tengah malam.

Namun, satu hal yang tidak kusadari. Ponselku hilang entah ke mana sehingga tidak bisa menghubungi Zainab. Sementara aku harus membawa Amira ke rumah sakit karena dia pingsan akibat pukulan dari Dio. Setelah dia sadar, dokter pun mengizinkan pulang. Untungnya, Angga ikut denganku karena Dio sudah diurus rekannya dan dia bersedia mengantar Amira pulang hingga aku pun melanjutkan perjalanan sendiri.

Ingatan kejadian semalam begitu menggang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status