Share

Perlahan terungkap

last update Last Updated: 2023-11-26 08:44:54

Alurnya maju mundur ya teman-teman. Lanjutan dari part sebelumnya. 

Aku sudah ada janji dengan Feni untuk sarapan bubur ayam di warung Mas Tejo. Aku bersiap berangkat ke butik. Seperti biasa pakaianku sudah di siapkan di atas tempat tidur oleh Gina. Kami tidak mempunyai asisten rumah tangga yang menginap. Hanya ada orang yang membantu membersihkan rumah, mencuci, dan menyetrika pakaian kami secara harian dan tidak menginap, dia bekerja dari pagi sampai siang. Sedangkan untuk urusan memasak, Gina lah yang mengurusnya. Karena sedari kecil dia pandai memasak.

Aku sudah terlanjur janji pada Feni. Kalau tidak di turuti bisa-bisa dia marah. Bergegas aku berangkat.

"Mas, kok buru-buru?" tanya Gina kepadaku.

"Iya, di butik aku harus briefing karyawan baru dulu," jawabku asal. Tentu saja kalian tahu kalau aku bohong.

"Sejak kapan ada karyawan baru di butik kita, Mas?" tanya Gina lagi. 

"Ya, kan produk dan barang yang kita jual bertambah banyak. Otomatis karyawan yang ada kewalahan. Tidak ada salahnya toh kita merekrut karyawan baru." Aku berkilah.

"Kamu kok nggak bilang sama aku, Mas?" protes Gina.

"Halah kelamaan minta persetujuan dari kamu. Sudah, ah! Pagi-pagi sudah mengajakku berdebat! Bikin pusing tahu nggak!" Aku beranjak langsung meninggalkan ruang makan.

"Mas, rantang bekalnya!" teriak Gina yang menyusul sambil menyodorkan rantang bersusun.

"Ya". Dengan malas aku mengambilnya. Sebenarnya aku enggan makan makanan ini. Ah nanti lebih baik ku berikan karyawanku atau ku buang saja. Simpel kan!

Aku langsung meninggalkan Gina yang masih terpaku di muka pintu. Dan segera melajukan mobilku untuk menjemput kekasih hatiku tersayang.

Sesampainya di rumah Feni, lebih tepatnya rumah yang kubelikan untuknya secara kredit dengan cicilan yang rendah karena hanya rumah sederhana dengan tipe 36 plus yang memiliki dua kamar tidur. Aku bilang pada Feni kalau aku membelinya secara tunai. Gengsi dong masa aku harus bilang jujur kalau aku menyicil.

Feni rupanya sudah menunggu di luar rumah. Penampilannya pagi ini begitu mempesona. Langsung saja dia naik ke mobilku.

Kami menuju warung bubur ayam Mas Tejo. Warung sederhana sebenarnya. Tetapi rasanya enak. Apalagi di makan bareng dengan selingkuhan. Hahaha.

Hari ini aku memutuskan untuk tidak ngantor. Malas sekali. Lebih baik aku bersenang-senang dengan Feni. Oh ya, aku ingat bekal dari Gina. Lebih baik ku buang saja. Malas sekali memakan bekal darinya.

"Mas, kok berhenti?" tanya Feni dengan heran. 

"Sebentar, Sayang. Mas mau buang sampah dulu." Aku segera mengambil rantang bekal dari Gina yang sudah dibungkus dengan plastik hitam sebelumnya. Nanti aku bilang saja ke Gina kalau rantangnya hilang karena aku lupa dimana menaruhnya. 

Setelah membuang 'sampah' tersebut. Aku menemani Feni berbelanja kebutuhan sehari-hari dan baju di mall. Kami seperti pasangan muda yang sedang di mabuk asmara. Bergandengan tangan erat dan saling memeluk pinggang. Setelah itu, kami memutuskan untuk ke hotel. Kalian tahukan setelah ini apa yang kami lakukan.

Flasback selesai.

* * *

Tika pulang ke rumah di antar dengan Ibu. Aku sibuk menonton televisi. Sebenarnya aku tidak memperhatikan siarannya. Pikiranku resah dan tenggelam mengingat Gina. Ya Allah. Kenapa baru sekarang aku tersadar, betapa aku sesungguhnya mencintai Gina. Selama beberapa tahun ini aku mengabaikannya, selingkuh dengan beberapa wanita. Karena kulihat Gina sudah tidak cantik lagi dan makin menua. Istilahnya aku ini mengalami puber kedua. Hingga hampir setahun belakangan ini aku dengan Feni. Yang begitu kumanjakan hingga tanpa sadar aku telah menguras harta Gina.

Kulirik Tika dan Ibu ribut-ribut turun dari lantai dua. Kudengar pembicaraan mereka, apa sih yang mereka bicarakan!

"Kok bisa hilang sih Nek sertifikat rumah ini?" tanya Tika kepada Neneknya. 

"Nenek juga nggak tahu, Tik. Emang kamu ada memindahkannya?" tanya Neneknya Tika balik.

"Nggak ada, Nek. Kan surat berharga dan perhiasan Mama di taruh di brankas di kamar Mama dan Papa," jawab Tika dengan ragu.

Aku tepok jidat. Kok bisa sih mereka tiba-tiba mencari sertifikat rumah? Selama ini bukannya mereka acuh tak acuh dengan harta Gina? Ngapain juga sih Ibu mencari-cari segala! Lha wong harta Ibu dan Bapak tidak akan habis tujuh turunan. Masa cuma rumah ini aja mereka permasalahkan! 

Sejurus kemudian Ibu menatapku dengan curiga. Sedangkan aku yang di tatap pura-pura tidak tahu.

"Riko, kamu tahu dimana sertifikat rumah ini?" tanya Ibu dengan tatapan matanya yang tajam. 

"Ng, nggak, Bu. Riko nggak tahu!" jawabku gugup.

"Jangan bohong kamu! Itu kan kamar kamu. Yang tahu barang-barang di sana kan cuma kamu!" 

"Lagipula Ibu juga nggak sopan! Pakai masuk segala ke kamar Riko tanpa izin!"

"Heh, menantu gila!" hardik Ibu dengan berkacak pinggang. "Siapa sih yang sebenarnya nggak tahu etika dan sopan santun! Aku atau kamu! Kamu juga nggak ada izin memasukkan wanita lain ke kamar Gina. Pakai acara berzina segala. Cuih!! Aku sebenarnya malas menganggap kamu sebagai menantu lagi!"

"Papa harusnya juga sadar. Kalau kakek belum menendang Papa dari rumah ini. Tapi tunggu tanggal mainnya, Pa. Kakek nggak akan membiarkan Papa hidup tenang bersama gundik Papa itu!" sahut Tika yang membuatku terbelalak. 

"Apa maksud perkataan kamu, Tika? Kamu tuh ya yang sopan berkata pada orangtua!" jawabku dengan penuh emosi.

"Huh! Semenjak Papa selingkuh, sudah hilang rasa hormatku padamu! Apa Papa tahu kalau sebenarnya Feni itu..." balas Tika sambil terdiam memenggal kalimatnya.

"Sebenarnya apa? Cih! Anak kecil macam kamu tahu apa sih!" bantahku geram.

* *

Kira-kira apa ya yang mau di ucapkan Tika ke Papanya? Tunggu kelanjutannya ya teman-teman. ❤

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRIKU MENINGGAL SAAT MEMERGOKIKU SELINGKUH   Sepak terjang

    Riko terkekeh mendengar kata-kata Feni. Ia merasa yakin kalau istrinya tidak bakal tau tentang perselingkuhannya dengan Feni. Apalagi Gina juga tipe istri yang polos. Tidak seperti istri lain yang garang. Gina tipe istri rumahan, sederhana, dan tidak terlalu banyak protes. "Ah, enggak usah kamu pikirin. Dijamin aman. Istri Mas enggak akan tau sepak terjang kita. Asalkan kita main cantik dan rapih," jawab Riko dengan santai. "Beneran lho, Mas? Aku enggak mau kalau sampai dilabrak. Oke, aku janji enggak akan lagi berhubungan dengan lelaki lain. Asal Mas pun juga bisa setia sama aku," sahut Feni cepat. "Siap. Bisa diatur." Mobil yang mereka tumpangi akhirnya tiba di sebuah hotel bintang empat. Riko sudah memesan meja untuk dua orang. Candle light dinner acara spesial yang akan ia nikmati bersama Feni. Riko pun memarkirkan mobilnya. Mereka berdua terlihat berjalan melewati lobi hotel dan menuju restoran. Riko juga sudah memesan sebuah kamar untuk mereka berdua 'beristirahat.'Restoran

  • ISTRIKU MENINGGAL SAAT MEMERGOKIKU SELINGKUH   Rayuan maut 2

    Riko yang saat itu begitu muak dengan Gina. Ia berusaha menyimpan apa saja yang ia tidak suka dengan perubahan tubuh istrinya yang sedang mengandung anak mereka. Dengan dalih demikian, Riko mencari penyegaran di luar. "Mas, mau kemana malam-malam begini?" tanya Gina yang melihat suaminya bergegas mengambil jaket kulitnya. Riko sudah berpenampilan necis dengan kaos berwarna hitam dan celana jeans warna biru dongker. Riko kemudian berjalan mematut dirinya di depan cermin meja rias. Ia memastikan kalau rambutnya sudah tertata dengan rapi. Kemudian ia mengambil sebotol parfum aroma maskulin. Wangi segar parfum khas pria menguar ke seisi kamar mereka. Gina agak sedikit mual mencium aroma parfum tersebut. Memasuki usia kehamilan keempat memang rasa mual dan muntah yang ia rasakan mulai berkurang. "Mau ada meeting sama rekan bisnis di kafe. Kamu jangan terlalu kepo begitu, ah," jawab Riko seadanya. Ia sebenarnya sebal ditanya-tanya terus oleh wanita yang sudah menemaninya hidup selama bel

  • ISTRIKU MENINGGAL SAAT MEMERGOKIKU SELINGKUH   Rayuan maut

    Begitulah awal mula petaka yang terjadi. Hingga beberapa rentetan peristiwa yang masih segar dalam ingatan Riko sampai saat ini. Andai saja ia tidak tergoda dengan Feni, mungkin dia tidak akan berada di tempat ini. Mungkin juga mendiang Gina sampai saat ini masih hidup. Andai saja semua itu terjadi, mungkin Riko, Tika, dan mendiang Gina akan menjadi keluarga bahagia. Calon ak lelaki yang sebenarnya sangat Riko harapkan pun akan lahir ke dunia ini. Walau terpaut jarak usia enam belas tahun, Tika dengan senang hati menerima kehadiran adik lelakinya itu. * *Tertegun Tika kini berada di depan pusara wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya itu. Di dalam sana terbaring Gina dan calon buah hatinya yang belum sempat ia lahirnya ke dunia ini. Tika mencium batu nisan Mamanya. Air matanya yang tak bisa ia bendung lagi itu tumpah. Sebuah buket bunga mawar berwarna merah kesukaan Gina, Tika letakkan dia atas tanah makam Mamanya. Ia begitu menyesali kejadian itu. Andai saja waktu itu ti

  • ISTRIKU MENINGGAL SAAT MEMERGOKIKU SELINGKUH   Awal mula kisah Riko dan Feni

    Riko kini hidup dalam penyesalan, ia berada di panti jompo pasca pemulihan luka operasi di perutnya. Akibat ditvsvk olehFeni. Hari-hari yang dilalui Riko terasa sepi. Padahal banyak teman seusianya di sini. Tetapi ia lebih memilih menyendiri meratapi nasibnya. "Gina, Gina..." kata Riko mengigau dalam tidurnya pada suatu malam. Tak dapat dipungkiri. Laki-laki yang sebenarnya terbilang masih belum bisa dikatakan lansia itu masih merindukan istrinya yang sudah meninggal. Rasa bersalah menghantui pikirannya di setiap waktu. Andaikan waktu bisa diputar kembali. Mungkin dia tidak akan menjadi pesakitan seperti ini. Hal yang paling disesali Riko adalah berselingkuh dengan Feni. Seorang gadis remaja yang seumuran dengan Tika--putrinya. Pesona gadis itu memang memabukkan Riko. Semua memang berawal dari coba-coba. Hingga akhirnya dicoba terus dan ketagihan. --Flashback OnWaktu itu Riko menjemput putrinya ke sekolah karena sepeda motor yang digunakan Tika masuk bengkel dan harus diservis s

  • ISTRIKU MENINGGAL SAAT MEMERGOKIKU SELINGKUH   Penyesalan tiada berujung

    PoV Author Riko di temukan oleh Tika dan petugas bank yang akan menyita rumah KPR Feni. Sedangkan Feni dan Erik--ayahnya Riko-- melarikan diri ke sebuah hotel untuk bersembunyi sebelum akhirnya di tangkap oleh pihak kepolisian. Keadaan rumah ini tentu saja berantakan.Riko langsung di lakukan ke UGD karena kondisi perutnya yang sobek karena luka tusuk yang lumayan dalam. Darah pun mengalir, untungnya petugas medis dengan cepat mengambil tindakan untuk menolong Riko."Pa, bertahan ya, Pa. Tika ada di samping Papa," kata Tika dengan air mata yang mengalir menenangkan sang Papa. Padahal ia membenci tindakan Papanya yang menikah lagi dengan sang pelakor. Namun sebagai seorang anak satu-satunya, ia tetap tidak tega dengan kondisi Papanya yang sedang menahan kesakitan seperti ini.Riko yang sayup-sayup mendengar suara Tika yang menyemangati dirinya, dia sudah pasrah dengan keadaan. Walaupun tak sadarkan diri, dia dapat dengan jelas mendengar suara putrinya itu.Dokter dan para perawat yang

  • ISTRIKU MENINGGAL SAAT MEMERGOKIKU SELINGKUH   PoV Feni 1

    Aku sudah muak sekali dengan Mas Riko! Sudahnya nggak punya uang dan miskin tapi belagunya minta ampun! Aku kesal sekali ketika dia memergokiku berjalan dengan temanku. Huh itu baru temanku aja loh. Teman tapi mesra. Hihihi. Sebenarnya Mas Riko nggak tahu kalau aku sudah jadi simpanan om-om yang lain. Yaa, aku tahu kalau aku sudah menikah. Tapi nggak ada salahnya kan mencari om-om yang lebih kaya sebagai cadangan. Aku mengambil pisau lipat di saku celana jeansku dan tanpa sengaja aku sudah menusuk Mas Riko sebanyak dua tusukan. Astaga aku khilaf, bagaimana ini? Sebenarnya tadi aku nggak berniat untuk menusuk Mas Riko. Tapi dia ngomel terus. Bikin panas telingaku saja. Bergegas aku menelepon om kesayanganku. Om Erik, kalian tahu siapa Om Erik itu kan? Hehehe.Sementara menunggu kedatangan Om Erik. Aku segera mengemasi baju-baju dan juga barang-barangku. Aku takut nanti polisi datang dan mencidukku.Tak lama kemudian Om Erik yang sudah berumur tujuh puluhan itu datang dan membantu aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status