Share

Dua Puluh Satu

Penulis: Aura_Aziiz16
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-24 21:27:51

Bab 21

POV Rina

"Dasar menantu kurang ajar! Dibilangin mertua malah melawan!"

"Kalau kamu nggak punya tabungan ya wajar wong kamu nggak bisa ngelola uang pemberian suami dengan baik! Giliran sekarang Ibu susah, kamu juga susah!"

"Sudah! Kalau gitu kamu cari tempat utangan! Ibu nggak mau tahu! Pokoknya kamu harus tetap masak! Ibu mau makan!" sahut Ibu beruntun dengan mata melotot lebar.

Aku menghembuskan napas mendengar perkataan Ibu mertua.

Harus tetap masak? Pakai uangku sendiri? No! Aku tak sudi menggunakan uangku untuk mertua yang sama sekali tak pernah menghargaiku ini!

"Bu .... Rina ... ada apa ribut-ribut?"

Belum sempat aku menjawab perkataan ibu mertua, di depan pintu tampak sosok Mas Rama datang dengan wajah terlihat murung dan lelah.

Namun, melihat putranya datang dengan wajah gelisah, ibu mertua justru tampak makin garang menatapku. Mungkin dianggapnya aku akan takut diadukan pada putranya itu.

"Ini si Rina, Ram! Disuruh belanja malah bilangnya nggak punya uang! Padahal sel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam Puluh Enam

    "Apa, Rid? Laila ditangkap kejaksaan karena kasus korupsi? Yang benar saja, Rid! Kok bisa? Memangnya Laila beneran korupsi di kantornya kok bisa ditangkap? Gawat kalau iya! Gawat, Rid!" Bu Marni meremas rambutnya dengan perasaan gundah dan kesal.Namun, Farid justru menyeringai kecil."Biar aja deh, Bu. Biar kapok! Gara-gara Mbak Laila, Farid jadi nikah sama Sinta yang Ibu tahu sendiri kan, matrenya luar biasa! Kalau nggak gara-gara dia, sampai saat ini gaji Farid masih utuh, Bu. Tapi gara-gara dia, sekarang kita jadi susah begini," jawab Farid tiba-tiba enteng.Bu Marni meremas rambutnya semakin kesal."Rid, ini bukan sekedar gaji kamu yang diambil Sinta, tapi mengenai rumah ini, Rid! Kalau Laila ditangkap kejaksaan dan dipenjara terus dipecat dari pekerjaan, bagaimana dengan rumah ini? Rumah ini juga akan disita bank karena surat tanah dan rumah ini kemarin dipinjam Laila untuk mengajukan pinjaman di bank, Rid! Kita mau tinggal di mana kalau rumah ini disita bank?" ujar Bu Marni lag

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam Puluh Lima

    "Nadira, sini kamu!" panggil Bu Marni esok harinya pada Nadira yang tengah menyiapkan sarapan pagi.Hari ini rencananya Nadira akan keluar rumah agar bisa bekerja kembali seperti biasanya dengan lebih tenang dan bebas. Akan tetapi baru saja hendak bersiap pergi usai menghidangkan sarapan pagi di meja makan, ibu mertuanya sudah lebih dulu datang memanggilnya.Nadira mendekat lalu membuka mulutnya."Ada apa, Bu?" tanyanya."Nadira, mana gaji kamu bekerja selama ini? Ini kan sudah sebulan lebih kamu kerja! Nggak mungkin kan belum gajian! Sini! Ibu minta gaji kamu!" ujar Bu Marni tanpa perasaan sambil menatap tajam ke arahnya.Nadira menghela napas. Sudah mendapat karma dari perbuatannya yang tega menikahkan suaminya dengan menantu baru yang ternyata tak sesuai ekspektasi nya, akan tetapi bukannya sadar, justru ibu mertuanya masih saja berusaha menindasnya.Padahal tadinya dia berpikir, ibu mertuanya sudah mulai insyaf dan bertaubat dari kesalahan dan sikap buruknya. Buktinya kalau tak sa

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam Puluh Empat

    "Iya, Bu. Farid akan segera mengurus perceraian dengan Sinta. Pernikahan ini nggak bisa dilanjutkan lagi. Ibu tahu nggak, kalau ke depannya Sinta bukannya mau separuh gaji Farid aja, tapi semuanya, Bu! Dia bilang Farid harus seperti Mas Ari dan Mas Doni, memberikan semua gaji Farid ke dia. Sinta juga nyuruh Farid ngasih tau Ibu supaya Ibu, Dina dan Rara cari kerja dan cari duit sendiri supaya nggak perlu ganggu gaji Farid lagi. Dia cuma akan ngasih Ibu lima ratus ribu rupiah setiap bulan seperti Mbak Niken dan Mbak Laila, Bu.""Jadi, sudah sepantasnya Sinta, Farid ceraikan kan, Bu? Farid izin soalnya kemarin Ibu yang maksa Farid menikahi dia. Betul kan dugaan Farid kemarin, Sinta ternyata nggak seperti yang kita harapkan, Bu," sahut Farid lagi.Bu Marni menganggukkan kepalanya gundah."Iya. Ibu juga menyesal berat, Rid. Kalau tahu Sinta begini kelakuannya, nggak mungkin Ibu maksa kamu nikah sama dia, sampai bela belain jual mobil segala!""Jadi dia nyuruh Ibu dan adik adik kamu cari k

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam Puluh Tiga

    "Bu, ini uang gajiku bulan ini. Aku hanya bisa kasih empat juta ya, Bu, karena yang enam juta diminta sama Sinta," ujar Farid pada Bu Marni.Bu Marni mendelik kaget, menatap tak percaya putranya."Apa? Ibu cuma dapat empat juta! Gila! Jadi sisanya kamu berikan semua pada Sinta? Bahkan lebih besar punya dia dari pada punya Ibu? Kok bisa begini gimana ceritanya sih, Rid! Ini nggak masuk akal sama sekali! Ini ... ini ...!" Bu Marni kehilangan kata-kata sehingga tak mampu lagi bicara. Mulutnya menganga tapi tak ada satu kata pun yang mampu dia ucapkan karena rasa shock dan tak percaya yang membuatnya tak sanggup untuk meneruskan ucapannya.Farid menghela napas berat lalu duduk di samping ibunya dengan tubuh lunglai. Benar-benar semua ini di luar ekspektasinya. Tadinya dia berharap hidupnya dan keluarganya akan semakin baik dengan dia menikah lagi dengan Sinta yang bekerja di bank ternama, tapi bukannya hidupnya semakin baik, justru semakin gulung tikar! Arrgh!"Sekarang Sinta mana? Panggi

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam Puluh Dua

    "Apa kamu bilang? Kamu ngancem Mas?" Farid berkata gusar sembari berkacak pinggang mendengar ancaman dari Sinta.Sinta tersenyum tipis lalu kembali membuka suaranya."Aku nggak cuma ngancem, Mas, tapi juga akan membuktikannya kalau kamu berani macam-macam sama aku. Jadi mending kamu kasih uangnya sekarang juga ke aku daripada kamu aku laporin ke atasan kamu. Oke? Sini! Mana uangnya? Jangan bikin aku habis kesabaran minta hakku karena percayalah, itu nggak akan baik buat karir kamu di kantor ini!" ucap Sinta lagi sembari mengulurkan tangannya ke arah Farid.Farid menelan ludah mendengar perkataan Sinta. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Haruskah dia memberikan semua gajinya pada Sinta dengan resiko dirinya dan keluarganya pasti akan kelaparan tak bisa makan, atau ... karirnya di kantor mungkin akan terhambat jika Sinta beneran melaporkannya pada atasannya?Dua-duanya cukup berat baginya resikonya. Akhirnya setelah berpikir panjang, Farid pun mencoba untuk bernegosiasi. Dia akan mint

  • ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL    Enam Puluh Satu

    "La, tunggu! Ibu belum selesai ngomong! Jangan ditutup dulu teleponnya!" ujar Bu Marni saat Laila menutup telepon, tapi telat karena menantunya tersebut telah mematikan sambungan. Ketika ditelpon ulang, Laila tak mengangkat justru mematikan data internetnya sehingga panggilan Bu Marni tak bisa tersambung. Mendapati hal tersebut, Bu Marni pun seketika merasa kesal. Diremasnya ponsel kuat-kuat untuk menyalurkan rasa kecewanya. Sial Laila ternyata, pikirnya. Bukannya membantu masalah ekonomi keluarganya dengan mencarikan menantu baru yang bersedia memberikan sebagian gajinya untuk mertua, justru mencarikan menantu baru yang ikut memoroti gaji anaknya! Arrgh! "Rid, gimana ini? Laila ternyata salah omong ke Sinta, bukannya bilang Sinta nggak boleh minta nafkah lagi dari kamu malah bilang kalau dia harus ngasih sebagian uang kamu buat Ibu! Kan asem! Percuma dong Ibu nyari menantu baru kalau gitu! Bukannya ikut bantuin mertua malah tambah nyusahin!" seru Bu Marni kesal saat telepon ke F

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status