Share

06. Formasi penyegelan

Sekitar setengah jam berlalu akhirnya Limdong mulai melakukan pergerakan kembali. Limdong masih meraung dan memukul apapun yang ada di hadapannya saat ia berjalan. Untungnya semua warga berhasil dievakuasi.

"Teman-teman, apakah kalian merasakannya?" tanya Shifuer pada keempat temannya. Saat ini mereka sudah dekat dengan posisi Shifuyi.

"Iya, benar. Kekuatan dahsyat ini, apakah ini kekuatan dari murid yang Shifuyi katakan?" jawab Shifusan.

"Kalau begitu ayo kita cepat ke sana. Aku yakin keadaan di sana pasti sangatlah kacau. Kalau tidak, tidak mungkin orang seperti Shifuyi akan mengirim sinyal darurat pada kita," ujar Shifuer.

Dan mereka berempat menambah kecepatan laju mereka.

"Lingling, Lee. Tunggu sebentar lagi. aku sudah merasakan hawa keberadaan keempat temanku," ucap Shifuyi pada murid kesayangannya itu. Dan dijawab dengan anggukan oleh keduanya.

***

Tak lama kemudian Shifuer, Shifusan, Shifusi, dan Shifuwu pun tiba di lokasi yang sudah kacau itu.

"Shifuyi, bagaimana keadaanmu?" tanya Shifuwu.

"Kalau keadaanku baik-baik saja. Namun aku kehilangan dua muridku. Dan salah satunya adalah ketua dari para murid elite," jawab Shifuyi. Namun teman-temannya merasa ada keanehan. Kenapa Shifuyi tidak nampak sedih kehilangan nyawa Beiji? Mereka semua tahu kalau Beiji adalah murid andalannya.

Tapi mereka semua memutuskan untuk membahas itu nanti. Karena saat ini ada hal yang jauh lebih penting. Yaitu bagaimana caranya menghentikan Limdong.

"Apa kau punya rencana?" tanya Shifusan.

"Rencananya cukup sederhana. Kita hanya perlu membentuk formasi penyegelan tingkat tinggi. Kalian bisa rasakan sendiri bukan, betapa kuatnya kekuatan muridku itu," jawab Shifuyi.

"Iya kau benar. Kalau begitu, tunggu apa lagi? Segera kita lakukan," ujar Shifuer.

"Kalau begitu ayo. Sudah lama kita tidak menggunakan formasi besar ini," Shifusi.

Kemudian kelima orang yang disebut sebagai Guru Besar itu berpencar menuju posisi masing-masing.

Dan ternyata Limdong merasakan adanya ancaman. Akan tetapi Limdong bingung mau menyerang ke arah mana.

Alhasil, karena gerakan kelima orang itu sangat cepat dan terampil maka formasi penyegelan dengan cepat sudah terbentuk. Kelima orang itu bukanlah pemula dalam dunia ilmu seni bela diri. Mendapat julukan sebagai Guru Besar bukanlah mudah. Dan julukan itu diakui oleh seluruh dunia.

Tring...!

Suara dengungan terdengar tanda bahwa formasi penyegelan sudah aktif.

Dari kejauhan, Lee dan Lingling memperhatikan dengan seksama.

Ketika formasi penyegelan menyala, dengan otomatis ada cahaya yang melilit tubuh Limdong. Dan Limdong terus memberontak untuk melepaskan lilitan-lilitan itu. Kaki dan tangan serta tubuh Limdong kini sudah terkekang. Dan Limdong hanya bisa berteriak. Kekuatan formasi penyegelan ini nampaknya memang sangat kuat. Bahkan kekuatan besar yang dimiliki Limdong tidaklah mampu melawannya.

"Semuanya! Sekarang!" Shifuyi berteriak memberikan perintah.

Krak....! Krak...! Krak...!

Brush...!

Tubuh Limdong perlahan terbungkus oleh seberkas cahaya.

Tubuh kelima Guru Besar sampai basah dengan keringat karena memang Limdong sangat kuat saat berusaha melawan agar terlepas dari kekangan itu.

"Apakah berhasil?" tanya Lingling yang penasaran.

"Entahlah, aku harap berhasil. Kalau dilihat, tubuh Limdong sudah terbungkus dan tersegel. Tapi para Guru belum berhenti. Kita tunggu saja di sini," jawab Lee.

Butuh waktu sekitar sepuluh menit barulah kelima orang itu merasa lega. Mereka berhasil menyegel tubuh Limdong. Dan terlihat tubuh Limdong yang jatuh dari atas melayang seperti layangan putus.

Lingling yang dengan sigap berlari guna menangkap Tubuh Limdong yang jatuh.

Ternyata sekujur tubuh Limdong terdapat banyak luka. Lingling yang melihat keadaan tubuh Limdong seperti itu semakin menangis.

"Sebaiknya kita bawa Limdong untuk segera dipulihkan," ujar Lee.

"Baiklah, ayo." Lingling langsung meletakkan tubuh Limdong ke atas punggung Lee.

Sedangkan kelima Guru Besar mereka masih menstabilkan nafas masing-masing. Nyatanya energi mereka terkuras sangat banyak bahkan hampir habis.

"Kekuatan yang luar biasa. Shifuyi, entah ini adalah keberuntungan atau kesialan. Kau memiliki murid yang sangat kuat. Lihatlah keadaan kita semua. Baru kali ini aku sangat kelelahan menghadapi seorang pemuda," ujar Shifuer.

"Sebaiknya kita juga harus memulihkan kembali energi tubuh kita. Nanti akan aku ceritakan semuanya pada kalian, teman-teman," ucap Shifuyi.

Kelima orang itu akhirnya pergi menuju kediaman Shifuyi. Lebih tepatnya Sekte yang Shifuyi bangun di pinggiran kota. Untungnya tempat itu tidak terkena dampak dari pertarungan. Karena memang secara kebetulan pertarungan itu terjadi di tengah-tengah kota.

***

Awal mula Limdong bisa mengamuk karena kala itu Limdong beserta dua sahabatnya sedang asik jalan-jalan di kota menikmati uang hasil dari menyelesaikan misi. Mereka berniat berbelanja dan mencari tempat makan yang nyaman dan enak. Namun sayangnya, mereka diganggu oleh sekelompok bandit kota.

Sekelompok bandit itu awalnya memaksa meminta uang pada mereka bertiga. Namun, kelakuan mereka malah semakin semena-mena. Sekelompok bandit itu menyentuh batas yang tak seharusnya mereka sentuh. Yaitu mengatakan akan membawa Lingling untuk dijadikan mainan mereka. Sekelompok bandit itu awalnya hanya terdiri lima orang. Namun saat mereka bertiga melawan dan berhasil mengalahkannya, salah satu bandit mengirimkan sinyal. Alhasil, para bandit lainnya berdatangan dan mengepung mereka bertiga. Jumlahnya ada sekitar lima puluh orang.

Kalau dilawan satu lawan satu, maka tentu saja mereka tidak ada apa-apanya. Namun sayang mereka menang jumlah. Sampai-sampai Lingling, Lee, dan Limdong kewalahan.

Tidak ada satupun yang berani menolong mereka bertiga karena memang para bandit itu dikenal kejam. Tak segan melukai bahkan membunuh hanya demi merampas apa yang mereka inginkan.

Saat Lee dan Limdong sedang menghadapi puluhan orang, saat itulah Lingling terkepung. Dan kebetulan ketua para bandit itu juga sangat tertarik melihat kecantikan yang Lingling miliki.

Kala itu Limdong melihat dengan jelas kalau Lingling berhasil dikalahkan. Rambutnya dijambak dan kedua tangannya dipegangi oleh beberapa orang. Tawa dari para bandit itu membuat Limdong murka. Saat itu juga tiba-tiba tubuh Limdong berubah lalu Limdong mengamuk sejadi-jadinya.

Hanya dalam beberapa menit saja, puluhan bandit itu berhasil Limdong kalahkan. Namun sayangnya, kesadaran Limdong menghilang. Limdong mengamuk tak terkendali sampai akhirnya harus kelima Guru Besarlah yang mampu mengatasinya.

***

Lingling dan Lee merawat tubuh Limdong dengan penuh kasih sayang. Bagi Lee, Limdong adalah adik laki-lakinya. Karena memang Lee lebih tua dua tahun dibanding Limdong. Sedangkan Lingling adalah yang paling muda. Lingling lebih muda satu tahun dibanding Limdong.

"Lingling, berhentilah menangis. Limdong akan marah padamu jika tahu kau terus menangisinya," ucap Lee.

Sebenarnya Lee juga sedih. Ia sedih karena melihat keadaan tubuh Limdong yang bisa dibilang sekarat. Sedangkan Lingling menangis karena ia tahu penyebab Limdong mengamuk karena marah melihat dirinya yang lemah dikalahkan oleh para bandit.

"Ini semua salahku! Seandainya saja aku jauh lebih kuat, Limdong tidak akan lepas kendali seperti ini!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status