Share

07. Penjelasan

Lingling masih terus menyalahkan dirinya sendiri. Namun berkali-kali pula Lee terus menepis perkataan Lingling tersebut.

***

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Lingling langsung bergegas menuju ruangan tempat Limdong dirawat. Kebetulan di sana sudah ada beberapa teman mereka dari divisi kesehatan yang mendapat perintah secara langsung dari Shifuyi untuk merawat Limdong.

Sedangkan setelah sarapan, kelima Guru Besar mengadakan pertemuan. Mereka berniat mendengar apa yang akan disampaikan oleh Shifuyi.

"Baiklah teman-temanku, sebelumnya aku mengucapkan terima kasih terlebih dahulu. Tanpa kalian, aku tidak akan bisa menyegel dan menekan kekuatan muridku kemarin. Karena formasi penyegelan, kita tidak harus bersentuhan dengan target. Jadi itu sangat mempermudah penyegelan," ucap Shifuyi sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Hey, sudahlah. Jangan terlalu formal begitu. Bukankah kita semua ini sahabat?" ujar Shifusan sambil tersenyum.

"Benar apa yang dikatakan Shifusan. Kalau butuh bantuan, kita memang sudah seharusnya jangan merasa sungkan untuk meminta bantuan," balas Shifusi.

"Sebaiknya kau ceritakan pada kami. Karena aku yakin semua teman di sini tidaklah memiliki banyak waktu luang. Pasti masih banyak pekerjaan lain bukan?" timbal Shifuwu.

"Baiklah kalau begitu. Jadi begini, Pertama aku mau memberitahu kalian kalau ternyata aku memiliki murid seorang Iblis. Dan itu adalah Beiji. Untungnya kemarin ia sudah dikalahkan oleh Limdong."

Shifuyi menceritakan dan menjelaskan semuanya pada keempat temannya itu.

"Namun, aku masih bimbang mau menyebut muridku yang bernama Limdong itu mahluk apa? Karena aku merasa ada dua aura dalam tubuhnya," jelas Shifuyi kembali.

"Itu benar. Aku pun merasakan hal yang sama. Tapi bukankah di dalam tubuh anak itu tersegel sesosok Iblis kuno? Apakah menurut kalian, kekuatan amukan kemarin adalah kekuatan Iblis kuno itu?" tanya Shifusan.

"Benar. Tidak salah lagi. Aku sangat yakin kemarin Limdong mengamuk disebabkan Iblis yang ada pada dirinya. Namun, aku masih bingung tentang auranya. Biasanya aura Iblis adalah aura kegelapan murni," ujar Shifuyi.

Mereka semua berdiskusi menyimpulkan dan menebak apa yang terjadi pada diri Limdong.

Dan sampai hari sudah siang pun mereka belum mendapat jawaban yang pasti. Akhirnya untuk sementara waktu mereka memutuskan akan memperhatikan Limdong terlebih dahulu. Atau bisa dibilang Limdong akan menjadi tahanan rumah. Tapi itu dirahasiakan.

***

Siang harinya, Lee pergi melihat keadaan Limdong. Lee tidak heran melihat ada Lingling di sana. Sejak pagi hari Lingling tidak beranjak dari ruang perawatan itu.

"Ling, perhatikan juga kesehatanmu," ucap Lee. Lee menepuk bahu Lingling sehingga Lingling sedikit terkejut.

"Tenang saja Lee. Aku tahu itu. Kira-kira, berapa lama ya Limdong akan sadarkan diri?" tanya Lingling.

"Entahlah. Tapi yang kutahu, keadaan Limdong memanglah sangat parah. Kondisi fisiknya terdapat banyak luka seperti itu," balas Lee.

"Aku rindu kejahilannya." Lingling menundukkan kepalanya.

"Memangnya kau saja? Haha..., aku ingin melihat semangatnya yang terlihat seperti orang tidak pernah merasa lelah itu. Limdong, kau jangan berlama-lama membuat kami khawatir. Bangunlah! Aku berjanji akan mentraktirmu di restoran yang paling mahal." Lee duduk di samping ranjang.

Mereka berdua merasa sangat sepi tanpa adanya Limdong.

***

Sampai malam tiba, sekitar jam delapan malam ternyata Shifuyi datang untuk melihat keadaan Limdong. Saat tiba di ruang perawatan itu, Shifuyi merasa terharu melihat kedua muridnya yang setia menjaga dan merawat Limdong.

"Ehem..., Kalian masih di sini?" tanya Shifuyi.

Keduanya langsung menoleh dan segera memberi salam pada Shifuyi.

Shifuyi bertanya pada Lingling dan Lee, bagaimana kondisi Limdong saat ini. Keduanya menjelaskan kalau luka yang diderita tubuh Limdong sangat parah. Sekujur tubuhnya penuh dengan luka.

"Apakah kalian seharian ini hanya berada di sini?" tanya Shifuyi.

"Tidak, Guru. Aku hanya dari siang hari baru sempat menjenguk Limdong. Tapi kalau Lingling...," jawab Lee.

"Aku sangat khawatir dengan keadaannya Guru. Jadi aku akan setiap hari kemari," ujar Lingling.

"Tapi kan sudah ada murid lain dari bidang kesehatan yang aku tugaskan merawat Limdong. Apakah kondisimu sendiri sudah baik?" tanya Shifuyi lagi.

"Aku baik-baik saja Guru," jawab Lingling.

"Guru tahu bukan, orang ini kepala batu, hahahaha...!" Lee malah tertawa.

"Ya, ya, ya. Yang terpenting jaga juga kesehatanmu, Lingling. Kalau begitu aku akan kembali ke ruanganku. Kalian juga harus beristirahat." Shifuyi beranjak pergi.

Dan tak lama Lee juga pergi. Tetapi tidak dengan Lingling. Lee sempat berdebat dengan Lingling. Lee menyuruh Lingling agar beristirahat namun Lingling memang keras kepala. Lingling bahkan berkata kalau ia akan tidur di ruangan itu untuk menemani Limdong.

***

Saat tengah malam, Lingling belum juga bisa tidur. Ia terus memandangi wajah Limdong yang sedikit pucat.

"Limdong, apa kau bisa mendengar suaraku?" tanya Lingling sambil memegang tangan Limdong. Air mata Lingling kembali menetes.

"Aku berjanji padamu, Limdong. Aku akan berlatih lebih keras agar tidak selalu dilindungi seperti sebelumnya. Aku ingin berlatih bersamamu, hiks." Lingling mengusap air matanya.

Sebelum Lingling tertidur, ia menghabiskan malamnya dengan menangis.

Ternyata Lee diam-diam berada di sana dan bersembunyi. Lee menghawatirkan mental Lingling.

Saat Lingling sudah tertidur dengan lelap barulah Lee masuk. Lee menyelimuti tubuh Lingling dengan selimut. Kemudian ia kembali ke kediamannya.

***

Keesokan harinya, masih sama seperti hari kemarin. Limdong masih belum juga tersadar dari koma.

Hari ini Lee berniat menemui gurunya. Lee ingin bertanya tentang Limdong.

Dan kebetulan saat ia sedang berjalan berpapasan dengan gurunya, yaitu Shifuyi.

"Guru!" Lee segera memberi hormat seperti biasa.

"Ah, Lee? Ada apa?" tanya Shifuyi.

"Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan pada Guru," Lee berterus terang.

"Yah..., aku rasa aku tahu apa yang akan kau tanyakan. Pasti tentang Limdong, bukan?"

"Benar Guru."

"Ayo kita bicara sambil berjalan. Karena aku akan ada kesibukan jadi tidak ada waktu luang untuk berbicara," ucap Shifuyi.

"Baiklah Guru. Apakah Guru tahu tentang kekuatan Limdong kemarin? Guru juga tahu bukan, kalau baru kali ini Limdong tak terkendali sampai seheboh itu. Sebenarnya apa yang terjadi pada Limdong, Guru?"

"Sebenarnya aku juga belum tahu pasti. Kemarin aku dan teman-temanku juga membahas akan hal ini. Namun kami belum menemukan jawaban. Untuk sementara, kami menyimpulkan kalau Limdong mengamuk disebabkan tidak dapat mengendalikan Iblis kuno yang ada dalam dirinya," jawab Shifuyi.

"Aku penasaran dengan perubahan pada tubuhnya, Guru. Dan aku juga melihat perubahan pada diri Beiji kemarin. Aku beranggapan kalau mereka itu sama. Kalau aku tidak salah, Beiji adalah sosok Iblis. Benar tidak, Guru?"

"Nampaknya muridku yang satu ini cukup pintar. Pengetahuanmu lumayan baik. Apa yang kau katakan itu benar. Beiji adalah seorang Iblis. Namun, tidak dengan Limdong. Aura pada tubuh Limdong itu berbeda."

"Berbeda? Jadi Guru, Limdong bukan Iblis?"

"Aku rasa begitu. Baiklah aku ada urusan."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status