Share

07. Penjelasan

Aвтор: Rendi OP
last update Последнее обновление: 2022-11-28 16:24:37

Lingling masih terus menyalahkan dirinya sendiri. Namun berkali-kali pula Lee terus menepis perkataan Lingling tersebut.

***

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Lingling langsung bergegas menuju ruangan tempat Limdong dirawat. Kebetulan di sana sudah ada beberapa teman mereka dari divisi kesehatan yang mendapat perintah secara langsung dari Shifuyi untuk merawat Limdong.

Sedangkan setelah sarapan, kelima Guru Besar mengadakan pertemuan. Mereka berniat mendengar apa yang akan disampaikan oleh Shifuyi.

"Baiklah teman-temanku, sebelumnya aku mengucapkan terima kasih terlebih dahulu. Tanpa kalian, aku tidak akan bisa menyegel dan menekan kekuatan muridku kemarin. Karena formasi penyegelan, kita tidak harus bersentuhan dengan target. Jadi itu sangat mempermudah penyegelan," ucap Shifuyi sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Hey, sudahlah. Jangan terlalu formal begitu. Bukankah kita semua ini sahabat?" ujar Shifusan sambil tersenyum.

"Benar apa yang dikatakan Shifusan. Kalau butuh bantuan, kita memang sudah seharusnya jangan merasa sungkan untuk meminta bantuan," balas Shifusi.

"Sebaiknya kau ceritakan pada kami. Karena aku yakin semua teman di sini tidaklah memiliki banyak waktu luang. Pasti masih banyak pekerjaan lain bukan?" timbal Shifuwu.

"Baiklah kalau begitu. Jadi begini, Pertama aku mau memberitahu kalian kalau ternyata aku memiliki murid seorang Iblis. Dan itu adalah Beiji. Untungnya kemarin ia sudah dikalahkan oleh Limdong."

Shifuyi menceritakan dan menjelaskan semuanya pada keempat temannya itu.

"Namun, aku masih bimbang mau menyebut muridku yang bernama Limdong itu mahluk apa? Karena aku merasa ada dua aura dalam tubuhnya," jelas Shifuyi kembali.

"Itu benar. Aku pun merasakan hal yang sama. Tapi bukankah di dalam tubuh anak itu tersegel sesosok Iblis kuno? Apakah menurut kalian, kekuatan amukan kemarin adalah kekuatan Iblis kuno itu?" tanya Shifusan.

"Benar. Tidak salah lagi. Aku sangat yakin kemarin Limdong mengamuk disebabkan Iblis yang ada pada dirinya. Namun, aku masih bingung tentang auranya. Biasanya aura Iblis adalah aura kegelapan murni," ujar Shifuyi.

Mereka semua berdiskusi menyimpulkan dan menebak apa yang terjadi pada diri Limdong.

Dan sampai hari sudah siang pun mereka belum mendapat jawaban yang pasti. Akhirnya untuk sementara waktu mereka memutuskan akan memperhatikan Limdong terlebih dahulu. Atau bisa dibilang Limdong akan menjadi tahanan rumah. Tapi itu dirahasiakan.

***

Siang harinya, Lee pergi melihat keadaan Limdong. Lee tidak heran melihat ada Lingling di sana. Sejak pagi hari Lingling tidak beranjak dari ruang perawatan itu.

"Ling, perhatikan juga kesehatanmu," ucap Lee. Lee menepuk bahu Lingling sehingga Lingling sedikit terkejut.

"Tenang saja Lee. Aku tahu itu. Kira-kira, berapa lama ya Limdong akan sadarkan diri?" tanya Lingling.

"Entahlah. Tapi yang kutahu, keadaan Limdong memanglah sangat parah. Kondisi fisiknya terdapat banyak luka seperti itu," balas Lee.

"Aku rindu kejahilannya." Lingling menundukkan kepalanya.

"Memangnya kau saja? Haha..., aku ingin melihat semangatnya yang terlihat seperti orang tidak pernah merasa lelah itu. Limdong, kau jangan berlama-lama membuat kami khawatir. Bangunlah! Aku berjanji akan mentraktirmu di restoran yang paling mahal." Lee duduk di samping ranjang.

Mereka berdua merasa sangat sepi tanpa adanya Limdong.

***

Sampai malam tiba, sekitar jam delapan malam ternyata Shifuyi datang untuk melihat keadaan Limdong. Saat tiba di ruang perawatan itu, Shifuyi merasa terharu melihat kedua muridnya yang setia menjaga dan merawat Limdong.

"Ehem..., Kalian masih di sini?" tanya Shifuyi.

Keduanya langsung menoleh dan segera memberi salam pada Shifuyi.

Shifuyi bertanya pada Lingling dan Lee, bagaimana kondisi Limdong saat ini. Keduanya menjelaskan kalau luka yang diderita tubuh Limdong sangat parah. Sekujur tubuhnya penuh dengan luka.

"Apakah kalian seharian ini hanya berada di sini?" tanya Shifuyi.

"Tidak, Guru. Aku hanya dari siang hari baru sempat menjenguk Limdong. Tapi kalau Lingling...," jawab Lee.

"Aku sangat khawatir dengan keadaannya Guru. Jadi aku akan setiap hari kemari," ujar Lingling.

"Tapi kan sudah ada murid lain dari bidang kesehatan yang aku tugaskan merawat Limdong. Apakah kondisimu sendiri sudah baik?" tanya Shifuyi lagi.

"Aku baik-baik saja Guru," jawab Lingling.

"Guru tahu bukan, orang ini kepala batu, hahahaha...!" Lee malah tertawa.

"Ya, ya, ya. Yang terpenting jaga juga kesehatanmu, Lingling. Kalau begitu aku akan kembali ke ruanganku. Kalian juga harus beristirahat." Shifuyi beranjak pergi.

Dan tak lama Lee juga pergi. Tetapi tidak dengan Lingling. Lee sempat berdebat dengan Lingling. Lee menyuruh Lingling agar beristirahat namun Lingling memang keras kepala. Lingling bahkan berkata kalau ia akan tidur di ruangan itu untuk menemani Limdong.

***

Saat tengah malam, Lingling belum juga bisa tidur. Ia terus memandangi wajah Limdong yang sedikit pucat.

"Limdong, apa kau bisa mendengar suaraku?" tanya Lingling sambil memegang tangan Limdong. Air mata Lingling kembali menetes.

"Aku berjanji padamu, Limdong. Aku akan berlatih lebih keras agar tidak selalu dilindungi seperti sebelumnya. Aku ingin berlatih bersamamu, hiks." Lingling mengusap air matanya.

Sebelum Lingling tertidur, ia menghabiskan malamnya dengan menangis.

Ternyata Lee diam-diam berada di sana dan bersembunyi. Lee menghawatirkan mental Lingling.

Saat Lingling sudah tertidur dengan lelap barulah Lee masuk. Lee menyelimuti tubuh Lingling dengan selimut. Kemudian ia kembali ke kediamannya.

***

Keesokan harinya, masih sama seperti hari kemarin. Limdong masih belum juga tersadar dari koma.

Hari ini Lee berniat menemui gurunya. Lee ingin bertanya tentang Limdong.

Dan kebetulan saat ia sedang berjalan berpapasan dengan gurunya, yaitu Shifuyi.

"Guru!" Lee segera memberi hormat seperti biasa.

"Ah, Lee? Ada apa?" tanya Shifuyi.

"Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan pada Guru," Lee berterus terang.

"Yah..., aku rasa aku tahu apa yang akan kau tanyakan. Pasti tentang Limdong, bukan?"

"Benar Guru."

"Ayo kita bicara sambil berjalan. Karena aku akan ada kesibukan jadi tidak ada waktu luang untuk berbicara," ucap Shifuyi.

"Baiklah Guru. Apakah Guru tahu tentang kekuatan Limdong kemarin? Guru juga tahu bukan, kalau baru kali ini Limdong tak terkendali sampai seheboh itu. Sebenarnya apa yang terjadi pada Limdong, Guru?"

"Sebenarnya aku juga belum tahu pasti. Kemarin aku dan teman-temanku juga membahas akan hal ini. Namun kami belum menemukan jawaban. Untuk sementara, kami menyimpulkan kalau Limdong mengamuk disebabkan tidak dapat mengendalikan Iblis kuno yang ada dalam dirinya," jawab Shifuyi.

"Aku penasaran dengan perubahan pada tubuhnya, Guru. Dan aku juga melihat perubahan pada diri Beiji kemarin. Aku beranggapan kalau mereka itu sama. Kalau aku tidak salah, Beiji adalah sosok Iblis. Benar tidak, Guru?"

"Nampaknya muridku yang satu ini cukup pintar. Pengetahuanmu lumayan baik. Apa yang kau katakan itu benar. Beiji adalah seorang Iblis. Namun, tidak dengan Limdong. Aura pada tubuh Limdong itu berbeda."

"Berbeda? Jadi Guru, Limdong bukan Iblis?"

"Aku rasa begitu. Baiklah aku ada urusan."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Iblis Suci   152. Bagian Akhir

    Ketika membuka kedua matanya, Lingling kembali teringat suatu hal.Waktu itu, Lingling memang sempat merasakan nyeri di bagian kelaminnya. Tapi Lingling tidak tahu kalau hal itu disebabkan karena hubungan seksual yang ia lakukan bersama Limdong.Buk!Lingling menangis bahagia dan memeluk tubuh Chang Lim."Ibu..., tolong restui hubungan kami. Aku sangat mencintai Limdong, Ibu...," ucap Lingling."Tenang saja, justru aku lah yang memilihmu untuk menjadi pendamping hidup Limdong. Kami berdua selalu memantau kehidupan kalian dari Surga. Tanpa kau minta pun, kami sudah merestui hubungan kalian terlebih dahulu. Jadi, jagalah Anak ini dengan baik," ucap Chang Lim."Tapi Ibu, tolong rahasiakan ini dari Limdong. Aku mau memberikannya kejutan," ucap Lingling."Dasar Anak muda, hahahaha...!" jawab Chang Lim.Kemudian mereka semua berkumpul. Setelah itu Go Xyu membawa mereka kembali ke dalam inti Hutan Terlarang.Tring!Dalam sekejap mereka semua langsung berpindah tempat."Guru...," ucap Limdong

  • Iblis Suci   151. Kabar baik

    Limdong dan Lingling baru sadar kalau di sana banyak orang."Limdong..., tidakkah kau mau memperkenalkan calon Menantu Ibumu ini? Hem?" tanya Chang Lim. Chang Lim sengaja menggoda Limdong."E..., anu..., ma-mafkan aku Ibu. Aku terlalu terbawa suasana. Oh iya, Ayah, Ibu..., perkenalkan dia adalah Lingling. Lingling, mereka berdua adalah Ayah dan Ibu kandungku," ucap Limdong."A-apa...?! E..., ma-maafkan aku. Aku..., a-aku...," ucap Lingling. Lingling benar-benar merasa malu karena tadi ia telah mencium bibir Limdong tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya.Chang Lim hanya terkekeh melihat sikap kedua anak itu.Kemudian Chang Lim memberitahu pada Lingling Tentang dirinya dan juga Xindong.Betapa terkejutnya Lingling ketika ia mengetahui identitas Limdong dan keluarganya.Kemudian, Chang Lim memegang tangan Lingling."Nak..., apakah kau sudah tahu?" tanya Chang Lim."Eh? Tahu apa, Bibi?" tanya Lingling."Jangan Panggil aku Bibi. Panggil saja aku Ibu. Karena aku adalah calon Nenek dari

  • Iblis Suci   150. Aku mencintaimu

    Chang Lim melepaskan pelukannya dari Limdong. Kemudian Chang Lim menganggukkan kepalanya ketika Xindong menatap ke arahnya."Baiklah Limdong, tunggu sebentar. Ada yang harus Ibu lakukan terlebih dahulu," ucap Chang Lim.Limdong mengamati apa yang akan dilakukan oleh Chang Lim.Ternyata Chang Lim mengangkat sebelah tangannya. Setelah itu langit kembali terlihat terguncang. Beberapa saat kemudian, ada butiran-butiran cahaya berwarna keemasan yang berjatuhan dari langit dan menyebar ke seluruh muka Bumi.Ternyata Chang Lim menghidupkan kembali orang-orang yang mati akibat serangan Guntur milik Fujinma. Butiran-butiran cahaya itu ternyata adalah roh-roh manusia yang telah mati. Namun, yang hidup kembali hanyalah orang-orang yang mati dalam kekacauan ini saja.Kemudian setelah ribuan butiran cahaya keemasan itu menghilang, ada lagi butiran-butiran cahaya berwana hijau yang turun dari langit dan menyebar lagi ke seluruh muka Bumi.Butiran-butiran cahaya berwarna hijau itu langsung masuk ke

  • Iblis Suci   149. Orang tua

    Limdong baru sadar ketika ia mendongakkan kepalanya ke atas langit. Ternyata ada sosok seseorang yang tubuhnya memancarkan sinar yang sangat menyilaukan.Limdong menutupi mata dengan lengannya guna melihat lebih jelas. Namun tetap saja, pancaran cahaya itu sangatlah menyilaukan dan menusuk mata.Ketika tubuh orang itu semakin dekat, Limdong merasakan kekuatan yang sangat dahsyat!Awalnya Limdong mengira kalau orang itu adalah musuh. Namun, Limdong tidak merasakan adanya aura pembunuh atau kebencian sama sekali pada sosok orang itu. Malahan, tubuh Limdong terasa sangat nyaman ketika tubuhnya semakin dekat dengan orang itu."Siapa orang ini?" gumam Limdong. Ia bertanya-tanya dalam hatinya karena penasaran.Beberapa saat kemudian sosok itu akhirnya berada di hadapan Limdong. Tubuh orang itu mengambang rendah di udara.Perlahan, cahaya yang menyilaukan itu menghilang. Sosok orang itu mulai nampak semakin jelas."Hormat kami, kepada Raja Iblis Suci!" ucap Jindong, Jialing, dan juga Yingar

  • Iblis Suci   148. Eksekusi Fujinma

    Bam!Jleb!Jleb!Jleb!Ada puluhan panah es yang jatuh dari langit dan menusuk tubuh Fujinma. Tubuh Fujinma akhirnya berlumuran darah. Panah-panah es itu menancap dengan kokoh di bagian lengan, kaki, bahu dan badan Fujinma.Limdong mencengkram leher Fujinma.Brak!Limdong membanting tubuh Fujinma ke tanah.Bam!Tubuh Fujinma tidak mampu bergerak sedikitpun. Sendi-sendinya terasa sakit semua. Yang bisa Fujinma lakukan hanyalah mengedipkan matanya saja. Bahkan bernafas pun menjadi sulit.Bugh!Limdong menendang perut Fujinma. Kedua mata Fujinma langsung terbelalak. Rasa sakit itu bukan hanya dirasakan di bagian perutnya saja. Namun di sekujur tubuhnya.Fujinma akhirnya meneteskan air mata darah dari kedua matanya. Rasa sakit dari tiap serangan yang Limdong berikan benar-benar membuat Fujinma tersiksa."Dunia ini tidak membutuhkan Iblis jahat sepertimu!" ucap Limdong.Brak!Limdong menendang lagi bagian dada Fujinma.Boom!Tubuh Fujinma terpental puluhan meter. Tulang dadanya langsung pa

  • Iblis Suci   147. Mode Awakening Iblis Suci

    Nging...!Boom!Fujinma membelalakkan kedua matanya!Crash..., boom!Ternyata Limdong kembali berhasil menembakkan sinar lasernya.Namun, sinar laser itu ukurannya lebih besar. Diameternya sebesar sebatang pohon kelapa. Sedangkan tadi, sinar laser yang Limdong tembakkan ukuran diameternya hanyalah sebesar ukuran sebatang bambu.Dan lagi, warna sinar laser yang kali ini jauh berbeda. Warna sinar laser itu memiliki tujuh warna seperti pelangi!"Tidak mungkin!" teriak Fujinma.Tubuh Limdong melayang ke udara. Ketika tubuh Limdong melayang, langit perlahan berubah menjadi cerah kembali. Warna hitam gelap yang menyelimuti perlahan mulai menghilang.Sekujur tubuh Limdong memiliki warna seperti pelangi. Bahkan sesaat tubuh Limdong berkedip dan nampak transparan.Akhirnya Limdong berhasil mengaktifkan Mode Awakening Iblis Suci!Wow, Keren!"Atas kuasa para Dewa Agung dan Raja Iblis Kuno, aku akan menghukummu dengan hukuman mati!" ucap Limdong. Suara Limdong terdengar berbeda. Seakan-akan suar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status