Share

Bab 21. Dugaan yang Mengejutkan

Sampai di rumah, tidak ada waktu istirahat. Adisti menyempatkan bermain dan menemani Felicia hingga gadis kecil itu terlelap. Baru Adisti melanjutkan lagi urusan kuliah. Ujian tengah semester di depan mata, tak bisa diabaikan. Kesibukan di kantor tak bisa jadi alasan dia mengalah dengan sisi akademik yang dia kejar selama ini.

"Aduh, aku sudah ngantuk sekali. Tapi masih harus baca satu bab lagi. Ahhh ...." Adisti menguap. Dia usap-usap kedua matanya, memaksa tetap terjaga.

"Adis, belum istirahat?" Meity masuk ke kamar Adisti. Dia duduk di tepi kasur, melihat pada Felicia sebentar, lalu kembali mengarahkan pandangan pada Adisti.

"Masih belum kelar, Bu," jawab Adisti.

"Jaga kesehatan. Tetap harus cukup tidur juga, Dis," pesan Meity.

"Iya, Bu. Dikit lagi aku pergi tidur." Adisti menutup bukunya. Rasanya tak mampu lagi menerima masukan apapun di otaknya.

"Dis, kalau Ibu tanya, kamu mau jawab tidak?" tanya Meity.

Adisti menegakkan punggung dan memandang Meity serius.

"Soal apa, Bu?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status