Share

Salah Paham

"Next time, bawa kedua anak kamu main kesini ya," ujarnya sembari tersenyum ramah.

Rasanya baru kali ini aku bertemu dengan orang kaya yang ramah, padahal biasanya aku selalu dipandang sebelah mata karena miskin.

"Terimakasih untuk undangannya, tapi mohon maaf, Bu, saya tidak bisa. Karena akhir-akhir ini saya sangat sibuk."

Meskipun rasanya aku penasaran ingin memasuki rumah yang seperti istana itu, tapi aku harus sadar bahwa diri ini telah memiliki suami. Lagipula aku harus berjuang mencari uang dan tak memiliki waktu untuk bermain-main.

"Baiklah, Melati, semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi," ujarnya.

Setelah itu ia membayar snack box yang ia pesan, karena aku belum memiliki rekening.

"Melati, biar Fahri antar kamu pulang," ujar Bu Farah tiba-tiba.

"Gak perlu, Bu, saya kan sama tukang ojek," sahutku lalu segera pamit.

Selama di perjalanan, aku terus kepikiran dengan sikap Bu Farah dan Fahri. Mereka terlihat tertarik padaku, padahal apa yang menarik dari wanita miskin dan berwaja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status