Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 103. Kenapa, Saat Aku Mulai Menyayangimu

Share

Bab 103. Kenapa, Saat Aku Mulai Menyayangimu

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 13:23:14

Setelah keributannya dengan Carl beberapa menit yang lalu, Asher menarik Aleena dan membawanya pulang dengan perasaan marah tak terkira.

Sesampainya di paviliun, Asher menyeret Aleena untuk ikut dengannya ke dalam kamar. Laki-laki itu menutup pintu dengan keras dan menghempaskan Aleena ke atas ranjang.

Asher menatapnya dengan tatapan marah.

"Sekarang jelaskan tentang semua ini, Aleena!" seru laki-laki itu.

Aleena terisak meremas sprei di bawahnya. Bagaimana ia menjelaskan dari awal pada Asher?

"Jelaskan!" teriak Asher menarik lengan Aleena hingga gadis itu menatapnya. "Katakan padaku. Apa benar dia calon suamimu?!" bisik Asher menatapnya.

Aleena memejamkan kedua matanya dan mengangguk. "Ya, Tuan. Carl adalah calon suami saya, tapi dia—"

"Kenapa?" Asher menyela ucapannya. "Kenapa kau tidak mengatakan padaku sejak awal, heh? Kenapa saat aku mulai menyayangimu kau malah menyembunyikan statusmu padaku selama ini, Aleena?!"

Aleena menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Saya tidak bermak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fitry Madjid Fary
carl penipu
goodnovel comment avatar
Fitry Madjid Fary
egois sekalii..harus biarkan aleena menjelaskan bahwa dia terpaska dgn keadaan sakit ayahnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 104. Tertekan Batinku

    Keesokan harinya, Aleena bangun sangat pagi sekali. Gadis itu bersiap pergi bekerja, ia juga ingin menemui Asher untuk meminta maaf padanya. Aleena tampak pucat saat keluar dari dalam kamarnya. Di lantai satu, Bibi Julien menyambutnya. Wanita itu terlihat sedih menatap ekspresi Aleena yang tampak sangat terpukul. "Nona, mari sarapan dulu," bujuk Bibi Julien. Aleena menggeleng pelan. "Aku tidak lapar, Bi," jawabnya tersenyum tipis. "Aku akan langsung berangkat bekerja." "Tapi, Nona, Bibi sudah buatkan roti dan susu, ada pancake apel juga," bujuk wanita itu. Aleena tetap menggeleng. "Tidak, Bi. Aku buru-buru." Gadis itu tersenyum tipis mencoba untuk terlihat tegar. "Kalau begitu, aku berangkat dulu ya, Bi. Aku takut kesiangan," ujarnya. "Iya, Nona. Kalau begitu hati-hati, ya." Bibi mengusap pundak Aleena dengan lembut. Sesalah apapun Aleena di mata Asher, tapi Bibi Julien bisa melihat kalau Aleena tidak bersalah di sini. Gadis itu selalu jujur, hanya saja, Aleena sangat tertutup.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 105. Benci, tapi Peduli

    "Nyonya ... Nona Aleena belum pulang sejak pergi pagi tadi, saya tidak tahu Nona ke mana. Panggilannya juga tidak jawab, saya khawatir terjadi sesuatu dengan Nona Aleena," jelas Bibi Julien. "Oh ... Aleena ya," cicit Marsha melirik ke arah suaminya yang diam tak bereaksi sama sekali. "Iya, Nyonya. Nona Aleena pergi tanpa makan sejak kemarin, saya bingung harus mencarinya ke mana." "Dia itu sudah dewasa, Bi. Dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri," ujar Marsha sebelum ia menoleh pada suaminya. "Bukan begitu, Sayang?" "Gadis itu akan segera pulang," sahut Asher."Emm ... kau tidak ingin mencarinya, Sayang?" tanya Marsha. Asher tidak menjawab, ia malah beranjak dari duduknya dan berjalan naik ke lantai dua. Hal itu membuat Marsha tersenyum. Wanita cantik itu kembali menatap ke arah Bibi Julien. "Suamiku tidak mau mencari Nonamu itu, Bibi Julien. Jadi ... tunggu saja sampai Aleena kembali!" seru Marsha. Saat itu juga Marsha menutup pintu rumahnya dan membiarkan Bibi Julien berdiri

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 106. Sakitnya Kau Abaikan

    Kemarin Aleena urung mendatangi Asher untuk meminta maaf karena ada Marsha bersama laki-laki itu. Tapi pagi ini, Aleena menemui Asher setelah melihat Marsha pergi. Gadis itu masuk ke dalam kediaman utama ada Jordan dan Asher di ruang tamu. "Permisi, Tuan." Aleena mengetuk pelan pintu yang terbuka itu. Sontak, Jordan dan Asher langsung mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Aleena. Melihat adanya gadis itu, Asher langsung menutup laptop dan menyerahkannya pada Jordan. "Siapkan semua berkas-berkas untuk meeting hari ini," ujarnya. "Baik, Tuan." Jordan langsung beranjak dari duduknya dan berjalan keluar. Di sana, Aleena menatap Asher yang terlihat tak acuh dengan wajah dinginnya yang tak sekalipun memperhatikannya. Aleena berjalan masuk ke dalam ruangan itu dengan kepala tertunduk dan jemari tangannya saling meremas. "Tuan, saya ingin mengatakan sesuatu," ujar Aleena. Hening ... Asher tak menanggapinya sama sekali. Aleena mengangkat wajahnya dan menatap Asher. Laki-laki itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 107. Kecurigaan Camelia Pada Kehamilan Aleena

    Setelah kejadian pagi tadi, Aleena pun kembali pergi bekerja seperti biasanya meskipun kali ini ia sedikit terlambat. Sejak pagi hingga sore ini Aleena tidak henti-hentinya mondar-mandir ke kamar mandi. Semua makanan yang hendak ia makan selalu keluar dan mual-mual hingga ia terlihat lemas dan sangat pucat. Bibi Baritha juga terlihat cemas dengan kondisi Aleena yang seperti ini. "Ya ampun, Aleena ... masih mual-mual, ya?" tanyanya dengan nada lembut dia mengusap punggung Aleena. "Iya, Bi." Aleena mengusap wajahnya pelan dan duduk di sebuah kursi kayu di belakang meja kasir. "Tapi tidak apa-apa, Bi. Mungkin pencernaanku saja yang sedang bermasalah." Bibi Baritha menatapnya lekat-lekat dan menggeleng. Ia rasanya tidak percaya kalau pencernaan Aleena yang bermasalah. Karena Aleena baru mencium aroma makanan, langsung mual. Seperti wanita yang sedang hamil ... Tetapi, mana mungkin? "Ya sudah ... malam ini kau bisa pulang lebih awal. Pulang pukul delapan, setelah itu ke rumah sakit

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 108. Gadis ini, Sedang Hamil?

    Camelia bergegas mendekati Aleena, ia memilih memendam seribu tanda tanya di dalam hatinya lebih dulu. "Aleena, kau baik-baik saja?" tanyanya. "Kenapa kau tiba-tiba mual-mual seperti ini? Tadi kau bilang kau tidak alergi daging, kan?" Aleena menggeleng pelan dan memegangi kepalanya. "Tidak apa-apa, Nyonya." "Kau yakin? Kau semakin pucat begini ... bagaimana kalau aku mengantarkanmu ke rumah sakit?" tawarnya. Sontak Aleena menggeleng cepat. "Ti-tidak, Nyonya. Terima kasih ... saya sungguh tidak kenapa-kenapa," jawabnya. Terlihat sekali gadis itu memaksakan keadaannya. Barulah Camelia mengangguk dan mengajaknya kembali ke depan. Wanita itu mendahului Aleena sebelum ia memanggil pelayan saat mereka berada di dekat meja makannya. "Pelayan! Kemari, ganti semua menu di atas meja ini," perintahnya. "Baik, Nyonya." Barulah Camelia menoleh ke arah Aleena yang berdiri di belakangnya. "Makanan apa yang kau inginkan, Aleena?" tanyanya dengan nada dan ekspresi datar. Aleena tertunduk.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 109. Hati yang Tak Tergoyahkan

    Aleena meminta izin pada Bibi Baritha untuk libur hari ini karena kondisi kesehatannya yang menurun. Dan kini, gadis itu tengah merapikan barang-barang pemberian Asher dan gadis itu memutuskan untuk mengembalikannya tanpa tersisa satu pun. Aleena meletakkan sebuah syal tebal berwarna coklat paling atas di dalam kotak besar. Ia sangat menyukai syal itu. "Semuanya sudah selesai, barang-barang ini bukan milikku lagi," ujar Aleena tersenyum kecil. Gadis itu segera membawa kotak besar itu keluar dari dalam kamarnya. Hingga muncul Bibi Julien yang kini hendak naik ke lantai dua. Wanita itu langsung buru-buru merebut kotak besar yang Aleena bawa. "Nona Aleena jangan membawa barang yang berat-berat," omel wanita itu. "Kenapa tidak memanggil Bibi saja?" Aleena terkekeh kecil. "Tidak terlalu berat, Bi...." "Tetap saja tidak boleh," ujarnya menggelengkan kepalanya, sebelum kembali menatap Aleena lekat-lekat. "Ini semua mau dibawa ke mana, Nona?" tanyanya. "Emm ... aku ingin mengembalik

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 110. Perjuangan Aleena Mengandung Anak Asher

    Marsha mendatangi Aleena di paviliun, wanita cantik itu berjalan dengan angkuh membuka pintu paviliun dan menemukan keheningan di dalam tempat itu. Kedua matanya melirik ke arah lantai dua, ia tahu pasti Aleena bersama pelayan setianya itu ada di sana. Gegas Marsha menaiki anak tangga, dan barulah ia mendengar suara Bibi Julien. "Nona Aleena, kita ke rumah sakit saja, ya ... mual-mualnya semakin parah. Nona bisa lemas terus kalau seperti ini." Suara Bibi Julien terdengar membujuk. "Tidak apa-apa, Bi. Tidak usah ke rumah sakit. Aku hanya perlu istirahat saja." "Tapi Nona Aleena pucat sekali. Bagaimana kalau Non—"Ucapan Bibi Julien terhenti saat mendengar suara gagang pintu terbuka. Sontak ia dan Aleena kompak menatap ke arah pintu di mana Marsha berdiri di sana menatapnya tajam. Aleena yang terduduk di atas ranjang pun meremas selimutnya saat melihat ekspresi dingin dan angkuh Marsha. "Nyonya Marsha," lirih Aleena.Marsha tersenyum tipis mendekati Aleena, berdiri di samping ran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 111. Sejumlah Uang yang Aleena Kembalikan

    Mobil hitam milik Asher masuk ke pekarangan rumahnya sore ini. Laki-laki tampan itu tampak keluar dari dalam mobil membawa tuxedo hitam yang ia sampirkan di lengan kirinya. Di belakangnya ada Jordan yang membawakan beberapa berkas-berkas penting perusahaan. "Tuan Asher, Nyonya Besar meminta Tuan untuk datang ke rumahnya malam ini," ujar Jordan. "Ada apa?" tanya Asher menoleh. "Entahlah, Tuan. Nyonya hanya mengatakan itu saja pada pesannya." Asher hanya bergumam sebagai tanda setuju. Laki-laki itu berjalan menaiki anak tangga teras, sebelum langkahnya terhenti saat ia melihat Bibi Julien berjalan mendekatinya. Wajah cemas wanita itu membuat kedua kaki Asher berhenti melangkah. "Selamat sore, Tuan Asher," sapa Bibi Julien menundukkan kepalanya. "Hm, ada perlu apa?" tanya Asher. Wanita itu tertunduk. "I-itu, Tuan. Saya meminta izin pada Tuan untuk mengatakan kalau Nona Aleena sudah dua hari ini kondisinya sangat buruk," ujarnya. "Saya—""Bibi Julien!" Suara bentakan itu membuat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 388. S2. Anak Kesayangan Mama

    Hari sudah gelap, rumah Asher tampak sepi di saat semua anak-anaknya sudah beristirahat di dalam kamar masing-masing. Aleena dan Asher kini duduk di dalam ruangan keluarga. Berdua, dan ditemani oleh cahaya yang temaram. "Tidak terasa ya, Sayang. Sekarang anak kita sudah besar-besar. Theo sudah dewasa, si kembar juga sudah besar. Rasanya baru kemarin kita menjadi orang tua," ujar Aleena menatap ke luar dari jendela di ruang keluarga. Asher tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan. "Waktu berjalan dengan cepat tanpa kita sadari," jawab Asher. Aleena menyandarkan kepalanya di pundak sang suami dan wanita itu mengangguk kecil. "Dan aku tidak percaya menghabiskan seumur hidupku bersamamu, Asher. Padahal, dulu kita dipertemukan karena hal-hal yang tidak diinginkan, dan kita—""Jangan diingat lagi!" Asher menjentikkan jari telunjuknya dengan pelan di kening Aleena hingga membuat sang istri cemberut menatapnya. Wanita cantik itu mengusap keningnya dan mengeratkan pelukannya di lengan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 387. S2. Kedekatan yang Nyaman

    Kedekatan Arabelle dan Theo sudah sangat dekat, bahkan semua orang juga sudah tahu dengan hubungan mereka. Seperti teman-teman kampus Arabelle saat ini yang melihat Theo yang tengah menjemput Arabelle pulang dari kampus. "Wah, tampan sekali, siapa dia?" "Dia kekasihny Arabelle, anak kedokteran." "Kekasihnya sangat tampan, ya, sepertinya aku tidak asing dengan wajahnya." Suara bisikan-bisikan itu terdengar di telinga Arabelle saat gadis cantik itu sampai di depan. Ia melihat semua kakak tingkatnya tampak memperhatikan Theo yang berdiri di samping mobilnya tampak menunggu-nunggu. Arabelle tidak banyak bicara, ia langsung berjalan mendekati Theo saat itu juga dan mengabaikan semua Kakak tingkatnya yang masih asik membicarakan Theo. "Kak Theo!" pekik Arabelle melambaikan tangannya dan berlari kecil mendekatinya. Theo tersenyum manis padanya seperti biasa, sampai begitu mendekat, Arabelle langsung memeluk pemuda itu. Kedua alis Theo terangkat. Tumben sekali Arabelle melakukan ha

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 386. S2. Berdua Bersamamu Adalah Hal Ternyaman

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk ikut bersamanya lebih dulu. Mereka berdua pergi ke suatu tempat malam ini. Theo mengajak Arabelle ke taman tempat mereka dulu melihat kembang api saat tahun baru. Di sebuah taman yang indah, dan tepat di cuaca yang cukup dingin seperti malam ini. "Kenapa mengajakku ke sini?" tanya Arabelle tersenyum menatap Theo. "Ingin saja," jawab Theo, ia menggenggam hangat tangan Arabelle dan diajaknya berjalan menaiki banyak anak tangga. Arabelle tersenyum gemas, gadis itu membalas genggaman tangan Theo sebelum mereka kini akhirnya sampai di taman bagian atas. Arabelle menatap sekitar, semua bunga-bunga bermekaran di sana. Dari bunga Hydrangea hingga bunga-bunga lainnya. "Wahh ... cantik sekali bunga-bunganya," ujar Arabelle tersenyum senang. "Sebelum musim dingin, mereka semua bermekaran," ujar Theo menarik pelan lengan Arabelle dan mengajaknya duduk. "Di rumah Mama yang ada di Palonia, semua tamannya dipenuhi oleh bunga Hyd

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 385. S2. Kedua Keluarga Berkumpul

    Segala macam persiapan sudah diselesaikan. Arabelle lolos masuk ke universitas impiannya, gadis itu mendalami ilmu kedokteran seperti yang ia inginkan. Berkat dukungan dan juga perhatian penuh yang Jordan berikan, anak gadisnya bisa berdiri sampai di titik ini.Malam ini, Jordan mengadakan makan malam. Ia mengundang juga Asher dan Aleena, juga Theo, bersama di kembar di sebuah rumah makan di restoran mewah. Tak hanya mereka, bahkan kedua orang tua Jordan pun juga ikut. "Terima kasih Tuan dan Nyonya sudah menyempatkan datang malam ini," ucap Jordan pada Asher dan Aleena. Asher terkekeh mendengarnya, ia menepuk pundak Jordan. "Masih formal saja kau dengan calon besanmu ini," ucap Asher. Jordan pun tertawa. "Masih perlu beradaptasi, Tuan Asher," jawabnya.Sedangkan Aleena kini duduk bersama dengan Hani, mereka berbincang-bincang. Theo bersama Julian dan juga Arabelle. Leo dan Lea melihat ikan-ikan hias di akuarium besar yang berada di tempat itu. Lea berlari mendekati Aleena, anak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 384. S2. Theo dan Kesabaran Menghadapi Kekasihnya

    Hari berlalu musim pun berganti. Hari demi hari terlewati seperti embusan angin yang cepat dan lembut. Tak terasa, dua setengah tahun terlewati dengan mudahnya. Dua tahun menjadi perjalan yang sangat hebat untuk Theo. Pemuda itu, kini sudah meninggalkan bangku sekolah sejak satu tahun yang lalu. Theo meneruskan perusahaan milik Asher. Bahkan selepas lulus dari bangku sekolah, Theo sangat gila-gilaan mendalami pekerjaan yang ia impikan di dunia bisnis, dia tidak melanjutkan pendidikannya hanya sekejap, lalu fokus pada pekerjaannya. Seperti saat ini, pemuda itu duduk di dalam ruangan kerjanya, di kantor milik sang Papa. Theo tampak sibuk, menyiapkan beberapa berkas untuk persiapan meeting sore nanti. "Berkas yang semalam sudah kau bawa, kan, Theo?" tanya Asher pada sang putra. Theo menoleh dan mengangguk. "Sudah, Pa. Semuanya sudah beres," jawab pemuda itu. "Bagus. Sebagai asisten Papa, kau harus bisa segalanya. Paman Jordan sudah ada di divisinya sendiri, jadi ... kau harus bisa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 383. S2. Kembang Api dan Arabelle

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk pergi bersamanya. Malam ini adalah malam yang sangat dinanti-nantikan oleh Arabelle. Perayaan tahun baru yang sudah dari lama ia tunggu-tunggu. Meskipun rencana Arabelle dari awal gagal total, dari ingin menemani Theo bertanding basket, sampai kini mereka pergi ingin melihat pesta kembang api, tapi Arabelle berharap kali ini tidak boleh gagal. "Hemmm ... sepertinya bahagia sekali," tanya Theo melirik Arabelle, sebelum kambali fokus mengemudikan mobilnya. Gadis cantik itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Tentu saja," jawab Arabelle. "Aku hampir berpikir tidak ada harapan lagi untuk melihat perayaan pesta kembang api malam ini, Kak. Tapi ternyata, Tuhan berkata lain..." Theo tersenyum. "Aku selalu berdoa sepanjang hari agar apapun yang kau harapkan bisa Tuhan kabulkan, Arabelle," ucap Theo. "Benarkah?" Arabelle tersenyum menatapnya. Theo terkekeh gemas tanpa menjawabnya, ia mengulurkan satu tangannya dan mengu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 382. S2. Nasihat dari Seorang Ayah

    Theo datang seperti biasa. Kedatangannya kali ini disambut oleh Jordan, laki-laki yang selalu ia panggil Paman sejak kecil itu kini menjadi lebih dekat dengan Theo. Mereka berdua duduk di ruang tamu, menunggu Arabelle yang tengah bersiap, karena Theo bilang kalau Arabelle diminta oleh Aleena datang untuk makan malam bersama. "Beberapa hari ini Paman jadi jarang melihatmu, Theo," ujar Jordan sambil menyalakan sebatang cerutu di tangannya. Theo tersenyum tipis. "Iya, Paman. Paman terlalu sibuk, aku juga sibuk," jawab Theo. "Heem. Paman membantu Papamu mengurus proyek yang ada di Palonia," jawab Jordan. "Paman yakin, dengan kepintaranmu, kau bisa ikut campur dalam proyek itu andai kau tidak sibuk dengan sekolahmu. Paman selalu mengajarimu nanyak hal, bukan?" Mendengar ucapan Jordan, Theo hanya terkekeh saja dan mengangguk. "Untuk beberapa bulan ini aku akan fokus pada pendidikanku dulu, Paman. Setelah itu, aku akan fokus membantu Papa," jawabnya. "Aku mungkin tidak akan mau lanjut

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 381. S2. Perasaan Saling Mendukung

    Puas berputar-putar mengelilingi kota dengan bus kota sambil menikmati hujan salju yang turun malam ini. Arabelle dan Theo bernostalgia mengenang masa kecil mereka saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak saat bus melewati sekolah mereka. "Kau sudah pamit pada Ayahmu kalau akan pulang terlambat?" tanya Theo menatap Arabelle. Gadis cantik itu mengangguk. "Iya, Kak. Aku sudah pamit," jawabnya. "Baguslah." Theo mengusap pucuk kepala Arabelle. Arabelle duduk diam menatap salju yang turun, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Sedangkan Theo merangkulnya dengan satu lengannya. Mereka sama-sama menatap hujan salju di luar yang sangat indah malam ini. "Kak Theo, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Arabelle menoleh menatap Theo. "Sesuatu apa?" Theo menaikkan kedua alisnya. "Emm ... besok Kak Theo tanding basket, kan?" cicitnya. "Hm." Theo bergumam, ia masih terus menatap wajah cantik Arabelle. "Kenapa?" "Mungkin aku tidak bisa datang," ucap Arabelle jujur. "Besok pagi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 380. S2. Panggilan Sayang

    Satu Minggu kemudian.Arabelle tampak murung siang ini di sekolah. Gadis itu menatap ke arah jendela luar di sekolahnya. Pandangan mata Arabelle sudah pulih, meskipun ia tidak bisa memandang jarak jauh, namun setidaknya Arabelle sudah bisa menatap sesuatu di dekatnya. "Arabelle, hmm ... kau kenapa diam saja? Ayo, kita ke super market di depan, kita beli cemil," ajak Vivian menarik lengan Arabelle. "Uang sakuku tertinggal di kamar, Vian," jawab Arabelle menatap Vivian. "Yahh, bagaimana bisa?" Vivian mengerjapkan kedua matanya. "Pakai uangku saja, ayolah..." Arabelle mendengus pelan. Mau tidak mau Vivian sudah menarik lengannya lebih dulu. Arabelle pun ikut beranjak dari duduknya. Gadis itu merapatkan kembali jaket seragam berwarna biru dan putih yang ia pakai kini. Kedua gadis itu berjalan di taman sekolah. "Huhh ... hari ini sangat dingin, Arabelle. Semoga malam ini saljunya turun, besok ada pertandingan basket anak-anak kelas sebelas. Aku akan berangkat dan membawa banner yang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status