Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 180. Apapun yang Orang Katakan, Aleena Tetap Istriku!

Share

Bab 180. Apapun yang Orang Katakan, Aleena Tetap Istriku!

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-02-17 09:11:39

Setelah kejadian sore tadi, Aleena merasakan semuanya kacau tidak sesuai jalan yang semula dirancang oleh Asher dan Marsha.

Aleena merasa kini kedua kakinya tengah berpijak di ujung duri. Meskipun secara seutuhnya Asher lebih membelanya, tapi tidak dengan orang tua dan keluarganya. Bagaimana kalau mereka tahu tentang Aleena selama ini?

Pasti cara mereka semua pada Aleena dengan sebelah mata, sebagai orang ketiga di rumah tangga Asher Benedict.

"Awwhh...." Aleena menyentuh perutnya dan memejamkan kedua matanya erat.

Satu tangannya mencengkram erat tali gorden kamar, gadis itu menundukkan kepalanya dan merasakan nyeri yang teramat di perut dan pinggangnya.

"Ya Tuhan, kenapa sakit-sakit lagi," lirihnya sambil menggigit bibir kuat-kuat.

Perlahan, Aleena melangkah keluar dari dalam kamar dan ia mencari Asher untuk meminta menemaninya.

Dengan langkah yang pelan dan kecil, gadis itu menuruni anak tangga. Aleena berjalan menuju ruangan kerja Asher, namun langkah Aleena terhenti di depa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Fitry Madjid Fary
aleena jagn terlalu baterai.. percaya dirumah,krna kamu wanita baik2
goodnovel comment avatar
iamabh
Sudah jam 14:00 blm di up lagi..
goodnovel comment avatar
Hermin Meki
bagaimana sebenarnya asal usul Aleena?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 181. Penolakan Cerai dan Tangis Histeris Marsha

    Keesokan harinya, Asher sudah membuat janji dengan Pengacara Hensen untuk bertemu di kediamannya yang berada di Murniche. Ia berangkat lebih pagi dari biasanya, karena perjalanan dari Palonia ke Murniche cukup lama. Setelah beberapa jam perjalanan, ia tiba di kediamannya yang tampak sangat sunyi dan sepi. Kedatangan Asher kali ini tidak sendirian, ia sudah bersama Pengacara Hensen. Mereka disambut oleh para pelayan rumah yang sedikit terkejut dengan kedatangan Asher. "Selamat pagi, Tuan," sapa salah satu pelayan. Asher melangkah melenggang masuk ke dalam rumah. "Di mana Marsha? Apa dia masih di sini?" tanya Asher menoleh pada pelayan itu. "Masih, Tuan. Sepertinya Nyonya masih berada di kamarnya," jawab wanita itu. "Panggil dia ke sini!" seru Asher memerintah. "Baik, Tuan." Satu pelayan segera naik ke lantai dua, sedangkan Asher dan Pengacara Hensen duduk di sofa menunggu-nunggu.Hingga tak lama kemudian, sosok Marsha muncul dari lantai dua. Wanita itu menatap Asher dengan tata

    Last Updated : 2025-02-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 182. Kebusukan Marsha yang Akan Tersebar Luas

    Darah segar mengalir di pergelangan tangan Marsha, hingga menetes di lantai. Wanita itu benar-benar nekat melukai nadinya dengan menggoreskan pecahan vas bunga di sana. Tindakan Marsha yang keterlaluan ini membuat semua orang panik. Asher segera mendekatinya dan merangkul wanita yang kini terjatuh limbung di atas lantai. "Apa-apaan kau, Marsha!" seru Asher. "Marsha! Buka matamu..." "A-asher," lirih Marsha. "A-aku tidak ingin bercerai. Kumohon jangan ce-ceraikan aku."Wanita itu memucat seketika saat darah yang mengalir di nadinya terus mengucur. Asher menatapnya panik, di sampingnya ada Darren yang menutup pergelangan tangan Marsha dengan sebuah sapu tangan. "Cepat bawa ke rumah sakit, Asher!" pekik Darren. Saat itu juga Asher langsung mengangkat tubuh Marsha. Di depan, Jordan sudah menyiapkan mobil untuk membawa mereka ke rumah sakit saat itu juga. Tampak Camelia kini berdiri di ambang pintu dan memperhatikan sisa pecahan vas bunga yang bercampur cairan merah anyir di lantai.

    Last Updated : 2025-02-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 183. Seorang Anak yang Asher Nantikan

    "Papa mohon, Asher ... jangan melakukannya. Papa dan Mama hanya memiliki Marsha saja di dunia ini..." Glenn tampak menundukkan kepalanya di hadapan Asher saat mereka berada di luar. Ancaman Marsha yang ingin melakukan hal lebih nekat daripada kejadian tadi, membuat kedua orang tuanya panik. Di sisi lain, Asher juga berpikir dua kali untuk mengambil keputusan sepihak. "Kesalahan Marsha tidak bisa aku ampuni dengan mudahnya, Pa," ujar Asher. "Aku benar-benar sakit hati atas penghianatannya padaku." "Papa tahu, Asher. Tapi Papa mohon padamu ... tolong, nyawa Marsha ada di tanganmu. Papa mohon," seru Glenn dengan wajah penuh permohonan. Asher benar-benar jijik pada Marsha. Dengan kelakuannya yang seperti itu, orang tua yang tidak tahu apa-apa harus memohon-mohon padanya seperti yang dilakukan Papanya saat ini. Perlahan, Asher mencekal pundak Glenn dan menatapnya lekat. "Jangan memohon seperti ini, Pa. Ini semua bukan salah Papa," ujar Asher. "Aku akan mempertimbangkan permintaan Pa

    Last Updated : 2025-02-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 184. Kebahagiaan Yang Tak Ternilai

    Tak henti-hentinya Asher tersenyum bahagia, sambil menggenggam dan mengecup punggung tangan Aleena atas rasa bahagia yang kini ia rasakan. Ia akan memiliki seorang putra!Sambil mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang di jalanan kota Palonia yang cukup sepi siang ini karena cuaca yang mendung. Hari ini menjadi hari menjengkelkan dalam hidupnya karena Marsha. Dan rona kemarahan itu dihapuskan oleh Aleena yang mengatakan padanya kalau ia akan memiliki seorang putra yang akan lahir dari rahim gadis itu. Asher sangat-sangat bahagia..."Kita langsung pulang, atau kau ingin ke suatu tempat?" tanya Asher menoleh pada istrinya. Aleena mengangguk. "Ada sesuatu yang aku inginkan, kau mau membelikan aku sesuatu itu?" pinta Aleena. Kening Asher mengerut dan matanya menyipit. "Sesuatu? Apa itu?" Aleena tersenyum seketika. "Aku ingin kau memilihkan sepatu kecil untuk anak kita. Dari semua perlengkapan yang sudah aku siapkan, hanya sepatu saja yang tidak ada. Bagaimana? Kau mau?" ajak Aleen

    Last Updated : 2025-02-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 185. Asher yang Tak Akan Tinggal Diam

    Hari sudah gelap di Palonia. Asher tampak sibuk berada di dalam ruangan kerja, banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan malam ini. Setelah ia menemani Aleena hingga istrinya tertidur, barulah Asher beranjak untuk kembali melanjutkan pekerjaannya. Laki-laki itu terlihat fokus dengan layar laptopnya. "Permisi, Tuan Asher..." Pintu ruangan itu terketuk, tampak Jordan berdiri di sana dan melangkah masuk setelah Asher menatapnya. Jordan meletakkan beberapa berkas di atas meja dan duduk di hadapan Asher di dalam ruangan yang temaram itu. "Tuan, meeting besok siang rupanya tidak bisa diwakilkan, saya sudah meminta pada Tuan Besar. Tetapi Tuan besar ingin Tuan yang datang," ujar Jordan. "Tidak masalah. Aku akan datang," jawab Asher. "Hubungi beberapa orang untuk berjaga di sini, Jordan. Istriku sudah hamil tua, aku tidak ingin terjadi hal buruk pada Aleena saat aku tidak ada di rumah." Jordan mengangguk patuh. "Baiklah, Tuan." Asher berdehem pelan, ia meraih sebuah berkas bersampul h

    Last Updated : 2025-02-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 186. Akibat Atas Semua Perbuatan Marsha!

    Saat Asher tiba perusahaannya di Murniche, ia sudah disambut oleh salah satu asistennya yang kini memasang wajah tegang dan serius. Namun, Asher tampak santai masuk ke dalam perusahaan besarnya. Berjalan diikuti oleh Jordan di belakangnya. "Selamat pagi, Tuan Asher," sapa Faron berjalan mendekati Asher. "Pagi, Faron. Bagaimana? Apa semua keperluan meeting sudah kau siapkan?" tanya Asher pada asistennya tersebut. "Sudah semua, Tuan. Tetapi, sekarang ada seseorang yang ingin bertemu Tuan," ujar laki-laki berbalut tuxedo abu-abu itu. "Seseorang?" Asher mengerutkan keningnya. "Papa mertua Tuan Asher ada di sini, beliau menunggu Tuan sejak lima belas menit yang lalu," jawabnya. Mendengar hal itu, Asher menyergahkan napasnya panjang. Asher melirik Jordan yang masih berdiri di sampingnya. Pasti perkara semalam saat Asher meminta Jordan untuk mengatakan pemutusan kerja sama dan perjanjian dengan perusahaan milik Papa mertuanya tersebut. Asher sudah menduga akan hal ini. "Aku akan men

    Last Updated : 2025-02-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 187. Bahkan ini Terasa Belum Cukup!

    Setelah melakukan aksi nekatnya yang hampir merenggut nyawanya dua hari yang lalu, Marsha pikir dengan cara itu Asher bisa luluh, paling tidak dia mau menemuinya. Tapi ternyata Marsha benar-benar salah besar. Bahkan sampai keesokannya ia pulang pun Asher masih tetap tidak ada di rumah. Wanita itu kini mondar-mandir di ruang tamu, ia gelisah karena Asher dua hari tidak menampakkan dirinya sama sekali, bahkan Jordan dan ajudannya juga tidak ada yang datang. "Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gerutu Marsha bingung. "Dia bahkan tidak mengatakan dia tidak akan menceraikan aku, tapi kenapa dia menghilang seperti ini!" Marsha mendengus dan mendongakkan kepalanya. "Kalau aku menemuinya di Palonia, yang ada aku hanya akan semakin marah dan kesal saat melihat wajah gadis murahan itu!" serunya.Saat Marsha sibuk gelisah memikirkan Asher, tiba-tiba saja sebuah mobil berwarna putih masuk ke dalam pekarangan rumahnya. Marsha terdiam berdiri di ambang pintu menatap Papa dan M

    Last Updated : 2025-02-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 188. Semua Ketulusan dan Kehangatan Ada Pada Aleena Pandora

    Hujan melanda kota Palonia sejak sore hingga malam hari. Aleena kini tengah duduk di ruang makan dan menikmati hidangan makan malam yang disiapkan oleh Bibi Julien. Aleena tampak lesu menatap kursi di hadapannya yang kosong. Namun ia tidak bisa melakukan apapun, suaminya sangat sibuk akhir-akhir ini. Dan Aleena paham bagaimana Asher sibuk mengurusi banyak hal. "Nona," panggil Bibi Julien pelan. "Kenapa? Masakan Bibi tidak enak, kah?" Aleena tersentak mendengarnya, gadis itu langsung menoleh dan menggeleng. "Oh, e-enak Bi. Masakan Bibi sangat enak," jawab Aleena tersenyum manis. "Kenapa Nona melamun? Ingat, tidak boleh berpikir yang berat-berat," ujar Bibi Julien tersenyum manis sambil meletakkan segelas air putih di hadapannya. Aleena tertunduk. "Aku sedang memikirkan Asher, Bi. Aku khawatir dia selalu mondar-mandir setiap hari ... dia sangat sibuk, aku merasa bersalah bila terus menunggu-nunggu setiap hari. Aku tidak ingin menjadi bebannya." Mendengar jawaban yang Aleena berik

    Last Updated : 2025-02-18

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 384. S2. Theo dan Kesabaran Menghadapi Kekasihnya

    Hari berlalu musim pun berganti. Hari demi hari terlewati seperti embusan angin yang cepat dan lembut. Tak terasa, dua setengah tahun terlewati dengan mudahnya. Dua tahun menjadi perjalan yang sangat hebat untuk Theo. Pemuda itu, kini sudah meninggalkan bangku sekolah sejak satu tahun yang lalu. Theo meneruskan perusahaan milik Asher. Bahkan selepas lulus dari bangku sekolah, Theo sangat gila-gilaan mendalami pekerjaan yang ia impikan di dunia bisnis, dia tidak melanjutkan pendidikannya hanya sekejap, lalu fokus pada pekerjaannya. Seperti saat ini, pemuda itu duduk di dalam ruangan kerjanya, di kantor milik sang Papa. Theo tampak sibuk, menyiapkan beberapa berkas untuk persiapan meeting sore nanti. "Berkas yang semalam sudah kau bawa, kan, Theo?" tanya Asher pada sang putra. Theo menoleh dan mengangguk. "Sudah, Pa. Semuanya sudah beres," jawab pemuda itu. "Bagus. Sebagai asisten Papa, kau harus bisa segalanya. Paman Jordan sudah ada di divisinya sendiri, jadi ... kau harus bisa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 383. S2. Kembang Api dan Arabelle

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk pergi bersamanya. Malam ini adalah malam yang sangat dinanti-nantikan oleh Arabelle. Perayaan tahun baru yang sudah dari lama ia tunggu-tunggu. Meskipun rencana Arabelle dari awal gagal total, dari ingin menemani Theo bertanding basket, sampai kini mereka pergi ingin melihat pesta kembang api, tapi Arabelle berharap kali ini tidak boleh gagal. "Hemmm ... sepertinya bahagia sekali," tanya Theo melirik Arabelle, sebelum kambali fokus mengemudikan mobilnya. Gadis cantik itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Tentu saja," jawab Arabelle. "Aku hampir berpikir tidak ada harapan lagi untuk melihat perayaan pesta kembang api malam ini, Kak. Tapi ternyata, Tuhan berkata lain..." Theo tersenyum. "Aku selalu berdoa sepanjang hari agar apapun yang kau harapkan bisa Tuhan kabulkan, Arabelle," ucap Theo. "Benarkah?" Arabelle tersenyum menatapnya. Theo terkekeh gemas tanpa menjawabnya, ia mengulurkan satu tangannya dan mengu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 382. S2. Nasihat dari Seorang Ayah

    Theo datang seperti biasa. Kedatangannya kali ini disambut oleh Jordan, laki-laki yang selalu ia panggil Paman sejak kecil itu kini menjadi lebih dekat dengan Theo. Mereka berdua duduk di ruang tamu, menunggu Arabelle yang tengah bersiap, karena Theo bilang kalau Arabelle diminta oleh Aleena datang untuk makan malam bersama. "Beberapa hari ini Paman jadi jarang melihatmu, Theo," ujar Jordan sambil menyalakan sebatang cerutu di tangannya. Theo tersenyum tipis. "Iya, Paman. Paman terlalu sibuk, aku juga sibuk," jawab Theo. "Heem. Paman membantu Papamu mengurus proyek yang ada di Palonia," jawab Jordan. "Paman yakin, dengan kepintaranmu, kau bisa ikut campur dalam proyek itu andai kau tidak sibuk dengan sekolahmu. Paman selalu mengajarimu nanyak hal, bukan?" Mendengar ucapan Jordan, Theo hanya terkekeh saja dan mengangguk. "Untuk beberapa bulan ini aku akan fokus pada pendidikanku dulu, Paman. Setelah itu, aku akan fokus membantu Papa," jawabnya. "Aku mungkin tidak akan mau lanjut

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 381. S2. Perasaan Saling Mendukung

    Puas berputar-putar mengelilingi kota dengan bus kota sambil menikmati hujan salju yang turun malam ini. Arabelle dan Theo bernostalgia mengenang masa kecil mereka saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak saat bus melewati sekolah mereka. "Kau sudah pamit pada Ayahmu kalau akan pulang terlambat?" tanya Theo menatap Arabelle. Gadis cantik itu mengangguk. "Iya, Kak. Aku sudah pamit," jawabnya. "Baguslah." Theo mengusap pucuk kepala Arabelle. Arabelle duduk diam menatap salju yang turun, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Sedangkan Theo merangkulnya dengan satu lengannya. Mereka sama-sama menatap hujan salju di luar yang sangat indah malam ini. "Kak Theo, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Arabelle menoleh menatap Theo. "Sesuatu apa?" Theo menaikkan kedua alisnya. "Emm ... besok Kak Theo tanding basket, kan?" cicitnya. "Hm." Theo bergumam, ia masih terus menatap wajah cantik Arabelle. "Kenapa?" "Mungkin aku tidak bisa datang," ucap Arabelle jujur. "Besok pagi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 380. S2. Panggilan Sayang

    Satu Minggu kemudian.Arabelle tampak murung siang ini di sekolah. Gadis itu menatap ke arah jendela luar di sekolahnya. Pandangan mata Arabelle sudah pulih, meskipun ia tidak bisa memandang jarak jauh, namun setidaknya Arabelle sudah bisa menatap sesuatu di dekatnya. "Arabelle, hmm ... kau kenapa diam saja? Ayo, kita ke super market di depan, kita beli cemil," ajak Vivian menarik lengan Arabelle. "Uang sakuku tertinggal di kamar, Vian," jawab Arabelle menatap Vivian. "Yahh, bagaimana bisa?" Vivian mengerjapkan kedua matanya. "Pakai uangku saja, ayolah..." Arabelle mendengus pelan. Mau tidak mau Vivian sudah menarik lengannya lebih dulu. Arabelle pun ikut beranjak dari duduknya. Gadis itu merapatkan kembali jaket seragam berwarna biru dan putih yang ia pakai kini. Kedua gadis itu berjalan di taman sekolah. "Huhh ... hari ini sangat dingin, Arabelle. Semoga malam ini saljunya turun, besok ada pertandingan basket anak-anak kelas sebelas. Aku akan berangkat dan membawa banner yang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 379. S2. Hubungan Tersembunyi pun Terbongkar!

    Sekolah pulang pukul sembilan, itu terlalu pagi untuk bersantai-santai di rumah. Theo pun berkumpul dengan teman-temannya di warung belakang sekolah. Semua teman-temannya berada di sana. Tetapi Theo sedang menyusul Arabelle di sekolah, ia mengajak gadis itu ikut dengannya dulu, karena Ayahnya belum bisa menjemputnya. "Si Bos ke mana?" tanya Gerald sambil mengambil gitarnya di atas kursi. "Tuh, lagi jemput Arabelle," jawab Vero. "Tidak menyangka ya, cowok ajaib seperti Theo setia sama satu cewek," ujar Adam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dari bayi lagi!" sahut Gery. Semua teman-temannya pun tertawa mendengar hal itu. Hingga kini Theo melangkah masuk ke dalam tempat itu bersama dengan Arabelle. Tampak Ibu pemilik warung tersenyum saat melihat Theo bersama Arabelle ke sana. "Diajak duduk di dalam saja, Theo. Kasihan kalau di luar panas," ujar wanita itu. "Iya, Bu." Theo mengangguk. Arabelle duduk di sebuah bangku, dia terus memegangi lengan Theo karena gadis itu tidak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 378. S2. Janji yang Harus Kau Tepati

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah seperti biasa. Gadis itu datang lebih pagi kali ini. Di depan pintu gerbang, Vivian sudah menunggu Arabelle. "Arabelle ... hai!" pekik Vivian langsung memeluknya, tampaknya gadis itu sangat kegirangan pagi ini. Arabelle menyipitkan kedua matanya. "Hemm, ada apa ini? Rasa-rasanya bahagia sekali," ujar gadis itu pada temannya. "Iya! Aku sangat senang sekali!" seru Vivian menganggukkan kepalanya penuh antusias. "Ada apa, Vian? Tidak mau bilang-bilang sama Arabelle?" tanya Arabelle sambil berjalan dengan bantuan Vivian yang memeluk lengannya. "Iya, aku akan memberitahumu. Tapi jangan kaget, ya," ujar Vivian. "Oke, siap!" Arabelle mengangguk patuh. Vivian pun menarik pundak Arabelle dan ia membisikkan sesuatu pada Arabelle saat itu juga. Sampai tiba-tiba langkah Arabelle terhenti, gadis itu terdiam mematung seketika. Ekspresi Arabelle sontak membuat Vivian tertawa terpingkal-pingkal."Vian!" pekik Arabelle. "Iya. Aku dan si Dugong sudah

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 377. S2. Kasih Sayang Seorang Kakak

    Arabelle dan sang Ayah kini pergi ke rumah sakit ibu kota. Hari ini adalah jadwal Arabelle untuk cek up terkait kondisi kesehatannya. Bersama Jordan yang selalu menemaninya, Arabelle tampak duduk di samping sang Ayah yang kini menunggu hasil pemeriksaan oleh dokter. "Ayah, Ara pasti sembuh, kan?" bisik Arabelle memeluk lengan sang Ayah. Jordan menoleh dan tersenyum, laki-laki itu mengecup pucuk kepala putri kesayangannya. "Pasti, Nak. Ayah akan mengusahakan yang terbaik untuk anak Ayah," jawab Jordan. "Kalau biayanya mahal, bagaimana, Ayah?" tanya gadis itu. "Biar saja meskipun Ayah harus menjual ginjal asal anak Ayah sembuh," jawab Jordan. Kedua mata Arabelle membola. "A-Ayah tidak menjual ginjal, kan?" pekik gadis itu. Jordan tertawa pelan. "Tentu saja tidak, Sayang. Uang Ayah sangat banyak, jangan khawatir. Bahkan Ayah bisa membeli rumah sakit ini." Arabelle langsung terkikik geli. "Ayah tahu tidak, nanti kalau Arabelle sudah lulus sekolah, Arabelle ingin meneruskan ke per

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 376. S2. Sang Ahli Keributan

    Cahaya matahari berwarna jingga sore ini. Arabelle ditemani Theo berdua di depan gerbang sekolah menunggu Ayah gadis menjemputnya. Theo yang masih ada jadwal latihan basket pun belum diperbolehkan pulang. Dan ia menemani Arabelle di sana. "Kenapa Ayah lama sekali?" gerutu Arabelle meremas tongkat di tangannya. "Mungkin masih di kantor," jawab Theo. "Pasti sekarang sudah di perjalanan. Papa paham kalau Ayahmu sekarang tidak bisa bekerja full seperti dulu." "Om Asher tidak marah kan, Kak?" tanya Arabelle. "Tentu saja tidak." Theo tersenyum dan mengusap pucuk kepala Arabelle dengan lembut. Arabelle pun juga tersenyum. Gadis itu memeluk satu lengan Theo dan menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Dari dalam gerbang sekolah, muncul seorang siswa membawa sebuah motor sport sama seperti milik Theo dan dia berhenti di depan gerbang menoleh ke arah Theo dan Arabelle. "Sedang apa berduaan di sini?" tanyanya pada mereka berdua. "Mau apa? Kau tidak terima? Atau iri?!" seru Theo tanpa sung

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status