Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 295. Kabar Bahagia Mulai Terdengar Camelia

Share

Bab 295. Kabar Bahagia Mulai Terdengar Camelia

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-19 21:47:35

Setelah bertemu dengan Papanya, Asher merasa kepalanya sangat pening. Laki-laki itu berulang kali mengusap wajahnya saat ia baru saja pulang dari kantor pukul dua siang.

Kepulangannya di sambut Theo yang kini menunggunya di depan pintu.

"Papa," panggil Theo dengan wajah panik.

"Ada apa, Sayang? Kenapa, hm?" Asher mengelus pucuk kepala Theo.

Anak itu mencebikkan bibirnya sedih. "Mama muntah-muntah lagi, kemarin muntah-muntah, tadi pagi muntah-muntah, barusan juga muntah terus. Adiknya nakal sekali, Papa," seru Theo dengan wajah sedihnya ia mengadu.

Mendengar hal itu, Asher pun langsung panik. Ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sambil menggendong Theo.

"Astaga, Aleena ... sekarang di mana Mama, Sayang?"

"Ada, Mama ada di kamar sama Bibi. Theo tungguin Papa pulang," jawab Theo.

Asher bergegas naik ke lantai dua, laki-laki itu membuka pintu kamar dan ia melihat istrinya terbaring lemah di atas ranjang bersama Bibi di sampingnya.

"Ya ampun, Sayang ... kenapa?" ta
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 296. Kemarahan Camelia pada Darren

    Kedatangan Camelia di kediaman Asher membuat putranya itu tampak diam. Sepertinya, suasana hati Asher pun juga masih keruh dengan kedua orang tuanya. Asher yang baru datang membelikan cake untuk Aleena, laki-laki itu duduk di hadapan sang Mama. Camelia tampak tersenyum senang sambil memperhatikan Aleena yang tengah bersama dengan Theo. "Asher," panggilnya pelan dan ia kembali tersenyum. "Selamat ya, kau akan memiliki buah hati lagi, kan? Mama sangat senang mendengarnya." Asher mengangguk. "Mama menjadi orang pertama yang tahu tentang kehamilan istriku," jawab Asher tersenyum tipis. "Iya. Kalau kau sibuk, kalau Aleena ingin sesuatu, jangan sungkan menghubungi Mama," ujar Camelia. Asher harusnya tidak perlu menyimpan rasa curiga pada sang Mama. Ia harus tahu kalau Mamanya tidak mungkin seperti Papanya. "Oh ya, Asher ... tiga hari lagi ada acara di kediaman Pamanmu di Lamberg, kita semua harus datang," ujar Camelia. "Kau ajak Aleena, nanti biar Mama yang akan menemaninya. Tidak en

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 297. Asher, Kau Beruntung Memiliki Aleena

    Asher tampak diam di dalam ruangan kerjanya malam ini. Laki-laki itu banyak diam setelah kedatangan Mamanya tadi, apalagi ia diam merenung setelah mendengar Aleena meminta maaf pada Camelia atas sikap Asher. Rasa bersalah menderanya. Padahal Aleena tidak salah apapun, Asher lah yang bersikap kasar pada Mamanya, tapi kenapa harus Aleena yang meminta maaf. Itulah yang membuatnya kesal. "Ck! Hahh..." Asher berdecak mengusap wajahnya kesal. Sampai akhirnya pintu ruangan kerjanya terbuka, muncul sosok Aleena yang kini berdiri di ambang pintu. Wanita dengan balutan gaun tidur berwarna putih itu menatapnya dengan sayu dan bibirnya masih setia mengatup rapat. Asher menatapnya lekat. "Kenapa belum tidur?" tanyanya. "Kau belum ke kamar," jawab Aleena berjalan mendekat. Asher tersenyum, laki-laki itu menepuk pangkuannya hingga Aleena mendekat dan langsung memeluk Asher, duduk di pangkuannya. Aleena benar-benar memeluk suaminya dengan sangat erat. Terasa jelas punggung Aleena yang tiba-ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 298. Kasih Sayang yang Sangat Besar

    Asher masih di rumah Mamanya, kini ia tengah duduk bersama Mamanya dan Camelia menasihati Asher banyak hal untuk menjaga Aleena yang tengah hamil. "Kau jangan bekerja hingga larut malam, Asher. Temani Aleena dulu, dia bilang pada Mama kalau dia sering sakit pinggang dan kram, itu sangat sakit. Kau laki-laki, jadi tidak akan bisa merasakannya." Nasihat Camelia didengarkan baik-baik oleh Asher. Mamanya itu kini tengah memasukkan beberapa buah-buahan kering ke dalam sebuah wadah. "Bawakan ini untuk Aleena, seingat Mama ... saat dia dulu hamil Theo, Aleena sangat suka buah-buahan kering," ujar Camelia. "Tidak perlu, Ma. Biar nanti aku sendiri yang akan membelikannya," tolak Asher. "Asher ... Mama ingin memberikan ini untuk Aleena, apa salahnya kalau Mama memberikan makanan untuk menantu Mama? Kau ini, benar-benar..." Asher menghela napasnya pelan, ia membiarkan Mamanya yang kini sibuk sendiri. Seperti yang Asher duga kalau Mamanya akan heboh sendiri lantaran dia sangat senang karen

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 299. Adik Kembar untuk Theodore

    Beberapa Minggu Kemudian..."Mama ... Papa nakal! Theo tidak mau sekolah! Papa marahin Theo, Ma!"Suara teriakan melengking keras beserta tangisan itu terdengar jelas di telinga Aleena yang kini duduk di ruang tamu di lantai satu. Aleena yang tengah menunggu anak dan suaminya, tampak bosan dan lelah. Jelas saja, Asher mengurus Theo seorang diri, sedangkan anaknya super aktif dan ada saja tingkahnya. Sejak semalam anak itu menolak pergi ke sekolah, tapi sebagai Papa yang tegas, Asher mewajibkan Theo berangkat ke sekolah tanpa alasan selain sakit dan bepergian. "Huwaa ... Papa bad! Theo tidak sayang!" teriak Theo kini bersedekap dengan wajah kesal. Tampak Asher mengangkat bagian belakang tas punggung berwarna merah milik putranya, hingga Theo sampai tidak menapaki lantai. "Papa tidak mau mendengar alasan apapun dari Theo, berapa kali Papa bilang, kalau saatnya sekolah ya sekolah!" seru Asher menurunkan Theo di samping Aleena. Anak itu langsung memeluk sang Mama dengan erat. Asher

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 300. Kabar Bahagia dan Darren yang Mulai Terabaikan

    Asher tak sudah-sudah tersenyum. Dia sangat bahagia, mungkin dalam keluarganya baru kali ini memiliki keturunan kembar. Dan Asher yang memilikinya. Selama perjalanan pulang, di dalam mobil ia terus menggenggam tangan Aleena dan mengecup punggung tangan milik istrinya."Kira-kira, mereka berdua laki-laki atau perempuan, Sayang?" tanya Asher dengan wajah berseri-seri. "Kau bilang laki-laki atau perempuan sama saja, kan? Mereka kejutan dari Tuhan," ujar Alrena menoleh pada suaminya. "Heem, tapi kalau mereka laki-laki semua dan mempunyai karakter seperti Theo, hemmm ... aku bisa pusing setiap hari," jawab Asher mendecakkan lidahnya. Aleena tersenyum. "Theo jadi begitu juga karena kau terlalu memanjakannya, kau juga kurang mendukung apapun yang Theo lakukan, jadi dia gampang kesal padamu. Karena dia kurang bisa mengekspresikan dirinya, hanya sisi emosinya saja yang bisa kita lihat dan rasakan." Asher diam dan mengemudi dengan satu tangannya. "Aku pikir juga begitu," jawab Asher. "Akh

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 301. Tangis Haru dan Kebahagiaan Keluarga Benedict

    Kebahagiaan yang dirasakan Asher dan Aleena seolah tertularkan pada Camelia. Mama mertuanya itu tampak sangat antusias. Berbeda dengan Darren yang kini masih diam dan melanjutkan makannya. "Nanti, kalau mereka sudah lahir, Mama ingin ikut merawat dan mengasuh mereka ya, Nak," pinta Camelia. Aleena mengangguk. "Iya, Ma. Aleena pasti akan sering-sering mengajak anak-anak ke sini." Camelia tersenyum penuh arti. Wanita itu menatap suaminya yang diam tak bersuara. Bahkan ekspresi bahagia di wajah Darren pun tidak ada saat ini. Sekali lagi, Camelia merasa jengah dengan sikap Darren yang begini. Tetapi diam-diam, sebagai seorang belahan jiwa arah istri, Camelia juga tidak setega itu melihat suaminya diabaikan oleh anaknya dan juga ia sendiri. "Pa, kita akan punya Cucu kembar. Pasti mereka akan lucu-lucu ya, Pa. Kita dulu pernah punya cita-cita Cucu kembar kan, Pa?" ujar Camelia menatap suaminya."Hm," jawab Darren sebelum laki-laki itu menoleh pada Asher di sampingnya. "Kau tidak usah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 302. Demi Kebaikanmu dan Sikap Suamiku

    Perasaan bahagia membuat Asher merasa terharu. Siang ini ia sudah di rumahnya kembali, bahkan Theo juga sudah dijemput oleh Asher. Laki-laki itu duduk di ruang keluarga sendirian. Di luar sedang turun hujan cukup deras, situasi ini membuat Asher semakin dalam larut dalam lamunannya. 'Mama mengajak Papa bercerai hanya karena Papa tidak mau berdamai denganku dan Aleena,' batin Asher dengan penuh terkaan. "Aku tidak menyangka Mama akan melakukan ini," lirih Asher. "Tetapi sekarang, semuanya sudah baik-baik saja. Semuanya sudah lebih baik dan rasanya begitu damai." Asher menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. Kedua matanya terpejam pelan dan ia merasakan sejuknya udara di ruangan tempat ia berada. Semuanya seolah-olah sudah ada dalam genggamannya. Keluarga hangat hangat dan harmonis, damai dengan orang tuanya, dan memiliki anak juga istri yang baik dan selalu ada untuknya. Asher merasa ia sudah merdeka. "Papa..." Suara keras Theo membuyarkan lamunan Asher. Laki-laki itu menole

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 303. Theo Marah Pada Asher

    Keesokan harinya...Sejak pagi hingga siang, Aleena masih mendekam di dalam rumah. Asher tidak mengizinkannya pergi ke manapun, menemani Aleena ke mall pun juga tidak. Hingga selama dua bulanan ini Aleena tidak pernah keluar rumah sama sekali selain pergi mengecekan kandungnya saja. Wanita cantik berambut panjang itu tampak duduk di sofa di dekat jendela, sendirian di rumah. "Asher katanya akan makan siang di rumah, tapi kenapa belum kembali juga?" gumam Aleena diam menyandarkan punggungnya. Aleena diam memeluk bantal. "Bosan sekali selalu diam di rumah, Asher datang pun dia tidak pernah mengajakku ke mana-mana, ke rumah Papa juga tidak pernah. Aku sangat merindukan Papa..." Wajah Aleena tertekuk sedih, tak bohong bila ia sangat merindukan Papanya. Aleena sangat ingin bertemu dengan Papanya dan bercerita banyak hal. Tetapi, jangankan pergi ke tempat Papanya, pergi keluar rumah saja Asher pasti sudah akan uring-uringan pada Aleena. Saat Aleena sibuk larut dalam kesedihannya, ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 390. KISAH KITA BERUJUNG BAHAGIA

    Dua hari terasa cepat di depan mata. Hari pertunangan Theo dan Arabelle pun telah datang hari ini. Acara pertunangan itu dilaksanakan di sebuah gedung hotel bintang lima milik Keluarga Benedict. Semua tamu-tamu penting dari kedua keluarga itu pun datang. Arabelle tampak sangat cantik malam ini dengan balutan dress panjang berwarna biru muda. Arabelle berdiri di samping Theo dan kedua orang tua Theo setelah acara inti dimulai beberapa menit yang lalu. Theo meraih tangan Arabelle dan menatap cincin berlian bermata putih bening itu tersemat cantik di jari manis Arabelle. "Cantik sekali cincin ini ada di jari manismu," ucap Theo berbisik. Arabelle langsung menoleh dan gadis itu tersenyum manis sambil mengangguk. "Karena kau yang memilihkannya untukku." Kekeham pelan terdengar dari bibir Theo, ia merangkul Arabelle sambil menyapa beberapa tamu yang kini memberikan ucapan selamat pada mereka. "Ini baru pertunangan, sudah sebanyak ini tamu Papa," ucap Theo. "Bagaimana kalau

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 389. S2. Tinggal Menghitung Hari, Kita Akan Terikat

    Beberapa bulan berlalu, hari-hari yang dilalui oleh Theo semakin berubah. Dari yang semula hidupnya serba tenang-tenang saja, kini menjadi sibuk layaknya ia dulu melihat sang Papa.Apalagi Theo merasakan tentang jatuh cinta, memiliki kekasih, dan menyayanginya. Arabelle adalah alasan bagi Theo untuk selalu bersemangat setiap hari. Seperti sore ini, Theo berkumpul bersama orang tuanya dan juga keluarga Arabelle di kediaman Jordan. "Kenapa Tuan Asher dan Nyonya Aleena tidak bilang-bilang dulu kalau mau ke sini," ujar Hani pada mereka berdua."Memangnya kalau kami bilang-bilang apakah ada sambutan yang sangat meriah?" tanya Asher dengan nada bergurau. Kakek dan Nenek Arabelle itu pun tertawa. Bahkan Arabelle dan Theo yang duduk di sofa seberang ikut tertawa mendengarnya jawaban Asher. "Kami bertiga ke sini karena ada tujuan tertentu, Nyonya Hani," ujar Aleena. "Ada apa?" tanyanya. "Pasti ingin membahas tentang anak-anak, kan?" tanya Julian—Kakek Arabelle. "Benar Tuan." Asher menga

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 388. S2. Anak Kesayangan Mama

    Hari sudah gelap, rumah Asher tampak sepi di saat semua anak-anaknya sudah beristirahat di dalam kamar masing-masing. Aleena dan Asher kini duduk di dalam ruangan keluarga. Berdua, dan ditemani oleh cahaya yang temaram. "Tidak terasa ya, Sayang. Sekarang anak kita sudah besar-besar. Theo sudah dewasa, si kembar juga sudah besar. Rasanya baru kemarin kita menjadi orang tua," ujar Aleena menatap ke luar dari jendela di ruang keluarga. Asher tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan. "Waktu berjalan dengan cepat tanpa kita sadari," jawab Asher. Aleena menyandarkan kepalanya di pundak sang suami dan wanita itu mengangguk kecil. "Dan aku tidak percaya menghabiskan seumur hidupku bersamamu, Asher. Padahal, dulu kita dipertemukan karena hal-hal yang tidak diinginkan, dan kita—""Jangan diingat lagi!" Asher menjentikkan jari telunjuknya dengan pelan di kening Aleena hingga membuat sang istri cemberut menatapnya. Wanita cantik itu mengusap keningnya dan mengeratkan pelukannya di lengan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 387. S2. Kedekatan yang Nyaman

    Kedekatan Arabelle dan Theo sudah sangat dekat, bahkan semua orang juga sudah tahu dengan hubungan mereka. Seperti teman-teman kampus Arabelle saat ini yang melihat Theo yang tengah menjemput Arabelle pulang dari kampus. "Wah, tampan sekali, siapa dia?" "Dia kekasihny Arabelle, anak kedokteran." "Kekasihnya sangat tampan, ya, sepertinya aku tidak asing dengan wajahnya." Suara bisikan-bisikan itu terdengar di telinga Arabelle saat gadis cantik itu sampai di depan. Ia melihat semua kakak tingkatnya tampak memperhatikan Theo yang berdiri di samping mobilnya tampak menunggu-nunggu. Arabelle tidak banyak bicara, ia langsung berjalan mendekati Theo saat itu juga dan mengabaikan semua Kakak tingkatnya yang masih asik membicarakan Theo. "Kak Theo!" pekik Arabelle melambaikan tangannya dan berlari kecil mendekatinya. Theo tersenyum manis padanya seperti biasa, sampai begitu mendekat, Arabelle langsung memeluk pemuda itu. Kedua alis Theo terangkat. Tumben sekali Arabelle melakukan ha

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 386. S2. Berdua Bersamamu Adalah Hal Ternyaman

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk ikut bersamanya lebih dulu. Mereka berdua pergi ke suatu tempat malam ini. Theo mengajak Arabelle ke taman tempat mereka dulu melihat kembang api saat tahun baru. Di sebuah taman yang indah, dan tepat di cuaca yang cukup dingin seperti malam ini. "Kenapa mengajakku ke sini?" tanya Arabelle tersenyum menatap Theo. "Ingin saja," jawab Theo, ia menggenggam hangat tangan Arabelle dan diajaknya berjalan menaiki banyak anak tangga. Arabelle tersenyum gemas, gadis itu membalas genggaman tangan Theo sebelum mereka kini akhirnya sampai di taman bagian atas. Arabelle menatap sekitar, semua bunga-bunga bermekaran di sana. Dari bunga Hydrangea hingga bunga-bunga lainnya. "Wahh ... cantik sekali bunga-bunganya," ujar Arabelle tersenyum senang. "Sebelum musim dingin, mereka semua bermekaran," ujar Theo menarik pelan lengan Arabelle dan mengajaknya duduk. "Di rumah Mama yang ada di Palonia, semua tamannya dipenuhi oleh bunga Hyd

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 385. S2. Kedua Keluarga Berkumpul

    Segala macam persiapan sudah diselesaikan. Arabelle lolos masuk ke universitas impiannya, gadis itu mendalami ilmu kedokteran seperti yang ia inginkan. Berkat dukungan dan juga perhatian penuh yang Jordan berikan, anak gadisnya bisa berdiri sampai di titik ini.Malam ini, Jordan mengadakan makan malam. Ia mengundang juga Asher dan Aleena, juga Theo, bersama di kembar di sebuah rumah makan di restoran mewah. Tak hanya mereka, bahkan kedua orang tua Jordan pun juga ikut. "Terima kasih Tuan dan Nyonya sudah menyempatkan datang malam ini," ucap Jordan pada Asher dan Aleena. Asher terkekeh mendengarnya, ia menepuk pundak Jordan. "Masih formal saja kau dengan calon besanmu ini," ucap Asher. Jordan pun tertawa. "Masih perlu beradaptasi, Tuan Asher," jawabnya.Sedangkan Aleena kini duduk bersama dengan Hani, mereka berbincang-bincang. Theo bersama Julian dan juga Arabelle. Leo dan Lea melihat ikan-ikan hias di akuarium besar yang berada di tempat itu. Lea berlari mendekati Aleena, anak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 384. S2. Theo dan Kesabaran Menghadapi Kekasihnya

    Hari berlalu musim pun berganti. Hari demi hari terlewati seperti embusan angin yang cepat dan lembut. Tak terasa, dua setengah tahun terlewati dengan mudahnya. Dua tahun menjadi perjalan yang sangat hebat untuk Theo. Pemuda itu, kini sudah meninggalkan bangku sekolah sejak satu tahun yang lalu. Theo meneruskan perusahaan milik Asher. Bahkan selepas lulus dari bangku sekolah, Theo sangat gila-gilaan mendalami pekerjaan yang ia impikan di dunia bisnis, dia tidak melanjutkan pendidikannya hanya sekejap, lalu fokus pada pekerjaannya. Seperti saat ini, pemuda itu duduk di dalam ruangan kerjanya, di kantor milik sang Papa. Theo tampak sibuk, menyiapkan beberapa berkas untuk persiapan meeting sore nanti. "Berkas yang semalam sudah kau bawa, kan, Theo?" tanya Asher pada sang putra. Theo menoleh dan mengangguk. "Sudah, Pa. Semuanya sudah beres," jawab pemuda itu. "Bagus. Sebagai asisten Papa, kau harus bisa segalanya. Paman Jordan sudah ada di divisinya sendiri, jadi ... kau harus bisa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 383. S2. Kembang Api dan Arabelle

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk pergi bersamanya. Malam ini adalah malam yang sangat dinanti-nantikan oleh Arabelle. Perayaan tahun baru yang sudah dari lama ia tunggu-tunggu. Meskipun rencana Arabelle dari awal gagal total, dari ingin menemani Theo bertanding basket, sampai kini mereka pergi ingin melihat pesta kembang api, tapi Arabelle berharap kali ini tidak boleh gagal. "Hemmm ... sepertinya bahagia sekali," tanya Theo melirik Arabelle, sebelum kambali fokus mengemudikan mobilnya. Gadis cantik itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Tentu saja," jawab Arabelle. "Aku hampir berpikir tidak ada harapan lagi untuk melihat perayaan pesta kembang api malam ini, Kak. Tapi ternyata, Tuhan berkata lain..." Theo tersenyum. "Aku selalu berdoa sepanjang hari agar apapun yang kau harapkan bisa Tuhan kabulkan, Arabelle," ucap Theo. "Benarkah?" Arabelle tersenyum menatapnya. Theo terkekeh gemas tanpa menjawabnya, ia mengulurkan satu tangannya dan mengu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 382. S2. Nasihat dari Seorang Ayah

    Theo datang seperti biasa. Kedatangannya kali ini disambut oleh Jordan, laki-laki yang selalu ia panggil Paman sejak kecil itu kini menjadi lebih dekat dengan Theo. Mereka berdua duduk di ruang tamu, menunggu Arabelle yang tengah bersiap, karena Theo bilang kalau Arabelle diminta oleh Aleena datang untuk makan malam bersama. "Beberapa hari ini Paman jadi jarang melihatmu, Theo," ujar Jordan sambil menyalakan sebatang cerutu di tangannya. Theo tersenyum tipis. "Iya, Paman. Paman terlalu sibuk, aku juga sibuk," jawab Theo. "Heem. Paman membantu Papamu mengurus proyek yang ada di Palonia," jawab Jordan. "Paman yakin, dengan kepintaranmu, kau bisa ikut campur dalam proyek itu andai kau tidak sibuk dengan sekolahmu. Paman selalu mengajarimu nanyak hal, bukan?" Mendengar ucapan Jordan, Theo hanya terkekeh saja dan mengangguk. "Untuk beberapa bulan ini aku akan fokus pada pendidikanku dulu, Paman. Setelah itu, aku akan fokus membantu Papa," jawabnya. "Aku mungkin tidak akan mau lanjut

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status