Share

Hadiah

"Apa kamu sudah memutuskan untuk kerja?"

Melihat Anisa berkemas membuat Raka bahagia, dia mengira Anisa akan seperti dahulu bekerja sedangkan dia ongkang-ongkang kaki di rumah sembari menunggu gaji dikirim.

"Iya Mas, aku akan bekerja," jawab Anisa.

"Bagus, kan enak seperti ini kamu bekerja, daripada buka usaha segala."

Anisa tersenyum mendengar ucapan Raka, dari situ sudah sangat jelas jika Raka hanya memikirkan dirinya sendiri.

"Terus tugas kamu sebagai seorang suami itu apa Mas!" Teriak Anisa yang sudah tidak bisa menahan amarahnya.

"Aku yang mengatur semua uang kamu, aku juga akan memberikan nafkah batin padamu Anisa."

"Sinting."

Dibilang sinting membuat Raka kesal, dia pun mencengkeram lengan Anisa dengan kuat. "Beraninya kamu mengatai aku sinting." Sorotan matanya begitu tajam.

"Lantas apa namanya jika bukan sinting," sahut Anisa.

Tatapan keduanya bertemu, Anisa sama sekali tidak menunjukkan rasa takut, hatinya benar-benar sudah lelah dengan sikap Raka.

"Lebih baik kita pisah Mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status