Share

14. Baru Saja Dimulai

Author: prasidafai
last update Huling Na-update: 2025-02-12 14:20:34

Sydney menghela napas saat melihat limousin hitam mengilap terparkir di depan rumah. Dia hanya ingin bertemu Ghina, tetapi Morgan memperlakukannya seolah wanita itu akan menghadiri acara besar.

Morgan mendekat dengan kemeja hitam yang lengannya digulung hingga siku. Tatapan Morgan tenang, tetapi ada senyum tipis di sudut bibirnya saat melihat ekspresi Sydney.

"Kau yang memintaku membangun kedekatan dengan si kembar dan keluar rumah. Sekarang waktunya," ujar Morgan dengan lirih, seolah bisa membaca pikiran Sydney.

Sydney menatapnya sekilas sebelum akhirnya naik ke dalam mobil. Morgan mengikutinya tanpa suara, duduk berhadapan dengannya sementara Jade dan Jane tertidur di baby car seat sebelahnya.

Beginilah cara Morgan mengizinkan Sydney pergi keluar rumah siang ini.

Begitu pintu ditutup dan mobil mulai melaju, Sydney masih tak bisa menahan diri untuk mengomentari kemewahan ini.

"Ini terlalu berlebihan," tulis Sydney di layar ponsel, lalu menunjukkan pada Morgan.

Pria itu hanya m
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nirma Dewi
ibu susu bisu bsyi kembat
goodnovel comment avatar
Endah Wati
baru baca,Tante mu iblis betina juga sepertinya sadney,kau di goblokkin,woy kau di Kacangin
goodnovel comment avatar
Ade Fadjar
cukup menarik
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   530. Pesona Pria dengan Empat Anak

    Arena es dalam ruangan itu terasa dingin, cahaya lampu putih memantul pada permukaan yang licin.Udara sejuk menusuk kulit, tetapi kehangatan terpancar dari tawa riang yang sudah terdengar sejak pintu masuk dibuka.Morgan berdiri tegak dengan mantel panjangnya.Tangan pria itu bersedekap saat mengawasi keempat anaknya yang baru pertama kali melihat gelanggang ice skating.Mata anak-anak itu membelalak penuh takjub.“Waaah … ini luas sekali!” Jane melompat-lompat antusias.“Sepelti danau beku saat musim salju,” komentar Jade, yang berusaha tampak lebih tenang, meski sebenarnya sama penasarannya.Si kembar kedua langsung berpegangan tangan, berjingkat-jingkat di sepatu bot kecil mereka sambil berteriak, “Es! Es! Kita akan jalan di atas es!”Morgan menurunkan pandangannya ke arah mereka.Bibir pria itu melengkung dalam senyum tipis.Ada sesuatu di dalam hatinya yang nyaris meledak. Rasa rindu, bersalah, sekaligus syukur bercampur jadi satu.Momen ini terasa seperti hadiah luar biasa untu

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   529. Sulit Dikabulkan

    “Aku ingin pulang ke Highvale bersamamu.” Kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir Sydney, seakan hati wanita itu sudah lama menyimpannya. Morgan menatap istrinya lekat-lekat. Sepasang mata kelam itu seolah menimbang ribuan kemungkinan atas permintaan Sydney. Bibir Morgan sempat terbuka, tetapi tidak ada kata keluar. “Darling,” panggil Morgan pelan. “Kau tahu kondisimu sekarang tidak memungkinkan. Perjalanan panjang bisa membahayakanmu.” Sydney memejamkan mata sebentar, lalu menghela napas. Wajah wanita itu tetap terlihat lembut, tetapi sorot matanya menyimpan tekad yang sulit dibantah. “Aku tidak peduli seberapa sulitnya. Aku hanya ingin dirawat di mansion. Aku ingin tidur denganmu di sampingku, mendengar anak-anak berlarian di halaman, dan tahu bahwa kita semua berada di tempat yang sama. Itu akan membuatku jauh lebih tenang,” sahut Sydney memberi alasan. Morgan terdiam lagi. Ruangan seketika hening, hanya suara detak jarum jam yang terdengar. “Aku tidak meminta hal lain

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   528. Tidak Berniat Berbagi

    Cahaya pagi menembus tirai rumah sakit, membuat ruangan terasa hangat. “Morgan?” panggil Sydney terdengar lirih begitu kelopak matanya terbuka. Sydney mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar inap. Tempat tidur tambahan kosong. Kursi di sudut ruangan juga tidak berpenghuni. Jantung Sydney berdegup lebih cepat. ‘Jangan-jangan semua yang terjadi kemarin hanya mimpi?!’ Sebuah pikiran buruk menyelinap di kepala wanita itu. Namun tepat ketika rasa cemas menelan dirinya, pintu kamar mandi terbuka. Sosok Morgan muncul, masih basah dengan handuk putih melilit di pinggang. Rambut cokelat Morgan meneteskan air ke dada bidangnya yang penuh bekas luka. Sydney membelalak. Pipi pucatnya langsung merona. “Aku di sini, Darling,” sahut Morgan dengan tenang dan penuh perhatian. “Kau butuh sesuatu?” Morgan bahkan belum selesai mandi, tetapi pria itu buru-buru keluar begitu mendengar Sydney memanggil namanya. Raut wajah Morgan terlihat cemas, seolah takut Sydney membutuhkan bantu

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   527. Pertemuan Morgan dan Tristan

    Morgan teringat kejadian beberapa hari lalu, saat dia masih berada di Sevhastone.Tangan Morgan terikat kasar dengan borgol baja.Wajah pria itu tampak lebam dan ada darah mengering di pelipisnya.Dua pria bertubuh kekar menyeret Morgan melewati koridor gelap yang hanya diterangi lampu kuning temaram.Bau besi berkarat dan debu memenuhi udara, membuat suasana semakin menyesakkan.Sebuah pintu besi berderit ketika didorong terbuka.Di dalamnya, berdiri Tristan Caldwell yang tampil rapi dalam setelan jas hitam.Bertolak belakang dengan Morgan yang tengah membiarkan dirinya terlihat tidak berdaya, wajah Tristan justru dipenuhi kesombongan.Belasan anak buah bersenjata mengitari pria bertubuh tinggi itu.Begitu Morgan diseret masuk dan dijatuhkan ke lantai, Tristan menoleh perlahan.Tristan tersenyum tipis sambil menatap Morgan tajam, penuh rasa puas.“Jadi, ini dia legenda yang katanya tidak terkalahkan?” tanya Tristan terdengar penuh ejekan, menggema di dalam ruangan kosong yang remang-

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   526. Mengejar Ketertinggalan

    Awalnya Morgan hanya merasa bersalah saat mendengar cerita Sydney.Bayangan istrinya hamil dan sendirian sudah cukup membuat dada Morgan sesak.Namun begitu Sydney menyebut malam kelam itu, saat dia hampir diperkosa, tubuhnya lemah karena pendarahan, lalu ditolong Tristan, rasa bersalah itu berubah jadi bara api yang membakar.Rahang Morgan mengeras, urat di pelipisnya menegang.Morgan bisa membayangkan ketakutan Sydney, wajah pucat dan tubuh rapuhnya yang dipaksa menanggung sesuatu di luar batas.Dan kenyataan bahwa orang lain yang menolong, bukan dirinya, menusuk hati Morgan lebih dalam.Amarah yang menguasai, membuat Morgan ingin menghancurkan siapa pun yang berani menyentuh istrinya.Bahkan jika harus melawan seluruh dunia, Morgan tidak akan membiarkan kejadian itu terulang.“Aku ingin tidur, Honey. Besok kau masih di sini, kan?” tanya Sydney lirih, matanya setengah terpejam, menyisakan lelah setelah meluapkan cerita panjang.“Tentu, Darling. Aku masih di sini. Tidurlah dengan ten

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   525. Harga yang Kecil

    “Jangan bercanda,” protes Sydney sambil memukul ringan dada Morgan.Wajah Sydney bersemu, antara malu sekaligus jengkel dengan lelucon pria itu.Morgan justru terkekeh, suaranya memenuhi kamar.“Aku serius, Darling. Kau baru saja menyuruhku membuka kaus. Kau tahu kan, perintahmu itu sangat berbahaya?” Morgan kembali menggoda istrinya dengan menatap wanita itu lekat.Sydney memutar bola mata, lalu menatap suaminya dengan tatapan penuh arti.“Honey, aku tidak sedang menggoda. Aku sungguh ingin melihat seberapa parah luka-lukamu.” Sydney menyipitkan mata. “Kau selalu menutupi rasa sakitmu, dan itu membuatku khawatir.”Morgan terdiam sambil menatap istrinya lekat-lekat.Sorot mata Sydney begitu tulus, membuat hati Morgan terasa hangat sekaligus rapuh.Akhirnya, dengan senyum tipis, Morgan meraih ujung kausnya dan menariknya ke atas.Gerakan perlahan itu memperlihatkan dada bidang yang dihiasi bekas luka lama bercampur goresan-goresan baru di atas tato Morgan.Sydney menahan napas.Jari-ja

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status