Share

217. Menanggung Dosa

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2025-05-12 19:24:40

Merasa Morgan mengeluarkan aura permusuhan yang sangat jelas, Sydney langsung menggeleng cepat ke arah Lucas sebagai tanda supaya pria itu berhenti.

Lucas buru-buru menunduk.

“Maafkan kelancangan saya, Tuan,” ucap Lucas tidak berani menatap langsung ke arah Morgan.

Morgan masih menatap Lucas seperti elang mengawasi mangsa, tetapi genggaman tangan Sydney di lengannya seketika menghangatkan sedikit dingin yang membeku di tubuhnya.

Sydney mengeratkan genggamannya, berusaha mencairkan suasana.

“Kau sendiri bagaimana? Ada urusan apa datang ke rumah sakit?” tanya Sydney berpura-pura perhatian.

Lucas tampak ragu sejenak, tetapi akhirnya dia menjawab, “Axena, bayi saya dan Vienna, masih berada di NICU.”

“Bukankah bayi kalian sudah lama lahir? Ada apa?” tanya Sydney lagi sambil mengangkat kedua alisnya.

Lucas menarik napas dalam dan mengangkat bahu.

“Paru-parunya tidak berkembang sempurna sejak lahir. Sudah lama dia ada di ruang intensif, dan–”

“Itu balasan perbuatan kedua orang tuanya. Ayo, k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   217. Menanggung Dosa

    Merasa Morgan mengeluarkan aura permusuhan yang sangat jelas, Sydney langsung menggeleng cepat ke arah Lucas sebagai tanda supaya pria itu berhenti.Lucas buru-buru menunduk.“Maafkan kelancangan saya, Tuan,” ucap Lucas tidak berani menatap langsung ke arah Morgan.Morgan masih menatap Lucas seperti elang mengawasi mangsa, tetapi genggaman tangan Sydney di lengannya seketika menghangatkan sedikit dingin yang membeku di tubuhnya.Sydney mengeratkan genggamannya, berusaha mencairkan suasana.“Kau sendiri bagaimana? Ada urusan apa datang ke rumah sakit?” tanya Sydney berpura-pura perhatian.Lucas tampak ragu sejenak, tetapi akhirnya dia menjawab, “Axena, bayi saya dan Vienna, masih berada di NICU.”“Bukankah bayi kalian sudah lama lahir? Ada apa?” tanya Sydney lagi sambil mengangkat kedua alisnya.Lucas menarik napas dalam dan mengangkat bahu.“Paru-parunya tidak berkembang sempurna sejak lahir. Sudah lama dia ada di ruang intensif, dan–”“Itu balasan perbuatan kedua orang tuanya. Ayo, k

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   216. Pasangan yang Diberkati

    “Apa Dokter baru saja bilang dua kantung?!” Sydney nyaris menjerit dan tubuhnya refleks bangkit, tetapi Morgan cepat menahan wanita itu dengan menggenggam lebih erat tangannya.“Tenang, Darling,” pinta Morgan berusaha menenangkan.“Ya, Nyonya. Ada dua bayi kembar, mereka pasti tumbuh dengan baik sejak awal kehamilan,” jawab dokter ikut tersenyum.Sydney mematung. Kesadaran wanita itu melayang, terlalu larut dalam bayangan-bayangan di kepalanya. Satu saja sudah merupakan anugerah, tapi dia diberikan dua.Setelah semua badai yang Sydney lalui, pelangi yang datang indah sekali. Ada dua kehidupan yang tumbuh dalam perutnya.Air mata yang sudah menggenang sejak tadi akhirnya tumpah begitu saja. Sydney menggigit bibir saat menahan isak tangisnya.Morgan segera membungkuk dan merangkul Sydney.“Selamat, Darling. Selamat,” bisik Morgan di telinga istrinya.Mata Morgan juga sedikit berkaca-kaca, meski pria itu tetap beru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   215. Perlakuan Istimewa Tuan Penguasa

    Tidak banyak yang tahu jika setelah menikah Sydney dan Morgan rajin mengetes kehamilan, tetapi hasilnya selalu berakhir satu garis.Dan sekarang, setelah mereka mengujinya beberapa kali, hasilnya tetap saja menunjukkan garis dua.“Sebelum memberikan test pack itu padamu di teras belakang, aku juga sudah mengulang tesnya beberapa kali, Honey,” rajuk Sydney sambil bersandar pada dinding kamar mandi yang dingin.Morgan tidak menjawab. Pria itu meremas pinggiran wastafel, sementara matanya terpaku pada deretan test pack yang terhampar rapi di atas handuk bersih.Semua menunjukkan dua garis. Wajah Morgan terlihat serius, tetapi tatapannya berkaca-kaca. Satu kata pun tidak lolos dari bibirnya.“Walau sebenarnya aku masih ragu karena aku tidak merasakan mual atau tanda hamil lainnya,” lanjut Sydney lirih.Tidak lama kemudian, Morgan menyadarkan diri dari lamunan. Tiba-tiba pria itu memutar tubuh menghadap Sydney dan mengangkat wanita it

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   214. Hati yang Lemah

    “Aku pasti terlalu lelah mengurus Vienna, jadi sensitif padamu.” Ucapan itu meluncur dari bibir Lucas sambil mengembuskan napas berat.Seolah beban dunia bertengger di pundaknya, pria itu menunduk dan mengusap wajah dengan kedua tangan.Sydney yang mendengar itu, kembali mengukir senyum sinis.‘Ya. Kau pasti lelah. Ini pertama kalinya kau menemani wanita melahirkan. Kau tidak ada untukku saat itu, Lucas,’ batin Sydney dingin.Saat melahirkan, Sydney hanya ditemani oleh ibunya. Lucas bahkan baru menemui Isaac saat bayi itu berusia satu minggu.“Biar aku simpan parfum darimu untuk Vienna,” lanjut Lucas berusaha menahan Sydney supaya urung menutup teleponnya.‘Bagus sekali!’ Sydney hampir tertawa kecil. ‘Kau memang akan aku jadikan senjata untuk memberikan karma pada Vienna.’“Oke. Ada perlu lain?” tanya Sydney kemudian. “Aku agak sibuk.”Sydney kembali bersikap jual mahal. Dia menggunakan strategi dengan bermain tarik-ulur pada Lucas. Tentu saja kali ini Sydney yang memegang talinya.“U

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   213. Jika Kau Sepeka Ini

    Jantung Lucas berdegup kencang. Dia yakin, sepenuhnya yakin bahwa itu karena amarahnya terhadap Vienna.Agak lama, Sydney baru mengangkat telepon Lucas.“Halo, Lucas?” sapa Sydney penuh tanda tanya.Lucas tercekat.Sydney menggunakan suara yang sama saat dulu wanita itu selalu membangunkannya di pagi hari, menyebut namanya dengan senyum, lalu perlahan menjauh sejak rumah tangga mereka runtuh.Hanya dua kata, tetapi cukup untuk meruntuhkan pertahanan Lucas yang saat ini memang sedang rapuh.Lucas mengepalkan tangan dan mencengkeram lututnya yang terbuka di depan bangku taman rumah sakit. Napas pria itu tercekik sesaat.Lucas menunduk dan memejamkan mata, berusaha menyingkirkan kenangan yang mendadak datang seperti ombak deras.“Sydney.” Lucas perlahan membuka mulut. “Apa kau sedang bersama Tuan Morgan? Jika ya, aku akan bicara lain waktu.”Kalimat itu keluar begitu saja, terdengar terlalu ramah bahkan bagi diri Lucas sendiri. Pria itu sampai memutar matanya.‘Bodoh. Kenapa nada suaraku

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   212. Karma by SZ

    Perawat itu tampak cemas. Bibirnya bergetar seperti hendak mengucapkan sesuatu, tetapi tidak ada kata apa pun yang keluar.“Saya benar, kan? Kau tidak tahu siapa yang mengirim? Pergi! Bilang juga pada atasanmu kalau saya ingin ganti perawat!” bentak Vienna sambil melambaikan tangan dengan kasar.Perawat itu tersentak. Kedua tangannya refleks merapat ke dada.“Tapi, Bu—”“Kau tuli? Aku bilang bawa pergi! Keluar!” Vienna menunjuk pintu dengan tatapan menusuk.Suara wanita yang baru saja melahirkan melalui operasi itu menggema di dalam kamar VIP yang mewah.Perawat itu menunduk. Setelah menata langkah cepat-cepat, dia pun meninggalkan ruangan tanpa berani bicara sepatah kata lagi.Vienna mengembuskan napas dengan kesal. Dengan satu tangan yang masih lemah, dia membuka kotak beludru hitam yang barusan diberikan.Kilauan botol parfum berwarna amber dengan detail keemasan langsung menyambut mata Vienna. Bentuk elegan dan lekukannya sempurna, mengundang siapa saja untuk menyemprotkannya.Vie

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   211. Hadiah Persalinan

    Tidak lama kemudian, Sydney membuka pintu kamar. Dia ingin mandi dan menghilangkan keringat yang masih menempel di tubuhnya.Sydney baru saja hendak menyimpan tasnya di atas laci saat ponsel lama di dalam benda itu berdering.Wanita itu menghentikan langkah dan segera mengambil ponsel dari dalam tas itu. Bibir Sydney sedikit mengerucut saat dia mencoba menebak-nebak siapa yang meneleponnya.Ternyata si penelepon adalah Zya yang sedang bekerja di kantor. Sydney mengusap tombol hijau ke atas.“Ya. Ada apa, Zya?” tanya Sydney sambil menutup kembali tas dengan satu tangannya.“Nona,” sahut Zya dari seberang sedikit lega. “Saya menghubungi nomor baru Anda, tetapi Nona tidak mengangkatnya. Tidak saya sangka Nona sudah mendapat ponsel lama Nona kembali?”Kali ini Sydney benar-benar meletakkan tas di atas laci. Lalu Sydney mengempaskan diri ke sofa yang menghadap ke arah kebun belakang mansion.Sinar matahari pagi menyelinap masuk lewat tirai tipis, memantulkan bayangan lembut di wajah Sydney

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   210. Ruangan Baru di Mansion

    Jade dan Jane yang pagi itu mengenakan pakaian berwarna pastel, memaksa naik ke pelukan ibu susunya bersamaan. Sydney yang baru saja turun dari treadmill hanya bisa menghela napas pendek sebelum berjongkok, lalu mengangkat si kembar penuh usaha. “Waktunya angkat beban,” tukas Sydney sambil mengecup ubun-ubun kedua anak itu. Keringat Sydney belum benar-benar kering dan wajahnya masih kemerahan. Namun melihat Jade dan Jane menatapnya penuh harap, Sydney tidak bisa menolak. "Jangan terlalu banyak bergerak, Mami masih belum begitu kuat," instruksi Sydney sambil melangkah ke ruang utama. Kedua bayi itu langsung menyandarkan kepala mungil mereka ke bahu Sydney, tetapi mata mereka tetap waspada memandangi para pria berbadan besar yang sedang memindahkan sejumlah kotak kardus melewati lorong mansion. Sydney mengawasi mereka sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya ringan agar Jade dan Jane nyaman di gendongannya. “Apa itu?” tanya Jade lirih dengan bibirnya yang basah sambil menunjuk para p

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   209. Menonton Drama

    “Morgan.” Sydney mengerjap gugup ketika pria itu menyelipkan jemari ke sela-sela rambutnya dan menyibakkan beberapa helai yang mengganggu wajah.“Ken menemani orang tuanya menonton drama saat dia cuti beberapa waktu lalu,” ucap Morgan dengan lebih lembut daripada beberapa saat lalu.“Mengapa tiba-tiba kau mengungkit Ken?” Sydney mengernyitkan dahi sambil menatap Morgan heran.Morgan tersenyum tipis. Amarah yang tadi menyala di matanya kini telah padam sepenuhnya, tergantikan oleh kelembutan yang jarang Morgan tunjukkan.“Drama yang ditonton oleh Ken dan orang tuanya menceritakan tokoh utama wanita yang ditinggal meninggal oleh anaknya,” ujar Morgan pelan seraya menatap wajah Sydney. “Ken bilang, jika tidak menonton drama itu, akan sulit rasanya berempati pada seorang ibu yang kehilangan anak untuk selama-lamanya. Namun setelah menonton, siapa sangka playboy gadungan itu juga menangis?”Sydney membuka mulut hendak menjawab, tetapi urung. A

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status