Paman Untuk Ibuku

Paman Untuk Ibuku

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-10-12
Oleh:  Mee AuthorOngoing
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
77Bab
373Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Setelah kematian suaminya, Alisha hanya hidup berdua dengan putra kecilnya, Leon. Kehilangan itu meninggalkan luka yang dalam sekaligus kenangan yang sulit dilupakan. Sebuah kecelakaan tunggal merenggut segalanya dan mengubah hidup mereka. Tak ingin melihat menantunya berjuang seorang diri, mertuanya mengajak Alisha dan Leon untuk tinggal bersama. Saat mencoba menjalani hari-hari di rumah peninggalan suaminya, Alisha justru dihadapkan pada kepingan memorinya yang baru tersusun dari adik mendiang suaminya, Sebastian. “Kamu salah kalau mengira aku cuma sekadar pengganti Reygan. Ada banyak hal yang tidak kamu tahu, Alisha.”

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Prolog : Pindah Rumah

Gundukan tanah itu sudah dipenuhi oleh berbagai macam bunga.

Semua orang sudah pergi, namun sang keluarga dari almarhum enggan mengangkat kakinya untuk meninggalkan area itu. Tepat di sebelah makam, dua sepasang anak dan Ibu sedang menangisi kepergian seseorang yang sangat penting dalam hidupnya.

Alisha, perempuan yang sekarang berstatus janda itu, kini tengah tertunduk dalam. Mencoba menahan segala rasa sakit yang sedang menggerogoti jiwa dan hatinya. Mereka baru menjalani pernikahan selama 3 tahun, namun Tuhan sudah mengambil suaminya untuk selamanya.

Di sebelahnya, Leon memandangi gundukan tanah itu dengan sorot ingin tahu. Bocah kecil yang baru berusia 3 tahun itu, masih belum menyadari jika di dalam tanah yang dingin—terdapat tubuh Ayahnya yang telah tiada. Beberapa kali Leon memanggil dan bertanya apa benda di depannya itu, namun tidak satupun orang berani menjawab termasuk Alisha.

“Bunda, ayo pulang … katanya mau liburan bareng Ayah, ayo Bundaaaa,”

Rengek bocah itu sembari menarik lengan baju hitam milik sang Bunda. Di belakang, keluarga dari pihak suami tidak bisa berkata-kata. Bagaimana mereka mengatakannya pada anak yang baru berusia 3 tahun, tentang kematian Ayahnya? Ivana melirik suaminya untuk membujuk sang cucu.

Haris berjongkok dan menyentuh pundak kecil ringkih itu, perlahan.

“Leon … kita pulang sekarang ya? Katanya mau liburan? Kan Ayahnya Leon udah dateng.”

“Kalo udah dateng, kok gak bilang ke Bunda sama Leon?”

“Mungkin Ayah capek, pulang kerja langsung istirahat.”

Bocah itu nampak berfikir keras. Meskipun sudah di jelaskan, namun rasa mengganjal di hatinya masih terasa. Seperti ada yang kurang, tapi ia tidak tahu apa.

“Bunda ayo pulang. Kata Kakek Ayah udah ada di rumah.”

Alisha berusaha bangkit dengan tubuh sedikit lunglai. Selama 3 hari ini, dirinya tidak cukup istirahat. Makan pun tidak teratur. Dirinya bahkan hampir saja melupakan putranya yang masih membutuhkan perhatian khusus. Tepat saat berdiri dan berbalik, pandangannya bersibobok dengan mata pria di balik kacamata hitamnya. Alisha tahu siapa pria itu, namun dirinya tidak begitu akrab dengan dia.

Alisha menggapai lengan mungil milik putranya, menggenggamnya erat.

“Aku sama Leon … bakal netep di rumah. Gak papa, rumahnya juga gak terlalu besar. Ma … Pa … mulai hari ini aku akan tinggal berdua bareng Leon.”

“Kok tinggal berdua sih, Bunda? Kan sama Ayah, harusnya bertiga.” Timpal Leon yang masih belum mengerti situasi saat ini. Bocah itu juga tidak terima jika sang Bunda mengatakan hal demikian.

“Iya, bertiga. Bareng Ayah,” Jawab Alisha supaya putranya tidak terlalu banyak bertanya.

“Kamu beneran mau tinggal sendiri? Kenapa gak bareng Mama aja di rumah, Al? Kita ini kamu anggap apa?”

“Mama tahu bukan itu maksud aku.” Alisha berusaha mengelak. Meskipun keluarga Reygan amat menyayanginya, namun dirinya juga tidak ingin merepotkan siapapun termasuk mereka. Setelah kepergian suaminya, Alisha sudah memantapkan hati untuk tidak terlalu menyusahkan mertuanya, apalagi … pria itu. Dari awal bertemu, Alisha merasa jika pria itu susah sekali untuk di dekati. “Mama sama Papa gak perlu khawatir. Aku bisa jaga Leon dan diri aku sendiri. Aku juga bakal pulang ke rumah Ibu kalo misalnya aku butuh sesuatu.”

“Alisha! Kami bertiga juga keluarga kamu! Suami kamu itu anak Mama dan Papa. Bukan cuma Reygan dan Sebastian, kamu juga sudah kami anggap sebagai putri kami sendiri!”

Ivana marah, jelas.

Perkataan Alisha yang nampak tidak terlalu peduli akan ikatan keluarga, dan menganggap remeh keluarganya, Sebastian fikir, Alisha memang sangat keterlaluan. Namun dirinya juga tidak sepenuhnya menyalahkan Kakak iparnya itu. Jauh di lubuk hatinya, ia merasa kasihan dan sedih.

Haris berusaha menenangkan istrinya. Ia tahu kalau Alisha tidak bermaksud berkata demikian.

“Untuk saat ini, biarkan Alisha sendiri dulu bareng, Leon. Kita tahu gimana perasaannya sekarang, Ma. Nanti kalo udah tenang, baru kita bicarakan lagi.”

Ivana mengangguk. Sebenarnya ia tidak bermaksud untuk membentak menantunya. Hanya saja perkataan Alisha memang sedikit menyinggung dirinya. Ivana melihat bagaimana keadaan menantunya saat ini. Mungkin dirinya sebagai orang tua sangat terpukul akan kepergian putranya. Tapi Alisha? Jelas lebih menyedihkan. Baru menjalani pernikahan 3 tahun, sudah di tinggal pergi untuk selamanya. Bersama putra satu-satunya yang masih amat kecil.

“Maaf kalau perkataan aku udah bikin Mama tersinggung. Tapi untuk saat ini … aku mohon biarin aku sendiri. Aku juga masih sadar dan waras. Aku masih ada seseorang yang harus aku jaga.”

********

Alisha memandangi layar ponsel di genggamannya selama 2 jam. Setelah memikirkan banyak hal, ada baiknya jika dirinya dan juga Leon tinggal serumah bersama sang mertua. Lagipula Ivana juga selama ini selalu baik kepadanya. Tapi … rasa tidak enak inilah yang selalu menghantui untuk tidak merepotkan keluarga itu? Apalagi ibarat terputus, dirinya tak ada urusan apapun lagi.

Tapi Leon … juga butuh keluarga bukan?

Ketukan keras di pintu mendadak membuyarkan lamunannya. Alisha tersentak, buru-buru menoleh. Saat pintu dibuka, sosok Bastian berdiri di sana—tatapannya tegas, seolah tak memberi ruang untuk penolakan.

“Siapkan Leon. Aku antar kalian ke rumah,” ucapnya singkat, suaranya berat tapi tak terbantahkan.

Alisha terdiam. Suara itu seperti perintah, bukan tawaran

Bastian tak pernah benar-benar ramah dengannya, bahkan sejak ia menikahi kakaknya.

“Ambil barang kalian. Aku tunggu di mobil,” ucapnya singkat. Lalu meninggalkan Alisha yang membeku di daun pintu. Ia belum menyiapkan apapun untuk kepindahan.

Jadi, ia berniat membawa beberapa pakaian untuk beberapa hari.

“Kamu disuruh Mama?” tanya Alisha, lirih, saat melihat Bastian dengan enteng mengangkat koper miliknya.

Ia mendekap Leon yang tertidur pulas di pelukannya, sementara langkahnya pelan mengikuti punggung bidang Bastian.

Laki-laki itu tidak menjawab. Bahunya hanya sedikit menegang, seolah enggan menanggapi.

“Bastian …,” Alisha mencoba lagi, suaranya nyaris berbisik. “Aku tidak ingin merepotkan siapa-siapa.”

Kali ini, pria itu berhenti di depan pintu, lalu menoleh sekilas. Tatapan matanya menusuk, dingin, namun ada sesuatu yang sulit diterjemahkan di sana.

“Kalau bukan karena Mama, aku nggak akan ke sini,” ujarnya datar. “Jadi jangan salah paham. Aku hanya memastikan Leon nggak kehilangan apa yang jadi haknya.”

Alisha tertegun. Kata-kata itu terngiang di kepalanya—apa sebenarnya yang dimaksud Sebastian dengan ‘hak Leon’?

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
77 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status