Share

265. Taruhan Nyawa

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 18:45:33

“Aku tidak tahu kalau sekarang kau menjadi bawahan Vienna,” ucap Morgan dengan sinis.

Pria itu bersandar santai di sofa ruang tamu sambil menyilangkan satu kaki di atas lutut. Sementara tangannya memegang gelas whiskey yang masih utuh.

Chester duduk di seberang sambil menahan geram di balik rahangnya yang mengeras. Dia berusaha mati-matian menahan emosi yang hampir meledak setelah mengetahui Lucas dibawa ke mansion Morgan.

“Aku ke sini sebagai kakak Lucas. Di mana dia?” Chester mengepalkan tangannya.

Mata cokelat Chester menatap Morgan lurus, tidak gentar meski atmosfer di ruang itu semakin panas.

Morgan menyeringai miring tanpa memalingkan tatapan.

“Chester, sebelumnya hubungan kita baik. Kau bahkan banyak membantu Sydney. Tapi setelah menikah, kau berubah,” tukas Morgan penuh penekanan. “Sikapmu seperti anak remaja labil. Setelah membuang Lucas dan menguasai kekayaan Keluarga Ryder, sekarang kau datang dengan muka sok perhatian pada adik kecilmu.”

Tatapan Chester mengeras pen
prasidafai

Insya Allah mulai besok, update 3 bab per hari seperti biasa ya. Terima kasih atas pengertiannya seminggu ini. Ailofyusooomuch :)

| 14
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
prasidafai
terima kasih Kaka :)
goodnovel comment avatar
Kenzie Abimanyu
speed recovery yaa ka.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   268. Paket Mainan

    “Yang benar saja, aku ini ibu kandungnya!” sungut Sydney sembari menyikut pelan lengan Morgan dengan bibir mengerucut kesal.Morgan tertawa terpingkal-pingkal seperti anak kecil yang baru saja berhasil mencuri biskuit dari dapur.Kemudian Morgan mencium pipi Sydney berulang kali dengan gemas.“Ekspresimu barusan lucu sekali, Darling!” Morgan menyeringai lebar sambil memeluk Sydney dari samping, seolah tidak peduli dengan protes istrinya.“Dasar menyebalkan!” Sydney bersedekap, berpura-pura kesal.Baru saja Morgan ingin membalas dengan pelukan lagi, suara kecil tiba-tiba menyela.“Makan!” teriak Jane lantang sambil menunjuk piring buahnya yang sudah kosong dan mengerucutkan bibir mungilnya mirip seperti yang dilakukan Sydney barusan.Morgan langsung menghentikan aksinya, lalu menoleh dengan mata membulat.Jane duduk tegap dengan ekspresi wajah serius dan bibirnya benar-benar meniru ibu susunya.Morgan te

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   267. ASI Terakhir

    Mata Ben merah menyala. Pria itu dengan penuh kesadaran berniat membuat Sydney jatuh ke lantai dengan menarik kencang rambutnya.Wanita hamil sangat berisiko tinggi jika terjatuh. Baik ibu dan anak yang dikandung bisa dalam bahaya. Jika nyawa Sydney bisa melayang karena kandungannya terancam, Ben akan lebih senang.Namun sebelum jemari kasar itu sempat menyentuh helaian rambut Sydney, tubuh besar lain lebih dulu menerjang dari samping.Buggh!“Aarrrghh!” jerit Ben kesakitan.Ben terpelanting ke lantai dengan tubuh meringkuk. Teriakannya memekakkan telinga dan menggema di seluruh lobi Zahlee Entertainment.Seorang pria bertubuh tegap dalam setelan serba hitam berdiri di atasnya. Itu adalah salah satu pengawal pribadi Sydney yang hari itu ditugaskan khusus untuk berjaga dekat karena usia kandungan wanita itu yang sudah besar.Sydney tertegun di tempat. Wanita itu membelalak melihat Ben menggeliat seperti cacing di lantai s

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   266. Menyelamatkan Dua Keluarga

    “Saya punya istri dan anak yang harus diberi makan, Nyonya. Pekerjaan apa pun akan saya terima!” desak Ben pecah penuh harap sambil menahan isak tangis.Ben tetap bersujud di lantai lobi Zahlee Entertainment, sementara beberapa staf mulai merekam diam-diam dari balik ponsel.Para pengunjung dan pegawai lain hanya bisa menatap tanpa berkata apa-apa saat menyaksikan drama tidak terduga di pagi hari itu.Sydney berdiri dengan tubuh tegak dan wajah datar. Pandangannya tertuju pada mata Ben yang sembab dan penuh air mata.Namun tidak ada empati di mata wanita itu. Yang ada hanyalah kenangan pahit yang perlahan bermunculan di benak Sydney.“Sejak awal kau dipekerjakan oleh Lucas saat aku masih menjadi istrinya, bukan?” tanya Sydney dingin.Ben mengangguk cepat dan matanya membesar penuh harap. “Benar, Nyonya. Anda sudah mengenal saya selama itu dan Anda sangat tahu bagaimana loyalitas saya!”“Tuan Lucas mendatangkan saya dari

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   265. Taruhan Nyawa

    “Aku tidak tahu kalau sekarang kau menjadi bawahan Vienna,” ucap Morgan dengan sinis. Pria itu bersandar santai di sofa ruang tamu sambil menyilangkan satu kaki di atas lutut. Sementara tangannya memegang gelas whiskey yang masih utuh. Chester duduk di seberang sambil menahan geram di balik rahangnya yang mengeras. Dia berusaha mati-matian menahan emosi yang hampir meledak setelah mengetahui Lucas dibawa ke mansion Morgan. “Aku ke sini sebagai kakak Lucas. Di mana dia?” Chester mengepalkan tangannya. Mata cokelat Chester menatap Morgan lurus, tidak gentar meski atmosfer di ruang itu semakin panas. Morgan menyeringai miring tanpa memalingkan tatapan. “Chester, sebelumnya hubungan kita baik. Kau bahkan banyak membantu Sydney. Tapi setelah menikah, kau berubah,” tukas Morgan penuh penekanan. “Sikapmu seperti anak remaja labil. Setelah membuang Lucas dan menguasai kekayaan Keluarga Ryder, sekarang kau datang dengan muka sok perhatian pada adik kecilmu.” Tatapan Chester mengeras pen

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   264. Awan Hitam di Sekitar Morgan

    “Aku mencarimu selama 16 tahun, Morgan. Tidakkah itu cukup membuktikan betapa seriusnya aku?” tanya Jerry santai sambil menyentuh tisu yang belum dipakai, lalu membersihkan sisi mulutnya yang tidak bernoda. Pria itu tersenyum tenang. Walaupun dia tengah menghadapi orang yang tidak percaya padanya dan perlu diyakinkan. “Selama itu, aku bertemu orang-orang yang salah. Kehabisan uang karena ditipu. Bahkan aku pernah dikeroyok preman karena dikira mata-mata. Tapi semua itu tidak penting,” lanjut Jerry. “Karena malam ini, pencarianku berakhir. Aku bertemu kembaranku. Dan tentu saja, aku ingin tinggal bersamamu.” “Apa kau tidak punya rumah sendiri?” Morgan mengangkat salah satu alis. Jerry menatap kakaknya sambil tertawa ringan, seolah pertanyaan itu lucu. “Tidak. Aku terlalu sibuk mencarimu selama 16 tahun,” jawab Jerry kembali menekankan seberapa lama waktu yang dia habiskan untuk mencari Morgan. S

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   263. Kakak Ipar

    Acara selanjutnya adalah makan malam bersama. Para tamu dipersilakan duduk di kursi yang telah disediakan. Pengaturan tempat duduk juga sudah diatur, seperti yang biasanya dilakukan pada tuan rumah di acara pesta besar. Zya yang membantu Sydney mengatur tempat duduk supaya dalam satu meja, para tamu bisa berbaur dengan orang-orang yang membuat mereka nyaman. Timothy, Nirina, Iren, dan Chester ada di meja yang sama. Sementara meja untuk Sydney dan Morgan yang ada di sisi lain, bertambah satu kursi, yaitu milik Jerry. Meja mereka tampak mencolok karena Jade dan Jane ikut bergabung di kursi kecil khusus bayi. “Aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja dengan tubuh utuh kalau kau berbohong!” tegas Morgan dingin. Kalimat itu meluncur tajam di antara gemuruh samar para tamu yang mulai dipersilakan duduk. Beberapa pelayan mulai menyuguhkan hidangan pembuka. Tatanan meja sudah disia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status