Share

286. Kehangatan Seorang Ibu

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-07 21:05:53

“Untunglah Jade dan Jane tidak membuat tingkah seperti papinya,” ucap Sydney menggema pelan di dalam kamar mandi marmer bernuansa keemasan itu.

Setelah Morgan pergi ke ruang kerjanya, Sydney menyempatkan diri untuk memantau si kembar lewat ruang pengawas CCTV.

Jade dan Jane tampak baru bangun dari tidur. Tanpa banyak drama, mereka masuk ke kamar mandi bersama para pengasuhnya.

Sebenarnya Sydney ingin langsung menghampiri mereka. Namun dia harus menahan keinginan itu demi menjaga kehamilannya.

Tidak banyak waktu yang Sydney miliki untuk berjalan mondar-mandir dari kamarnya ke kamar si kembar, lalu kembali ke kamarnya. Dia harus segera bersiap-siap.

Sekarang saja Layla sudah berada di kamar mandi bersamanya. Sekitar 15 menit sejak Morgan pergi.

Sydney bersandar malas pada sisi bathtub yang telah penuh oleh air hangat dan campuran susu cair yang membuat permukaan air tampak keruh.

A
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   292. Dah, Pengganggu!

    Tepat pada pukul dua siang, rombongan Sydney berpisah dengan Jerry. Untuk sejenak, mereka mengabaikan apa pun yang tengah Lucas lakukan pada saham perusahaannya. “Terima kasih atas jamuannya. Nanti mampirlah ke grand opening toko es krim Bibi Debby,” ucap Jerry dari balik jendela mobil yang setengah terbuka. Pria itu melambaikan tangan ke arah Morgan yang masih berdiri di pelataran restoran, dengan wajah datar dan tubuh tegap. Morgan hanya mengangguk tipis. Tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya. Mesin mobil menderu ringan sebelum akhirnya Jerry melajukan kendaraannya, perlahan meninggalkan area restoran. Ban belakangnya sempat menyisakan decitan kecil di aspal. “Dah, Pengganggu!” seru Ken dari belakang Morgan, tangannya melambai tinggi-tinggi dan penuh kebanggaan. Zya yang berdiri di sebelah Ken hanya bisa membelalakkan mata, seolah tidak percaya pria itu berkata tidak sopan. Dia merasa tidak enak pada Sydney dan Morgan, bagaimana pun Jerry adalah bagian dari keluarga

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   291. Makanan Datang

    Sydney masih bisa mendengar itu.“Aku lapar. Itu sebabnya aku pucat. Ayo, makan,” pinta Sydney pelan sambil menggenggam tangan Morgan.Suara wanita itu cukup untuk mengembalikan atmosfer di ruangan menjadi lebih damai.Morgan menunduk dan menatap tangan sang istri yang menggenggam erat jemarinya, sebelum akhirnya mengangguk pelan.“Baiklah,” jawab Morgan, lalu duduk di sebelah Sydney.Jerry segera bergerak menuju kursi di seberang mereka, berdampingan dengan Zya.Sementara Ken duduk di sisi Zya yang lain, wajahnya masih diliputi ketegangan samar.Suasana makan siang bersama kembali mencair, walau ada sisa ketegangan tipis yang menggantung seperti awan mendung di langit sore hari.Sydney menoleh pada Morgan setelah menyeruput air hangat dari gelasnya.Wajah wanita itu lebih segar.“Hmm … apa pertengkaran Ken dan Jerry tadi juga bagian dari rencana?” tanya Sydney masih penasaran.“Apa?!”

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   290. Yang Sydney Tunggu

    Sydney yang sempat terperangah akhirnya kembali duduk sambil mengelus perutnya yang terasa sedikit kram.Napas wanita itu tertahan. Matanya sedikit menyipit menahan pening yang mendadak muncul karena Jerry terus memancing suasana di ruangan itu menjadi menegangkan.Tidak peduli berapa kali Sydney berusaha mencairkan suasana, Jerry akan kembali mengubahnya menjadi penuh ketegangan.Semenjak kehilangan anak pertamanya, Sydney jadi sangat sensitif terhadap hal-hal kecil yang menyangkut kesehatan anak-anak. Termasuk paparan asap rokok.Bahkan sejak Jade dan Jane bisa berlarian bebas di dalam mansion, Sydney memberlakukan aturan ketat. Tidak boleh ada rokok sama sekali di sekitar mansion mereka.Para anak buah yang merokok diwajibkan mandi dan mengganti pakaian begitu mereka masuk ke lingkungan mansion.Itu sudah menjadi standar dan semua orang tahu. Kecuali satu orang, yaitu Jerry.Namun setidaknya Sydney dapat bernapas lega

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   289. Beda Satu Jam

    “Tidak ada orang yang marah karena hal itu, Jerry.” Sydney menoleh ke arah adik iparnya dan tertawa canggung. Ken tidak merasa perlu menanggapi. Alih-alih ikut dalam percakapan yang menurutnya mulai terasa janggal, Ken memilih untuk fokus bermain dengan Jade. Bocah kecil itu terkekeh saat Ken membuat suara binatang dari mainan karet di tangannya. Jerry mengangguk pelan, lalu menatap Sydney dengan wajah bersalah. “Bagaimana pun mungkin aku mengganggu jadwal kalian. Aku diminta datang jam satu, tapi aku justru datang jam 12. Apa kalian punya rencana lain sebelum bertemu denganku?” tanya Jerry penasaran. Jerry bicara dengan santun, tetapi Ken merasa ada maksud lain dari pertanyaan pria itu. Ken melirik pria itu tajam dan menajamkan indera pendengarannya. “Jam satu?” Sydney mengernyitkan dahi. Kebingungan jelas tergambar di wajah wanita itu. Dia menoleh ke arah Ken, seolah berharap pria itu bisa menjelaskan sesuatu. Namun Ken tetap tenang. Pria itu hanya mengangkat bahu

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   288. Amber Noon

    “Tidak perlu dibatalkan.” Morgan membalas genggaman tangan Sydney dan menatap lurus ke manik cokelat sang istri.Sydney menatap mata Morgan bergantian antara yang sebelah kanan dan kiri. Dia mencoba mencari tahu sejujur apa jawaban Morgan.Namun sama sekali tidak ada keraguan di mata pria itu. Sydney akhirnya mengangguk.“Apa mereka sudah di dalam?” tanya Morgan kemudian sambil mengangkat sebelah alis dan menoleh ke belakang.Sydney mengikuti arah pandang suaminya.Dua bocah kembar, Jade dan Jane, sudah duduk manis bersama para pengasuhnya di baris belakang.Kaki mungil mereka berayun-ayun di udara, sementara tangan mereka sibuk memegang mainan favorit masing-masing.“Kau pikir mereka akan membiarkan kita pergi tanpa mereka?” balas Sydney pelan, senyumnya mengembang.“Kau benar,” sahut Morgan sambil membelai rambut Sydney.Mobil keluarga mewah itu memiliki enam kursi yang terbuat dari kulit premium.

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   287. Donatur Anonim

    “Sebentar, Nyonya. Jika Tuan Morgan melihat saya sedang bercerita, padahal Nyonya masih memakai bathrobe, kepala saya bisa dipenggal,” ucap Layla sambil mengangkat kedua alisnya. Namun tangan pelayan senior itu tetap sibuk mengambil gaun dari dalam walk-in closet. Sydney memutar bola matanya malas. Sydney akui, Morgan memang kejam, tetapi pria itu tidak mungkin memenggal kepala seseorang. ‘Kalau membuat seseorang lenyap hingga menjadi abu, itu baru sangat mungkin.’ Sydney menambahkan dalam hati. Gaun navy yang diambil Layla punya potongan sederhana, tanpa detail berlebihan, tetapi elegan. Pilihan yang pas untuk makan siang keluarga. Layla meletakkannya di gantungan yang tergantung di dekat cermin rias. Sydney akan segera mengenakan itu, jadi Layla meletakkannya tidak jauh dari wanita itu. “Pakai gaunnya nanti saja, Bi,” ujar Sydney. “Setelah rambut d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status