Share

76. Buah Malapetaka

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-16 15:03:36

"Putra yang kau banggakan itu bekerja dan memuja berandal ini, Tuan Terry Yang Terhormat!"

Morgan duduk di sebelah Sydney dengan menyilangkan kaki, dan menatap Terry dengan raut wajah yang seakan menantang pria paruh baya itu untuk menyangkal ucapannya.

Faktanya, ucapan Morgan bukan sekadar gertakan kosong. Dia tahu betul bagaimana Lucas menjilatnya demi mempertahankan bisnis.

Terry yang awalnya duduk dengan tenang tiba-tiba menegakkan punggungnya. Dahi pria paruh baya itu mengernyit dan tatapannya tajam menusuk Morgan.

"Apa?! Kau petinggi di Monarch Legal Group?" tanya Terry meremehkan.

Bagi Terry, pria bertato bukanlah orang yang akan diterima bekerja di perusahaan keluarganya.

Sydney yang duduk di samping Morgan langsung menegang. Detik berikutnya, Sydney dengan cekatan mengambil ponsel dan mengetik cepat sebelum Morgan membuka mulutnya lagi.

Dia menunjukkan layarnya kepada Terry.

"Dia salah satu klien Lucas, Om." Terry membaca pesan Sydney.

Morgan melirik tulisan itu samb
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   408. Seperti Seorang Remaja

    “Kau mau menculikku, ya?” tanya Sydney tiba-tiba, dengan nada menggoda dan mata setengah menyipit ke arah Morgan.Morgan hanya terkekeh tanpa menjawab.Genggaman tangan Morgan di tangan Sydney justru semakin erat, seolah ingin memastikan wanita itu tidak akan bisa lari darinya.Udara malam terasa hangat. Suara jangkrik dari pepohonan mengiringi langkah mereka menuju halaman depan rumah, tempat mobil-mobil berjajar rapi.Begitu tiba di anak tangga terdepan, Morgan mengulurkan tangan pada salah satu anak buahnya yang sedang berjaga.“Kuncinya,” pinta Morgan dengan tenang.Pria muda berseragam hitam itu refleks mengerutkan dahi, lalu bertanya dengan ragu, “Tuan dan Nyonya ingin pergi ke mana? Biar saya yang menyetir, ini sudah malam.”Morgan menoleh cepat, salah satu alisnya terangkat.“Honeymoon dilakukan oleh dua orang, bukan tiga. Jangan mengganggu!” tukas Morgan, jelas tidak suka diinterupsi.Anak buah

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   407. Mengusir Pengganggu

    Erica mengernyitkan dahi, mencoba mencerna ucapan Sydney yang terdengar tidak masuk akal di telinganya. Karena di mata Erica, Sydney tidak seistimewa itu. Sydney hanya wanita beruntung yang dipungut dan dinikahi oleh seorang penguasa seperti Morgan. Sementara Morgan spontan menaikkan salah satu alisnya dan tersenyum tipis. Itu adalah masa ketika Morgan belum mengenal hati Sydney seutuhnya. Ketika kesalahpahaman dan keangkuhan masih jadi tembok tinggi di antara mereka. Beberapa tahun lalu, Morgan memecat Sydney secara sepihak sebagai ibu susu si kembar pertama. Penyebabnya? Sydney masuk ke kamar Morgan secara tidak sengaja dan mendapati sebuah ruangan tersembunyi serta undangan pernikahan Lucas. Di dalamnya, terdapat layar pemantau CCTV yang terhubung ke seluruh penjuru mansion, termasuk kamar pribadi Sydney. Saat itu, Morgan merasa privasinya dilanggar. Dengan suara lantang dan penuh keyakinan, Morgan pernah berkata di hadapan Sydney, "Kau pikir aku tidak akan meny

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   406. Kartu Keluarga

    “Tapi Mami Sydney adalah ibu yang memberikan kalian kehidupan sejak hari pertama kalian dilahirkan. Jika Mami tidak datang, kita mungkin tidak akan melihat Sereia dan Zaleia juga,” lanjut Morgan sambil menatap si kembar pertama.“Adik?” sahut Jade dan Jane pelan hampir bersamaan.Morgan mengangguk.Kata-kata Morgan seketika meluruhkan udara yang tadinya penuh ketegangan.Napas Sydney tercekat. Matanya berkaca-kaca.Kalimat Morgan bukan hanya menyelamatkan hati anak-anak, tetapi juga hati Sydney yang sudah terlalu sering disayat masa lalu.Sydney menunduk, tidak sanggup berkata apa-apa.Morgan mendekat dan dengan gerakan lembut, mengambil Jane dari pelukan Sydney.“Ke sini, Sayang,” ucap Morgan seraya mengangkat tubuh mungil Jane ke gendongannya.Gadis kecil itu langsung menyembunyikan wajahnya di dada sang ayah.Sementara itu, Jade tanpa suara mendekat dan memeluk kaki Sydney dengan sekuat tenaga.Tubuh kecil Jade masih gemetar, tetapi wajahnya terlihat lega.Sydney membungkuk dan men

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   405. Seperti Binatang Liar

    "Awww, sakit, Jane!" Erica berteriak kencang sambil berusaha melepaskan gigitan kecil di pahanya. Tangan Erica meraba-raba udara, mencari keseimbangan, tetapi tetap kehilangan kendali atas emosi dan tubuhnya sendiri. Sydney menghela napas panjang. Dia tahu ini harus segera dihentikan. Sydney mengulurkan tangan dan menyentuh bahu Jane dengan lembut. "Cukup, Sayang,” pinta Sydney sambil menahan darah dalam tubuhnya yang juga sudah mendidih. Namun Jane tidak bergeming. Tubuh mungil itu tetap menempel pada Erica seperti lem. Napas Jane terdengar berat dan wajahnya merah padam. Jane biasanya selalu mendengar perkataan Sydney, tetapi karena anak itu terlalu emosi, dia tidak mendengar kalau sang ibu memintanya berhenti. Erica yang sudah kalang kabut, akhirnya melayangkan tangan untuk mencubit lengan Jane. "Cepat lepaskan!" desis Erica. "Jane!

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   404. Lipstik Merah Terang

    “Tidak ada siapa pun di sini?” Morgan bertanya ke udara kosong. Mata pria itu menyisir cepat setiap sudut ruang belajar anak yang sepi dan terlalu rapi untuk ukuran tempat yang biasa dipakai Jade dan Jane bermain. Tidak ada suara maupun tawa. Bahkan, tidak ada remah biskuit di karpet. Ruangan yang Morgan siapkan sendiri sejak si kembar pertama masuk komunitas batita itu, kini hanya menyisakan sunyi dan perasaan tidak menyenangkan yang menghantam dadanya. Morgan memijat pelipis, mencoba berpikir jernih, tetapi amarahnya sudah lebih dulu menguasai kepala. Langkah-langkah tergesa terdengar dari arah lorong. Layla muncul dengan napas sedikit memburu. “Tuan Morgan,” sapa Layla sopan, meskipun wajahnya menunjukkan kegelisahan. Morgan menoleh cepat. Begitu melihat Layla, Morgan bertanya, “Di mana Sydney dan anak-anak? Apa mereka ada di kamar?!” Layla menunduk, tidak berani menatap pria itu. “Maaf, Tuan. Tidak. Mereka ... tidak ada di mansion sejak satu jam lalu.” “Apa?!”

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   403. Berbagi dengan Adil

    Sydney tahu Morgan tidak bisa melihat ekspresinya di seberang sana, tetapi wanita itu tetap mengangguk pelan.Gerakan kecil itu seperti sedang menjawab pertanyaan yang hanya Sydney sendiri yang mengerti.Dengan lembut, Sydney menepuk-nepuk punggung Sereia yang sudah tertidur di pelukannya, berharap keresahannya tidak sampai menular ke bayi mungil itu.“Akhir-akhir ini banyak yang kita bicarakan sebelum tidur.” Morgan membuka suara, terdengar berat, seperti baru saja meneguk sesuatu yang pahit. “Tentang perusahaan kita, konflik-konflik bodoh di sekitar kita, dan semua tekanan yang kita hadapi ... dan untuk hal ini, aku memang lupa. Aku minta maaf, Darling.”Sydney menarik napas dalam-dalam, seolah sedang mencoba mendorong jauh-jauh sesak yang menempel di dadanya.Sydney mendengar suara gaduh di latar Morgan meredup perlahan.Tampaknya, pria itu menyingkir dari keramaian.“Miss Erica,” lanjut Morgan setelah jeda singkat. “

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status