Beranda / Romansa / Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel / Bab 4 Coba Tebak Apa Tujuanku?

Share

Bab 4 Coba Tebak Apa Tujuanku?

Penulis: Panda
"Apa yang sebenarnya sedang terjadi?"

Melihat sosok yang berjalan ke atas panggung tadi, wajah Efendy Oswald dan Natasya Indira yang baru saja tiba, seketika menjadi pucat.

Monica juga tidak sempat memedulikan penampilannya yang menyedihkan ini. Dengan mulutnya yang sedikit terbuka karena merasa terkejut, ditambah dengan rambutnya yang masih basah, dia terlihat sangat konyol saat ini.

Sementara itu, Danzel yang berdiri di satu sisi, memegang gelas sampanyenya dengan erat dan memicingkan matanya. Dalam hatinya bertanya-tanya, sebenarnya seberapa banyak hal yang disembunyikan wanita ini darinya?

Bagaimanapun juga, Meghan adalah mantan istrinya. Kini, identitasnya malah menjadi sebuah misteri bagi Danzel. Melihat wanita yang berdiri di atas panggung sambil mengangkat dagunya itu, Danzel mengerutkan alisnya.

"Halo semuanya, saya adalah Presdir Grup Amore. Senang bisa mengundang Anda semua untuk menghadiri pesta akuisisi Grup Amore atas Grup Oswald."

Meghan yang berdiri di atas panggung, tampak sangat tenang dan berwibawa. Ketika melihat ekspresi anggota Keluarga Oswald yang tercengang, senyuman Meghan semakin melebar. Dia sudah lama menantikan hari ini.

Setelah mendengar pidato Meghan, semua tamu di ruang pesta baru tersadar dan segera bertepuk tangan sambil memberikan selamat. Mereka tak pernah menyangka bahwa presdir perusahaan misterius ini adalah Nona Besar Keluarga Oswald.

Apa tujuannya mengakuisisi perusahaan keluarganya sendiri?

Pada saat itu, tiba-tiba Natasya menarik Efendy keluar dari kerumunan dan berjalan ke depan panggung. Dengan emosi yang berkobar, wajah Natasya yang penuh riasan terlihat agak mengerikan.

"Meghan, apa yang sedang kamu lakukan? Aku paham kalau suasana hatimu sedang buruk karena bercerai dengan Tuan Danzel, tapi ini bukan main-main!"

Meghan memandang ibu tirinya dari atas panggung dengan tatapan tajam. Grup Oswald adalah perusahaan yang dirintis oleh ibu kandungnya sendiri. Awalnya, kesehatan ibu kandungnya ini baik-baik saja. Namun, entah kenapa tiba-tiba saja ibunya menderita penyakit serius.

Setelah tiga hari berjuang melawan penyakit di rumah sakit, ibunya meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Dalam waktu kurang dari seminggu setelah ibunya meninggal, ayahnya membawa Natasya dan Monica, adik yang berusia setahun lebih muda darinya.

Setelah sekian lama, Meghan masih ingat jelas adegan pada hari itu. Pintu gerbang vila terbuka, Efendy masuk dengan diikuti oleh dua wanita.

"Meghan, ini adalah Bibi Natasya dan ini adalah adikmu. Mulai sekarang, kita adalah satu keluarga."

Saat itu, ayahnya adalah seorang menantu yang dinikahkan ke Keluarga Oswald. Selain penampilannya yang rupawan, Efendy tidak punya kemampuan untuk mengelola perusahaan. Tentu saja, pada akhirnya hak milik perusahaan menjadi milik Natasya dan putrinya.

Menjelang ajalnya, satu-satunya orang yang menemani di sisi ibu kandungnya ini hanyalah Meghan seorang. Mengingat hal ini, Meghan mengepalkan tinjunya dengan erat dan matanya perlahan-lahan memerah.

Meghan mengambil surat perjanjian saham dari tangan Wesley, lalu membukanya di depan semua orang sambil berkata, "Kamu masih bisa membaca, 'kan?"

"Ini ... Efendy, apa yang terjadi?"

Melihat kontrak yang tertulis dengan jelas di atas kertas itu, Natasya menjadi kebingungan dan menoleh ke arah Efendy.

"Nak ...."

Meghan menatap Efendy dengan dingin, lalu mencibir. Sudah berapa lama ayahnya ini tidak pernah memanggilnya? Sepertinya sejak kedatangan Monica di keluarga mereka?

"Kita ini keluarga, kenapa kamu harus membuat masalahnya jadi begini?"

Raut wajah Efendy menjadi sangat muram. Dia sama sekali tidak menyangka putri kandungnya ini akan mengkhianatinya.

"Keluarga? Menarik sekali ucapan Pak Efendy." Meghan menggenggam erat surat perjanjian saham tersebut hingga buku-buku jarinya memutih.

"Kenapa kamu nggak ingat dengan kata itu, sewaktu kamu bersekongkol dengan Natasya untuk mencelakai ibuku dulu dan merebut semua kekayaan Grup Oswald?"

"Kamu! Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan!" Efendy dan Natasya tidak menyangka bahwa Meghan akan mengatakan hal seperti itu di depan umum.

"Sekarang karma sudah berbuah, aku datang untuk membalas dendam pada kalian!"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 338 Pesta Ulang Tahun

    Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 337 Mempublikasi

    Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 336 Tinggal Seatap

    Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 335 Tempat Rahasia

    Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 334 Harus Menemukannya

    Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 333 Pulang Secepat Mungkin

    "Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status