Home / Romansa / Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel / Bab 5 Kita Belum Bercerai

Share

Bab 5 Kita Belum Bercerai

Author: Panda
Meghan menggertakkan giginya sambil mengucapkan beberapa kata terakhir tadi.

"Kamu ... anak durhaka!" Saat ini, Efendy merasa darahnya langsung mendidih. Putrinya ini selalu bersikap penurut, apakah hari ini dia sedang tidak waras?

Meghan tersenyum sambil menyindir, "Kalau ada waktu, sebaiknya Anda memikirkan bagaimana Anda mau melewati masa tua nanti."

"Kamu!" Efendy tidak menyangka bahwa Meghan akan mengatakan hal durhaka seperti itu. Ketika baru saja dia hendak maju untuk memukulnya, tiba-tiba Efendy ditarik oleh seseorang. Ternyata orang yang menariknya adalah Natasya.

"Meghan, kita ini sekeluarga, kenapa kamu harus begini? Beberapa tahun ini ayahmu selalu merindukanmu. Kalau kamu jadi seperti ini gara-gara Bibi, Bibi memohon agar kamu jangan salah paham dengan ayahmu."

Natasya berkata dengan nada memohon, sambil menopang Efendy yang napasnya tersengal-sengal. Pemandangan ini membuat orang yang melihatnya merasa iba.

"Bu Meghan, kalian ini sekeluarga. Jangan bicara seperti itu hanya karena emosi!" celetuk seseorang membela Natasya dan suaminya.

"Pak Efendy benar-benar beruntung punya anak yang begitu berbakat dalam bisnis!"

Perkataan ibu tirinya yang terdengar seakan-akan mengalah itu, membuat semua orang di sekitarnya juga memihak padanya.

Pada saat ini, terdengar sebuah teriakan dari luar pintu. Ketika melihat ke arah tersebut, ternyata suara tersebut adalah suara teriakan Monica yang ditarik keluar tadi.

Entah apa yang sedang dilakukan oleh sekuriti itu! Meghan mulai kesal melihat hal tersebut. Tiba-tiba, Monica berlari ke arah mereka sambil berteriak, "Ayah, kamu nggak apa-apa, 'kan?"

Monica memelototi Meghan dengan kesal, lalu memakinya, "Dasar wanita jalang! Aku nggak keberatan kamu mengusirku dan menyiramku dengan alkohol. Tapi, atas dasar apa kamu memperlakukan Ayah dengan sejahat ini? Padahal dia telah merawatmu sejak kecil!"

Meghan tersenyum sinis sambil memandang Monica dengan tatapan merendahkan. Merawat katanya? Apa keluarga Meghan masih utuh sampai sekarang?

"Nona Monica, kamu bilang Pak Efendy merawatku? Kurang dari waktu sebulan sejak ibuku meninggal, dia sudah membawa kalian masuk ke keluarga kami. Aku kehilangan seorang ibu, kamu malah mendapat seorang ... ayah kandung?"

Ketika mengatakan hal itu, Meghan yang sedari tadi enggan menunjukkan kerapuhannya, kini malah matanya berkaca-kaca. Meski hatinya terasa perih, dia tetap berusaha untuk menahannya.

Tiba-tiba, suasana menjadi gempar. Pada saat itu, hanya sedikit orang yang mengetahui kejadian di Keluarga Oswald. Hal inilah yang membuat Efendy merasa percaya diri. Namun, ini bukan berarti tidak ada orang lain yang mengetahuinya!

"Presdir Grup Oswald dulu adalah ibu kandung Nona Meghan. Saat itu, Grup Oswald sangat berjaya. Baru berapa lama saja, Grup Oswald sekarang sudah jadi begini ...."

"Benar, saat itu Presdir Grup Oswald sangat hebat ...!"

Sebelum kata-kata itu selesai diucapkan, Efendy sudah merasa seakan-akan tertampar oleh kenyataan. Meghan menundukkan kepalanya dengan tatapan yang muram, mengingat kembali kejadian masa lalu ....

"Pak Efendy, kamu tidak berhak menjadi ayahku. Kamu mengambil uang hasil jerih payah ibuku untuk membesarkan adik tiri yang lebih muda setahun dariku ini. Apa kamu tidak merasa bersalah melakukan hal itu? Semua uang itu adalah hasil keringat ibuku!"

Meghan menengadahkan kepalanya sambil menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan air matanya. Dia menghadap semua orang dengan tatapan tulus dan rendah hati.

"Terima kasih atas partisipasi Anda semua hari ini. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Acara hari ini sampai di sini. Rencana akuisisi terhadap Grup Oswald tidak akan berubah."

"Meghan!" teriak Efendy. Melihat situasinya tidak bisa berbalik lagi, Efendy kesal hingga pingsan.

Ketika Meghan baru saja ingin pergi, tiba-tiba tangannya dicengkeram oleh seseorang.

"Siapa itu!" Meghan mengernyitkan keningnya dan menoleh. Dia hanya melihat Danzel yang berdiri di hadapannya dengan tatapan penasaran. Ternyata orang yang memegang tangannya adalah suami kontraknya, Danzel.

"Kenapa aku nggak tahu ternyata istriku adalah Presdir Grup Amore?"

Mendengar ucapannya, Meghan tidak kuasa memutar bola matanya. Jika penampilannya masih seperti dulu, pria ini mungkin akan melarikan diri demi menghindarinya. Namun, sekarang malah pria ini sendiri yang menghampirinya?

"Apa Nona Meghan tidak merasa berutang penjelasan kepadaku?"

"Tuan Danzel, beberapa jam yang lalu aku sudah menandatangani surat perceraian. Jadi, tolong jaga sikapmu."

"Jaga sikapku?" Danzel belum pernah mendengar ada seorang pun yang mengatakan hal ini kepadanya. Oleh karena itu, dia merasa sangat lucu.

"Apakah seorang Presdir Grup Lewis tidak mengerti ucapan orang? Kita sudah bercerai, sebaiknya kamu jaga jarak di hadapan begitu banyak orang."

"Sepertinya Nona Meghan tidak tahu kalau aku belum menandatangani surat perceraian itu?" Melihat ekspresi Meghan yang tercengang, Danzel menyunggingkan sebuah senyuman.

"Jadi, untuk saat ini, kita masih suami istri. Kamu jangan menyuruhku jaga sikap."

Masih suami istri?

Meghan menatap Danzel dengan keheranan. Apa maksudnya dia belum menandatangani surat perceraian itu?

Meghan menarik napas dalam-dalam, lalu memaksakan sebuah senyuman palsu. Sebaiknya dia tidak menyinggung Danzel untuk sementara. Semuanya harus menunggu hingga Danzel menandatangani surat cerai itu terlebih dahulu.

"Aku mengerti kalau Tuan Danzel ini orang sibuk, jadi sebaiknya Anda meluangkan waktu untuk pulang dan menandatanganinya?"

Senyuman palsu yang ditunjukkan oleh wanita di hadapannya ini tampak jauh berbeda dengan dirinya yang berada di panggung tadi. Apalagi, jika dibandingkan dengan penampilannya sebelumnya.

Wanita seperti apa sebenarnya Meghan?

Danzel memicingkan matanya, terlintas kilauan dalam tatapannya. Namun, begitu dia hendak berbicara, asistennya telah maju ke sisinya dan berkata, "Tuan, ada telepon dari rumah sakit."

Mendengar ucapannya, ekspresi Danzel langsung tertegun. Sambil menatap sosok Meghan yang telah menjauh, Danzel ragu-ragu sejenak sebelum menjawab panggilan tersebut.

"Tuan Danzel, saya adalah dokter penanggung jawab Nona Leona. Kami sudah mendapat kabar untuk dokter yang kami sebutkan kepada Anda sebelumnya." Didengar dari nada bicara dokter tersebut, jelas sekali dia sedang menunggu dipuji.

"Maksudmu dokter ajaib yang bernama 'Dorothy' yang kalian sebutkan sebelumnya? Bagaimana keadaan Leona sekarang?" tanya Danzel.

"Benar, kami sudah mendapat kabar dari Dokter Dorothy. Kondisi Nona Leona sekarang termasuk stabil, tetapi sebaiknya operasi ini bisa dilakukan secepatnya."

Ekspresi Danzel tampak lebih lega setelah mendengar perkataan dokter itu. Sambil menanyakan hal tersebut, kaki jenjangnya telah melangkah keluar dari lokasi pesta.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 338 Pesta Ulang Tahun

    Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 337 Mempublikasi

    Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 336 Tinggal Seatap

    Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 335 Tempat Rahasia

    Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 334 Harus Menemukannya

    Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 333 Pulang Secepat Mungkin

    "Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status