Share

Bab 9 Nyonya Malu?

Penulis: Panda
Tanpa memberi kesempatan bagi Danzel untuk berbicara lagi, Meghan langsung berbalik dan pergi menuju ke vila Keluarga Lewis. Lantaran terlalu bersemangat pagi ini, dia meninggalkan vila Keluarga Lewis tanpa memeriksa barang-barangnya. Jadi, mungkin saja ada beberapa barang yang masih tertinggal.

Sang kepala pelayan, Hubert, awalnya cukup senang melihat Meghan kembali. Namun, dia menjadi kecewa ketika mengetahui bahwa Meghan hanya datang untuk mengambil barang-barangnya.

"Nyonya, apakah Anda dan Tuan Muda tidak ...."

"Pak Hubert, tidak perlu banyak bicara lagi." Meghan tersenyum tipis pada kepala pelayan itu dan langsung menuju lantai dua, ke kamar tamunya.

Setelah tinggal di sana selama 3 tahun, Meghan tentu saja memiliki perasaan terhadap tempat ini. Namun, dia juga tahu bahwa hanya masalah waktu baginya untuk melupakan perasaan yang tersisa ini.

Ketika sedang merapikan beberapa barangnya, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang akrab dari belakang, "Mau ke mana?"

Meghan memutar bola matanya dengan tidak berdaya dan berbalik. Dia melihat Danzel yang sedang bersandar di kusen pintu sambil melipat kedua tangannya dan berkata, "Tak kusangka, penggila kerja seperti Tuan Danzel bisa muncul di sini pada jam kerja."

Tanpa memedulikan sindiran Meghan, Danzel tetap melanjutkan pertanyaan sebelumnya, "Sekarang ini kita masih suami istri, jadi kamu tidak boleh pindah dari sini."

Seketika, Meghan merasa ada yang salah dengan pendengarannya. Padahal mereka baru tidak bertemu selama satu hari, tapi kenapa sifat Danzel tiba-tiba berubah?

"Selain itu, seperti yang kamu lihat, kamar tamu sudah selesai dibereskan. Jadi, kamu terpaksa harus tidur di kamar utama."

Melihat ekspresi Danzel yang datar, Meghan hanya tertawa sinis. Selanjutnya, dia melemparkan semua barang di tangannya ke ranjang dengan santai. Meghan sudah bersabar selama 3 tahun, jadi 3 bulan ini tidak berarti apa-apa baginya!

Namun, ketika malam tiba, Meghan yang sedang berbaring di ranjang kamar utama mulai menyesal ketika melihat Danzel berjalan keluar dari kamar mandi.

Rambut Danzel yang masih basah, meneteskan air menyusuri otot tubuhnya menuju handuk yang menyelimuti pinggangnya.

"Cepat pakai pakaianmu."

Mendengar perkataannya, gerakan Danzel yang sedang mengeringkan rambutnya tiba-tiba terhenti. Mengikuti pandangan Meghan, Danzel menundukkan kepalanya.

Di bawah cahaya lampu yang redup, Danzel menundukkan kepalanya dan menyeringai.

"Nyonya Lewis malu, ya?"

Mendengar panggilan "Nyonya Lewis", Meghan langsung duduk tegak di ranjang. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus bagaimana menyanggah Danzel.

Ini bukan kejutan yang menyenangkan baginya, melainkan kejutan yang menakutkan!

"Danzel, kamu ...."

Melihat pria itu berjalan ke sisi tempat tidur, benak Meghan seketika menjadi kosong. Dia hanya merasa pipinya semakin memanas.

"Ada apa, Nyonya? Apa masih ada masalah?" Danzel menopang tubuhnya dengan sebelah tangan di atas tempat tidur, wajahnya hampir bersentuhan dengan Meghan. Jarak di antara mereka cukup dekat, sehingga mereka bisa melihat pantulan diri mereka di mata satu sama lain.

Setelah berseteru sejenak, Meghan memutuskan untuk menyerah dan langsung berbaring di ranjang. Kemudian, dia menarik selimut ke sisinya.

Malam itu, Meghan tidak bisa tidur nyenyak karena merasa tidak tenang mendengar napas Danzel. Dia bahkan lupa bahwa dia bisa saja pergi dari tempat itu.

Keesokan harinya, Meghan terbangun karena merasa panas. Lebih tepatnya, dia terbangun karena kepanasan dipeluk oleh Danzel.

Lantaran baru bangun tidur, pikiran Meghan masih dalam keadaan linglung. Setelah berpikir sejenak, tanpa memedulikan apakah Danzel masih dalam keadaan tertidur atau tidak, Meghan langsung mendorong pria itu ke bawah ranjang.

Melihat ekspresi Danzel yang agak kesal setelah terbangun, Meghan hanya mencibir. Kemudian, dengan mengenakan pakaian santai, dia turun ke lantai bawah untuk menyiapkan sarapan.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 338 Pesta Ulang Tahun

    Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 337 Mempublikasi

    Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 336 Tinggal Seatap

    Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 335 Tempat Rahasia

    Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 334 Harus Menemukannya

    Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 333 Pulang Secepat Mungkin

    "Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status