Share

Bab 2

Author: Hazka Thika
last update Huling Na-update: 2025-01-24 11:37:50

Visha kini menatap pantulan dirinya di dalam cermin. Wajahnya yang beberapa hari lalu terlihat layu karena terus memikirkan mantan kekasih dan juga sahabatnya yang berkhianat, seketika disulap menjadi segar dan cantik oleh perias yang berada di sampingnya. 

Seusai selesai dirias, Visha mengucapkan terima kasih, masih terus mengamati dirinya yang kini telah memakai dress putih dengan brukat yang indah. 

Visha hanya bisa tersenyum kecil, karena tak pernah menyangka, permintaan pernikahan palsu yang ia ucapkan untuk bersandiwara demi membuat mantan kekasihnya kesal, justru berubah menjadi pernikahan sesungguhnya.

“Visha, sayang! Mama sama Papa kaget banget lihat kamu sama cowok baru, ganteng pula! Ternyata kamu sudah mau nikah sama dia? Yaampun! Approve! Ya gak, Pah?” 

Visha ingat sekali, betapa bingungnya dia tepat setelah ia meminta si driver online untuk menikah dengannya demi mempermalukan mantan kekasihnya, tiba-tiba orang tuanya yang telah lama di luar negeri mendadak pulang dan merestui pernikahan mereka. Bahkan, keduanya meminta untuk pernikahan dipercepat!

Visha kini  berjalan ke arah jendela, matanya melihat begitu banyak karangan bunga yang berjejeran dengan ucapan pernikahan serta ukiran namanya dan Ehsam, sang supir. 

“Mengapa semua jadi begini? Bagaimana jika pria itu ternyata … penjahat? Atau suka KDRT?” gumamnya, mengutuk diri sendiri karena kespontanan yang membawanya ke pernikahan mendadak ini.

Setelah pertemuan terakhir di rumah Ryu, ia memang tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Ehsam, karena semua urusan diserahkan kepada asisten orang tua Visha. Tetapi, sekarang ia justru jadi merinding sendiri akan menikah dengan orang yang sama sekali tidak dikenalnya.

Beberapa jam kemudian, Visha dengan didampingi oleh asistennya berjalan menuju halaman rumahnya yang di mana tempat berlangsungnya acara.

“Kenapa kakiku jadi gemetaran begini?” gumam Visha pelan. Ia sama sekali tidak berani menatap para tamu undangan yang kini sudah terpusat padanya.

Ketika sebentar lagi akan sampai, stiletto heels yang dikenakan Visha justru tersangkut.

“Aaaah!” jerit Visha tertahan karena hampir jatuh, untung saja ada seseorang yang dengan sigap meraih tubuhnya.

Visha mendongakkan wajah, netranya menangkap sosok pria yang sangat tampan mengenakan beskap berwarna senada dengan gaun putih yang dikenakannya.

“Loh, kamu siapa?” tanya Visha bingung, karena merasa asing dengan wajah pria itu.

“Em … Mbak, gimana sih? Mbak yang minta nikah sama saya, tapi kok malah lupa sama wajah calon suami sendiri?” jawab pria tampan di hadapannya. 

Detik itu juga, manik Visha membulat sempurna. Pria itu adalah calon suaminya? Ehsam? Ehsam driver online? 

Visha masih tidak percaya, jika pria tampan yang kini sedang berbincang dengan para tamu itu adalah si driver online. Bagaimana tidak? Pria itu bahkan terlihat jauh lebih gagah dari sebelumnya! Bahunya yang lebar, serta otot yang bahkan tak bisa disembunyikan dengan jas putih yang ia pakai jelas membuat Visha pangling.

Ia bahkan beranggapan kalau seseorang sengaja menukar Ehsam dengan pria lain. 

Mata Visha tiba-tiba beradu dengan sepasang manik milik Ehsam, ia mencoba mengulas senyum meskipun terlihat sangat kaku. Ia merasa malu karena sudah ketangkap basah sedang mempehatikannya secara diam-diam.

“Astaga, aku melupakan sesuatu,” batin Visha. Ia pun langsung berdiri sambil mengedarkan pandangannya ke para tamu.

“Ada apa?” tanya Ehsam menghampiri sambil mengulurkan tangannya sebagai pegangan gadis itu.

“Em, apa kamu melihat dia datang?”

“Maksudnya orang yang waktu itu kepergok bersama seorang perempuan di rumahnya?”

Visha langsung mengangguk, mungkin saja ia berpikir jika pria ini melihat keberadaan Ryu lebih dulu dibandingkan dirinya.

“Tidak, saya tidak melihatnya hadir sejak tadi,” jawabnya penuh keyakinan.

“Kalau dia tidak ke sini, pernikahan ini percuma …” sungutnya.

Begitu kalimat itu dilontarkan mulutnya, Visha bisa merasakan pria di sampingnya melemas. Ekspresi di wajahnya pun tak bisa berbohong, seolah mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa dengan ucapan Visha, membuatnya merasa bersalah.

“Eh, maaf … maksud aku bukan begitu, aku tetap —”

Belum sempat Visha menyelesaikan kalimat, tiba-tiba perutnya kram,  membuatnya meringis kesakitan.

Ehsam membantunya untuk duduk kembali, lalu ia pun menemui asisten pribadi Visha untuk segera mengambilkan segelas air hangat.

“Minum dulu,” ucapnya sambil memegangi gelas tersebut dan menuntun Visha untuk meneguk air yang ada di dalamnya.

“Terima kasih.”

Seusai istirahat sebentar, Visha merasa canggung. Terlebih, keduanya hanya berdua saja, tak ada asisten, ataupun keluarga. Sejujurnya, Visha masih belum bisa menerima fakta bahwa dia benar-benar telah menikah dengan pria tampan di hadapannya ini.

“Ayo keluar lagi, kalau terlalu lama nanti dicari tamu,” ucap Visha. 

“Apakah tidak lebih baik istirahat saja? Kamu sakit,” jawab Ehsam terlihat khawatir ketika wajah gadis itu terlihat sedikit pucat.

“Tidak apa-apa. Apa kata orang-orang kalau datang tapi gak melihat mempelainya. Belum lagi, kalau mantanku datang, aku gak bisa nunjukkin kamu,” titahnya yang langsung dijawab dengan anggukan pelan dari Ehsam. 

Namun, belum sepat Visha berdiri sempurna, wanita itu kembali merasakan perih di lambungnya, membuatnya kembali terjatuh ke atas ranjang. 

“Kenapa susah banget dibilangin sih, Mbak. Kalau sakit, istirahat aja, biar saya aja yang keluar.” 

Jawaban dari Ehsam, pria yang kini sudah sah menjadi suaminya, membuat Visha menghela napas lega. Pikiran-pikiran buruk yang sebelumnya membuat Visha takut, seketika hilang begitu saja. Ehsam bukan hanya tampan, tapi juga peduli dengannya. 

Masih merasakan sakit di perutnya, membuat Visha tak sadar dia mulai menggigit bibir bawahnya sendiri, berusaha menahan perih.  

“Jangan suka menggigit bibir seperti ini, Mbak, nanti luka.” Jari Ehsam mengusap lembut bibir Visha. Bibir yang berbentuk cupid’s bow yang tajam yang di mana memiliki garis melengkung pada bagian tengah bibir atas yang jelas dan tegas, sehingga memberikan kesan feminim yang sensual pada pemiliknya.

Manik Ehsam yang menatap Visha dalam, membuatnya tersipu. Dan entah sejak kapan, Visha menutup matanya, menunggu sentuhan yang lain di bibirnya. 

Namun, di luar prediksinya, jemari Ehsam justru beralih ke pipi Visha, mengelusnya pelan.

“Mbak Visha, meskipun awalnya Mbak mau menikah sama saya demi membuat mantan kekasih Mbak cemburu, saya menyetujuinya bukan karena itu …”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 26

    “Ka_kamu kenapa belum tidur?”Ehsam mencoba tersenyum pada Visha, ia melihat mata istrinya itu sudah sangat lelah, namun kenapa dia justrubelum tidur? Atau se benarnya sudah terlelap tapi malah terbangun olehnya. “Aku nunguuin kamu dari tadi.” Visha lalu merapatkan tubuhnya ke Ehsam. “Gimana Marcel? Dia baik-baik aja, kan?” sambungnya.Ehsam mengangguk pelan, sambil menjauhkan tanganya yang terluka agar tidak tersenggol oleh Visha yang kini memeluknya erat.“Syukurlah kalau begitu, aku lega mendengarnya.”“Iya, aku juga.”Visha tersenyum senang mendengar kabar itu dari Ehsam, sejak kepergian Ehsam untuk menemui Marcel benar-benar membuatnya sangat khawatir. Selain mencemaskan perasaan saudara suaminya yang sedang patah hati itu, Visha juga takut, kalau seandainya mereka berdua yang justru bertengkar, karena salah paham.Melihat suaminya itu kini pulang selamat tanpa ada bekas luka, sungguh membuat Visha sangat bersyukur. Tangan Visha mengusap wajah Ehsam secara perlahan, menikmati se

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 25

    Ehsam melihat Marcel yang langsung berdiri dari tempat duduknya, sambil mengepalkan tangan dengan kuat. Matanya juga dipenuhi kabut amarah yang menyala. “Sudahlah, aku tidak apa-apa.” Ehsam mencoba meredam emosi yang ada dalam diri sahabatnya itu. Ia tahu betul, bagaimana pria itu jika sudah emosi, tapi menurutnya ini bukan saatnya untuk Marcel ikut campur. Lagipula yang dia hadapi hanya bocah yang sedang bermain layaknya seorang bos besar. Sungguh bukan tandingan Marcel. Jadi, Ehsam pikir buat apa diladeni orang yang seperti itu. Sama sekali tidak ada untungnya. “Apa yang melakukannya itu pria brengsek, mantan kekasih dari istrimu?” tebak Marcel kemudian. “Bukan! Tapi orang suruhannya.”Tangan Ehsam meraih kotak obat yang ada di laci, kemudian ia pun mulai menyiramkan cairan antiseptik ke telapak tangannya sendiri. “Apa? Orang suruhan? Berani sekali dia menyuruh orang untuk melukaimu seperti ini.” Marcel kemudian membantu Ehsam mengobati lukanya, sebenarnya Ehsam menolak tapi,

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 24

    Ehsam meringis sambil memegangi perutnya yang baru saja terkena pukulan, untung saja wajahnya yang tampan itu tidak sampai mencium lantai, saat tubuhnya tersungkur. Kalau sampai hal itu terjadi, entah bagaimana ia mengatakannya pada Visha saat pulang nanti.Lagipula saat ini pikirannya benar-benar sangat kacau, karena memikirkan sahabatnya itu yang belum tahu di mana keberadaannya. Sehingga ia sama sekali tidak berpikir jika orang suruhan Ryu itu akan memukulnya.‘Sialan. Bisa-bisanya di saat seperti ini, aku malah diajak main-main dengan bocah ingusan, ck!’ pikir Ehsam, sambil berdiri.Ehsam menautkan tangan sambil membunyikan tulang di ruas-ruas jemarinya. “Aku tidak ada waktu untuk bermain sama beruang! Jadi, ayo sini kembalikan kunci mobil itu, atau kamu akan menyesal.”Pria bertubuh besar itu lantas tertawa terbahak-bahak, mendengar ucapan Ehsam yang seakan meremehkannya. Dia lalu meletakkan kunci itu di atas atap sunfroof mobilnya.“Ambil saja sendiri, itupun kalau kamu bisa m

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 23

    Setelah mengambil motornya yang Ehsam parkiran di mall untuk mengantar Visha pulang, akhirnya ia pun kembali ke mansion.Ehsam sangat khawatir dengan kondisi sahabatnya itu, sejak kejadian di restoran jepang tadi. Pikiran Ehsam semakin kalut, ketika tidak mendapati mobil pria itu di basement. Itu bertanda jika Marcel belum menginjakkan kakinya kembali, sejak ia pergi meninggalkan mansion. “Ck! Nggak aktif lagi nomornya.” Ehsam mencoba menelpon ke nomor handphone lain milik Marcel, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara benda bergetar yang terletak di dekat meja laptop, tidak jauh dari tempatnya berdiri.“Sial. Dia juga tidak membawa handphonenya yang ini lagi.” Ehsam terlihat sangat frustasi, ia benar-benar cemas dengan kondisi mental Marcel.Ehsam paham betul, pria itu pasti sangat malu sekali. Atau bahkan mungkin rasanya ingin menghilang saja dari muka bumi. Ketika mengungkapkan perasaannya di hadapan orang banyak, tapi justru ditolak mentah-mentah begitu saja. Ehsam menjatuhkan

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 22

    Visha bingung, melihat Ehsam yang masih mematung, bahkan tangannya yang berada di area itu tidak bergerak. Membuatnya sedikit jengah, apa miliknya tidak sebanding dengan perempuan tadi, kah? Jujur saja melihat ada perempuan yang tiba-tiba menghampiri, serta melakukan hal yang tidak senonoh di depan mata membuat darahnya menjadi mendidih. Apalagi saat, dengan sengajanya perempuan gila itu menggesekkan bagian dadanya ke lengan suaminya ini. Rasanya ia ingin sekali menjambak, serta menendangnya dari sisi Ehsam. Namun, nyatanya ia hanya bisa terdiam melihat adegan tersebut. Tanpa melakukan apapun, tidak saat ketika ia memergoki mantannya yang sedang asik bercumbu. Di sisi lain, ia juga bersyukur jika Ehsam juga merasa tidak nyaman atas kehadiran makhluk astral itu. Ia juga melihat beberapa kali Ehsam sudah mencoba untuk menghindar dari makhluk itu. Tadinya Visha ingin melakukan hal ini ketika mereka kembali berada dalam mobil, Visha ingin Ehsam melupakan pesona dari tubuh perempuan ya

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 21

    Ehsam melihat kepergian Marcel dengan perasaan yang tak bisa digambarkan, tadinya ia memang sangat marah kenapa Marcel membiarkan perempuan yang bersamanya itu bisa sampai ke tempat meja. Kenapa dia tidak menjagainya dengan baik, atau bila perlu segera mengajak pergi perempuan itu dari sini. Namun, saat melihat bagaimana dia menebus kesalahannya di depan semua orang seperti tadi, bahkan sampai mempermalukan dirinya sendiri. Ia merasa jadi tidak enak hati, kobaran api yang sudah menggunung itu tiba-tiba lenyap, yang tersisa kini hanya perasaan sedih sekaligus khawatir atas Sepeninggalan pria itu dari ruangan ini.Ehsam menghela nafas dalam, tenggorokannya kini terasa pahit. Ia jadi ikut merasakan, apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu. Ia tidak tahu pasti, itu semua hanya sandiwara semata yang dibuat oleh Marcel, agar rencana mereka tidak ketahuan oleh Visha dan Clarie. Atau memang sebuah pengungkapan, untuk semua perasaan yang terpendam selama ini.Jika semua hanya rekayasa, agar d

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status