Share

Bab 52: Nasib Buruk

Bab 52: Nasib Buruk

**

“Tenang dulu, Jo. Tenang dulu. Tarik nafas, tarik nafas yang dalam. Sudah? Nah, sekarang, cerita!”

Keterangan Johan dari seberang telepon sana sontak membuatku terpaku.

“Tadi waktu ngamen kami dikeroyok preman. Joni ditikam pakai pisau, kepalanya dipukul dan berdarah. Tolong aku, Fat.. tolong kami!”

Aku semakin panik.

“Oke! Tenang dulu Jo, tenang! Aku akan segera ke sana. Di rumah sakit mana sekarang kalian?”

“Rumah Sakit Arifin Achmad.”

Setelah itu, dengan sepeda motor pinjaman dari Pak Husni, tetangga kami, aku dan Bang Idris segera meluncur ke rumah sakit.

Uni Fitri melepas kami dengan raut cemas. Di tepi jalan raya kami bersua dengan Ciko. Ia sedang nongkrong bareng beberapa temannya di warung rokok Bang Fahmi.

“Mau ke mana Bang, malam-malam begini?”

Mendengar keteranganku, Ciko bergegas pulang, mengambil motornya sendiri. Ia dan Bang Fahmi akan menyusul ke rumah sakit.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status