Share

Episode 7

Author: aileeliight
last update Last Updated: 2025-07-23 11:00:25

Seorang wanita cantik dengan rambut pirang keemasan berjalan mendekati Rain dan Grace.

Rain menghembuskan napas panjang. Kenapa Livia harus datang di saat seperti ini? pikir Rain dalam hati.

“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanyanya pada Livia.

Livia menggeleng pelan, wajahnya tampak kebingungan. “Aku tadi sedang jalan-jalan, tapi sepertinya aku tersesat. Aku tidak bisa menemukan jalan untuk kembali ke hotel dan aku juga meninggalkan ponselku di kamar hotel.” Livia menjelaskan dengan suara pelan.

Rain mengangguk mengerti. Dia lalu melihat Grace yang sedang menatap mereka. “Grace, ini Livia temanku dan Alina. Dia ikut kami ke sini untuk liburan,” ujarnya.

Livia menatap Grace lalu tersenyum ramah. “Aku Livia, senang bertemu denganmu, Grace. Alina banyak bercerita tentang kamu,” ucap Livia, tangannya terulur ke arah Grace, mengajak Grace untuk bersalaman.

Grace menyambut uluran tangan Livia. “Aku Grace.” Grace menyebut namanya kemudian melanjutkan, “Aku harap Alina tidak terlalu banyak bercerita tentang keburukanku,” katanya sambil tersenyum.

Livia sontak tertawa kecil mendengar perkataan Grace. Sepertinya Alina dan Grace memang memiliki hubungan yang cukup unik. Jadi lebih unik lagi karena ada Rain di antara mereka. Livia tau cukup banyak tentang cerita yang terjadi di antara mereka.

“Rain, apa kamu bisa mengantarku ke hotel? Aku tidak bisa mengingat jalannya,” kata Livia pada Rain.

Grace sontak menoleh ke arah Rain. Matanya beradu pandang dengan mata biru Rain. Mereka hanya saling menatap seolah sedang memastikan sesuatu. Suara deburan ombak serta angin malam yang berhembus pelan menciptakan suasana magis di antara Grace dan Rain, bahkan kehadiran Livia seolah terlupakan.

“Umm, Rain. Apa kamu bisa?” tanya Livia lagi karena Rain tidak menjawabnya.

Grace melihat itu sebagai kesempatan untuk pergi.

“Kalau begitu, aku akan kembali ke tempat acara. Sampai bertemu lagi,” pamitnya dengan cepat dan langsung berjalan pergi meninggalkan mereka.

Rain menatap punggung Grace yang perlahan menjauh. Dia ingin berbicara lebih lama lagi, namun sepertinya Grace tidak menginginkan hal yang sama.

“Rain.” Suara Livia yang memanggil namanya membuat Rain tersadar dari lamunannya, dia menatap Livia dengan tatapan bertanya.

“Itu dia, kan? Grace Kannelite wanita yang kamu—”

“Aku akan mengantarmu kembali ke hotel.” Rain menyela dengan cepat perkataan Livia. Dia kemudian berjalan lebih dulu menuju ke arah hotel, tempat mereka menginap.

Livia mengikuti Rain dari belakang. Kepalanya dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan. Namun sepertinya Rain akan lebih memilih diam dari pada menjawab pertanyaannya.

Livia lalu mempercepat langkahnya menyusul Rain dan kemudian berjalan di samping pria itu.

“Rain, bagaimana kalau kita ke club di dekat sini? tempat ini kan terkenal dengan berbagai macam club malam bergengsi yang wajib untuk dikunjungi. Tidak ada salahnya kalau kita bersenang-senang sebentar di sana,” ujar Livia dengan bersemangat. “Mana ponselmu? aku akan menghubungi Alina dan memintanya untuk menyusul.” Livia mengulurkan tangan ke arah Rain, meminta Rain untuk memberikan ponselnya.

Rain hanya bisa menghela napas panjang melihat tingkah Livia. Dia sudah muncul di saat yang tidak tepat dan sekarang malah bertingkah. Walau begitu, Rain tetap memberikan ponselnya pada Livia karena setelah dipikir-pikir lagi ide spontan Livia tidak terlalu buruk.

Livia terlihat sibuk mengotak-atik ponsel Rain. Setelah beberapa saat, dia mengembalikan ponsel itu pada Rain. “Aku sudah mengirim pesan singkat pada Alina, dia pasti akan akan segera menyusul kita. Kalau begitu, ayo pergi. Aku tadi lihat satu club yang bagus dan itu tidak jauh dari sini.” Livia berjalan dengan bersemangat.

Rain mengikuti Livia karena suasana hatinya sedang tidak baik saat ini, segelas minuman mungkin akan membantu mencernihkan kepala dan memperbaiki suasana hatinya.

Jika saja Rain tau apa yang akan terjadi nanti, dia pasti akan mempertimbangkan ulang keputusannya untuk mengikuti Livia.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ikatan Tanpa Pilihan   Episode 19

    Rania menatap Grace dengan tatapan syok, dia sama sekali tidak berharap untuk mendengar jawaban seperti itu dari Grace. Raut wajah Grace yang tampak serius jelas-jelas menunjukkan bahwa Grace sama sekali tidak bercanda dan apa yang dia katakan barusan adalah sebuah kebenaran.Rania bisa merasakan jantungnya yang berdegup kencang penuh rasa antisipasi. Sebuah pemikiran yang konyol tiba-tiba terlintas begitu saja di benaknya. “Grace, berapa usia kandunganmu?” tanya Rania dengan ragu-ragu.Ada jeda sejenak sebelum Grace menjawab dengan suara yang mengambang seolah dia juga tidak begitu yakin dengan jawabannya sendiri. “Aku tidak tahu pasti, tapi mungkin usianya kurang dari empat minggu.”Tubuh Rania menegang kaku mendengar jawaban Grace. Dia ingin bertanya lagi, namun mulutnya malah tertutup rapat. Pemikiran yang tadinya tampak konyol sekarang tiba-tiba terasa masuk akal.“Grace, ceritakan padaku semuanya! kenapa h

  • Ikatan Tanpa Pilihan   Episode 18

    Grace tapak gelisah, entah sudah berapa kali dia menarik napas panjang lalu memnghembuskannya lagi untuk menenangkan dirinya.Sudah dua hari berlalu sejak insiden mual tiba-tiba di restoran Faldi. Sampai detik ini, rasa mual itu tak kunjung hilang sepenuhnya dan pikiran buruk pun mulai memenuhi kepala Grace.Dan baru sekarang, Grace berani untuk melakukan hal yang seharusnya dia lakukan sejak rasa mual itu datang.Dengan tangan gemetar, dia membuka bungkus testpack. Matanya tak berkedip saat melihat strip putih kecil itu menyerap cairan di atasnya. Waktu seolah berjalan lambat dan Grace merasa dia seperti bisa mendengar detak jantungnya sendiri.Beberapa menit kemudian…Dua garis merah.“Ya Tuhan!” Grace sontak terduduk lemas di lantai kamar mandi. Dinding dingin menopang tubuhnya yang gemetar. Napasnya terasa berat."Aku hamil," bisiknya lirih, nyaris tanpa suara.Tiba-tiba rasa mual datang lag

  • Ikatan Tanpa Pilihan   Episode 17

    Faldi Arviano Salah satu teman dekat Grace yang berdarah campuran Indonesia-Thailand. Ibunya adalah orang Thailand sedangkan ayahnya adalah orang Indonesia.Grace mengenal Faldi lewat Rania saat masih menjadi mahasiswa di salah satu universitas ternama di Bandung. Kemudian mereka bertiga akhirnya menjadi teman dekat sampai detik ini. Walaupun Grace dan Faldi sering ssekali berbeda pendapat.Faldi mengambil jurusan kuliner. Sehingga begitu lulus, dia langsung terjun ke bidang kuliner dan membagun restorannya sendiri. Karena terlahir di keluarga kaya, Faldi sering sekali membeli restoran atau kafe yang sudah hampir bangkrut, kemudian dia akan mendesain ulang konsep dari restoran atau kafe tersebut sehingga lebih menarik dan bisa mendatangkan pelanggan yang lebih banyak lagi.Salah satunya adalah restoran yang didatangi Grace dan Rania saat ini. Sekitar tiga bulan lalu, restoran ini hampir tutup karena sama sekali tidak ada pelanggan yang datang. Tapi, begitu Faldi

  • Ikatan Tanpa Pilihan   Episode 16

    Grace terbangun lagi dengan mimpi buruk. Lagi dan lagi, dia merasa sejak kepulangannya dari Bali satu bulan lalu, hanya kegelisahan yang menguasai hatinya. Tidak terhitung sudah berapa banyak mimpi buruk yang dia alami.Grace menghela napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Dia terus mengulang hal itu sampai merasa lebih tenang.Setelah cukup tenang, Grace memutuskan untuk segera bersiap-siap. Hari ini dia punya banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi lebih baik jika dia bergegas ke kantor agar bisa mulai bekerja.Tak butuh waktu lama, Grace kini sudah duduk dengan nyaman di dalam taksi yang akan membawanya ke kantor tempat dia bekerja.Jalanan kota Bandung cukup sepi pagi ini dan hanya butuh beberapa menit, taksi yang ditumpangi oleh Grace berhenti di depan sebuah gedung tinggi yang merupakan gedung kantor Grace. Setelah membayar, Grace segera keluar dari taksi.Seperti biasa, saat Grace memasuki gedung kantor, pa

  • Ikatan Tanpa Pilihan   Episode 15

    Rain terduduk di atas sofa dengan tatapan tajam yang mengarah ke pintu keluar. Sampai akhir, Grace tetap menolak pernikahan yang dia tawarkan. Wanita itu bersikeras memintanya untuk melupakan hubungan satu malam di antara mereka.Rain ingin mendesak Grace lebih jauh agar mau mempertimbangkan tawarannya tersebut, tapi melihat cara Grace menatapnya, Rain jadi tidak tahu harus berkata apa atau harus bersikap bagaimana. Sama seperti delapan tahun lalu, tatapan mata Grace membuat Rain membeku dan tidak bisa mengerakkan kakinya untuk menyusul wanita itu dan menahannya agar tidak pergi.“Grace.” Rain mengucapkan nama Grace dengan nada lirih sarat akan keputusasaan.“Kenapa sangat sulit sekali untuk mencegahmu agar tidak pergi kemana-mana,” gumam Rain.Matanya terpejam rapat dengan perasaan berkecamuk yang memenuhi hatinya.***Grace masuk ke dalam kamarnya yang berseberangan dengan kamar Rania. Dia menutup pintu dan berjalan tergesa-gesa untuk mengambil koper di samping lemari, setelah itu d

  • Ikatan Tanpa Pilihan   Episode 14

    Grace bisa merasakan kepalanya mulai berdenyut sakit. Tangannya terangkat memijit pelipisnya untuk mengurangi rasa sakit. Rain benar-benar sudah tidak waras, lelaki itu seperti sakit jiwa.Bagaimana bisa Rain mengatakan bahwa dia akan menikahi Grace dengan santai tanpa beban, seolah apa yang dia katakan adalah hal wajar yang sangat biasa dan memang sudah seharusnya dilakukan.Grace menghembuskan napas panjang, harus ada yang bisa berpikir jernih di antara mereka saat ini. Jika Rain tidak bisa, maka Grace yang melakukannya.“Jangan bercanda, Rain.” Grace berkata dengan tegas, matanya menatap Rain dengan tajam.“Aku tidak bercanda Grace,” balas Rain dengan cepat. Dia melemparkan tatapan serius ke arah Grace, berharap Grace percaya bahwa saat ini dia sedang tidak main-main dan apa yang barusan dia katakan bukanlah sebuah candaan.Napas Grace mulai tidak beraturan. Dia berusaha untuk mengendalikan dirinya, membahas tentang perni

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status