Share

PART 21

Tanisha berjalan memasuki gerbang pesantren sambil menghentak-hentakkan kakinya. Wajahnya ditekuk, nampak sedang menahan kesal. Di tangannya, terdapat sebuah rantang berisi makanan untuk Aqlan.

Bukan murni keinginan Tanisha untuk mengantarkan makan siang ke pesantren Al-Muhajirin. Jaraknya yang lumayan jauh, dan panasnya terik matahari di siang hari tentu membuatnya merasa sangat malas untuk pergi keluar rumah. Namun, permintaan dari Sa'diyah membuat Tanisha tak kuasa untuk menolak.

Sebelum berangkat ke tempat ini, Tanisha sempat bertemu dengan Sa'diyah. Lebih tepatnya, Sa'diyah datang berkunjung ke rumah Aqlan. Sang Bunda bercerita banyak hal mengenai kehidupan rumah tangannya dengan ayah Tanisha sewaktu masih muda. Akhirnya, malah berujung harus mengantarkan makan siang untuk Aqlan dengan dalih agar menjadi istri yang baik.

Seperti biasa, Tanisha disambut begitu baik oleh santri-santri Al-Muhajirin. Bahkan, beberapa di antara mereka ada yang menunduk hormat saat berlalu di depann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status