Share

Chapter 3

Author: titiawy
last update Last Updated: 2022-12-09 11:41:34

Semalaman hingga menjelang pagi Lisa tidak bisa tidur terus memikirkan suaminya yang tak kunjung pulang bahkan nomornya pun sampai sekarang belum aktif.

Hatinya semakin gundah, apakah benar suaminya telah berselingkuh darinya, apa salahnya sampai dia tega melakukannya.

Lisa terus menangis, dia jadi tidak fokus untuk melakukan sesuatu Laras pun sampai tidak diurusnya karena selalu memikirkannya suami berkali-kali dia menelfon lagi tapi masih tetap tidak aktif, lalu menelfon teman-teman suaminya jawabannya mereka semua tidak tau hingga dia pasrah dan berdoa pada sang kuasa agar diberi petunjuk.

Hingga sore hari menjelang magrib nomor itu baru aktif dan Lisa langsung menelfonnya.

Tapi tidak diangkat kini dia terkejut lagi malah ada pesan suara yang dia terima dari perempuan itu menggunakan nomor suaminya.

pesan suara itu berbunyi.

'Jangan ganggu suamiku, dia sudah menjadi milikku dan hapus nomor suamiku'

jederr...

Betapa sakit hati ini mendengarnya, air mata pun luruh begitu saja tak bisa ditahan apalagi dia mengirimkan sebuah foto lagi yang mampu membuat hati siapa saja yang melihatnya terguncang.

Lisa membalas pesan dan bertanya sambil mendoakan mereka berdua dengan doa yang tidak baik akibat emosi dan hatinya yang maras.

'Siapa kamu? apa buktinya kalau kamu istri dari suamiku tunjukkan jika kalian sudah menikah'

'Tanya saja pada suamimu, bahkan kami sudah melakukannya dua kali dihotel.'

jlebb...

Sudah dua kali melakukannya di hotel apakah dia tidak pulang itu sedang bersama perempuan itu, hati Lisa benar-benar perih dan sesak mendapati kenyataan bahwa benar suaminya telah berselingkuh.

'Mana suamiku? cepat berikan ponsel ini pada orangnya.'

'Suamimu sedang kelelahan setelah puas bermain denganku. Sudahlah menyerah saja dia sudah jadi milikku'

'Dasar kamu wanita tidak tau diri, kamu merebut suamiku. Apakah kamu kekurangan pria di dunia ini atau tidak laku sehingga suami orang pun kamu ambil.'

Lisa sangat marah saat mengetik pesan itu matanya sudah sembab dan memerah akibat menangis terlalu lama.

'Kita saling mencintai, dan aku tidak masalah jika dijadikan yang kedua.'

Balas perempuan itu yang ternyata Zoya yang telah berhasil memperdaya suaminya supaya masuk kedalam jeratannya.

'Kalian berdua, memang manusia yang tidak mau malu apalagi kamu. Semoga Allah membalas pengkhianatan kalian padaku dan kamu mendapat karmanya yang lebih perih dari ini.'

Klik..

Setelah memberi pesan terakhir itu Lisa mematikan ponselnya tidak mau melihat atau membaca balasan dari perempuan tidak tau malu itu.

Lisa menangis dengan suara pelan tak ingin terdengar dengan tetangga sebelah yang begitu dekat karena mereka bersebalahan.

Seolah mengerti perasaan ibunya, Laras hanya diam saja tidak rewel tapi sesekali menanyakan dimana ayahnya yang dijawab dengan masuk akal oleh Lisa.

Sampai Laras tertidur, Lisa pun tidak makan sama sekali pekerjaan rumah dia kerjakan secara asal hingga dia pun ikut memejamkan mata pasrah disamping putrinya, tapi tetap saja hati tidak bisa dibohongi meski dia sudah berusaha memasrahkan hatinya dan ikhlas jika akan bercerai nantinya hati tetap merasa sakit, sangat sakit.

Hingga suara ketukan pintu dan terdengar seseorang mengucapkan salam didepan kontrakannya, dia mengenalinya tapi tidak membuka pintunya hanya menjawab salam dengan pelan tapi tidak beranjak dari tempat tidurnya.

Lisa juga tidak mengunci pintu, meski hatinya marah pada suaminya tapi disisi lain dia tetap ingin meminta penjelasan terhadap suaminya.

Kenapa suaminya melakukan itu tidak ingatkah dia akan dosa, tidak ingatkah dia terhadap anak perempuannya yang masih kecil.

****

Ari masuk setelah membuka pintu, hatinya merasakan sesuatu yang pasti sangat salah, dirinya menyadari apa yang terjadi dan sangat merasa bersalah pada istrinya.

Dia pulang karena ingin menjelaskan semuanya, awalnya Ari tidak diijinkan pulang oleh Zoya tapi Ari beralasan ingin melihat anaknya dan berbagai alasan lain yang tidak menyangkut tentang Lisa sehingga Zoya pun melepaskannya.

Ari bernafas lega karena Lisa tidak mengunci pintunya dia juga sudah menduga bahwa istrinya sudah mengetahui bahwa dirinya telah mengkhianatinya.

Hati Ari sedih dan juga khawatir takut istrinya akan meminta cerai darinya dan rumah tangganya benar-benar hancur hanya karena bermain-main.

Ari menutup pintu depan dan berjalan kearah kamarnya yang pasti anak dan istrinya ada disitu, dia membuka kenop pintu dengan pelan dan mendapati istrinya tidur memunggungi pintu.

Tapi Ari yakin Lisa belum tidur, karena terdengar suara isak tangisnya yang begitu pelan dan menyayat hati.

Ari kemudian mendekati dan ingin memeluknya tapi tanda diduga Lisa menolaknya dengan menepis tangan Ari. Sudah pasti ditolak Ari tidak marah dia hanya merasa bersalah.

"Pergi.. untuk apa kamu pulang. Masih ingat rumah, masih ingat anak dan istri." ucap Lisa pelan namun tajam tanpa ingin memandang suaminya.

Hal itu sukses membuat hati Ari sedih dan semakin merasa bersalah.

"Kenapa aku tidak pulang? walau ini bukan rumah kita tapi ini tempat tinggal kita sekarang dan aku juga punya anak, tentu saja aku pulang." jawab Ari berusaha biasa saja.

Lisa bangun dari tidurnya dan menatap suaminya dengan penuh amarah, Ari dapat melihat mata Lisa yang sembab pasti Lisa menangis terus melihat itu lagi-lagi membuat hati Ari merasa perih.

"Kalau kamu ingat pulang, lalu kenapa kamu nomormu tidak aktif dan aku telfon tidak diangkat dan malah dimatikan sekalinya diangkat malah suara perempuan yang membalas dan bilang jangan ganggu suamiku

Siapa dia?" tanya Lisa dengan nafas yang menggebu-gebu dan suara yang agak tinggi.

"Husstt... jangan berisik nanti anak kita bangun dan tidak enak terdengar tetangga, ini sudah malam." jawabnya acuh tapi hatinya sakit juga.

Lisa mendengus marah dia beranjak dan meninggalkan suaminya begitu saja, suaminya mengejar sampai diruang tv.

"Lisa.. dengar ponselku mati karena kehabisan baterai dan..."

"Dan apa? dan kamu sedang bermesraan dengan wanita lain sampai kamu lupa untuk mengabariku. Begitu iya. kamu jahat mas kamu jahat." Lisa memukuli Ari dibagian dada dan lengannya dengan kuat bahkan juga menggigitnya penuh emosi, Ari hanya menerimanya tanpa membalas meski dia kesakitan tapi itu tidak dia rasakan karena tidak sebanding dengan rasa sakit istrinya yang sudah dia torehkan.

"Kamu jahat, apa salahku? siapa perempuan itu? ceraikan aku jika kamu ingin bersama perempuan itu. Aku tidak mau punya suami yang tega mengkhianati ku." maki Lisa pada suaminya didampingi dengan air mata dan tangan terus memukuli.

Mungkin besok pagi akan terjadi pembengkakan dimana-mana karena akibat pukulan itu. Ari tidak menjawab dia juga tidak mencegah istrinya terus memukulinya dia hanya berharap dengan ini hati istrinya bisa menjadi sedikit tenang.

"Lisa jangan bicara begitu, aku akui aku khilaf. Maafkan aku Lisa." ucap Ari mencekal tangan Lisa yang terus memukulinya tapi Lisa enggan disentuh olehnya dan memberontak.

"Lepaskan, jangan menyentuhku! lepas." tolak Lisa tapi Ari tidak melepaskan dia malah memaksa Lisa untuk melakukan hubungan intim tentu saja Lisa tidak mau dan merasa jijik tapi Ari terus memaksa.

Entah apa maksudnya Ari melakukan itu, tapi dia seperti sengaja melakukannya. Dan yang seharusnya tidak terjadi karena Lisa sedang kecewa malah terjadi juga.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 54

    "Jadi mau di ba_"."Ini saya bayar cash". Vijar langsung memberikan beberapa uang pecahan merah pada si pemilik kontrakan, mata si ibu langsung berbinar terang melihat uang itu."Ah.. terima kasih ini untuk waktu berapa bulan yah?". dia ambil uang itu dengan senyum lebar dan bertanya berapa lama Vijar akan tinggal karena Vijar memberikan uang lebih dari bayar satu kali sewa kontrakan.Vijar berfikir, "Mungkin tidak lama, tergantung orang yang saya temui mau di ajak pulang atau tidak". sambil melirik Laras yang langsung membuang muka karena sadar dia yang di maksud Vijar."Apakah kurang? kalau kurang akan saya tambahi". lanjutnya melihat ibu pemilik itu."Ah.. tidak tidak.. ini lebih dari cukup. Terima kasih semua fasilitas yang di butuhkan ada di dalam. Silahkan beristirahat, saya mau kembali dulu". Ibu itu kemudian melenggang pergi tak lupa wajahnya selalu berseri sambil terus menciumi aroma uang itu.Vijar masuk lebih dulu di susul Laras tanpa berfikiran ap

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 53

    Tak terasa sudah malam, waktunya makan malam dan makan malam kali ini berbeda karena keluarga dari ayah Laras yang biasanya jika malam makan masing-masing tapi kini mereka berkumpul bersama di satu ruangan dengan beralaskan tikar ada yang spesial malam ini selain kedatangan Laras dan Saga juga kedatangan tamu spesial Laras yang mengaku calon suami Laras yang tampannya luar biasa dengan tubuh tinggi dan tegap.Mereka makan pun dengan canggung dan tak sanggup menatap Vijar yang auranya sangat mendominasi sehingga mereka hanya bisa saling lirik dalam diam.Laras hanya bisa menghela nafas melihat suasana canggung dan tegang yang di akibatkan oleh Vijar meski pria itu tidak melakukan apa-apa sedang Vijar dan Saga mereka berdua hanya duduk anteng sambil melahap makanan yang ada sungguh sangat santai dan tak mempedulikan mereka yang tidak nyaman di sana."Kak Vijar cepat makannya, katanya mau lihat kontrakannya". seru Laras berusaha membuat keluarga itu merasa nyaman dengan car

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 52

    Setelah kepergian semua orang yang berada di rumah itu termasuk Saga kini hanya tinggal Laras dan Vijar yang saling diam. Laras diam karena dia gugup sedang Vijar diam karena sedang menatapnya lekat sambil menahan diri untuk tidak menyerang Laras akibat kerinduan."Em.. kak apa kabar? kenapa kakak bisa sampai disini?". tanya Laras memberanikan diri karena sedari tadi tidak bisa menahan rasa penasarannya.Vijar yang mendapat pertanyaan itu sontak bergerak lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Laras hingga mau tak mau Laras memundurkan wajah."Aku tidak menyangka untuk mendapatkanmu aku harus bertentangan dengan ayahku, tapi tidak mengapa aku senang melakukannya. Untuk pertanyaanmu kenapa aku bisa sampai disini, tentu saja aku bisa. Aku Vijar Dipta Mahendra bisa melakukan apa saja yang aku inginkan termasuk dirimu". ucap Vijar santai dengan akhir kalimat yang terdengar mengerikan di telinga Laras karena di iringi dengan seringainya."Lalu apa kakak sudah tau kenapa aku

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 51

    Laras berjalan gugup dengan mata yang bergerak awas, di sekitarnya banyak pasang mata yang memandang ke arah mereka lebih tepatnya sih memandang ke arah lelaki tinggi dan tampan yang berjalan di sisinya mungkin mereka terpesona sekaligus penasaran siapakah pria ini semua orang juga bisa menebak bahwa dia orang kaya dan apa hubungannya dengan Laras dan Saga kakak beradik yang baru saja menginjakkan kaki disini.Saga di sampingnya hanya diam saja dengan tatapan yang tanpa ekspresi, Saga juga tampan kehadirannya membuat para gadis remaja kalang kabut di tambah kedatangan pria lain yang lebih dewasa datang memasuki kampung mereka semakin gegerlah para kaum hawa di sana.Di sisi lain Martin yang baru pulang bekerja merasa heran dengan kelakuan para ibu-ibu dan juga keadaan di sekitarnya. Kenapa ramai begini? tapi kebanyakan di dominasi oleh kaum hawa. Martin pun jadi penasaran ada apa ini? dia pun membelah kerumunan dan mencoba bertanya."Eh, Bu ada apa ini ramai-ramai?". tan

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 50

    Pria itu yang ternyata Vijar masih bersandar di samping mobilnya dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, dia sengaja pergi sendiri meninggalkan Rendi dengan semua tanggung jawabnya termasuk menangani Della yang pasti marah karena telah di tinggal diam-diam. Vijar juga sengaja mematikan ponselnya agar tidak ada yang mengganggunya karena dia ingin segera bertemu dengan gadisnya.Vijarpun mendapat alamat ini dari Rendi yang telah berusaha mencarinya, sebenarnya dirinya juga bisa namun dia terlalu malas jadilah akhirnya dia hanya terima matengnya saja.Vijar juga tidak mempedulikan tatapan mata para ibu-ibu juga gadis yang berlalu lalang apalagi ada yang sengaja caper terhadapnya itu semua sudah biasa dia alami namun dia merasa risih saja karena di sini mereka sangat terang-terangan tidak seperti di kota yang hanya dalam diam seperti sekarang ini ada ibu-ibu genit yang mendekatinya."Mas, cari siapa?". tanyanya dengan wajah genit."Saya cari calon istri say

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 49

    Kini dua kakak beradik itu sudah ada di rumah Rasti kakak sepupunya dari ibu, rumahnya tidak besar tidak juga kecil namun sangat nyaman dan sejuk karena di sepanjang rumahnya terdapat banyak sekali tanaman hias maupun pohon-pohon kecil yang tidak berbuah sepertinya kakak sepupunya ini sangat menyukai jenis tanaman langka yang hanya untuk pajangan namun Laras senang melihatnya karena dia juga menyukai tanaman namun bedanya dia menyukai tanaman yang membuahkan hasil jadi dia berencana jika memiliki rumah sendiri ingin mempunyai lahan luas untuk perkebunan."Rumah kak Rasti sejuk banget yah!". ucap Laras fokus memandangi semua koleksi tanaman milik kakak sepupunya."Mamah emang suka begini kak, kadang aku riweh karena sempit aku jadi nggak bisa naruh barang aku" itu Selin yang menyahut, ya anak usia 8 tahun itu sudah berkenalan sewaktu di mobil tadi dan karena Selin anaknya yang mempunyai sifat cerewet dan humble jadi dia sangat akrab dalam sekejap."Selin, barang kamu saja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status