Season 1 Sebuah kisah perjalanan hidup seorang wanita yang harus rela melihat sebuah pengkhianatan dari seorang lelaki yang dicintainya. Beban hidup yang begitu berat ditengah kesusahan Ekonomi juga menjaga buah hati. Cinta yang tulus serta perjuangan yang ikhlas akan membawa kita pada kedamaian yang indah. Berserah diri pada Allah sang pencipta alam. Season 2 Menceritakan perjuangan seorang gadis dalam mewujudkan impiannya, namun malah di pertemukan dengan jodohnya dengan cara yang tidak terduga. Kisah ini menceritakan bagaimana perjuangan dua insan dan menemukan arti sebuah pelajaran hidup yang sesungguhnya untuk mereka setelah pengkhianatan itu terjadi. Arti dari sebuah kesabaran dan keikhlasan yang menjunjung tinggi nilai keagamaan. Silahkan simak kisahnya, dan kalian akan ikut terenyuh dengan kisahnya.
Lihat lebih banyakSetelah perdebatan kecil itu Laras membawa Saga masuk ke kamar nya dan menjelaskan apa saja yang Saga tidak mengerti."Kak, kenapa kakak mau saja kita pergi dari sini? apalagi semua orang nggak ada disini gimana kalau mereka nyariin kita". tanya Saga masih tidak mengerti mencecar berbagai pertanyaan pada kakaknya.Laras yang sedang mengemasi barang-barang nya menoleh pada Saga dengan wajah sendu."Saga, kamu harus paham kita disini itu cuma numpang kita nggak bisa selamanya tinggal di sini. Ayah benar kita ini sudah besar dan kita juga harus tau diri kalau kita harus pergi dari sini". jelas Laras sepelan mungkin."Tapi kak, menurut aku ini cuma sepihak dan aku yakin mamah dan yang lainnya nggak tau jadi aku rasa kita harus bertahan disini sampe mereka pulang". jawab Saga karena jujur dirinya tidak rela jika harus pergi dari rumah ini apalagi meninggalkan mamahnya yang sangat menyayangi nya."Saga kakak mohon kamu ikut kakak yah! kakak cum
Setelah memastikan semuanya pergi, Doni melangkah santai ke ruang keluarga dia mendudukkan dirinya di sofa empuk itu lalu memanggil seorang pelayan."Pelayan.., panggilkan Laras dan Saga ke sini. Bilang aku ingin bicara dengan mereka". titahnya tegas."Baik tuan!". pelayan itu mengangguk dan segera melakukan perintah tuan nya untuk memanggil Laras dan Saga.Tok tok tokSuara pintu kamar Laras di ketuk. Laras saat itu sedang menulis dia mendengar seseorang mengetuk pintu dia beranjak untuk membuka pintu."Iya.. sebentar!". sahut Laras sambil berjalan ke depan.Ceklek"Iya ada apa?". tanya Laras yang ternyata seorang pelayan."Saya di perintah tuan untuk memanggil nona menghadap nya di ruang keluarga nona". tutur nya sambil menunduk sopan.Deg.Tiba-tiba jantungnya berdegup, entah mengapa dia mempunyai firasat buruk karena tiba-tiba ayah angkatnya ingin bertemu dengan nya."Kalau boleh t
Akhirnya Vijar pergi juga ke luar negeri bersama Rendi dan... Della. Vijar terkejut ayah nya tidak bilang kalau Della juga ikut malas sebenarnya tapi sudah terlambat pesawat sudah landing, Vijar sudah duduk dan tiba-tiba Della datang dan ikut duduk di samping nya dan mengatakan kalau dia juga di amanatkan oleh Doni untuk membantu Vijar menyelesaikan urusannya.Vijar juga sudah pamit pada keluarga terutama pada Laras dan dirinya teramat berat meninggalkan wanitanya itu.Vijar berdecak, Della sedari tadi terus menempel padanya walau sudah di beri tatapan tajam dan dingin wanita itu seperti sudah kebal dan tebal muka malah lebih gencar mendekati Vijar yang membuat Vijar sangat muak sekali.Sebelum nya juga Vijar sudah menelfon ayah nya kenapa tidak bilang kalau Della juga ikut tapi jawaban ayahnya sungguh membuat Vijar kesal pasalnya sang ayah lupa jika Della juga harus ikut dengan tujuan belajar mau tidak mau Vijar harus menyetujui karena mereka sudah berada
"Vijar, ayah mau bicara dengan mu". ucap Doni saat mereka berpapasan di dalam rumah.Vijar mengangguk, dia pun mengikuti langkah sang ayah ke ruang kerjanya.Mereka pun masuk masih dengan tatapan datar masing-masing, Doni duduk di meja kerjanya di ikuti Vijar duduk di depan nya."Apa kamu tau maksud ayah ingin bicara denganmu?". tanya Doni basa basi."Sudahlah ayah tidak perlu basa basi langsung saja apa yang ingin ayah bicarakan padaku". jawab Vijar mempersingkat waktu.Doni terkekeh kecil, Vijar benar-benar seperti dirinya duplikat yang tidak bisa di ubah namun untuk urusan masa depan nya dia harus membatasi nya."Perusahaan ayah yang berada di luar negari mengalami masalah serius dan.. ada orang dalam yang telah melakukan kecurangan hingga perusahaan itu di ambang kehancuran. Dan ayah ingin kamu membuktikan usahamu sebagai pemegang perusahaan yang nantinya akan ayah serahkan kepadamu. Apa kamu sanggup?" tanya Doni dengan wa
Sesaat Laras terbuai oleh ciuman Vijar dan tersadar begitu tangan Vijar mulai menyentuh bagian intim tubuh Laras lainnya dia langsung menghentikan Vijar dengan mendorong dada pria itu sekuat tenaga."Kak.. jangan!". ucapnya lirih namun terdengar merdu di telinga Vijar yang mana bukannya mendengarkan ucapan Laras tapi malah pria itu semakin tergoda dengan gadis ini."Aku sudah tidak sabar, aku ingin menikahimu secepatnya". kata Vijar dengan suara parau memandang sayu Laras yang berada di bawah kungkungan nya.Sebelum Vijar berhasil melakukan aksinya Laras terlebih dahulu mendorong lagi dan bahkan Laras sampai duduk hanya untuk membuat Vijar berhenti."Kak... aku tuh lagi marah sama kakak dan kakak seenaknya cium aku". kesal Laras dengan wajah di tekuk.Vijar bukannya merasa bersalah tapi malah terkekeh, dia merasa gadisnya ini sedang cemburu dia jadi senang."Malah ketawa lagi, emang nya aku lagi ngelucu". ketus Laras menatap Vija
"Sa, tadi itu kakak kamu kan pria yang tampan itu?". tanya Sasa saat sesi makan mereka berakhir dia jadi teringat Vijar yang membuat nya senyum-senyum sendiri."Iya". Laras menjawab singkat."Siapa kan namanya kalau tidak salah Vijar kan". tebaknya karena dia lupa-lupa ingat."Iya Sasa, terus kenapa?". Laras sedang malas membahas pria itu tiba-tiba saja mood nya jadi tidak ingat mengingat pria itu karena baru kemarin berkata manis dan sekarang dia melihat pria itu malah dekat dengan wanita lain."Ikhh kamu sewot banget padahal kan aku cuma pengen nanya". sahut Sasa nyengir."Aku nggak pengen bahas dia". kata Laras tanpa sadar."Kenapa?"."Udahlah kamu jangan banyak tanya dia. Males". Laras memberengut kesal karena Sasa terus menanyai Vijar."Ikhh.. eh tapi yang cewek tadi pacarnya yah!". Laras semakin dongkol saja dengan pernyataan Sasa hatinya kembali merasa tidak nyaman saat mengingat wanita yang be
"Berhenti mengikuti ku Della". ucap Vijar penuh penekanan tanpa menatap wajah Della.Della yang melihat itu biasa saja baginya sikap Vijar menjadi terbiasa meski itu di hadapan orang lain sekalipun.Laras yang merasa tidak ada kepentingan dan enggan menanggapi Vijar pun merasa harus pergi selain dia juga ada urusan dengan Sasa jadi lebih baik urusan nya dengan Vijar di tunda dulu."Maaf kak, aku buru-buru aku harus pergi ada hal yang harus aku urus dengan temanku". ucap Laras mencoba melepaskan cekalan tangan Vijar yang rasanya semakin erat."Vijar, kamu dengar kan dia buru-buru jangan memaksakan orang yang tidak ada urusan nya dengan kita". Della menyela membuat Vijar langsung menatap nya tajam.Tidak merasa kah dia kalau dia juga memaksa orang lain untuk menerima nya. Cih memalukan!."Tidak sadar dengan dirimu sendiri, sudah jelas aku menolakmu tapi kamu tetap mengejar ku". kecam Vijar dingin.Laras hanya bisa bergemin
"Laras..". Vijar terpaku pada apa yang di depannya, tak ingin membuang waktu Vijar langsung menghempaskan kasar tangan Della yang berada di lengannya tanpa mempedulikan Della yang berteriak marah karena di abaikan, Vijar langsung bergerak menghampiri sang gadis.Laras di ujung sana yang tak berada jauh di depan Vijar terkesiap melihat Vijar yang tergesa-gesa ingin datang menghampiri nya dengan cekatan juga Laras langsung menarik tangan seseorang yang memanggil nya dengan heboh tadi menuju ke luar cafe itu untung saja Laras belum memesan apapun jadi dia tidak apa-apa meninggalkan cafe itu dengan keadaan lenggang."E ehh... ada apa ini? kenapa di tarik-tarik?". temannya yang tidak mengerti tentu saja terkejut dan memekik kaget karena Laras tiba-tiba saja menarik tangan nya padahal dia baru sampai dan ingin memberondong banyak pertanyaan."Ngobrol nya jangan disini di tempat lain aja". Laras menjawab pekikan temannya demi untuk membuat nya diam, namun bukan d
"Apa mamah udah tau yang sebenarnya?". tanya Doni menatap datar pada istrinya yang sedang dia sidang."Tau apa pah?". Sarah menyangkal pura-pura tidak tahu tapi melihat ekspresi tidak bersahabat dari suaminya dia bisa menebak sesuatu."Kamu membiarkan mereka menjalin suatu perasaan hingga sekarang Vijar dengan beraninya mau menikahi gadis itu". ungkap Doni masih menahan emosi dengan tangan terkepal.Entah mengapa emosi nya memuncak saat mengingat bagaimana perlawanan Vijar padanya yang kekeh ingin menjadikan Laras istri nya.Sarah terkesiap dugaan nya benar, namun dia masih pura-pura tidak tau tentang siapa gadisnya, "Siapa gadis yang papah maksud?".Doni merenggangkan kepalannya saat tau istrinya masih pura-pura dan dia terkekeh, "Kamu masih menyangkalnya, aku yakin tanpa aku beritahu kamu pasti sudah tau siapa gadis itu". ucap Doni membuat jantung Sarah bertalu karena suami nya sangat pintar dalam mencari kebenaran hanya dengan ekspresi wajah."Dan sekarang aku berniat untuk memisahk
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.