"Kapten Johen, begitu kita sampai di tenda prajurit Kerajaan Souling, kemungkinan Komandan Youjung akan melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Rowa." ucap Diofu dengan mengendarai kuda dengan Kapten Johen.
"Kita pastikan penyerangan akan ditunda oleh Komandan Youjung, Diofu." ucap Kapten Johen.Mereka berdua terus mengendarai kuda dengan cepat agar bisa sampai di tenda perbatasan prajurit Kerajaan Souling.Pada saat mereka tiba di tenda prajurit perbatasan, Diofu melihat banyak prajurit Kerajaan Souling yang sedang sibuk mempersiapkan gerobak senjata panah jarak jauh skala besar. Lalu mereka mendirikan tenda di area hutan jauh dari tenda perbatasan prajurit.Banyak gerobak logistik berada di dekat tenda prajurit Kerajaan Souling sedang berhenti untuk menurunkan barang.Diofu dan Kapten Johen turun dari kuda, bergegas menemui Komandan Youjung.Diofu sudah bertanya kepada seorang prajurit dari tenda perbatasan, ternyata Komandan Youjung tidak ada disini.Diofu bertanya kepada prajurit perang yang baru tiba, ternyata Komandan Youjung ada di tenda prajurit perang di dalam hutan.Diofu bergegas berlari menuju hutan. Namun pada saat sampai di tenda prajurit perang, Diofu dilarang masuk oleh seorang prajurit yang berjaga di pintu masuk tenda.Kapten Johen sudah memberitahu seorang prajurit. Namun prajurit yang berjaga di pintu masuk tenda prajurit perang, bersikeras melarang masuk Diofu dan Kapten Johen.Diofu dan Kapten Johen kembali ke tenda prajurit perbatasan. Diofu pun bertanya kepada seorang prajurit perang sedang berdiri memantau lokasi musuh dengan teropong."Ada seorang prajurit sedang memantau pergerakan musuh. Saya akan tanyakan dulu padanya." ucap Diofu kepada Kapten Johen.Diofu bergegas berjalan keluar area tenda prajurit perbatasan, untuk menemui seorang prajurit yang bertugas memantau.Tapi saat Diofu mencoba bertanya kepada seorang prajurit sedang memantau dengan teropong, Diofu dihalangi oleh seorang prajurit lain yang berdiri mengawasi prajurit yang memantau musuh."Maaf mohon jangan mendekati prajurit sedang fokus memantau." ucap seorang prajurit berbadan besar menghalangi Diofu dengan menggerakkan tangan kanan.Diofu terkejut saat prajurit mendadak berada di depannya. Lalu Diofu bertanya kepadanya."Kamu prajurit perang?" Tanya Diofu."Benar, saya kapten Lei dari prajurit panah jarak jauh. Lalu kamu penduduk sipil dilarang masuk area perbatasan." Jawab seorang Kapten Lei kepada Diofu."Saya Diofu anak Raja dari Kerajaan Souling." ucap Diofu kepada Kapten Lei."Apa." ucap Kapten Lei dengan wajah kaget."Kenapa Tuan Diofu ada disini." Tanya Kapten Lei."Saya ingin menemui Komandan Youjung." Jawab Diofu."Saat ini Komandan Youjung ada di tenda prajurit perang, tapi sekarang beliau tidak ingin ditemui oleh siapapun." ucap Kapten Lei."Kapan perintah penyerangan dilakukan, Kapten Lei." Tanya Diofu."Belum ada perintah, kami disini hanya menunggu perintah penyerangan saja." ucap Kapten Lei.Diofu kesulitan untuk negosiasi terhadap Komandan Youjung dengan alasan kesulitan menemuinya.Diofu juga belum menerima laporan dari Kapten Lou dari Kerajaan Rowa tentang Komandan Tertinggi Kerajaan Rowa yang belum tiba di tenda perbatasan prajurit Rowa.Diofu melihat sekelompok prajurit petarung jarak dekat sedang berbaris dan dipimpin oleh seorang Kapten yang berdiri di depan banyak prajurit sedang memberikan perintah.Kapten Johen menghampiri Diofu dengan berlari untuk menyampaikan informasi kepadanya."Lapor Diofu, Kapten Lou dari Kerajaan Rowa sudah menyampaikan informasi, kalau Komandan Tertinggi Kerajaan Rowa telah tiba di tenda perbatasan." ucap Kapten Johen dengan berbisik ke telinga Diofu.Diofu mengangguk kepala kepada kapten Johen tanpa suara dengan melihat wajah Kapten Johen. Lalu Diofu dan Kapten Johen kembali ke tenda perbatasan prajurit dengan berlari meninggalkan Kapten Lei.Sampai di dalam tenda pimpinan Kapten Johen, Diofu menyuruhnya untuk mengirimkan surat kepada Kapten Lou, untuk menahan Komandan Kerajaan Rowa dengan alasan Negosiasi.Surat telah dikirim melalui burung pengantar. Diofu dan Kapten Johen kembali tenda perang prajurit untuk menemui Komandan Youjung.Prajurit perang menahan Diofu dan Kapten Johen untuk menerobos masuk dengan alasan perintah keras dan Komandan Youjung untuk tidak menemui siapapun di dalam tendanya.Diofu dan Kapten Johen menemui Kapten prajurit petarung jarak dekat yang sedang berdiri melihat prajurit petarung jarak dekat yang dipimpinnya berbaris."Kapten, apa ada perintah melakukan penyerangan?" Tanya Diofu kepada Kapten Jei"Belum ada penyerangan dari Komandan Youjung Tuan." ucap Kapten Jei kepada Diofu.Diofu memerintahkan Kapten Johen menyiapkan pasukan Komando dan prajurit petarung jarak dekat perbatasan untuk melakukan negosiasi kepada Komandan Kerajaan Youjung sekaligus melakukan perlindungan terhadap stabilitas keamanan Diofu.Diofu telah bersiap dengan 5 komando prajurit perbatasan, 10 petarung jarak dekat masing-masing prajurit naik kuda termasuk Diofu.Diofu bergegas pergi melalui tenda belakang agar tidak ketahuan oleh prajurit pemantau perang Kerajaan Souling.Diofu telah sampai di tenda prajurit Kerajaan Rowa. Disana Diofu bertemu dengan Kapten Lou telah berdiri di depan pintu masuk tenda prajurit Kerajaan Rowa.Diofu turun dari kuda bersama dengan 5 prajurit komando dan 10 prajurit petarung jarak dekat. Kuda itu dijaga oleh prajurit Kerajaan Rowa."Ayo Kapten Lou temui saya dengan Komandan tertinggi." ucap Diofu.Diofu, Kapten Johen, Kapten Lou masuk ke tenda Komandan tertinggi prajurit perang. Sementara 5 prajurit komando dan 10 prajurit petarung jarak dekat berjaga di depan tenda Komandan tertinggi Kerajaan Rowa.Diofu, Kapten Johen dan Kapten Lou berdiri di depan Komandan tertinggi yang sedang duduk di meja bundar. Lalu Komandan tertinggi Kerajaan Rowa mempersilahkan duduk mereka bertiga."Duduk." ucap Komandan Sinco.Mereka bertiga duduk melingkar, menghadap Komandan Sinco."Bicaralah." ucap Komandan Sinco kepada Kapten Johen dan Diofu."Saya Diofu Komandan, Anak Raja dari Kerajaan Souling. ucap Diofu kepada Komandan Sinco."Kamu ingin negosiasi dengan saya." Tanya Komandan Sinco terhadap Diofu."Benar, tapi sebelum itu, saya bertanya dulu alasan pembentukan Aliansi Kerajaan Rowa dengan Kerajaan Sow. Lalu apa alasan Kerajaan Rowa berada di wilayah perbatasan Kerajaan Sow dengan Kerajaan Souling." Tanya Diofu kepada Komandan Sinco."Kami ingin mempersimpit lahan Kerajaan Souling." ucap Komandan Sinco.Lalu Komandan Sinco mengambil Peta Kerajaan Souling dengan Kerajaan Sow."Lihat di peta ini, ada banyak sekali lahan tidur Kerajaan Souling yang dapat dipakai sebagai area produksi pangan dan pemukiman penduduk." ucap Komandan Sinco kepada Diofu sambil menjelaskan isi peta kepada Diofu.Kapten Johen, Kapten Lou hanya mendengarkan saja."Lalu apa Alasan membentuk aliansi Kerajaan Rowa dengan Kerajaan Sow. Tanya Diofu."Kerajaan Sow tidak memiliki prajurit sebanyak Kerajaan Souling. Kerajaan Rowa memiliki banyak prajurit tetapi kurang lahan untuk area produksi dan militer. Jika Kerajaan Sow diperluas, maka Kerajaan Rowa akan bekerja sama dalam bidang militer dan produksi pangan. Karena Kerajaan Rowa terbatas sumber daya." ucap Komandan Sinco kepada Diofu."Komandan Sinco, untuk sementara hentikan pertempuran dengan Kerajaan Souling. Saya akan negosiasi dengan Kerajaan Rowa dan Kerajaan Sow." ucap Diofu."Kami akan melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Souling." ucap Komandan Sinco kepada Diofu."Komandan Sinco saya akan negosiasi terhadap Kerajaan Rowa dan Kerajaan Sow." ucap Diofu. Kepada Komandan Sinco."Kamu anak Raja dari Kerajaan Souling dan kamu belum memiliki tahta yang besar terhadap perintah dan negosiasi." ucap Komandan Sinco."Sejak dulu Kerajaan Souling selalu bertempur dengan Kerajaan lain, tanpa alasan jelas. Sehingga merugikan militer dan produksi." ucap Diofu kepada Komandan Sinco."Tapi ini adalah perintah resmi dari Kerajaan Rowa." ucap Komandan Sinco.Diofu terdiam karena tidak memiliki tahta resmi terkait negosiasi terhadap Kerajaan Rowa dan Kerajaan Sow.Tak lama seorang prajurit masuk tenda dan melaporkan kepada Komandan Sinco."Lapor Komandan, Prajurit Kerajaan Souling telah mempersiapkan panah besar. Lalu di sisi timur, sekelompok prajurit petarung jarak dekat dan panah jarak jauh sudah bergerak mendekati tenda kita dengan mengendap, Komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Rowa."Segera siapkan pertahanan dan penyerangan." ucap Komandan Sinco."Baik." ucap seorang prajurit kepada Komandan Sinco.Komandan Sinco keluar dari tenda meninggalkan Diofu dan Kapten Johen. Lalu mereka bertiga keluar dari tenda melihat Komandan Sinco memberikan komando kepada prajurit dengan pengeras suara."Prajurit, segera lakukan penyerangan terhadap Kerajaan Souling. Lancarkan tembakan bola api pertama." ucap Komandan Sinco.Para prajurit Kerajaan Rowa berlari kesana kemari mempersiapkan senjata dan posisi komando untuk bertahan dan menyerang dengan senjata yang di pegang.Sementara Diofu, Kapten Johen dan Kapten Lou berdiri di depan Komandan Sinco dan para prajurit yang sibuk. "Diofu apa tindakan selanjutnya." Tanya Kapten Johen.Diofu diam, Kapten Johen hanya melihat Diofu."Komandan Sinco, musuh telah mendekati tenda kita." Teriak prajurit yang panik dengan pegang pedang.Di sisi timur sekelompok prajurit dari Kerajaan Rowa dan Souling sudah pagar tenda prajurit Kerajaan Rowa.Praju
Sementara itu Komandan Youjung berdiri di luar tenda ditemani oleh seorang kapten prajurit petarung jarak jauh untuk mendiskusikan negosiasi dengan Kerajaan Rowa."Saya heran, Kerajaan Rowa melakukan penyerbuan terhadap Souling. Tapi mendadak negosiasi dengan kita." ucap Komandan Youjung."Kita dengarkan alasan negosiasi dengan kita, padahal Kerajaan Rowa mulai menumpuk prajurit di perbatasan Kerajaan Sow." ucap Kapten Rouli."Ya kita tunggu saja. Segera sampaikan kepada Raja Dioyung mengenai informasi ini." ucap Komandan Youjung."Kirim surat kepada Kapten Johen untuk kembali ke perbatasan Kerajaan Rowa, sekarang juga." ucap Komandan Youjung."Baik, Komandan." ucap Kapten Rouli.Burung pengantar surat telah dikirim kepada Kapten Johen.Lalu situasi di tenda prajurit, Kapten Johen menerima surat dari seorang prajurit. Kapten Johen terkejut kalau Komandan Youjung menyuruh untuk kembali k
Komandan Youjung langsung menyerang Kapten Lou dengan berlari. Tapi Kapten Lou dengan posisi bertahan memegang pedang terlebih posisi tubuh Kapten Lou lebih kecil dibandingkan Komandan Youjung.Komandan Youjung langsung mengarahkan pedang Kapten Lou."Ting...."Suara pedang keduanya berbunyi, hingga membuat Kapten Lou terpental jauh membentur pohon dalam kondisi duduk.Komandan Youjung berdiri melihat sekeliling para prajurit Kerajaan Rowa dari kejauhan, petarung jarak dekat dalam posisi bertahan."Siapa lagi yang mau menyerang." Teriak Komandan Youjung.Sementara para prajurit Kerajaan Souling dikepung oleh pertahanan berlapis oleh Kerajaan Rowa. Penyerangan prajurit Souling oleh tidak berguna untuk pertahanan berlapis prajurit Kerajaan Rowa meskipun sudah menembak dengan panah api dan menebas perisai baja oleh Kerajaan Rowa."Kalian prajurit Rowa maju." Tantang Komandan
Tak lama kemudian, Komandan Qiou menyuruh prajuritnya untuk menghentikan penyerangan."Suruh semua prajurit menghentikan serangan." ucap Komandan Houri kepada seorang Kapten Siori"Baik." ucap Kapten Siori.Seluruh prajurit Kerajaan Sow mundur memasuki pintu masuk istana Kerajaan Sow tanpa menutupnya.Raja Qiou bersama petinggi Kerajaan Sow berdiri dihadapan Komandan Houri tepat halaman dalam Kerajaan Sow."Saya sudah melaporkan kepada Kerajaan Rowa." ucap Raja Qiou."Raja mereka ingin negosiasi diluar istana." ucap Komandan Houri."Siapa yang ingin negosiasi dengan saya. Kenapa ada prajurit Kerajaan Souling dan Kerajaan Rowa di depan kerajaan kita?" Tanya Raja Qiou kepada Komandan Houri."Kemungkinan mereka ingin menculik sang raja." ucap seorang petinggi Kerajaan Sow."Sebaiknya Raja menunggu bala bantuan dari Kerajaan Rowa tentang status prajurit Kerajaan
"Hanya ini strategi yang dapat dilancarkan Para Kapten." ucap Komandan Sinco."Tapi ini terlalu berbahaya bagi prajurit Kerajaan masing-masing Komandan. Pertimbangankan kembali strategimu!" ucap Kapten Roi."Dengar para kapten, saya mengerti pendapatmu, tapi tujuan ini adalah negosiasi." ucap Diofu berdiri melerai perdebatan Kapten Roi dan Komandan Sinco."Hari ini kita akan bertempur." ucap Komandan Sinco."Apa sebaiknya pertempuran dapat dilakukan malam hari saja Komandan Sinco." Tanya Komandan Johen. "Karena surat bantuan dari Raja Qiou telah dikirim ke Kerajaan Rowa. Kemungkinan Bantuan akan tiba dalam waktu cepat." Kemudian para kapten dari masing-masing kerajaan tidak bersemangat karena informasi kekuatan Pertahanan dan penyerangan militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui oleh Komandan Sinco.Diofu melihat para kapten tidak bersemangat untuk melakukan penyerbuan terhadap ist
Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.Duaaar... Duaaaar...Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi. "Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor."Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit al
"Kenapa kalian bisa ada disini padahal, kalian sudah dikepung oleh prajurit ku." ucap Raja Gouci disandera oleh para komandan."Saat kami diserang, kami memanfaatkan pertarungan prajurit ku dan prajurit kami untuk bersembunyi di celah dibalik kain gorden merah Raja jauh dibelakang sana untuk bersembunyi." ucap Komandan Houri."Benar, dan kami berdua menunggu waktu yang tepat untuk menahan kamu." ucap Komandan Johen."Prajurit kamu memang banyak, dan lebih kuat dibandingkan prajurit kami. Tapi, jika raja ditahan, perintah raja terhadap prajurit adalah mutlak." ucap Diofu."Benar sekali, perintah raja adalah mutlak sekali." ucap Komandan Houri."Kalian, lepas saya.""Kami ingin negosiasi Raja Gouci, untuk menghentikan pertempuran antara Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling." ucap Diofu."Pertempuran adalah hak Raja, kamu bukan raja, tidak memiliki hak apapun untuk negosiasi." ucap Raja Gouc
"Benar, prajurit Kerajaan Rowa yakni prajurit atas perintah Raja Gouci memiliki jumlah prajurit yang sangat banyak, terutama prajurit itu dilatih khusus dan punya persenjataan yang kuat, Diofu." ucap Komandan Houri."Kalau begitu urus semua aliansi para prajurit, laporkan kepada saya perkembangan kesembuhan mereka termasuk para Sinco. Lalu untuk para raja, masukan ke dalam ruang tahanan khusus. Beri mereka perlakuan baik." ucap, Diofu memberikan seluruh perintah dan pengawasan terhadap aliansi prajurit kerajaan."Baik." ucap Komandan Houri pergi meninggalkan Diofu sendirian di Rlruang tahta Kerajaan Rowa.Lalu Komandan Houri melihat para prajurit di sebuah ruangan besar sedang di rawat oleh prajurit istana bagian kesehatan Kerajaan Rowa.Komandan Houri melihat satu persatu para prajurit yang dirawat. Mereka semua dalam keadaan tidak sadarkan diri. Termasuk Komandan Sinco yang terluka karena pertarungan dengan prajurit istana.