Share

Bab 19: Ular Betina!

“Mau aku temani, mas?” tawar Syifa. Yusuf menggeleng cepat, “Tidak, tidak perlu. Kamu istirahat saja. Tidur terlalu malam tidak baik untuk kesehatanmu.”

Syifa mengigit bibir bawahnya. Lagi dan lagi Yusuf menolaknya. Dengan air mata tergenang Syifa pergi meninggalkan Yusuf yang memaksakan makanan agar masuk kedalam rongga mulutnya.

Syifa masuk kedalam kamarnya. Tubuhnya merosot lemas di balik pintu kamar yang sudah tertutup. Dia kembali terisak karena selalu mendapatkan penolakan dari Yusuf.

“Kenapa, mas? Kamu terus saja menolakku. Bahkan saat ini aku sedang mengandung anakmu,tapi yang kamu ingat hanya mbak Zara saja!” batin Syifa memberontak merasa ketidakadilan semakin menjadi dalam hidupnya.

Dia menyentuh perutnya yang masih rata. Lalu berbisik pelan, dengan air mata yang masih mengalir. “Nak, bantu mama! Kamu tahu mama sangat mencintai papamu. Mama juga ingin kamu mendapatkan kasih sayang yang utuh dari papamu!”

“Aku harus melakukannya! Ya, melakukan seperti yang sudah di rencanakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status