แชร์

Aku Mulai Ceritaku

ผู้เขียน: Fujaferdian
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2021-05-04 15:33:02

Situasi mantannya mulai mempengaruhiku. Aku tidak yakin apa yang terjadi, tetapi dia tampaknya sangat obsesif tentang wanita itu. Dia tidak bisa membantu dirinya sendiri, tetapi  selalu berkomunikasi dengan wanita itu setiap hari. Jujur saja, aku tidak bisa menahan untuk cemburu. Aku juga mengetahui fakta, bahwa gadis itu masih sangat muda dan hampir setengah usianya.

Segalanya seakan menjadi tidak sehat. Kami mulai bertengkar, memutuskan kontak, dan berdamai berkali-kali. Namun saat kami berdamai, tidak ada koreksi dalam perilakunya. Ini akan menjadi lebih buruk dari sini.

Dia akan memanggilku keluar, marah, dan kesal. Pada satu titik, dia berkata bahwa akan bunuh diri jika aku tidak berhenti mengomel padanya tentang situasi mantannya. Aku tidak menyadari bahwa itu adalah pemerasan emosional. Dia menjadi kritikus terburuk sekarang, berseru bahwa aku tidak bisa menangani harapanku sendiri, sementara dialah yang terus-menerus memberi perhatian.

Dia juga mengatakan hal-hal yang berhubungan tentang karirku dan keluargaku, sebagai senjata alibi, mengapa dia tidak bisa dan tak mau berkomitmen. Dia juga berkata bahwa 'sebagai seorang wanita yang bekerja di sebuah perusahaan multinasional, sudah pasti aku akan berpenghasilan lebih dari dia.' Deff melihat lingkaran sosialku yang sedikit terlalu 'internasional' menurutnya. Semua hal yang aku rasakan baik tentang diriku, dia tidak menyukainya.

Setiap kali aku mencoba mengabaikan, ia selalu mengirimiku pesan. Dia tidak bisa melepaskanku sebagai peliharaan cintanya. Dia selalu ingin memprovokasi dan melihat bagaimana aku akan bereaksi. Dia akan senang jika aku marah dan dengan putus asa memanggilnya. Dan saat itu, aku tidak menjadi diriku yang terbaik, jadi membiarkan amarah dan kecemburuan menguasai.

Dia memanipulasi dengan berpikir, bahwa dia adalah satu-satunya pria yang dapat memberikan cinta dan perhatian. Aku harusnya bersyukur, bahwa dia masih peduli dengan itu.

Aku tahu, aku seharusnya menamparnya dan pergi. Tapi ceritanya tidak berjalan demikian. Aku masih sangat bergantung padanya. Selama masa putus asa ini, aku menemukan bahwa dia telah berbicara dengan wanita yang berbeda, yang bukan aku atau mantannya.

Kali ini, sangat berkomitmen. Aku memblokir semua komunikasi dengannya. Ini bekerja selama satu atau dua bulan. Kemudian membuka Twitter untuknya, dan dialah yang mengikuti kembali. Aku tidak mengikutinya, tetapi dia menandaiku di tweet nya, tanpa penyesalan atau rasa bersalah. Aku kesal dengan perilakunya, jadi menghadapinya lagi pada hari ulang tahun, yang mengakibatkan dia memblokirku dan memblokirnya selamanya.

Saat itulah aku memulai proses penyembuhan diri sendiri. Itu tidak mudah. Aku benci perasaan bosan karena tidak punya pasangan untuk tertawa dan berkelahi. Namun, kami menghabiskan lebih banyak waktu untuk membenci satu sama lain, daripada peduli satu sama lain pada saat ini. Aku terus mengingatkan diri sendiri, bahwa ini adalah yang terbaik.

Aku mulai mengambil pelajaran bahasa Spanyol, melakukan perjalanan ke Rusia dan melakukan apa saja yang dilakukan gadis patah hati untuk menyembuhkan diri. Itu membantu, terutama ketika aku mendapat kesempatan untuk terhubung dengan seorang gadis yang dia ajak mendekati.

Sekarang, aku mulai khawatir tentang berapa banyak gadis yang telah sukses menjalin hubungan dengannya.

Aku tidak bisa menahan perasaan kesal, ketika aku tahu bahwa dia masih bebas berkeliaran di acara penulisan dan komunitas lain. Orang tidak akan menyangka perilaku buruk darinya, karena dia dikenal sebagai kakak laki-laki atau paman karena pengetahuannya. Dia bisa dengan mudah mendapatkan dukungan dan suka dari sesama twitter dan selebritas i*******m, dia memiliki pengaruh yang besar dalam lingkaran sosialnya sendiri.

***

Ah, lelakiku membaca tulisan itu. "Benarkah itu sifat aslinya? wah, lelaki ini benar-benar brengsek!" Ia bertanya.

Aku hanya tertawa mendengar pertanyaan tersebut, tanpa menjawab ataupun memberikan kode isyarat, bahwa cerita itu ia sendiri aktornya.

Lalu lelakiku bertanya lagi, "mengapa kau tak menuliskan kisah itu secara lengkap, maksudku tentang bagaimana perjalanan mu menjadi seorang wanita yang kuat.

Maka sejak saat itu, bersama hembusan napas, aku mulai cerita ku.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Imperfect Adult Romance   Perapian Yang Enggan

    "Hei, cerita ini kurang detail. Seharusnya kau jelaskan juga siapa laki-laki brengsek itu, jelaskan bagaimana kedua orangtuamu berpisah, dan bagaimana kita dulu berjumpa. Ayolah, jangan buat membaca mu kebingungan terlalu lama."Inilah yang kadang membuatku sedikit jengkel dengannya, keikutsertaannya dalam setiap ketikan yang bahkan belum aku beri titik di ujungnya."Seharusnya aku mengurung diri sebelum menulis. Aku butuh sedikit ruang, jangan ganggu. Lagipula tadi kau sendiri yang meminta untuk menulis." Aku menghembuskan napas sebagai tanda muak padanya."Bagaimana kalau masukan beberapa cerita ini?" Lelaki itu memberikan buku harian lamaku. Ya, catatan yang seharusnya sudah lama aku buang atau tiba dalam perapian. Tapi sepertinya perapian yang enggan untuk menelan setiap kenangan.Aku menatapnya untuk meyakinkan bahwa ia tak akan terluka. "Kau yakin?" tanyaku dengan hati-hati.

  • Imperfect Adult Romance   Kandang Mental

    Kakek sedang duduk di kursinya dekat jendela dapur, mempelajari sudoku. Dia adalah ayah dari si pemilik rumah. Ya, mungkin sekilas tempat ini lebih cocok disebut rumah, karena awalnya hanya di isi oleh seorang istri yang dicerai mati, putrinya yang masih balita, dan juga si ayah atau kakek untuk Elliyen.Kemarin seorang dokter mengecek kesehatannya, memberi tahu kami semua, untuk membantu si kakek konsentrasi, agar membantu fokusnya setelah stroke yang ia alami.Aku memperhatikannya, ia hanya mengisi semua kotak dengan nomor berapa pun yang terlintas dalam pikirannya. "Hei, Kakek." Dia mendongak dan tersenyum."Hah Nia, kau ingin secangkir teh?" Aku menggelengkan kepala, lalu duduk di kursi sebelahnya, dan memegang wadah teh yang ia punya. "Minuman dingin?" Aku mengangguk.Aku membuka pintu lemari es. "Tidak ada jus," ucap si kakek. Ya aku tahu, harga buah terlalu mahal untuk saat ini."Air din

  • Imperfect Adult Romance   Aku Pulang

    Ada sekitar 150 langkah kaki, antara Trans Metro Pekanbaru dan juga rumah. Tapi hari ini mungkin lebih, aku sedikit malas dan tidak terlalu terburu-buru. Aku juga salah memilih sepatu, memakai sepatu dengan heels yang cukup tinggi. Aku lupa membawa sendal jepit yang aku beli 2 hari lalu di toko amal, padahal cantik dan tidak terkesan murahan. Tentu saja, ia memiliki kupu-kupu di jari kaki, tetapi tidak pernah benar-benar mencengkeram tumit di bagian belakang. Percayalah, itu seharga 35 ribu.Tinggal beberapa kilometer lagi. Di berbelok selanjutnya dan pemberhentian Trans yang kesekian. Itu jalan menuju tempat ku, Jalan Pasir putih sebelah kiri. Aku melihat 12 anak tangga - itu sudah beberapa kali aku hitung - seperti rumah dengan empat kamar tidur. Ya, rasanya seperti rumahku, dulu. Mobil ayah yang selalu diluar jika belum berangkat kerja.Di belakangku, matahari terbenam di balik stortfold, sebut saja begitu walau itu bukan pasar tua yang ada di Inggris. Bayang gelap me

  • Imperfect Adult Romance   Moskow dan Pulang

    "Siapa dia?" Aku memprovokasi Ian kembali."Pria Italia yang bersamamu di sebuah kafe." Ia memberanikan diri untuk bertanya lebih jauh. "Si brengsek itu mungkin mengira aku tidak peduli. Tapi aku ingin memastikan bahwa lelaki itu tahu, aku terganggu olehnya.""Tidak ada pria Italia." Jawabku, karena Fe bukan pria Italia dan dia tidak brengsek seperti yang ia katakan.Dia menjawab dengan lemah lembut. "Ah, sudahlah, aku mengira kau…""Dia orang Azerbaijan," aku memperjelas dan seolah memberitahu nya kebenaran tentangku yang ia curigai. "Tapi dengan siapa pun aku menghabiskan waktu, bukan lagi urusanmu kan? Semoga hidupmu menyenangkan." Aku menutup panggilan dan segera memblokir nomor telepon darinya."Wow, kau punya berapa pacar?" Widi mulai menggoda ku."Itu mantan. Terima kasih untuk kopinya." Aku bilang.Panggilan untuk penerbangan kami telah diumumkan. Aku maupun Widi melihat ke layar ponsel masing-masing, memastikan tidak ada pesan a

  • Imperfect Adult Romance   Laki-laki Brengsek

    Habis waktunya, Fe telah meninggalkan ku. Tidak, tapi Indonesia menuju tanah kelahirannya, setelah makan siang aku kembali ke kamar hotel tempat kami menginap selama di Lombok, aku dan Widi berkemas, karena akan menyambung perjalanan kami.Aku bertanya-tanya apakah bisa melihat Fe lagi. Rasanya sangat memilukan tetapi berusaha untuk tidak berharap terlalu banyak – dan aku tahu, bahwa harapanku adalah kelemahan terbesarku.Itu tidak mudah karena Fe terus mengirim pesan dan menelepon setiap ia ada waktu, bertindak selayaknya dia adalah pacarku yang sesungguhnya, dan tak ada lagi hubungan tanpa status. Dia juga tidak akan pernah membiarkan ku keluar dari komunikasi. Aku pikir, perlu memberi sedikit diri kesempatan untuk merasakan romansa lagi, jadi aku membiarkannya dan menikmatinya.Keesokan paginya, Fe milikku menelepon, bertanya kapan akan tiba di bandara nya. Ya milikku, aku mulai menyukai semua itu. Hari yang luar biasa dan aku tidak sabar untuk mengunjungi Eropa

  • Imperfect Adult Romance   Room Private

    "Ya, jika kau punya pacar, aku tidak akan bersamamu hari ini, menikmati romansa malam."Aku tersenyum. “Kau cukup mempesona, bukan."Dia menyesap gin dan toniknya sebelum dia kembali memikatku lagi. “Aku bertanya-tanya, bagaimana gadis sepertimu bisa dicampakkan. Dia pasti bodoh. Apa alasannya?""Baik. Ada alasan yang sah untuk itu.” Aku merebahkan punggung di atas bantal sofa, bersikap seolah-olah aku sedang berpikir keras. “Aku terlalu mandiri karena sering bekerja. Tetapi aku bisa menjadi terlalu melekat dan membutuhkan ketika aku membutuhkan perhatiannya. Kami juga berasal dari budaya yang berbeda … apalagi? oh mungkin itu akan membantu jika aku 10 kilogram lebih ringan dan memiliki kulit seperti cahaya Korea. Aku terlalu berlebihan atau tidak cukup untuknya."Aku terkejut dengan kemampuan untuk mengekspos sisi rentanku dengan wajah lurus. Berbicara tentang kegagalan yang telah membuatku mati rasa. Atau mungkin leci martini yang sangat lezat yang ku nikma

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status