Share

Besok Pagi Aja

“Sudah jam sembilan,” ujar Byakta mengingatkan. Semua yang diminta Yasmen malam ini sudah dipenuhi oleh Byakta. Untuk itu, ia hanya ingin segera pulang, dan mengistirahatkan tubuhnya. “Semua sudah dibeli, dan kita juga sudah makan bakso. Jadi, sekarang waktunya pulang.”

“Iya.” Yasmen mendengkus sambil memakai sabuk pengamannya. “Kalau ngomong sama istri itu yang mesra! Padahal udah dikasih jatah sebelum pergi. Tapi tetep aja habis itu balik ke settingan awal.”

“Settingan awal?” Byakta melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

“He’em,” angguk Yasmen. “Nggak ada romantis-romantisnya sama sekali. Coba gitu, ya, entar sekali-kali nggak aku kasih apa-apa kalau lagi pengen kayak tadi. Biar tahu gimana rasanya.”

“Hem, nanti dicoba aja.”

Yasmen berdecak. “Hem! Awas, ya! Awas aja kalau nanti dempet-dempet terus minta macem-macem. Nggak bakal aku ladenin!”

“Yakin?” Byakta hampir saja melepas tawa, tapi dengan segera ia urungkan. “Kalau kita nggak macam-macam, kamu nggak bakal bisa hamil, Hun.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
iiih Mas By minta terus deh.. pake jeda dong..
goodnovel comment avatar
Elin land
uuuhhhhh semakin menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status