#Lima Puluh Empat#
Reyka, Kanglim, Min Hyuk dan tiga staf agensi duduk mengitari meja di ruangan Kanglim. Mereka membahas debut Tone yang akan dilaksanakan bulan depan. Lagu, musik video dan foto telah siap. Kini mereka akan mematangkan strategi publikasi dan promosi.
Reyka berperan aktif dalam rapat kali ini. Berminggu-minggu melakukan riset secara online, Reyka akan mempresentasikan hasil yang rangkumannya.
“Aku dan Jiyoon banyak bertukar pendapat sebelumnya. Kami mengambil sampel dua grup idol yang namanya sedang melambung hingga kancah internasional. Mereka berasal dari agensi yang berbeda. Dilihat secara teliti, mereka memiliki pangsa pasar yang berbeda,” papar Reyka.
“Grup idol yang satu memiliki target pasar di lingkup Asia saja sedangkan grup yang lainnya memiliki pangsa pasar lebih luas dan tidak terikat wilayah. Lalu bagaimana dengan Tone? Apakah hanya menjangkau Asia saja atau ingin lingkup yang lebih luas lagi?&
#Lima Puluh Lima#Sepulang kuliah, Reyka langsung menggunakan taksi untuk datang ke salah satu stasiun TV. Tone akan tampil perdana di depan publik. Tone benar-benar melakukan debutnya. Dari informasi yang didapat dari Min Hyuk, Tone akan tampil pada pukul delapan malam dan Tone harus berada di sana pukul enam.Reyka meminta bantuan salah satu staf agensi untuk merekam momen-momen penting sebelum dirinya datang. Reyka berharap bisa segera sampai untuk bertemu dengan Tone dan memberikan mereka semangat dan dukungan.Tiba di lokasi, Reyka menghubungi Min Hyuk agar menjemputnya di depan. Karena pihak TV tidak akan membiarkan orang lain masuk tanpa tanda pengenal sedangkan tanda pengenal Reyka dibawa oleh Min Hyuk.Reyka mengikuti Min Hyuk menyusul ke ruangan yang diperuntukkan bagi Tone. Reyka langsung mengamati ruangan yang terasa sempit. Ruang yang berukuran 3x4 meter tanpa pendingin udara di tengah musim panas terasa menyiksa. Reyka yang bar
#Lima Puluh Enam#Reyka bernapas lega, pendidikan yang ditempuh selama empat tahun telah selesai. Reyka mendapat nilai sangat memuaskan dan terpilih menjadi perwakilan mahasiswa yang akan memberikan sambutan pada saat acara wisuda.Ada luka yang menyeruak. Kelulusan yang ingin dihadiahkan pada sang ibu, kini hanya tinggal kenangan. Reyka menghibur hati, Tiara pasti akan senang dan bangga atas pencapaian yang telah diraih oleh Reyka.Rudi, Belinda dan Rian datang ke Korea untuk memberikan dukungan dan selamat pada Reyka. Irawan dan Dinda pun turut hadir. Mereka datang sehari sebelum Reyka wisuda. Diana tak bisa datang karena langsung menempuh kuliah program magister di kampus yang sama dengan tempatnya menamatkan program sarjana.Sikap Irawan masih dingin terhadap Reyka. Namun, kehadiran Irawan dalam momen wisuda Reyka sudah termasuk suatu perhatian terlepas selama berada di Korea Irawan masih disibukkan oleh berbagai panggilan yang masuk dal
#Lima Puluh Tujuh#Setelah beberapa hari, Min Hyuk tersadar dari koma. Dia harus menjalani perawatan intensif selama berminggu-minggu untuk menyembuhkan cedera dan luka yang dideritanya. Min Hyuk tak bisa lagi meneruskan pekerjaan sebagai manajer bagi Tone.Reyka dan Tone berkumpul di ruangan Kanglim. Kanglim mengumumkan jika Reyka akan bekerja sebagai manajer Tone. Pihak agensi pun sedang menyeleksi orang yang akan menjadi manajer pendamping seperti yang Reyka usulkan sebelumnya.Jika manajer akan selalu bersama dengan artisnya dan tersorot media, Reyka justru sebaliknya. Dia tak mau media mengetahui siapa dan seperti apa dirinya. Reyka berusaha mencegah pemberitaan negatif. Selain karena dirinya perempuan, kerudung yang dikenakannya khawatir berdampak pada diskiriminasi yang diterima oleh Tone.Jiyoon berpendapat itu hanya kekhawatiran Reyka yang terlalu berlebihan. Reyka mengingatkan, banyak mata yang sedang menyoroti mereka semua. Sebaik
#Lima Puluh Delapan#Tone mematut diri di depan cermin. Mereka berkali-kali mengecek penampilannya. Rasa gugup mendera. Malam ini mereka akan datang ke acara penghargaan musik. Selain mengisi acara, Tone juga masuk dalam nominasi.“Rey, aku gugup,” ujar Chinhwa.“Tarik napas, buang perlahan. Lakukan berulang. Aku yakin kalian akan menampilkan yang terbaik. Kalian semua tampan dan berbakat, tak perlu rendah diri,” ucap Reyka.“Tampan? Kau mengakui jika aku tampan?” tanya Min Joon.“Kalian semua!” tegas Reyka.“Apa aku paling tampan?” kejar Min Joon masih penasaran.“Tidak. Seokyung paling tampan!” jawab Reyka asal agar Min Joon tak lagi menggodanya.“Aku tampan, Nuna? Ah, aku rasa kau salah. Tentu Joon Hyung yang paling tampan di antara kami,” sahut Seokyung.“Beberapa tahun lagi kau akan menyaingi Hyungmu itu, Seokyung
#Lima Puluh Sembilan#Jarak apartemen yang hanya lima langkah dari apartemen Tone, membuat kamar hanya satu-satunya tempat pribadi bagi Reyka. Tone bisa datang dan pergi sesukanya tanpa mengenal waktu.Walau sama-sama memiliki dapur, Tone lebih sering memasak di apartemen Reyka dengan alasan agar bisa makan bersama. Kecuali jika Tone sedang menginginkan makanan atau minuman yang memang tak boleh Reyka konsumsi, mereka akan makan di apartemennya sendiri untuk menghargai Reyka.Setelah sarapan atau makan malam, biasanya Reyka akan berdiskusi dengan Tone seputar pekerjaan. Mereka telah menemukan titik nyaman dalam bekerja. Senda gurau sering terlontar sebagai hiburan. Tingkah absurd para anggota menjadi obat agar tak jenuh. Setidaknya hal itu bisa mengurangi penat dari jadwal yang padat.Pukul empat, Seokyung terjaga. Mimpi yang hadir dalam tidur membuatnya tidak bisa lagi memejamkan mata. Dalam pikiran, terlintas not-not untuk dituangkan sebag
#Enam Puluh#Melewati tahun kedua, jadwal Tone semakin padat. Jadwal grup masih terus berjalan seiring tawaran pekerjaan yang menghampiri masing-masing anggota.Min Joon mendapat tawaran menjadi pembawa acara di program musik bergengsi. Jongsuk, Yongjin dan Chinhwa sedang mempersiapkan album mixtape dibawah asuhan Jiyoon dan Hyunwoo. Seokyung diminta untuk membuatkan soundtrack sebuah film drama dan telah menandatangani kontrak untuk berakting sebagai figuran.Tawaran untuk menjadi bintang iklan produk lokal mulai berdatangan. Syuting untuk mengisi program di akun youtube pun masih rutin dilakukan. Reyka merasa memerlukan tambahan bantuan selain Da Yool untuk mengurusi jadwal Tone.“Nuna, kau akan menemani aku syuting hari ini, kan?” tanya Seokyung setelah sarapan bersama.“Hei, Seokyung! Kau sudah berapa kali syuting ditemani Reyka. Sekarang giliranku. Hari ini, Yool-ssi yang akan menemanimu!&rdquo
#Enam Puluh Satu#Setelah Korea Selatan, Jepang, Filipina dan Thailand, negara terakhir yang akan dikunjungi oleh Tone adalah Indonesia. Tone dan sebagian kru meninggalkan bandara Suvarnabhumi siang hari dan sampai di bandara Soekarno Hatta menjelang maghrib.Keberadaan wartawan yang meliput kedatangan Tone membuat Reyka memisahkan diri dari rombongan dengan alasan akan melaksanakan salat maghrib terlebih dahulu di musala bandara. Reyka mengatakan akan menyusul ke hotel tempat mereka akan menginap.Reyka menghubungi Pak Rahmat dan meminta di jemput pukul tujuh. Setelah salat isya, Reyka menuju hotel tempatnya menginap.“Tidak tidur di rumah aja, Non?” tanya Pak Rahmat.“Pengennya sih gitu, Pak. Tapi masih ada kerjaan yang harus diselesaikan. Oya, Pak Rahmat ga sibuk, kan? Selama Rey di Indonesia, Rey nanti mau merepotkan Pak Rahmat,” ujar Reyka.“Ga sibuk, Non. Paling cuma nganter Bu Dinda aja. Pak
#Enam Puluh Dua# Tone mendapat libur empat hari untuk bertemu keluarga setelah tur konser selesai. Mereka berkumpul kembali ke apartemen kemarin. Sekarang mereka sedang melakukan siaran langsung untuk menyapa Melody. Menunggu Tone selesai, Reyka memasak untuk makan malam. Jiyoon dan Yongjin mengatakan terbayang-bayang dengan nikmatnya sate saat berada di Indonesia. Walau mereka tak meminta dengan tegas, Reyka akan membuatnya untuk makan malam. Gurauan Tone mulai terdengar. Mereka sudah keluar dari studio Seokyung dan masih berdiskusi tentang siaran langsung tadi. “Seokyung, kau senang sekali membuat Melody histeris,” ujar Jiyoon. “Aku memang serius. Tak bermaksud untuk menggombali mereka,” jelas Seokyung. Hyunwoo menghampiri Reyka di dapur untuk melihat sudah sejauh mana Reyka mempersiapkan makan malam. “Apa kau akan menyajikan sate?” tanya Hyunwoo. “Ya. Jiyoon Oppa dan Yongjin tampaknya merindukan sate. Jadi aku membuatnya.” “Aku pun rindu dengan soto. Apa kau mau membuatnya