Share

Alena

Ibunya Aruna tercengang melihatku bertelanjang dada dengan tubuh memerah. Dia langsung menyuruhku merebahkan tubuh di bangku panjang. Dia kembali membawa mangkuk berisi ramuan.

Ibunya Aruna mengoleskan ramuan itu ke seluruh tubuhku yang memerah, rasanya dingin dan menyejukkan.

"Terkena bom!" Betapa terkejutnya dia mendengar penjelasan dari anaknya.

Poninya yang sama dengan Aruna bergerak-gerak tertiup angin. Dia duduk di samping Aruna menanyakan kelanjutannya.

"Indra masih hidup terkena bom sebesar itu." Dia melirikku yang perlahan bangun untuk duduk.

"Iya, Bu, aku juga tidak percaya, tiba-tiba jantung Indra berdetak lagi, matanya terbuka. Aku memang tidak melihatnya, pria itu yang mengatakannya padaku, saat dia ingin mengembalikan kalung kristalnya Indra." Aruna menjelaskan.

Angin bertiup sepoi-sepoi memasuki rumah dari jendela besar di samping bangku panjang. Kami berada di ruang tengah, persis di hadapanku, jauh di pojok dind
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status